17.benih-benih cinta

"RIKA!"

Rika menoleh ke arah Zaka yang melotot ke arahnya. Bagi anak berusia tujuh tahun seperti Rika, itu sangat menyeramkan.

Zaka berjalan setengah berlari dan terus memberi pelototan maut pada sang adik. adik yang selama ini dia sayangi, dia sayangi, dan dia jaga sepenuh hati malah tega membunuh kekasihnya.

PLAK

Satu tamparan berhasil mendarat diwajah mungil Rika. Rika hanya bisa menangis sesenggukan saat kakaknya membentak dan memakinya.

"kakak ngga pernah ajarin kamu jadi pembunuh, tapi kenapa kamu tega bunuh orang, Rika?! Bahkan orang itu adalah kekasih kakak sendiri, jawab! Apa kesalahan kakak didik kamu?!" tanya Zaka dengan amarah yang menggebu-gebu

"hiks bukan Rika, kak. Bukan Rika yang bunuh Rahayu" ucap Rika

PLAK

"ngaku Rika! Bukti ada didepan mata! Kalau kamu ngga ngaku, kakak akan kurung kamu" ancam Zaka

"aku ngga takut karena aku ngga salah! Aku ngga akan ngakui kesalahan yang ngga pernah aku lakuin" sentak Rika

Zaka menatap adiknya dengan tajam. Terlebih melihat kondisi kekasihnya yang meninggal secara mengenaskan membuat Zaka membenci adiknya sendiri. Zaka paling anti dengan yang namanya penghianat, meskipun penghianat itu adalah adiknya sendiri.

Zaka memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Rika dan mengurungnya digudang rahasia. setelah dipastikan Rika tidak bisa kabur, Zaka mengurus jenazah calon istrinya.

Flashback off

"aku turut prihatin Zaka" ucap Arum mengusap lembut bahu Zaka

Zaka menoleh dan tersenyum ke arah gadis itu "makasih Rum, kamu udah mau jadi teman ceritaku" ucap Zaka terharu

"udah sepatutnya kita saling membantu, kita kan temen?" sahut Arum

"kalau aku mau lebih dari teman, apa kamu mau?" tanya Zaka

"m-maksud kamu apa, Ka? A-aku ngga ngerti" Arum gelagapan

Tak menjawab, Zaka mendekatkan wajah mereka. Jarak wajah mereka sangat dekat, bahkan Arum bisa merasakan hembusan nafas Zaka menyapu wajahnya.

Arum memperhatikan setiap inci wajah Zaka. Satu kata untuk Zaka dari Arum, sempurna. Ya, bagi Arum lelaki seperti Zaka adalah tipikal laki-laki yang sempurna.

Mata coklat yang tajam, alis tebal, bibir tipis, hidung mancung, wajah agak oval, kulitnya putih, badan tinggi, gagah, rambut hampir menyentuh matanya. Benar-benar idaman Arum. Eh tapi sayang, Zaka cuma demit.

tiba-tiba Arum merasakannya benda kenyal menyentuh bibirnya. Zaka mencium dan ******* bibir Arum, Arum membuka mulutnya sedikit memberikan akses masuk untuk Zaka. Lidah Arum dan Zaka sedang bermain bertukar saliva.

C1uman mereka terlepas saat keduanya merasa udara semakin menipis. Pipi Arum memerah karena malu. Arum tak pernah berpikir kalau first kiss miliknya diambil oleh Zaka, mana Zaka ini demit lagi.

'serius ya Allah, biarin deh Zaka ini mau jadi demit kek, asalkan kita bisa sama-sama terus' batin Arum tersenyum memandang Zaka

Zaka ikut tersenyum lalu menarik Arum ke dalam pelukannya. Berkali-kali Zaka mencium puncak kepala Arum dengan sayang. Zaka merasa nyaman saat ada didekat Arum, gadis pendiam diawal dan cerewet diakhir yang akhir-akhir ini suka hadir dalam mimpinya. Bahkan Rahayu juga meminta Zaka untuk menjaga Arum. Aneh tapi nyata.

Zaka membelai pipi Arum dengan lembut "Arum,,, sebenernya aku udah nyimpen perasaan ini sejak pertama kita bertemu, aku awalnya ngira kalau aku hanya kagum sama kamu karena kamu cantik, tapi semakin lama kagum itu berubah jadi cinta, maaf karena kalimatku ngga ada romantisnya sama sekali, tapi aku serius, aku mau kamu jadi kekasihku, Arum"

Deg

Arum mematung. Dia bingung mau menjawab apa, tapi dadi lubuk hatinya yang paling dalam . Ada benih-benih cinta yang Arum tanam untuk Zaka seorang. Walaupun belum sepenuhnya melupakan sang crush, Ares. Tapi Arum juga mencintai Zaka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!