Memang saat ini, Papi Yohan terlihat memejamkan mata. Tangannya sudah terpasang jarum infus serta wajahnya pun terpasang ventilator oksigen.
Namun, Papi Yohan sendiri dapat merasakan semua itu. Sebab apa yang dia lakukan saat ini hanyalah sandiwara. Begitu pun dengan Mami Soora dan dokter tadi yang merupakan teman kuliahnya.
Semua itu atas dasar sebuah rencana, yang akan dibuat oleh dia dan istrinya. Supaya Yumna mau menuruti permintaannya.
"Jangan diguncang begitu, Yum, kasihan Papimu!" tegur Mami Soora seraya menahan tangan anaknya.
"Tapi kenapa Papi justru nggak sadar, Mi? Apa jangan-jangan Papi udah mati, ya?!" Yumna langsung mencari letak denyut nadinya, kemudian menempelkan telinganya ke dada Papi Yohan. Untuk memastikan jika pria itu masih hidup atau tidak. "Puji Tuhan ... Papi masih hidup, Mi. Jantungnya masih berdetak."
"Memang Papimu masih hidup, Yum. Kan tadi Dokter juga bilang kalau dia terkena virus, bukan mati."
"Tapi aku takut, Mi." Yumna mengangkat wajahnya ke arah Mami Soora, supaya bisa menatap wajahnya.
"Takut kenapa?"
"Takut kehilangan Papi. Aku nggak mau punya Papi tiri, Mi!"
"Apa hubungannya kehilangan Papi dengan kamu punya Papi tiri, Yum?" tanya Mami Soora bingung.
"Ya 'kan kalau Papi meninggal ... otomatis aku jadi yatim. Dan Mami bisa-bisa menikah lagi."
"Ya enggak lah, Yum. Mami orangnya setia."
"Ah nggak percaya aku." Yumna mencebik bibirnya. "Orang Mami genit kok."
"Genit?!" Tiba-tiba Papi Yohan berucap dengan mata yang sudah terbuka. "Genit gimana, Yum?" tanyanya yang langsung menoleh ke arah Yumna.
"CK!" Melihat suaminya bangun, Mami Soora pun berdecak kesal. Wajar dia kesal sebab ini bukan rencananya diawal. 'Padahal harusnya nanti dulu bangunnya, baru aja Mami mau merayu Yumna.'
"Eh, Papi udah bangun ternyata?" Yumna terlihat sumringah. Buru-buru dia langsung memeluk tubuh Papi Yohan.
"Papi tanya, Mami genit gimana, Yum?" Papi Yohan perlahan mengusap rambut kepala Yumna sebelum pelukan itu terlepas.
"Setiap ada laki-laki ganteng lewat ... Mami pasti ngelihatin, Pi, sampai nggak ngedip. Di dalam hapenya saja banyak banget foto Oppa-Oppa Korea dan idol Korea. Cek aja Papi kalau enggak percaya."
"Bener itu, Mi?" Papi Yohan menatap istrinya, lalu mengulurkan tangan. "Mana coba, Papi mau lihat hape Mami."
"Memangnya kenapa sih, kan cuma foto. Lagian susah digapai juga." Mami Soora mendengkus, lalu memberikan ponselnya kepada sang suami.
Setelah dicek, ternyata memang benar apa yang dikatakan Yumna. Koleksi beberapa foto-foto digaleri hape Mami Soora sangat banyak.
"Jangan dihapus semua, Pi. Soalnya ada foto-foto kita juga. Sayang kalau dihapus," tegur Mami Soora yang sebenarnya tak ikhlas. Tapi dia tidak bisa apa-apa.
"Iya." Papi Yohan mengangguk.
"Oh ya, Pi, Papi kok bisa sih ... makan usus yang ada taiknya, apa nggak terasa apa gimana pas dimakan?" tanya Yumna penasaran.
Mata Papi Yohan seketika mendelik. Pertanyaan dari Yumna seketika membuat dirinya ingat pada rencananya.
"Oh itu ... iya, Papi kayaknya emang nggak terasa pas makan." Atensinya kini sudah beralih ke arah Yumna. "Dan memang tadi dokter bilang Papi sakit apa?"
"Virus tekotok," jawab Yumna.
"Kata Dokter ... Papi juga harus selalu bahagia mulai sekarang, nggak boleh sedih, soalnya virus itu belum ada obatnya. Dan obatnya adalah suasana hati Papi sendiri," ucap Mami Soora memberitahu dan mulai berakting lagi.
"Ooohh begitu." Papi Yohan mengangguk lemah, lalu melirik Yumna dengan memasang wajah sendu. "Tapi, Mi ... bagaimana bisa Papi bahagia, sedangkan anak semata wayang kita saja pergi dari rumah. Mungkin kalau Papi nggak masuk rumah sakit ... kita enggak bisa bertemu dengannya lagi," sindirnya.
"Papi kok ngomongnya gitu, sih?" Yumna mendengkus, karena sindiran itu mengenai hatinya. "Aku 'kan pergi dari rumah karena Papi juga. Coba Papi menuruti permintaanku untuk merestuiku dan Kak Glenn, pasti aku enggak akan pergi."
"Kalau kamu tetap mau bahkan nekat menikah dengan Glenn ... silahkan saja, Yum." Papi Yohan langsung menepis tangan anaknya yang masih memeganginya sejak tadi. Terlihat dia mulai emosi. "Tapi itu juga berarti kamu sudah memutuskan hubungan kita. Kamu bukan lagi anak Papi, dan Papi akan mencari anak baru untuk menggantikan posisimu!"
"Papi ngancem aku ceritanya?" Wajah Yumna seketika memerah. Dia juga ikut terpancing emosi.
"Papi enggak ngancem. Papi serius. Lagian Papi juga sekarang terkena virus tekotok yang belum ada obatnya. Bisa jadi kalau virus itu terus menyebar ... Papi akan cepat mati. Benar, kan?"
"Pi ..!! Jangan bilang begitu ..!!" seru Mami Soora dengan gelengan kepala, lalu menyentuh tangan sang suami. "Papi pasti akan segera sembuh kok. Mami yakin itu."
"Kayaknya Papi nggak bakal sembuh deh, Mi, kalau Yumna masih egois begini." Papi Yohan menggeleng lemah, tapi sorot matanya begitu sinis kepada anaknya. "Apa kalau Yumna enggak mau menikah dengan si Boy, kita angkat Boy jadi anak saja, ya, Mi? Toh ... Yumna juga nanti udah bukan lagi jadi anak kita."
"Iya, Mami setuju. Lebih baik begitu saja, Pi." sahut Mami Soora dengan anggukan kepala. "Nanti kita sekalian berikan sebagian harta kita untuknya, dan biar si Boy yang akan meneruskan pekerjaan Papi di kantor. Mami yakin dia juga pasti bisa."
Mendengar itu, Yumna langsung mendelikkan matanya.
"Ih nggak! Aku nggak mau!!" bantah Yumna tak terima. "Enak saja si Boy yang meneruskan pekerjaan Papi dan dapat harta kalian!! Enak di dia, dong! Nggak enak di aku!! Papi dan Mami juga gimana, sih? Masa anak sendiri mau diputuskan hubungan? Mana bisa? Lagian itu juga dosa!!" tambahnya berteriak dengan emosi yang sudah meledak-ledak.
"Nggak perlu bertele-tele deh, Yum. Sekarang semuanya ada di tanganmu. Kamu harus pilih, untuk menukar posisimu dengan si Boy, atau menikah dengan Boy?!" tekan Papi Yohan dengan tegas dan rahang yang mengeras.
...Pilihan yang sulit sih ini mah, Pi 🤣🤣...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Pisces97
bukan pilihan tapi terpaksaan .
mana ada sih anak rela harta orang tua dikasih sama mas boy 🤭
2024-01-03
1
Anik Trisubekti
itu bukan pilihan tp paksaan pi 😄
2023-10-25
0
bakri Rjaya cell
ngotot amat sih si virus tekotok ini mau nikahin anaknya sama pak ustad mana masih beda agama lagi belum tentu juga ustadnya mau
2023-10-25
0