3.Selendang misterius

Setelah pulang dari air terjun, entah kenapa pikiran Arum terus tertuju pada Sunar. Tak bisa membohongi diri, Arum jatuh hati pada siluman macan putih itu. Bahkan didalam tidurnya, Sunar datang menemani Arum dalam mimpinya.

Sungguh malang nasib Arum. Susah jatuh cinta dan susah melupakan, sekalinya jatuh cinta malah cinta sama demit.

Sebulan berlalu, dan selama sebulan juga Arum harus menahan rindu pada sosok macan putih yang ada dalam tubuhnya.

"Baik anak-anak, jangan lupa untuk perkemahan tengah semester segera dipersiapkan barang-barangnya karena besok kita akan berangkat" ucap wali kelas Arum

"Wait, perkemahan apa?" Tanya Arum yang memang tidak pernah aktif di group jadi tak tau tentang ini

"Perkemahan rutin, yakali kamu ngga tau, Rum" ucap Malka, teman sebangku Arum

"Haduhh males banget" keluh Arum

"Udah ikut aja" ucap Malka

Akhirnya dengan terpaksa Arum ikut perkemahan itu. Tenda cewek dan cowok saling berhadapan. Jam sudah menunjukkan pukul 00.00, tapi Arum sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Begitu juga dengan teman setenda Arum, mereka tak bisa tidur.

Entah kenapa Arum merasa hawa negatif yang begitu kuat, seolah akan ada kejadian besar yang akan menimpa hidupnya. Arum yang mendadak kebelet itupun keluar tenda untuk buang air kecil. Namun saat diluar,,,

"ARGHHH POCONG"

Anak-anak dan guru yang tengah tertidurpun jadi bangun akibat teriakan Arum, beruntunglah Arum tidak ngompol. Bahkan rasa kebelet itu kini berpindah jadi rasa gugup dan bingung, Arum menjerit bukan karena takut, tapi Shock.

"Kenapa Arum?" Tanya wali kelas Arum

Kini seluruh orang menghampiri Arum dengan mata sayu mereka. Mereka menatap Arum dengan penuh tanya.

"I-itu pocong" seru Arum menunjukkan ke arah belakang tenda cowok

Jujur saja semua orang mendadak merinding setelah mendengar jawaban Arum.

"Pocong apa?" Tanya Salah satu teman Arum

"Pocong raksasa, tingginya setara pohon kelapa. Wajahnya ancur, kain kafannya penuh darah, matanya bolong!" Jawab Arum terus memperhatikan sosok raksasa didepannya

Mereka saling berbisik-bisik membayangkan betapa seramnya pocong yang dilihat oleh Arum.

ARGHHH

sontak semua orang menjerit saat pocong itu mulai menampakkan dirinya didepan semua orang. Bahkan pocong itu terlihat lebih seram dari apa yang Arum ceritakan. Lidah pocong itu menjulur keluar, dari dalam mulutnya mengeluarkan aroma busuk. Bahkan jutaan belatung terlihat menggeliat didalam mulut dedemit itu.

ARGHHH RAAA HAAA

Semua orang beralih menatap Arum yang terlihat sangat kesakitan. Guru-guru berusaha mendekati Arum, namun seolah ada dinding tak kasat yang membuat mereka yang hendak mendekat malah terpental.

"APA MAUMU?!" Tanya Arum dengan suara serak

Arum kesurupan!

Pocong itu terlihat tertawa kencang "Aku datang untuk mengganggu kalian, wahai manusia lemah"

"PERGILAH!! INI WILAYAHKU" seru Arum yang terdengar sangat menyeramkan

"hahaha tidak akan" seru si pocong

Arum menadahkan tangannya ke atas dan seketika sebuah selendang merah jatuh diatas tangannya. Arum mengibaskan selendang merah itu pada pocong yang masih berdiri menjulang didepannya.

"PERGILAH KAU, WAHAI SETAN TERKUTUK!" Seru Arum

Wush

Sekali kibasan, rasanya angin kencang semakin menusuk kulit. Pocong yang awalnya berdiri tegak, kini semakin goyah hingga akhirnya terbang terbawa angin.

Arum tertawa terbahak-bahak melihat pocong itu mengerang kesakitan akibat kulitnya terbakar. semua orang bisa bernafas lega karena makhluk mengerikan itu sudah pergi, namun masih ada yang membuat mereka takut. Arum masih kesurupan. Entah bagaimana cara menyadarkannya.

"ARGH!!"

Semua orang kembali panik saat Arum kembali kesakitan. Arum menggeliat diatas tanah dengan kulit memerah. Sunar dan roh yang merasuki Arum kini tengah bertarung didalam tubuh gadis itu. Beberapa Serangan meleset dan mengenal tubuh Arum, itulah yang menyebabkan Arum jadi kesakitan.

Salah satu teman Arum berinisiatif meminta bantuan pada warga sekitar. Beruntung mereka kemah tak jauh dari pemukiman warga. siswa itu kembali dengan seorang ustadz yang ada dibelakangnya.

Ustadz itu menyentuh ubun-ubun Arum dan mulai melakukan metode Ruqyah.

"ARGHH PANAS PANAS!!" seru Arum

Namun sang ustadz tetap melanjutkan Ruqyahnya. bukannya makin sadar, Arum malah semakin kepanasan. Seolah Ruqyah itu adalah musuh Arum sendiri, bukan musuh jin yang ada di tubuhnya.

"STOP!!! PANAS!!!" Seru Arum

"pak ustadz, itu Arum" bisik siswa yang tadi menyusul ustadz, nama siswa itu Rizky

"tidak, dia adalah iblis" jawab Ustadz itu

Metode Ruqyah tetap dilanjutkan walaupun Arum sudah memohon untuk dihentikan.

"STOP! JANGAN DILANJUTKAN!" Seru seseorang yang baru datang

"siapa kamu? kenapa nyuruh saya berhenti? Ini anaknya kesurupan" ucap pak Ustadz

"masalahnya ini yang kesakitan Arum! Bukan khodamnya" jawab lelaki itu

"heh kamu siapa?" bentak Malka yang kesal karena pengobatan temannya terganggu

"saya Ares, saya temannya Arum" jawab Ares

Malka menatap penampilan Ares dari bawah ke atas 'ganteng tapi jamet' batinnya

Ares meminta semua orang untuk mundur. Kemudian Ares duduk bersila didepan Arum yang masih kesakitan, Ares mengeluarkan jiwanya sendiri dan masuk ke dalam tubuh Arum.

Ares melihat khodam Arum yang berupa macan putih Tengah bertarung dengan roh penari Gandrung.

"hentikan! Apa yang kalian lakukan? Kalian membuat Arum sakit" geram Ares

"dia sudah lancang masuk ke dalam tubuh Arum" ucap Sunar

"siapa kau?" tanya Ares

Roh penari itu tersenyum "haruskah aku menjawabnya? Sepertinya kau sudah tau"

"penari Gandrung lagendaris yang hilang beberapa abad lalu?" gumam Ares setelah menerawang tentang roh itu "RAHAYU?!"

"ya, aku adalah Rahayu" jawab roh penari bernama Rahayu itu

"apa yang membuatmu masuk ke dalam tubuh temanku?" tanya Ares penasaran

"aku menyukai tubuhnya, tapi sayang dia bukan penari sepertiku, jadi aku masuk saja" jawab Rahayu

"aku akan bicara dengan Arum, kau tidak bisa sembarangan masuk tubuh orang. Bisa saja orang itu kesakitan setelah kau masuk" ucap Ares

"tidak, aku tidak mau keluar" sentak Rahayu

"Sunar, tolong jaga Rahayu, jangan bertengkar, aku akan bicarakan hal ini pada Arum" ucap Ares

Sunar mengangguk patuh. Ares keluar dari tubuh Arum. Setelah Ares keluar, Arum mulai membuka matanya. Tubuh Arum rasanya remuk ajur saking dahsyatnya pertarungan yang terjadi didalam tubuhnya.

"Rum, ada roh Rahayu dalam tubuhmu. Dia mau jadi pengikutmu, apa kau setuju?" bisik Ares

Arum shock mendengar kenyataan itu. Siapa yang tidak kenal Rahayu? penari lagendaris yang mendadak hilang tanpa jejak. Dialah penari Gandrung yang pertama.

"baiklah, asal itu tidak menyakitkan" jawab Arum

Ares menyatukan keningnya dengan kening Arum lalu melafalkan mantra yang tidak diketahui artinya "dengar ndoro Rahayu, Arum menyetujui kau berada ditubuhnya, tapi jangan pernah sesekali kau menyakiti Arum" tegas Ares

"baiklah Ares, dengan senang hati, aku akan menjaga tubuh ini" ucap Rahayu menggunakan tubuh Arum

Arum mulai sadar sepenuhnya. Arum sedikit terkejut saat selendang merah misterius melilit tangannya.

"Res, ini kenapa?" tanya Arum panik

"ini pasti selendangnya Rahayu, mending kamu jaga aja deh"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!