15.Flashback

Flashback on

Seorang perempuan yang sangat cantik jelita tengah asik bernyanyi sambil mencuci baju disungai. dialah Rahayu Nur Jaripah, remaja 17 tahun yang berprofesi sebagai penari sejak masih anak-anak.

Rahayu adalah anak yatim piatu yang memiliki satu adik laki-laki. Adik laki-laki yang jarak usianya hanya beda satu tahun bernama Yudistira Prakoso.

Mereka hidup sederhana didesa pelosok. Desa yang terkenal dengan julukan desa terkutuk. konon katanya jika orang asing yang masuk ke dalam desa ini, mereka akan meninggal secara tragis.

Rahayu sendiri tidak peduli dengan tanggapan orang luar tentang desanya, toh Rahayu juga tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Setelah mencuci baju, Rahayu melepas Selendang yang selalu dia pakai. Selendang merah, Semerah darah.

Rahayu mencuci Selendang itu dengan sangat hati-hati, selain karena Selendang itu adalah hadiah dari orangtuanya, Selendang itu juga mahal. Bagi kaum bawah seperti Rahayu, membeli Selendang baru lima tahun sekali saja sudah sangat wah.

Setelah dipastikan selendangnya bersih, Rahayu mengangkat cuciannya hendak pulang ke rumah. Rahayu menelusuri jalanan hutan yang licin karena hujan.

bugh

Rahayu menjatuhkan cuciannya saat melihat seseorang jatuh dari atas pohon. Rahayu berlari mendekati orang yang tampak kesakitan.

"kang, riko heng apu-apuo?" (mas, kamu tidak apa-apa?) tanya Rahayu membantu pria tampan itu bangkit

"suon" (makasih) balas orang itu menundukkan kepalanya

"iyo, ayo nang umah hun olong, tangan riko tatu" (iya, ayo ke rumahku dulu, tanganmu luka) ucap Rahayu

Pria itu mendongak dan tatapannya beradu dengan tatapan Rahayu. Sejenak tatapan mereka terkunci, jantung Rahayu seperti tersengat listrik saat mereka saling tatap begini.

Mereka sama-sama tertunduk malu dan salah tingkah. Akhirnya Rahayu membawa pria asing itu ke rumahnya untuk diobati. Pergelangan tangan pria itu memar, sepertinya kena pohon.

Dengan telaten Rahayu mengompres pergelangan tangan kekar itu, sesekali juga si pria meringis karena ngilu. Salah satu jari pria itu terluka tapi ada yang aneh, darahnya berwarna hitam.

"mbok, sopo iku?" (mbak, siapa itu?) tanya Yudi yang baru datang dari kebun

"rewang hun" (temanku) jawab Rahayu

Yudi mengangguk mengerti "yo we, isun nak adus, olahno panganan ya, isun elom" (iya sudah, aku mau mandi, masakin ya, aku lapar) pinta Yuda

Arum mengangguk merespon adiknya. Setelah mengobati luka pria tak dikenal itu, Rahayu pergi ke dapur untuk memaksakan makanan favorit adiknya, ayam bakar. Kebetulan tadi Rahayu menangkap ayam hutang, Rahayu mulai membakar ayam diatas tungku. Ayamnya lumayan besar, Rahayu pikir akan cukup untuk makan mereka bertiga.

Rahayu kembali ke ruang tamu dan menghidangkan teh alami untuk tamunya.

"nginumen, aran hun Rahayu" (minumlah, namaku Rahayu) ucap Rahayu sambil tersenyum ramah

"suon, isun wes akeh ngerepotno riko, aran hun Zaka" (makasih, aku sudah banyak merepotkanmu, namaku Zaka)

Ya, pria asing yang ditolong Rahayu adalah Zaka. Zaka tengah berburu dan tak sengaja masuk ke kerajaan ghaib lainnya yang ada didesa terlarang ini.

Rahayu menjamu Zaka dengan baik, Dan Zaka malah nyaman dengan Rahayu. Rasa kagum Zaka semakin bertambah saat Rahayu menari dengan anggun dan **** dengan selendang merahnya. Benar-benar mampu menjungkirbalikkan pikiran Zaka yang awalnya tidak mau berurusan dengan yang namanya perempuan.

Sejak saat itu, Zaka dan Rahayu semakin dekat. Zaka sering mengajak Rahayu menikmati indahnya alam, seperti saat ini mereka tengah menatap hamparan laut luas dari atas bukit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!