Melihat visi dan misi dari geng motor yang selama tiga hari ini menampung dirinya, akhirnya Rafael menerima penawaran Yohanes untuk bergabung bersama mereka. Menurut Rafael, tidak ada salahnya dia menjadi bagian dari Dark Eagle. Toh apa yang dilakukan Dark Eagle pun, semata-mata demi kemanusiaan. Meskipun caranya salah, tapi ada puluhan rumah di kawasan kumuh ini yang biaya hidupnya terselamatkan atas bantuan Dark Eagle.
Kedua pemuda itu berjabat tangan. Diiringi riuhnya tepuk tangan dari anggota Dark Eagle yang lainnya.
"Wah, wajib diadain syukuran, nih!" celetuk salah satu anggota Dark Eagle.
"Tenang saja sodarah-sodarah. Minggu depan, setelah misi kita selesai. Kita akan mengadakan syukuran untuk menyambut anggota baru Dark Eagle. Rafael Dinata!" seru Bimbim yang kembali disambut meriah oleh tepuk tangan dan siulan anggota Dark Eagle.
"Memangnya, misi apa yang akan kita lakukan minggu depan?" bisik Rafael kepada atasannya.
"Seorang pengusaha kontraktor menyewa kita untuk mengosongkan sebuah perkampungan di wilayah Cidugaleun," sahut Yohanes.
"Oh." Hanya kata singkat itu yang keluar dari bibir Rafael. Sejurus kemudian, Rafael beranjak dari tempat duduknya.
"Mau ke mana, lu?" tanya Yohanes.
"Cari angin," jawab Rafael.
🔥🔥🔥
Di sebuah taman kota. Seorang gadis cantik yang mengenakan seragam putih abu, tampak duduk termenung sembari menopang dagu dengan tangan kanannya. Menatap aktivitas anak-anak kecil yang sedang bermain di taman, menjadi sebuah hobi baru selama tiga hari ke belakang ini. Sejak kekasih hatinya di-skorsing, Asyifa merasa kesepian dan hampa. Terlebih lagi saat mengetahui jika selama tiga hari itu pula lah, Rafael tidak pernah pulang ke rumahnya.
"Di mana kamu, Fa? Kenapa kamu tidak pernah menghubungi aku?" gumam Asyifa yang langsung melirik ponsel di sampingnya
Benda pipih itu sengaja dia simpan di atas bangku. Tepat bersebelahan dengannya. Berharap akan berdering pertanda ada yang menghubungi. Namun, nyatanya tidak sama sekali.
Asyifa mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya. Sekelebat, dia melihat pemuda yang postur tubuhnya mirip dengan sang kekasih. Pemuda itu baru saja keluar dari sebuah minimarket yang berseberangan dengan taman kota. Sontak Asyifa berdiri dan menghambur ke arah minimarket.
"Rafa!" teriak Asyifa ketika melihat pemuda itu sudah menaiki motornya.
Benar saja, Rafael menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya. "Syifa?" gumam Rafael.
Tak ingin berurusan dengan wanita yang selalu mengoceh jika dia tak memberinya kabar, Rafael pun menyalakan mesin motornya. Dia menarik gas, dan memacu kecepatan kendaraannya di atas rata-rata.
"Rafa, tunggu! Rafa!"
Samar-samar, Rafael masih mendengar Asyifa berteriak-teriak memanggil namanya. Namun, pemuda itu tidak menghiraukannya. Bagi Rafael, bisa kacau urusannya jika Asyifa sampai mengetahui keberadaannya. Dia bisa saja melaporkan keberadaan Rafael kepada orang tuanya.
"Maafkan aku, Syifa. Saat ini, menghindari kamu adalah jalan terbaik untukku," gumam Rafael.
🔥🔥🔥
Minggu pagi. Semua anggota geng motor Dark Eagle tengah bersiap untuk misinya. Tidak ketinggalan dengan Rafael. Misi ini, adalah misi yang pertama untuknya. Dia pun harus bisa membuktikan jika dia mampu dan pantas untuk menjadi seorang anggota geng motor.
"Sudah siap semuanya?!" teriak Yohanes.
"Siap, Bos!" jawab lantang para anggota Dark Eagle.
Yohanes sang pemimpin, mulai menyalakan mesin motornya. Tak lama kemudian, para anggota Dark Eagle pun melakukan hal yang sama, hingga bunyi suara motor yang meraung-raung, terdengar menggema di depan rumah bilik bambu.
"Berangkat!" teriak Yohanes seraya mengangkat tangan kirinya. Sepersekian detik kemudian, puluhan kendaraan beroda dua itu pun, melesat bagaikan kilat.
Gemuruh suara knalpot dari puluhan kendaraan milik Dark Eagle, membuat para pengendara motor dan mobil menyingkir seketika. Umumnya, mereka tidak pernah ingin berurusan dengan geng motor yang terkenal sadis itu. Berurusan dengan Dark Eagle, sama saja dengan menghantarkan nyawanya secara cuma-cuma.
Satu jam berkendaraan, mereka tiba di sebuah perkampungan padat penduduk. Rencananya, perkampungan ini hendak dijadikan sebuah perumahan oleh salah seorang pengusaha properti terkenal di kota Tasikmalaya. Sayangnya, kontraktor kesulitan untuk bernegosiasi dengan para warga. Akhirnya, pihak kontraktor mengambil jalan pintas dengan menyewa Dark Eagle untuk menakut-nakuti warga.
Tak membutuhkan waktu lama bagi para anggota geng motor itu untuk mengobrak-ngabrik desa Cidugaleun. Hingga dalam waktu setengah jam, para warga lari kocar-kacir dengan membawa barang berharga yang mampu mereka bawa saat itu.
Setelah tugas selesai, Yohanes menemui sang kontraktor di kantornya. Satu koper uang, ia dapatkan dari kontraktor tersebut. Yohanes pun undur diri karena kontrak kerjanya telah selesai.
Para anggota Dark Eagle kembali menguasai jalanan. Euforia kemenangan, dia curahkan lewat bunyi knalpot yang meraung-raung. Tanpa mereka sadari, sekelompok motor sport lainnya, mengikuti mereka dari belakang.
Tiba di jalanan yang cukup sepi, rombongan motor yang mengikuti mulai menyalip dari arah kiri dan kanan. Tiba-tiba....
Brak!
Seorang penyalip menendang kuat motor yang dikendarai Bimbim. Tak ayal lagi, motor sport berwarna hitam itu pun oleng dan jatuh. Kecepatan yang tinggi, membuat Bimbim terseret motornya untuk beberapa meter. Baru setelah menabrak motor yang berada di depannya, motor Bimbim berhenti. Tabrakan beruntun pun terjadi.
Yohanes geram. Terlebih lagi ketika dia melihat para si penyalip menghentikan kendaraannya tak jauh dari rombongan Dark Eagle. Yohanes mengangkat tangan kirinya, sebagai isyarat agar semua anggota Dark Eagle menghentikan kendaraannya.
"Bangat!" teriak Yohanes kepada orang yang tengah menghadangnya, "berani lu halangi jalan kami, hah!" imbuhnya, geram.
Namun pria itu hanya menyeringai mendengar teriakan Yohanes. Sesaat, dia turun dari motornya sembari membuka helm.
"Orang itu?!" gumam Rafael.
"Jhon?" Bimbim ikut bergumam seraya menahan nyeri di sikutnya.
"Seraaaang!" teriak pria yang dipanggil Jhon oleh Bimbim.
Kedua kelompok turun dari kendaraannya masing-masing. Tawuran antar geng pun tidak terelakkan lagi. Bunyi benda tajam terdengar nyaring saling beradu. Parang, belati, cerulit dan sabuk bergerigi tajam, saling bersahutan satu sama lain, hingga tak lama kemudian.
"Aaargh!"
Pekikan keras nan panjang, melengking di udara. Bimbim dan Rafael yang mengenal jelas suara lengkingan tersebut, sontak menoleh.
"Bos!"
"Yo!"
Keduanya lantas berlari menghampiri Yohanes yang mulai ambruk ke aspal. Darah mengalir melalui celah-celah tangan Yohanes yang sedang memegang perutnya.
Geng motor Joker terlihat kegirangan. Mereka sedikit lengah karena menganggap anggota Dark Eagle akan terkesiap melihat ketuanya jatuh bersimbah darah. Namun, nyatanya hal itu tidak berlaku bagi Rafael. Dengan brutal, dia lantas menyerang orang yang telah melukai sahabatnya.
"Mati lu, brengsek!" teriak Rafael, menerjang sambil melayangkan sebuah tendangan maut.
Bugh!
Tendangan yang tepat mengenai dada, membuat Jhon terjungkal. Sesaat, dia memegang dadanya. Tak lama berselang, pria itu mengalami muntah darah begitu hebat.
Melihat ketuanya terkapar, pasukan geng motor Joker mulai kehilangan konsentrasi. Situasi ini pun tidak disia-siakan oleh anak buah Yohanes. Pukulan dan tendangan bertubi-tubi, mereka layangkan kepada anak buah Joker, hingga kewalahan.
Sebagian anggota geng Joker lari kocar-kacir, sebagian lagi ada yang menjadi tawanan Dark Eagle. Bimbim lantas memerintahkan anak buah Dark Eagle untuk membawa tahanan itu ke markasnya.
Tawuran telah berhenti. Rafael menghubungi ambulans untuk membawa sahabatnya ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nurul
semoga selamat
2023-10-28
0
Elisabeth Ratna Susanti
bakalan seru nih 😍
2023-10-14
0