8. Kamu harus pilih

Memang saat ini, Papi Yohan terlihat memejamkan mata. Tangannya sudah terpasang jarum infus serta wajahnya pun terpasang ventilator oksigen.

Namun, Papi Yohan sendiri dapat merasakan semua itu. Sebab apa yang dia lakukan saat ini hanyalah sandiwara. Begitu pun dengan Mami Soora dan dokter tadi yang merupakan teman kuliahnya.

Semua itu atas dasar sebuah rencana, yang akan dibuat oleh dia dan istrinya. Supaya Yumna mau menuruti permintaannya.

"Jangan diguncang begitu, Yum, kasihan Papimu!" tegur Mami Soora seraya menahan tangan anaknya.

"Tapi kenapa Papi justru nggak sadar, Mi? Apa jangan-jangan Papi udah mati, ya?!" Yumna langsung mencari letak denyut nadinya, kemudian menempelkan telinganya ke dada Papi Yohan. Untuk memastikan jika pria itu masih hidup atau tidak. "Puji Tuhan ... Papi masih hidup, Mi. Jantungnya masih berdetak."

"Memang Papimu masih hidup, Yum. Kan tadi Dokter juga bilang kalau dia terkena virus, bukan mati."

"Tapi aku takut, Mi." Yumna mengangkat wajahnya ke arah Mami Soora, supaya bisa menatap wajahnya.

"Takut kenapa?"

"Takut kehilangan Papi. Aku nggak mau punya Papi tiri, Mi!"

"Apa hubungannya kehilangan Papi dengan kamu punya Papi tiri, Yum?" tanya Mami Soora bingung.

"Ya 'kan kalau Papi meninggal ... otomatis aku jadi yatim. Dan Mami bisa-bisa menikah lagi."

"Ya enggak lah, Yum. Mami orangnya setia."

"Ah nggak percaya aku." Yumna mencebik bibirnya. "Orang Mami genit kok."

"Genit?!" Tiba-tiba Papi Yohan berucap dengan mata yang sudah terbuka. "Genit gimana, Yum?" tanyanya yang langsung menoleh ke arah Yumna.

"CK!" Melihat suaminya bangun, Mami Soora pun berdecak kesal. Wajar dia kesal sebab ini bukan rencananya diawal. 'Padahal harusnya nanti dulu bangunnya, baru aja Mami mau merayu Yumna.'

"Eh, Papi udah bangun ternyata?" Yumna terlihat sumringah. Buru-buru dia langsung memeluk tubuh Papi Yohan.

"Papi tanya, Mami genit gimana, Yum?" Papi Yohan perlahan mengusap rambut kepala Yumna sebelum pelukan itu terlepas.

"Setiap ada laki-laki ganteng lewat ... Mami pasti ngelihatin, Pi, sampai nggak ngedip. Di dalam hapenya saja banyak banget foto Oppa-Oppa Korea dan idol Korea. Cek aja Papi kalau enggak percaya."

"Bener itu, Mi?" Papi Yohan menatap istrinya, lalu mengulurkan tangan. "Mana coba, Papi mau lihat hape Mami."

"Memangnya kenapa sih, kan cuma foto. Lagian susah digapai juga." Mami Soora mendengkus, lalu memberikan ponselnya kepada sang suami.

Setelah dicek, ternyata memang benar apa yang dikatakan Yumna. Koleksi beberapa foto-foto digaleri hape Mami Soora sangat banyak.

"Jangan dihapus semua, Pi. Soalnya ada foto-foto kita juga. Sayang kalau dihapus," tegur Mami Soora yang sebenarnya tak ikhlas. Tapi dia tidak bisa apa-apa.

"Iya." Papi Yohan mengangguk.

"Oh ya, Pi, Papi kok bisa sih ... makan usus yang ada taiknya, apa nggak terasa apa gimana pas dimakan?" tanya Yumna penasaran.

Mata Papi Yohan seketika mendelik. Pertanyaan dari Yumna seketika membuat dirinya ingat pada rencananya.

"Oh itu ... iya, Papi kayaknya emang nggak terasa pas makan." Atensinya kini sudah beralih ke arah Yumna. "Dan memang tadi dokter bilang Papi sakit apa?"

"Virus tekotok," jawab Yumna.

"Kata Dokter ... Papi juga harus selalu bahagia mulai sekarang, nggak boleh sedih, soalnya virus itu belum ada obatnya. Dan obatnya adalah suasana hati Papi sendiri," ucap Mami Soora memberitahu dan mulai berakting lagi.

"Ooohh begitu." Papi Yohan mengangguk lemah, lalu melirik Yumna dengan memasang wajah sendu. "Tapi, Mi ... bagaimana bisa Papi bahagia, sedangkan anak semata wayang kita saja pergi dari rumah. Mungkin kalau Papi nggak masuk rumah sakit ... kita enggak bisa bertemu dengannya lagi," sindirnya.

"Papi kok ngomongnya gitu, sih?" Yumna mendengkus, karena sindiran itu mengenai hatinya. "Aku 'kan pergi dari rumah karena Papi juga. Coba Papi menuruti permintaanku untuk merestuiku dan Kak Glenn, pasti aku enggak akan pergi."

"Kalau kamu tetap mau bahkan nekat menikah dengan Glenn ... silahkan saja, Yum." Papi Yohan langsung menepis tangan anaknya yang masih memeganginya sejak tadi. Terlihat dia mulai emosi. "Tapi itu juga berarti kamu sudah memutuskan hubungan kita. Kamu bukan lagi anak Papi, dan Papi akan mencari anak baru untuk menggantikan posisimu!"

"Papi ngancem aku ceritanya?" Wajah Yumna seketika memerah. Dia juga ikut terpancing emosi.

"Papi enggak ngancem. Papi serius. Lagian Papi juga sekarang terkena virus tekotok yang belum ada obatnya. Bisa jadi kalau virus itu terus menyebar ... Papi akan cepat mati. Benar, kan?"

"Pi ..!! Jangan bilang begitu ..!!" seru Mami Soora dengan gelengan kepala, lalu menyentuh tangan sang suami. "Papi pasti akan segera sembuh kok. Mami yakin itu."

"Kayaknya Papi nggak bakal sembuh deh, Mi, kalau Yumna masih egois begini." Papi Yohan menggeleng lemah, tapi sorot matanya begitu sinis kepada anaknya. "Apa kalau Yumna enggak mau menikah dengan si Boy, kita angkat Boy jadi anak saja, ya, Mi? Toh ... Yumna juga nanti udah bukan lagi jadi anak kita."

"Iya, Mami setuju. Lebih baik begitu saja, Pi." sahut Mami Soora dengan anggukan kepala. "Nanti kita sekalian berikan sebagian harta kita untuknya, dan biar si Boy yang akan meneruskan pekerjaan Papi di kantor. Mami yakin dia juga pasti bisa."

Mendengar itu, Yumna langsung mendelikkan matanya.

"Ih nggak! Aku nggak mau!!" bantah Yumna tak terima. "Enak saja si Boy yang meneruskan pekerjaan Papi dan dapat harta kalian!! Enak di dia, dong! Nggak enak di aku!! Papi dan Mami juga gimana, sih? Masa anak sendiri mau diputuskan hubungan? Mana bisa? Lagian itu juga dosa!!" tambahnya berteriak dengan emosi yang sudah meledak-ledak.

"Nggak perlu bertele-tele deh, Yum. Sekarang semuanya ada di tanganmu. Kamu harus pilih, untuk menukar posisimu dengan si Boy, atau menikah dengan Boy?!" tekan Papi Yohan dengan tegas dan rahang yang mengeras.

...Pilihan yang sulit sih ini mah, Pi 🤣🤣...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

bukan pilihan tapi terpaksaan .
mana ada sih anak rela harta orang tua dikasih sama mas boy 🤭

2024-01-03

1

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

itu bukan pilihan tp paksaan pi 😄

2023-10-25

0

bakri Rjaya cell

bakri Rjaya cell

ngotot amat sih si virus tekotok ini mau nikahin anaknya sama pak ustad mana masih beda agama lagi belum tentu juga ustadnya mau

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tau diri itu penting
2 2. Harga diriku
3 3. Pergi dari rumah
4 4. Melamar Ustad Yunus
5 5. Umi merestui
6 6. Virus Tekotok
7 7. Bisa membuat kematian
8 8. Kamu harus pilih
9 9. Maafkan aku
10 10. Aku ingin menikah!
11 11. Pengantin
12 12. Kalian berdua sama saja!
13 13. 100 ribu
14 14. ijab kabul
15 15. Cium Mas Boy
16 16. Tissue magic
17 17. Jangan dekat-dekat
18 18. Aku takut sama Mas Boy
19 19. Kasihan si Boynya
20 20. Dosa tau
21 21. Ingin mereka saling mencintai
22 22. Laki-laki yang harus digoda
23 23. Tinggal bareng mertua
24 24. Dasar mes*m!
25 25. Ah sial!
26 26. Gagal deh rencanaku
27 27. Terlihat begitu menawan
28 28. Dia suamiku!
29 29. Mereka makin ngelunjak!
30 30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31 31. Nanti masuk angin
32 32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33 33. Aku mau ikut
34 34. Ada gila-gilanya
35 35. Pesta resepsi
36 36. Kau merebut calon istriku!
37 37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38 38. Hiduplah dengan masing-masing
39 39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40 40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41 41. Saling menyatu
42 42. Ditinggal pergi
43 43. Sepertinya dia pacar baru
44 44. Mas kenapa, sih??
45 45. Kau boleh merebutnya
46 46. Bingung sama tingkahmu
47 47. Ternyata sesakit ini
48 48. Masih sangat mencintainya
49 49. Sial*n si Naya!!
50 50. Pergi dari sini
51 51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52 52. Ingin bicara berdua
53 53. Aku sudah nggak peduli
54 54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55 55. Sebuah keputusan
56 56. Aku akan membuktikannya (END)
57 Pengumuman!!
58 Meraih Kembali Cinta Suamiku
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Tau diri itu penting
2
2. Harga diriku
3
3. Pergi dari rumah
4
4. Melamar Ustad Yunus
5
5. Umi merestui
6
6. Virus Tekotok
7
7. Bisa membuat kematian
8
8. Kamu harus pilih
9
9. Maafkan aku
10
10. Aku ingin menikah!
11
11. Pengantin
12
12. Kalian berdua sama saja!
13
13. 100 ribu
14
14. ijab kabul
15
15. Cium Mas Boy
16
16. Tissue magic
17
17. Jangan dekat-dekat
18
18. Aku takut sama Mas Boy
19
19. Kasihan si Boynya
20
20. Dosa tau
21
21. Ingin mereka saling mencintai
22
22. Laki-laki yang harus digoda
23
23. Tinggal bareng mertua
24
24. Dasar mes*m!
25
25. Ah sial!
26
26. Gagal deh rencanaku
27
27. Terlihat begitu menawan
28
28. Dia suamiku!
29
29. Mereka makin ngelunjak!
30
30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31
31. Nanti masuk angin
32
32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33
33. Aku mau ikut
34
34. Ada gila-gilanya
35
35. Pesta resepsi
36
36. Kau merebut calon istriku!
37
37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38
38. Hiduplah dengan masing-masing
39
39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40
40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41
41. Saling menyatu
42
42. Ditinggal pergi
43
43. Sepertinya dia pacar baru
44
44. Mas kenapa, sih??
45
45. Kau boleh merebutnya
46
46. Bingung sama tingkahmu
47
47. Ternyata sesakit ini
48
48. Masih sangat mencintainya
49
49. Sial*n si Naya!!
50
50. Pergi dari sini
51
51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52
52. Ingin bicara berdua
53
53. Aku sudah nggak peduli
54
54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55
55. Sebuah keputusan
56
56. Aku akan membuktikannya (END)
57
Pengumuman!!
58
Meraih Kembali Cinta Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!