"ingat, jangan gugup, bersikap seolah kita ngga tau apa-apa" gumam Ares saat dirinya dan Arum berjalan beriringan menuju meja makan
Arum mengangguk lirih. Sesampainya dimeja makan, sudah ada berbagai makanan lezat menyambut mereka. Tak lama setelahnya, Zakapun datang menyusul dengan wajahnya yang terlihat lelah.
Arum melihat kantong mata yang samar dibawah kedua mata Zaka. Dapat Arum tebak kalai Zaka tidak bisa tidur nyenyak akibat keributan yang dia buat semalam. Arum merasa tak enak hati sendiri, apalagi dia baru beberapa jam menginjakkan kakinya disini tapi sudah membuat keributan. Walaupun tidak ketahuan si, tapi sama aja rasanya merasa bersalah.
"wajah kamu kenapa, Ka? Kayak ngga semangat gitu" Tanya Arum sok peka dan pasang muka tak tau apa-apa, padahal aslinya udah tau
"kalian berdua lebih hati-hati lagi ya, semalam ada penyusup disini" bukannya menjawab, Zaka malah meminta mereka waspada
"penyusup?" beo Arum dan Ares pura-pura terkejut
Zaka mengangguk "kata pengawalku penyusupnya kuntilanak"
"sudah ketemu?" tanya Ares
Zaka menggeleng "dia berhasil kabur" jawabnya "jadi kemungkinan dia akan datang lagi, lebih baik kalian jangan keluar dari istana dulu sebelum semuanya aman"
"memangnya apa tujuan kuntilanak itu kemari?" tanya Arum
"entahlah, mungkin mau membebaskan Rika" jawab Zaka
"Rika siapa?" tanya Arum lagi, sengaja mancing-mancing
"adikku"
Deg
Semudah itukah si Zaka ini mengakuinya? Arum sampai terheran-heran. Arum pikir Zaka akan menyembunyikan sesuatu, tapi sepertinya tidak. Zaka bahkan dengan mudah dan tanpa ragu memberitahu Arum dan Ares yang notabenenya orang asing disana.
"aku baru tau kamu punya adik" ucap Arum
"dia dikurung digudang rahasia" sahut Zaka
"kenapa?" tanya Arum, dia sebenarnya agak kaget karena Zaka mengakuinya
"dia sudah membunuh Rahayu"
Deg
Astagaa fakta apa lagi ini?! Arum melihat gadis kecil itu sangat polos dan lucu, mana mungkin anak sekecil itu membunuh orang? Arum sulit percaya.
"aku tau ini sulit kamu percaya, tapi ya begitulah nyatanya" lanjut Zaka
"darimana kamu tau?" tanya Arum
"pengawalku tak sengaja melihatnya" jawab Zaka
"dan kamu percaya?" tanya Arum lagi
Zaka menggeleng "awalnya aku ngga percaya, tapi pas aku nyusul, Rahayu udah meninggal dan dia ada disana dengan anak panah ditangannya" jawab Zaka menunduk sedih, ini adalah luka lama yang seharusnya dia kubur dalam-dalam
"kapan kejadian itu?" kali ini Ares yang bertanya
"sekitar tujuh tahun lalu" jawab Zaka
"tujuh tahun?" beo Ares dan Arum bersamaan dan dibalas anggukan oleh Zaka
"Rahayu meninggal udah berabad-abad lalu, dia penari Gandrung lagendaris, gimana bisa dia meninggal tujuh tahun lalu?" oceh Arum tak habis pikir
Ares menyenggol lengan Arum "didunia ghaib emang gitu" bisik Ares
"satu hari disini sama dengan satu bulan didunia manusia, bisa lebih cepat dan juga bisa lebih lambat, tergantung bagaimana tuhan menyesuaikannya" ucap Zaka
"kita disini udah tiga hari, berarti kita hilang selama tiga bulan lebih?" tanya Arum
Zaka mengangguk "semoga aja tuhan mentakdirkan waktu disini lebih cepat dari dunia manusia"
"dari tadi kamu ngucap Tuhan, tuhanmu siapa?" tanya Ares, jujur dia penasaran dengan agama siluman ini
"Tuhanku Allah" jawab Zaka yakin
"Allah? Kamu islam? Berarti kamu sholat?" tanya Arum
"ya, aku sholat dan berzikir setiap hari, memangnya kalian tidak?"
JEDARR
Arum dan Ares tertunduk malu. Malu dengan Zaka. Pertanyaan yang keluar dari mulut Zaka seolah petir yang menyambar kedua manusia itu.
Zaka termasuk golongan Jin. Dimana-mana Jin itu lebih rendah dari Manusia, tapi kenapa disini malah terlihat seolah-olah manusia tidak ada apa-apanya ketimbang Jin?. Allah sudah mengangkat derajat manusia lebih tinggi daripada Jin, tapi kenapa justru Jin itu yang menyembah pada Allah sedangkan manusianya tidak?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments