12. Kalian berdua sama saja!

Sebelumnya....

"Pokoknya aku nggak mau tau, kamu hari ini harus bisa membawa si Boy, Ron! Dan bila perlu sama Uminya juga!" tegas Papi Yohan dengan penuh penekanan.

"Baik, Pak. Siap laksanakan." Roni mengangguk cepat. Tapi sebelum dirinya melangkah keluar dari kamar itu, Papi Yohan kembali berbicara.

"Nanti kamu juga minta Ustad temannya si Boy itu siapa namanya? Mertuanya si Joe. Buat datang ke sini juga, ya?"

"Ustad Hamdan maksudnya, Pak?" tebak Roni.

"Iya." Papi Yohan mengangguk. "Bilang juga padanya, suruh ajak Pak RT-nya sekalian."

"Iya, Pak." Roni mengangguk lagi, kemudian buru-buru keluar dari sana.

Papi Yohan akan melakukan rencana selanjutnya, yakni menikahkan Ustad Yunus dan Yumna dengan segera.

Namun, pernikahannya itu adalah pernikahan siri. Sebab Ustad Yunus sendiri tak menyiapkan berkas apa-apa dan itu atas usul dari dokter yang merupakan temannya.

Ide itu diambil karena Papi Yohan sendiri takut jika nantinya Ustad Yunus atau Yumna berubah pikiran, yang berujung dengan kegagalan.

Jadi untuk mengantisipasi, lebih baik mereka dinikahkan sekarang. Setelah itu barulah mereka menikah secara resmi berbarengan dengan pesta yang akan dibuatnya nanti.

"Mami, Papi ... apa ini nggak terlihat terburu-buru, ya? Aku bahkan belum ngobrol dulu sama si Boy ...," keluh Yumna dengan raut kesal.

Saat ini dia sedang terduduk di sofa dengan didandani oleh dua orang perias pengantin yang Mami Soora sewa. Bahkan Yumna pun sudah memakai kebaya putih dan juga stelan rok batiknya.

"Lebih cepat lebih baik, Yum, dan lagian lebih bagus nanti kamu ngobrolnya di dalam kamar saja. Setelah kalian sudah sah menjadi suami istri," jawab Mami Soora dengan entengnya.

"Iya, sekalian wikwikk dimalam pertama." Papi Yohan menimpali, lalu tersenyum menatap anaknya yang sudah terlihat begitu cantik bak bidadari. "Tapi kamu masih perawan 'kan, Yum?"

"Papi ini apaan, sih? Kok nanyanya ke situ-situ? Nggak sopan banget tau!" ketus Yumna yang tak mau menjawab. Sebab menurutnya pertanyaan itu tak pantas dilontarkan, apalagi ada dua orang asing juga di sana yang ikut mendengarkan.

"Ya Papi 'kan cuma nanya, Yum. Maaf kalau misalkan itu membuatmu tersinggung. Tapi kamu pasti senang banget, kan, bisa menikah dengan si Boy?" Alis mata Papi Yohan sudah naik turun, menggoda Yumna. Namun sungguh, perempuan itu merasa muak sekali melihatnya. Hanya saja dia tak bisa apa-apa.

"Aku? Seneng?" Yumna menunjuk wajahnya sendiri dengan jengah. "Apa nggak salah? Yang ada Mami sama Papi kali yang seneng. Aku menikah juga atas permintaan kalian!"

"Tapi yang menjalani 'kan kamu. Dan kamu juga yang beruntung, karena dapat perjaka ting-ting. Kalau perempuan masih ting-ting itu biasa, Yum. Tapi kalau laki-laki ... baru luar biasa."

"Ya iyalah masih perjaka, orang dia belum nikah. Papi ini nggak usah konyol deh."

"Bukan konyol. Tapi banyak kok ... diluar sana yang sudah nggak perjaka meskipun belum menikah, Yum," tegur Papi Yohan memberitahu. "Kamu ini ngerti nggak, sih, perjaka yang Papi maksud?"

"Maksud Papi, perjaka itu yang belum pernah berhubungan badan sama sekali, Yum. Bahkan belum pernah mengeluarkan pelurunya juga." Mami Soora memperjelas, takutnya anaknya memang tidak paham.

"Ah mau perjaka atau nggak perjaka juga apa pentingnya? Lagian nggak kelihatan juga kalau cowok. Jadi nggak ada yang istimewa." Yumna mencebik bibir tak peduli.

Dia sendiri tidak pilih-pilih dengan status seorang pria, asalkan pria itu mapan dan tampan baginya itu sudah sempurna.

"Ya tentu istimewa lah, Yum. Kan pengalaman pertamanya itu bersamamu. Gimana, sih?" Papi Yohan menimpali.

"Nggak pernah berhubungan badan tapi sering ngocok mah percuma, Pi. Sama-sama nggak perjaka."

"Ya bedalah, tapi si Boy juga nggak mungkin ngocok lah, Yum. Sembarangan aja kamu kalau ngomong! Papi yakin dia masih ting-ting!"

"Ah terserah deh." Yumna memutar bola matanya jengah. Lama-lama dia malas meladeni, terlebih dia jadi makin membenci Ustad Yunus.

"Saat nanti kamu bertemu dengan Boy, Mami mau kamu jangan pernah mengeluarkan kata-kata yang membuatnya sakit hati. Jaga juga sopan santunmu, ya, Yum," tegur Mami Soora menasehati.

"Kenapa?"

"Kok kenapa? Kan dia sebentar lagi akan jadi suamimu."

"Panggil juga dia Mas Boy mulai sekarang, jangan dengan sebutan nama karena itu nggak sopan!" balas Papi Yohan menimpali.

Yumna hanya bisa menggertakkan giginya dengan wajah memerah. Dia menahan rasa kesal di dadanya.

'Menyebalkan! Nggak Mami nggak Papi ... kalian berdua sama saja! Sama-sama doyan maksa dan sama-sama terlalu berlebihan kepada si Boy! Suatu saat kalian pasti akan menyesal, setelah tau buruknya dia. Dan aku akan membuktikan ... kalau dia nggak sesempurna yang kalian pikirkan!' Yumna menyeru dalam hati dengan rasa jengkel, tapi untuk mengungkapkannya dia tidak bisa.

...Iya... buktikan saja, Yum, kalau bisa itu juga🤣🤣...

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

yang ada pacar mu yang buruk yum kamu gak kan menemukan buruknya ustadz Yunus kamu duluan dibuat cemburu an 😂😂

2024-01-03

2

Eva Karmita

Eva Karmita

sabar Yumna jlni dlu jgn byk ngedumel entar kalau udah cinta baru kelepek" kamu kayak tetangga mu mbak Sisil ngk mau jauh" dari Aa Rama nya 😍😂😂😂😂

2023-10-28

0

Titi lestari Tari

Titi lestari Tari

tp aku yakin sih klo yunus bener2 thing2 so diliat dr kesehariannya sifat dan kelakuannya gk bkln yunus mau kaya laki2 kebnykn ...
yg ada kamu nanti lama2 klepek2 sama mas boy 🤓🤓🤓 yumna2
wong witing terno mergo jalaran kulino ada cinta krna terbiasa bersama

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tau diri itu penting
2 2. Harga diriku
3 3. Pergi dari rumah
4 4. Melamar Ustad Yunus
5 5. Umi merestui
6 6. Virus Tekotok
7 7. Bisa membuat kematian
8 8. Kamu harus pilih
9 9. Maafkan aku
10 10. Aku ingin menikah!
11 11. Pengantin
12 12. Kalian berdua sama saja!
13 13. 100 ribu
14 14. ijab kabul
15 15. Cium Mas Boy
16 16. Tissue magic
17 17. Jangan dekat-dekat
18 18. Aku takut sama Mas Boy
19 19. Kasihan si Boynya
20 20. Dosa tau
21 21. Ingin mereka saling mencintai
22 22. Laki-laki yang harus digoda
23 23. Tinggal bareng mertua
24 24. Dasar mes*m!
25 25. Ah sial!
26 26. Gagal deh rencanaku
27 27. Terlihat begitu menawan
28 28. Dia suamiku!
29 29. Mereka makin ngelunjak!
30 30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31 31. Nanti masuk angin
32 32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33 33. Aku mau ikut
34 34. Ada gila-gilanya
35 35. Pesta resepsi
36 36. Kau merebut calon istriku!
37 37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38 38. Hiduplah dengan masing-masing
39 39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40 40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41 41. Saling menyatu
42 42. Ditinggal pergi
43 43. Sepertinya dia pacar baru
44 44. Mas kenapa, sih??
45 45. Kau boleh merebutnya
46 46. Bingung sama tingkahmu
47 47. Ternyata sesakit ini
48 48. Masih sangat mencintainya
49 49. Sial*n si Naya!!
50 50. Pergi dari sini
51 51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52 52. Ingin bicara berdua
53 53. Aku sudah nggak peduli
54 54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55 55. Sebuah keputusan
56 56. Aku akan membuktikannya (END)
57 Pengumuman!!
58 Meraih Kembali Cinta Suamiku
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Tau diri itu penting
2
2. Harga diriku
3
3. Pergi dari rumah
4
4. Melamar Ustad Yunus
5
5. Umi merestui
6
6. Virus Tekotok
7
7. Bisa membuat kematian
8
8. Kamu harus pilih
9
9. Maafkan aku
10
10. Aku ingin menikah!
11
11. Pengantin
12
12. Kalian berdua sama saja!
13
13. 100 ribu
14
14. ijab kabul
15
15. Cium Mas Boy
16
16. Tissue magic
17
17. Jangan dekat-dekat
18
18. Aku takut sama Mas Boy
19
19. Kasihan si Boynya
20
20. Dosa tau
21
21. Ingin mereka saling mencintai
22
22. Laki-laki yang harus digoda
23
23. Tinggal bareng mertua
24
24. Dasar mes*m!
25
25. Ah sial!
26
26. Gagal deh rencanaku
27
27. Terlihat begitu menawan
28
28. Dia suamiku!
29
29. Mereka makin ngelunjak!
30
30. Berani sekali kau menyentuh suamiku!
31
31. Nanti masuk angin
32
32. Ingin cepat memilikimu seutuhnya
33
33. Aku mau ikut
34
34. Ada gila-gilanya
35
35. Pesta resepsi
36
36. Kau merebut calon istriku!
37
37. Apakah pria tadi begitu penting di hidupmu?
38
38. Hiduplah dengan masing-masing
39
39. Kupikir Yumna benar-benar mencintaiku
40
40. "Aku nggak tahan banget, Mas."
41
41. Saling menyatu
42
42. Ditinggal pergi
43
43. Sepertinya dia pacar baru
44
44. Mas kenapa, sih??
45
45. Kau boleh merebutnya
46
46. Bingung sama tingkahmu
47
47. Ternyata sesakit ini
48
48. Masih sangat mencintainya
49
49. Sial*n si Naya!!
50
50. Pergi dari sini
51
51. Harusnya hanya aku satu-satunya
52
52. Ingin bicara berdua
53
53. Aku sudah nggak peduli
54
54. Ingin mengangkatnya jadi anak
55
55. Sebuah keputusan
56
56. Aku akan membuktikannya (END)
57
Pengumuman!!
58
Meraih Kembali Cinta Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!