3. Pergi dari rumah

Umi Mae—Umi dari Ustad Yunus, hanya bisa menghela napasnya dengan gusar saat dimana mendengar cerita dari anaknya. Tentang pertemuannya dengan Ayah Cakra siang tadi.

"Yang sabar, Nak ...," ucapnya, lalu mengelus lembut pundak kanan anaknya. "Mungkin ... ini adalah jawaban dari Allah, kalau Naya itu bukan jodohmu."

"Tapi aku suka sama Naya, Mi," lirih Ustad Yunus dengan sendu.

Umi Mae mengangguk paham. "Umi tau, tapi restu orang tua itu penting, Nak. Lebih baik kamu merelakannya aja."

"Apa habis ini tandanya nggak akan ada yang mau sama aku, Mi? Karena pekerjaanku hanya marbot masjid?"

Ustad Yunus tahu, rasa minder tentang sebuah pekerjaan itu harusnya tidak perlu ada. Karena selagi halal, semuanya akan terlihat mulia dimata Allah.

Namun, dia juga manusia biasa. Yang terkadang masih suka baper dengan segala hal yang terjadi pada hidupnya.

"Kamu ini bicara apa? Memang apa salahnya dengan pekerjaan sebagai marbot?" Kening Umi Mae tampak mengerenyit. Namun didetik selanjutnya dia pun menggelengkan kepalanya. "Selama ini kamu dan Umi nggak pernah kekurangan ... malah kamu juga punya tabungan juga, kan? Sedikit besarnya rezeki itu harus kita syukuri, Nak. Karena kalau nggak bersyukur ... kita pasti selalu merasa kurang. Dan apa kamu juga lupa, ya, sama perempuan diluar sana?"

"Perempuan diluar sana?" Kalimat terakhir yang Umi Mae ucapkan membuatnya bingung. Dan agak tidak nyambung juga menurutnya, sebab yang tadi dibahas adalah tentang pekerjaan. "Maksudnya, Umi?"

"Selain Naya, bukankah ada dua perempuan lain yang menyukaimu? Ya kalau orang tua Naya nggak merestui ... belum tentu juga orang tua mereka ikut nggak merestui kamu. Iya, kan?"

"Maksud Umi dua perempuan itu siapa? Memang ada, perempuan yang suka sama aku?" tanya Ustad Yunus bingung.

"Zaenab dan Yumna, Nak. Umi perhatikan ... mereka berdua sepertinya suka sama kamu. Apalagi Yumna, yang hampir sering mengirimimu makanan. Dia juga sepertinya perempuan yang manis, pasti cocok sama kamu."

Umi Mae sengaja langsung membahas perempuan lain. Sebab dia tak mau melihat anaknya terus menerus bersedih dengan memikirkan nasib hubungannya bersama Naya.

"Zaenab cuma mengirimkan aku makanan sekali, Yumna dua kali. Tapi bukan berarti ... mereka suka, Umi, sama aku."

"Pasti suka, Nak," sahut Umi Mae dengan yakin. "Perempuan kalau suka sama laki-laki itu memang seperti itu, karena dia juga nggak mungkin langsung bicara terang-terangan. Kan perempuan itu gengsi tinggi."

"Ah nggak mungkin sih, Umi. Itu cuma perasaan Umi saja. Lagian aku juga nggak ada perasaan apa-apa sama mereka." Ustad Yunus lantas mencium punggung tangan Umi Mae, lalu berdiri. "Aku ingin pergi ke masjid, Umi. Aku juga kayaknya nggak tidur di rumah, mau tidur di Masjid. Assalamualaikum."

"Walaikum salam. Hati-hati, Nak."

"Iya, Umi." Ustad Yunus mengangguk, lalu melangkah keluar dari rumah.

Ting~

Baru saja dia hendak masuk ke dalam mobil, tapi tiba-tiba terdengar suara notifikasi sebuah chat masuk dari Naya. Segera Ustad Yunus pun mengambil ponselnya di dalam kantong celana, lalu membukanya.

[Bang ... bagaimana pertemuannya dengan Ayah, apa semuanya lancar? Dan apa Ayah berubah pikiran dan merestui kita?]

[Enggak, Nay. Ayahmu malah mengatakan kita harus mengakhiri ta'aruf kita.] Ustad Yunus membalas.

[Aku nggak mau, Bang.] Naya membalas lagi.

[Saya juga, Nay. Tapi saya bingung.]

***

Kepulangan Papi Yohan di rumahnya, langsung disambut hangat oleh Yumna—anak semata wayangnya.

Seorang perempuan cantik berusia 25 tahun, berambut panjang berwarna pirang. Dia bekerja sebagai seorang model dan memiliki darah campuran antara Indonesia dan Korea. Papi Yohan orang Indonesia, meskipun ada darah campuran dari Chinese orang tuanya, sedangkan istrinya yang bernama Kim Soora asli orang Korea.

Alasan perempuan itu menyambutnya karena dia sangat penasaran ingin mendengar cerita langsung, tentang pertemuannya dengan Glenn.

Sebelum Papi Yohan tak sengaja bertemu dengan Ustad Yunus, yang memiliki panggilan kesayangan bernama 'Boy' dia sebenarnya memang ketemuan dengan Glenn, yang merupakan mantan pacar Yumna.

Pertemuan itu dibuat karena Glenn ingin meminta restu, untuk bisa menikah dengan Yumna. Sebab Yumna sendiri tak menolak untuk kembali bersamanya.

Dia juga sudah kembali percaya, saat mantan pacarnya itu menjelaskan jika apa yang terjadi dimasa lalu hanya sebuah kesalahpahaman.

Meski awalnya memang ada keraguan, tapi karena terus menerus dirayu—akhirnya Yumna luluh juga dan jatuh hati lagi padanya.

"Bagaimana, Pi? Apa Papi berubah pikiran setelah bertemu dengan Kak Glenn?" tanya Yumna dengan senyum sumringah.

"Enggak." Papi Yohan menggeleng, lalu melangkah melewati Yumna menuju tangga.

"Kok enggak? Kenapa, Pi?" Yumna langsung berlari mengejar Papinya, kemudian menahannya hingga langkahnya terhenti di depan kamar.

Papi Yohan menoleh, menatap lekat wajah anaknya. "Menurut Papi dia sudah nggak cocok lagi bersamamu, Yum. Papi juga yakin ... dia pasti ada hal lain kenapa ingin kembali bersamamu."

"Itu semua karena Kak Glenn masih mencintaiku, Pi!" tegas Yumna dengan nada suaranya yang tiba-tiba meninggi. Dia terlihat marah.

Kemarin, Yumna memang sudah meminta izin kepada orang tuanya jika Glenn berencana akan mengajaknya menikah. Tapi mendengar orang tuanya tak mau merestui, dia pun mengancam untuk pergi dari rumah.

Ancaman Yumna langsung membuat Papi Yohan meminta supaya dia dan Glenn bertemu dulu, sebab barangkali dia bisa berubah pikiran setelah bertemu dengan pria itu.

Mendengar hal tersebut, Yumna jelas senang dan langsung berharap. Akhirnya dia pun memilih tak jadi pergi dari rumah.

Namun sekarang, setelah mendengar ternyata Papinya masih teguh pada pendiriannya untuk tidak mau memberikan restu—sepertinya kali ini dia akan benar-benar pergi dari rumah.

"Aku kecewa sama Papi! Ternyata Papi hanya mempermainkanku! Kupikir Papi akan berubah pikiran dan merestuiku menikah dengan Kak Glenn, ternyata enggak! Aku benci sama Papi!" geram Yumna dengan emosi yang sudah meledak-ledak.

Dia pun hendak melangkah menuju kamarnya, tapi tangannya langsung dicekal oleh Papi Yohan.

"Kamu ini sadar nggak, sih, Yum. Kamu ini masih gadis! Dan anak Papi satu-satunya! Papi nggak akan biarkan kamu menikah dengan pria br*ngsek macam si Kriwil! Apalagi dia seorang duda bekas zina!!" teriak Papi Yohan yang ikut emosi. Kedua matanya sudah melotot.

"Aku nggak peduli! Aku mencintainya, Pi!" Yumna langsung menepis kasar tangan Papi Yohan, kemudian berlari masuk ke dalam kamarnya.

Ceklek~

Masuknya Yumna ke dalam kamar, bertepatan dengan Mami Soora yang keluar kamar dan tepat searah di depan Papi Yohan.

Meskipun sudah berumur, tapi Mami Soora terlihat masih cantik. Dia juga saat ini sudah mengenakan dress panjang dengan motif batik.

"Tadi Mami kayaknya denger suara Yumna, tapi ada apa dengannya? Apa Papi sama Yumna berdebat lagi?"

"Ya biasa lah, Mi. Dia langsung emosi saat Papi bilang nggak mau merestui," jawab Papi Yohan sambil menghembuskan napasnya dengan berat.

Brak!!

Tiba-tiba, sebuah pintu kamar Yumna dibuka secara kasar olehnya. Dan perempuan itu pun keluar dari sana dengan mendorong sebuah koper berukuran besar.

"Yumna ... kamu mau ke mana?!" tanya Mami Soora dengan ekspresi terkejut. Bola matanya sedikit membulat.

Selain itu dia juga melihat wajah masam anaknya, dan langsung berpikir jika perempuan itu pasti ingin pergi dari rumah.

"Aku mau pergi dari rumah! Papi dan Mami nggak perlu mencariku!" tegas Yumna sambil membuang muka, kemudian melangkah cepat menuruni anak tangga.

"Apa?! Pergi dari rumah?? Jangan lakukan itu, Yum!!" Mami Soora terlihat panik dan ingin mengejar anaknya, tapi tangan Papi Yohan langsung menghalanginya.

"Jangan dikejar, Mi! Biarkan saja!"

"Kok biarkan?? Dia mau pergi dari rumah lho, Pi, nanti Yumna tinggal dimana??"

"Hotel sama apartemen banyak, Yumna juga pasti pegang uang. Jadi Mami nggak perlu khawatir." Ekspresinya tidak seperti kemarin, saat anaknya mengancam ingin pergi dari rumah. Papi Yohan justru sekarang terlihat lebih santai. "Sekarang mending kita lakukan rencana selanjutnya, karena lebih cepat akan lebih baik, Mi," tambahnya, lalu menarik tangan istrinya untuk turun ke lantai dasar hingga keluar dari rumah.

"Tapi kalau misalkan Yumna pergi ke tempatnya si Glenn gimana? Terus mereka kawin lari?" tanya Mami Soora yang terlihat masih khawatir.

"Sebelum semuanya terjadi, rencana kita harus berhasil. Mangkanya kita harus bergerak cepat, Mi." Papi Yohan lantas membukakan pintu mobilnya untuk istrinya masuk, kemudian disusul olehnya yang ikut masuk. "Cincin pesanan Papi sudah Mami beli, kan? Dan dibawa juga, kan?" tanyanya sebelum menyalakan mesin mobil. Dia menoleh.

"Udah." Mami Soora mengangguk, lalu menepuk pelan tas brandednya yang berada di atas paha. "Ada di dalam sini. Tapi Papi sendiri nggak ganti baju dulu? Katanya kita mau pakai batik couple?"

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

😂😂😂😂🤗🤗

2024-01-05

1

Pisces97

Pisces97

wahh pihak keluarga Yumna mau menjodohkan untuk ustadz Yunus 🥰

2024-01-02

1

Ulfah Putri

Ulfah Putri

ini gak kebalik ortu cwk yg lamar cowok😁😁sat set,juga papaih yohan

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tau diri itu penting
2 2. Harga diriku
3 3. Pergi dari rumah
4 4. Melamar Ustad Yunus
5 5. Umi merestui
6 6. Virus Tekotok
7 7. Bisa membuat kematian
8 8. Kamu harus pilih
9 9. Maafkan aku
10 10. Aku ingin menikah!
11 11. Pengantin
12 12. Kalian berdua sama saja!
13 13. 100 ribu
14 14. ijab kabul
15 15. Cium Mas Boy
16 16. Tissue magic
17 17. Jangan dekat-dekat
18 18. Aku takut sama Mas Boy
19 19. Kasihan si Boynya
20 20. Dosa tau
21 21. Ingin mereka saling mencintai
22 22. Laki-laki yang harus digoda
23 23. Tinggal bareng mertua
24 24. Dasar mes*m!
25 25. Ah sial!
26 26. Gagal deh rencanaku
27 27. Terlihat begitu menawan
28 28. Dia suamiku!
29 29. Mereka makin ngelunjak!
30 30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31 31. Nanti masuk angin
32 32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33 33. Aku mau ikut
34 34. Ada gila-gilanya
35 35. Pesta resepsi
36 36. Kau merebut calon istriku!
37 37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38 38. Hiduplah dengan masing-masing
39 39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40 40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41 41. Saling menyatu
42 42. Ditinggal pergi
43 43. Sepertinya dia pacar baru
44 44. Mas kenapa, sih??
45 45. Kau boleh merebutnya
46 46. Bingung sama tingkahmu
47 47. Ternyata sesakit ini
48 48. Masih sangat mencintainya
49 49. Sial*n si Naya!!
50 50. Pergi dari sini
51 51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52 52. Ingin bicara berdua
53 53. Aku sudah nggak peduli
54 54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55 55. Sebuah keputusan
56 56. Aku akan membuktikannya (END)
57 Pengumuman!!
58 Meraih Kembali Cinta Suamiku
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Tau diri itu penting
2
2. Harga diriku
3
3. Pergi dari rumah
4
4. Melamar Ustad Yunus
5
5. Umi merestui
6
6. Virus Tekotok
7
7. Bisa membuat kematian
8
8. Kamu harus pilih
9
9. Maafkan aku
10
10. Aku ingin menikah!
11
11. Pengantin
12
12. Kalian berdua sama saja!
13
13. 100 ribu
14
14. ijab kabul
15
15. Cium Mas Boy
16
16. Tissue magic
17
17. Jangan dekat-dekat
18
18. Aku takut sama Mas Boy
19
19. Kasihan si Boynya
20
20. Dosa tau
21
21. Ingin mereka saling mencintai
22
22. Laki-laki yang harus digoda
23
23. Tinggal bareng mertua
24
24. Dasar mes*m!
25
25. Ah sial!
26
26. Gagal deh rencanaku
27
27. Terlihat begitu menawan
28
28. Dia suamiku!
29
29. Mereka makin ngelunjak!
30
30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31
31. Nanti masuk angin
32
32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33
33. Aku mau ikut
34
34. Ada gila-gilanya
35
35. Pesta resepsi
36
36. Kau merebut calon istriku!
37
37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38
38. Hiduplah dengan masing-masing
39
39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40
40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41
41. Saling menyatu
42
42. Ditinggal pergi
43
43. Sepertinya dia pacar baru
44
44. Mas kenapa, sih??
45
45. Kau boleh merebutnya
46
46. Bingung sama tingkahmu
47
47. Ternyata sesakit ini
48
48. Masih sangat mencintainya
49
49. Sial*n si Naya!!
50
50. Pergi dari sini
51
51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52
52. Ingin bicara berdua
53
53. Aku sudah nggak peduli
54
54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55
55. Sebuah keputusan
56
56. Aku akan membuktikannya (END)
57
Pengumuman!!
58
Meraih Kembali Cinta Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!