Ceklek~
Glenn perlahan membukakan pintu sebuah kamar apartemen yang dia sewa untuk Yumna. Keduanya pun lantas masuk bersama ke dalam sana.
Alasan keduanya bertemu sekarang adalah Yumna yang memberitahukan, jika dia memutuskan untuk pergi dari rumah. Dan Glenn pun langsung menceritakan apa yang terjadi saat dia dan Papi Yohan bertemu.
Dengan jelas pria tua itu menolaknya, bahkan ada ancaman juga untuknya jika Yumna nekat pergi dari rumah hanya karena ingin menikah dengannya—Glenn akan dipolisikan.
Namun, Glenn sendiri tidak takut sama sekali dengan ancaman pria itu. Dia justru nekat mengajak Yumna menikah meskipun tanpa restu dari orang tuanya.
Glenn juga bisa saja langsung membawa Yumna ke rumahnya. Tinggal berdua dengannya meskipun sekarang belum ada ikatan pernikahan, hanya saja sayang—Yumnanya yang justru menolak.
"Bagaimana apartemennya? Kamu suka nggak, Beb?" tanya Glenn dengan senyum merekah. Dia pun langsung berlalu menuju sebuah kamar yang ada di sana, lalu meletakkan koper milik Yumna.
"Bagus kok, Kak." Yumna mengangguk sembari memerhatikan isi ruangan tempat itu.
Meskipun apartemen tersebut hanya memiliki satu kamar—tapi ruangannya terlihat luas dan lengkap dengan fasilitasnya. Harga sewa yang dibayar oleh Glenn pun memang tak main-main.
Sengaja juga dia memilih tempat yang terbaik, supaya Yumna betah dan tidak akan menginginkan untuk kembali pulang ke rumah orang tuanya.
"Kamu mau langsung istirahat, apa mau makan dulu, Beb?" tanya Glenn yang sudah duduk di sofa di samping Yumna, lalu tangannya sudah merangkul bahu.
"Makan dulu saja, Kak. Aku kayaknya laper." Yumna perlahan mengusap perutnya yang tiba-tiba berbunyi.
"Mau makan apa dan di mana? Bagaimana di cafe depan? Di sana juga jual nasi dan beberapa menu lainnya."
"Aku kepengen sate ayam. Tapi enggak perlu keluar, pesan online saja. Takutnya nanti Papi atau Mami melihat kita. Aku nggak mau nantinya dipaksa pulang, Kak."
"Oke, Beb." Glenn mengangguk, lalu merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel. "Mau pakai lontong?"
Yumna mengangguk. "Boleh, tapi satu aja, Kak."
"Minumnya?"
"Es jeruk nipis."
"Oke." Glenn mengangguk lagi dan langsung memesan menu pada aplikasi foodnya. "Eemmm ... aku jadi nggak sabar pengen cepat-cepat besok deh, Beb." Glenn menoleh ke arah Yumna, lalu menangkup kedua pipinya yang kini langsung merona.
"Memang kenapa, Kak?"
"Kan besok kita menikah, Beb. Kamu seneng nggak sih?"
"Oh iya. Pasti seneng dong, Kak." Yumna tersenyum malu-malu, tapi anggukan kepalanya terlihat begitu bersemangat. "Tapi di gereja mana nanti kita pemberkatannya? Apa Kakak udah mencari yang cocok?"
"Udah dong, Beb. Bahkan baju pengantin kita sudah aku pesan saat aku berencana melamarmu. Kamu pasti akan terlihat cantik dengan gaun dariku."
"Tapi aku belum mencobanya, Kak. Apakah nanti akan muat?"
"Tentu saja muat. Aku 'kan tau ukuran tubuh seksimu, Beb." Glenn pun mulai mendekatkan wajahnya sembari memonyongkan bibir. Dan melihat itu, Yumna pun langsung memejamkan mata.
Tampaknya perempuan itu mengerti, dengan apa yang akan Glenn lakukan padanya. Dan tak berselang lama—keduanya pun kini sudah saling bertukar saliva dengan saling memeluk satu sama lain.
'Aku nggak akan membiarkan kamu menikah dengan si Boy-boy itu, Yum,' batin Glenn.
***
Ting~
Sebuah chat masuk sontak membuat Ustad Yunus terperanjat dari tidurnya yang terduduk di masjid sambil bersandar. Dia pun terbangun, lalu langsung membuka chat tersebut yang ternyata pengirimnya adalah Yumna.
[Selamat pagi ... apa Mas Boy sudah bangun? Aah ... maaf, kalau aku terlalu pagi untuk mengirimkan chat. Tapi jujur saja aku hampir nggak bisa tidur semalaman.]
Sebelum membalas, Ustad Yunus melihat jam terlebih dahulu karena memang ingin tahu sejak kapan dia ketiduran di sana.
"Jam tiga ternyata. Berarti aku cuma tidur dua jam," gumamnya.
Sama hal dengan apa yang Yumna katakan, Ustad Yunus juga tak bisa tidur semalaman. Itu semua karena dirinya terus memikirkan Naya, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk berdzikir semalaman sampai ketiduran seperti sekarang.
[Pagi juga. Aku baru saja bangun, Dek.] Ustad Yunus membalas.
[Mas Boy kok nggak nanya, kenapa aku nggak bisa tidur?]
[Oh iya. Kenapa kamu enggak bisa tidur?]
[Aku mikirin Mas Boy. Kira-kira Mas sudah pakai cincin yang dibelikan sama Mamiku belum? Aku harap sih udah dipakai dan kalau boleh ... coba fotokan dan kirim kepadaku. Aku kepingin lihat, Mas. Pasti tangan Mas Boy tambah gagah.]
"Cincin apa maksudnya?" gumam Ustad Yunus yang bingung sendiri. Keningnya tampak mengerenyit.
[Cincin apa yang kamu maksud, Dek? Aku ....] Chat itu belum selesai diketik, namun tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk dari Umi Mae.
Dan akhirnya Ustad Yunus pun memilih untuk mengangkat panggilan itu, ketimbang melanjutkan membalas chat.
"Halo, Umi, assalamualaikum."
"Walaikum salam. Kamu udah bangun?"
"Udah. Apa ada, Umi? Tumben ... pagi-pagi banget telepon?"
"Sebenarnya Umi mau telepon kamu dari semalam. Tapi takutnya kamu lagi sibuk di masjid. Jadi Umi teleponnya sekarang, tapi kayaknya ini kepagian, ya?"
"Enggak apa-apa. Tapi memang ada apa sih, Umi?" tanya Ustad Yunus yang tiba-tiba penasaran.
"Umi merestui kamu dan Yumna menikah, Nak."
"Menikah?!" Ucapan Umi sangat tiba-tiba sekali dan tanpa penjelasan apa pun, jadi tak heran jika Ustad Yunus kaget bercampur bingung. "Maksudnya gimana, Umi? Siapa juga yang mau menikah dengan Yumna? Enggak kok."
"Kamu harus mau menikah dengan Yumna, Nak. Karena Umi sudah menerima lamarannya."
"Lamaran?!" Lagi-lagi Umi Mae membuat Ustad Yunus bingung. "Lamaran siapa?"
"Lamaran Yumna. Semalam Yumna melamarmu."
"APAAA?!" Ustad Yunus memekik dengan keterkejutannya. Kedua matanya membulat. "Umi ini ngelindur pasti, kan? Apa tidurnya terlalu miring?"
"Dih, Nak. Umi bicara serius."
"Tapi enggak mungkin Yumna melamarku. Yumna 'kan perempuan, Umi."
"Iya, Umi juga tau. Tapi katanya ini semua gara-gara kamu juga, Nak."
"Kok gara-gara aku?"
"Ya kamu enggak ada pekanya sama dia, padahal Yumna itu memang suka sama kamu. Jadi Yumna nekat melamarmu dulu, sebelum kamu melamarnya."
"Jadi semalam Yumna datang ke rumah, dengan kedua orang tuanya?" Ekspresi Ustad Yunus masih tidak percaya.
"Yumnanya nggak ikut, cuma orang tuanya aja yang mewakilkan. Kata Papinya sih bilang itu karena dia malu katanya, Nak."
"Jadi Umi langsung menerima lamarannya? Begitu?"
"Iyalah. Masa Umi tolak. Jarang-jarang ada perempuan yang melamar laki-laki. Itu 'kan dia berarti benar-benar suka sama kamu."
"Tapi harusnya Umi tanya pendapatku dulu, jangan langsung menerima. Kan yang mau menikah disini aku, bukan Umi."
"Maafin Umi, Nak. Tapi Umi juga nggak mau kalau kamu nantinya menolak Yumna. Dia sepertinya gadis yang sangat baik. Kedua orang tuanya juga terlihat sangat merestui kamu dan ingin kamu jadi menantunya. Bukannya itu yang kamu inginkan dari awal, ya? Mendapatkan restu dari orang tua calonmu?"
"Iya, tapi itu 'kan orang tua Yumna, Umi. Yang aku inginkan restu dari orang tuanya Naya. Kan yang aku sukai Naya, bukan Yumna."
"Udahlah, Nak. Mulai sekarang kamu harus melupakan Naya dan belajar menerima keadaan," tegur Umi Mae menasehati. "Dan kalau tentang suka enggaknya, itu akan datang sendiri seiring berjalannya waktu. Umi yakin ... kamu secepatnya bisa suka juga sama Yumna."
Ustad Yunus langsung memijat dahinya, saat mendadak kepalanya terasa begini pening. "Tapi bagaimana dengan agamanya Yumna? Kan Umi juga tau, kalau dia itu beragama Kristen."
"Semalam Papinya mengatakan ... kalau sebelum ijab kabul saat kalian menikah, Yumna akan berikrar. Papi dan Maminya Yumna juga akan masuk Islam dihari kamu dan Yumna menikah, Nak," jelas Umi Mae.
Ustad Yunus langsung menjauhkan ponselnya dari pipi, lalu mengusap kasar wajahnya.
'Ya Allah kok jadi begini? Masa aku jadinya menikah dengan Yumna, bukan dengan Naya? Bahkan aku pun belum yakin ... kalau Yumna itu benar-benar menyukaiku. Begitu pun denganku, yang belum menyukainya,' batinnya bimbang.
...Ustad dikibuli itu 🙈🙈...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Suanti
yg chat bukan yumna tapi papi yohan, papi yohan pakai atas nama yumna /Joyful//Joyful//Joyful/
2023-10-24
2
Anik Trisubekti
Semoga saja besok pernikahannya Yumna gatot
2023-10-24
0
Bunda HB
Papa yohan pinter buat drama.gk tau nya si yumna udah nikah dgn glean di greja.biar ustad nikah sma bpk yohan aja..😁😁
wong arep nikah iku dirembuk bareng,tya mau atau tdk e.bkn asal2 wae..😴😄 yg kemaruk iku pa yohan😁😂
2023-10-24
0