6.Wanita Hamil

"Tunggu!"

Seseorang menghentikan langkah Ares dan Arum. Mereka berdua berbalik ke belakang dan mendapati seorang wanita yang ngos-ngosan karena mengejar mereka.

Arum dan Ares saling pandang karena bingung. Mereka tidak mengenal wanita ini, lantas kenapa si wanita mengejar mereka? Apa Arum atau Ares punya hutang? Ahh tapi rasanya tidak mungkin.

"siapa?" tanya Arum memberanikan diri bertanya

Sedangkan Ares mendadak panas dingin saat tak sengaja melihat sesuatu dibalik rumah salah satu warga desa. Sebuah makhluk raksasa menyerupai manusia tengah berdiri tegap mengintai mereka. Wajahnya gosong hancur, giginya bertaring, matanya merah melotot, kukunya panjang, rambut gondrong, telinga runcing, dan jangan lupakan bau busuk yang menyengat.

Bahkan yang membuat Ares heran adalah kenapa Arum tidak bisa melihatnya? Apa mata batin Arum tertutup? sepertinya tidak mungkin. Atau mungkin saja? Entahlah Ares bingung sendiri. Bukannya dia takut dengan makhluk itu, tapi dia takut makhluk itu akan melukai Arum.

"saya Nugraha, saya melihat kalian terseret portal, jadi saya mendekat dan tau-taunya saya malah ikut terseret kesini" jawab Nugraha kesal

"kok bisa?" tanya Arum, Arum pikir kalau hanya yang memiliki kehidupan lain saja yang bisa melihatnya

"mana saya tau, itu sebabnya saya mengejar kalian, saya mau diantar pulang" jawab Nugraha

Arum menatap ke arah Ares. Ares mengedikkan bahunya pertanda tak tau apa yang harus mereka lakukan. Arum kembali menatap Nugraha yang berharap lebih bisa pulang.

"kita juga ngga tau gimana baliknya, mbak" jawab Arum merasa tak enak karena tak sengaja membawa orang lain dalam masalahnya

"What?! kamu bilang apa? Ngga tau caranya balik?!" tanya Nugraha dengan nada jengkel "kalian harus tanggung jawab! Pacar saya pasti nungguin saya"

"ya salah sendiri kenapa mendekati portal itu" cibir Ares

"tapi niatku baik, mau menolong kalian" protes Nugraha

"niat nolong malah jadi beban" cibir Ares lagi yang langsung dihadiahi cubitan pinggang oleh Arum

"udah, kok malah tengkar sih, lebih baik kita cari cara keluar dari sini" ucap Arum melerai pertengkaran mereka

Akhirnya mereka bertiga pergi berusaha mencari jalan keluar. Ares memimpin jalan mereka kembali ke tempat semula, siapa tau gerbang portalnya berada di sana.

Mereka sudah menepuh perjalanan panjang dan memakan waktu yang lama, namun tak juga sampai ditempat yang dituju. Rupanya mereka disesatkan oleh makhluk jahil penghuni desa itu.

"Arum,,, tinggalin wanita hamil itu"

Arum merinding saat sebuah bisikan terdengar jelas dan terasa dekat ditelinganya. Siapa wanita hamil itu? Nugraha kah? Tapi perutnya rata, apa kandungannya masih muda? Tapi kata Nugraha pacarnya menunggunya, apa Nugraha hamil diluar nikah? Pikir Arum.

Arum mensejajarkan langkahnya dengan Ares.

"kita disuruh ninggalin Nugraha" gumam Arum yang hanya bisa didengar Ares tanpa membuat Nugraha curiga

"kamu dengar bisikan juga?" tanya Ares

"iya, gimana nih?" tanya Arum balik

Ares juga bingung kali, Rum. Arum dan Ares mana tega meninggalkan wanita hamil itu sendirian, apalagi ini mereka yakin sedang tidak ada didunia mereka sendiri.

"ck lelet banget sih kalian" cibir Nugraha berjalan melewati mereka begitu saja

KREK

"ARGHH"

Arum reflek menahan tangan Nugraha yang terpeleset ke jurang. Sekuat tenaga Arum menahan Nugraha yang terpelanting diatas tebing, mana dalam banget.

"lepaskan Arum, atau kamu akan jadi korban"

lagi-lagi bisikan itu datang, membuat Arum bimbang saja. Ares sebenarnya ingin membantu Arum mengangkat Nugraha, tapi khodamnya melarang karena terlalu berbahaya. Nugraha sudah menjadi incaran, bahkan sebelum mereka datang kemari.

Ares semakin panik saat melihat raksasa yang dia lihat didesa tadi dengan menatap Nugraha dengan mata berbinar. Bukan ke Nugraha, tapi ke perutnya dimana janin itu tinggal.

Ares melepas paksa tangan Arum dan Nugraha saat makhluk raksasa itu mulai mendekati mereka. Nugraha terjun bebas semakin kebawah. Arum dan Ares memperhatikan raksasa itu yang terbang mendekati Nugraha.

SREK

"ARGH!!"

Ares menutup mata Arum setelah Arum berteriak karena raksasa itu membelah tubuh Nugraha. Raksasa itu merobek perut Nugraha hingga bagian organ dalamnya keluar berhamburan. Tak puas sampai disitu, raksasa itu mencabik-cabik tubuh Nugraha yang masih utuh hingga tubuh itu benar-benar hancur tak berbentuk. Organ berterbangan diudara, darah menghiasi tumbuhan yang ada.

Raksasa itu memakan janin Nugraha lalu tertawa puas setelah memakan makanannya. Kemudian makhluk itu menjadi asap hitam kemudian hilang terbawa angin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!