"Zaka, kamu punya alat sholat cewek?" tanya Arum ragu
Zaka mengangguk "alat sholat ibuku masih aku simpan, kamu boleh menggunakannya" jawabnya.
"makasih Ka, kamu bener-bener baik sama kita yang kasarnya hanya orang asing" balas Arum tertunduk malu
"Rum,,, kalian udah aku anggap keluarga, jangan pernah merasa asing, apalagi didalam tubuhmu ada Rahayu, wanita yang menjadi tunangan ku" jawab Zaka
"aku berdoa semoga kamu dapat perempuan yang baik" ucap Arum tulus
"makasih, Rum" balas Zaka mengukir senyumannya
"oh iya, emangnya Rahayu meninggalnya gimana?" tanya Arum penasaran
"ada banyak luka tusukan dibadannya, mungkin Rahayu dit*s*k anak panah berkali-kali sama Rika" jawab Zaka
"Ka, ngga tau kenapa tapi aku merasa kayaknya kamu salah paham sama adekmu" ucap Arum
Zaka menggeleng "dia Zarika Panna Wira, dari kecil dia menentang hubunganku sama Rahayu"
Arum hendak bicara lagi tapi tak jadi setelah Ares menyenggol lengannya agar tetap diam. Entah kenapa Arum ingin berteriak sekuat-kuatnya dan bilang kalau Rika tidak bersalah, tapi lidahnya mendadak kelu.
Arum meminta Zaka menemui adiknya, diluar dugaan karena Zaka menyetujuinya. Arum pikir, Zaka akan menyerahkan seribu alasan agar tidak menemui adiknya digudang rahasia.
Pintu ruangan terbuka dan muncullah gadis remaja yang Arum pikir adalah boneka, ternyata dia adalah orang beneran. Arum mengikuti langkah Zaka yang mendekati adiknya.
"Apa kabar Rika, Adikku yang cantik?" tanya Zaka penuh perhatian, hendak memeluk Rika namun gadis itu menghindar
Rika tersenyum remeh "kirain udah lupa sama adik" cibirnya
"ada yang mau bertemu sama kamu" ucap Zaka menarik Arum agar sejajar dengan dirinya
"Rahayu?" tanya Rika
Arum menggeleng "aku Arum"
"tapi Rahayu jadi pengikutmu" ucap Rika
Bagaimana Rika tau? Pikir Arum, tak lama kemudian Arum menggelengkan kepalanya 'ya Allah, maaf, aku lupa kalau Rika ini demit' batinnya
"Rika, Rahayu memang menjadi pengikut Arum, Rahayu menjadi roh penjaga untuk Arum, tapi biarpun dalam tubuh Arum ada Rahayu, aku harap kamu ngga akan nyakitin Arum, lupakan dendam kamu sama Rahayu" pinta Zaka
"udah aku bilang, bukan aku pembunuhnya!" tekan Rika
"Rika, sampai kapan kamu menyembunyikannya? jika kamu mau ngaku, aku janji ngga akan hukum kamu, aku akan bebasin kamu, dan kita bisa mulai dari awal" ucap Zaka memandangi Rika dengan tatapan sendu
"apa yang harus ku akui? Aku ngga pernah ngelakuinnya, coba pikir pakai otakmu, mana mungkin anak enam tahun membunuh orang?" geram Rika, dia cukup muak dengan sikap kakaknya yang seolah hanya bisa memojokkannya
tidak menjawab, Zaka malah mengajak Arum pergi dari sana. Malam harinya, Zaka tak bisa tidur karena terus kepikiran tentang Rika. Mau bagaimanapun, Rika tetaplah adik kandungnya. walaupun semarah apapun juga, Zaka pasti menghawatirkan adiknya itu.
Zaka pergi ke tempat sholat, sebentar lagi waktu subuh tiba. Zaka memutuskan untuk sholat malam terlebih dahulu.
Zaka bersujud sangat lama pada rakaat terakhirnya, bahkan airmatanya tumpah saat merasakan betapa nikmatnya bersujud pada yang maha kuasa.
Setelah rakaat terakhir selesai, Zaka menadahkan kedua tangannya dan berdoa untuk kemakmuran rakyatnya. Kerajaan monyet putih yang dulunya hampir hancur saat berada dibawah kepemimpinan ayahnya, namun kini Kerajaan itu sudah bangkit dan berkembang pesat hingga masuk urutan nomor tiga kerajaan terkuat dinegri siluman. kesuksesan suatu kerajaan pastinya karena pimpinan raja yang hebat, dan raja itu adalah Zakarias Punta Wira.
"Zaka,,,"
Suara lirih yang amat Zaka rindukan. Zaka berbalik dan tersenyum menatap wanita yang sangat ia rindukan, tak lupa juga menatap kagum pada wanita yang berhasil membuatnya bertekuk lutut.
"Rahayu" gumam Zaka
Zaka ingin mendekat dan memeluk Rahayu, tapi Rahayu mengangkat tangannya mengintruksikan agar Zaka tak mendekat.
"menikahlah dengan Arum"
Deg
Zaka diam mematung, lidahnya terasa kelu. Zaka sama sekali tak mengerti dengan apa yang diucapkan Rahayu.
"aku mohon, biarkan aku pergi dengan tenang, selama ini aku mencari sukma yang cocok denganku untuk mematahkan kutukan, dan aku bertemu dengan Arum, selama kutukan itu tidak hilang, aku tidak akan bisa pergi dari sini, tolong jagalah Arum, nikahi dia, dan patahkan kutukannya bersama Arum, aku mohon, aku ingin melakukannya sendiri, tapi aku dibunuh" pinta Rahayu
"kutukan apa? katakan siapa yang membunuhmu? Aku janji akan menghukum seberat-beratnya" tanya Zaka bingung
"aku mohon" lirih Rahayu
"bagaimana kita bertemu lagi?" tanya Zaka
"entahlah, Allah mengirimku untuk menemuimu, mungkin karena kamu membujuknya dengan sholat" jawab Rahayu
"apa kalau aku sholat di tahajud, kamu akan muncul?" tanya Zaka lagi
Rahayu tidak menjawab. Tubuhnya mulai menjelma menjadi asap putih dan hilang terbawa angin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments