Berdua

Memandang anak laki-laki yang duduk di depannya, hati Siau Jing menjadi terharu, dia menyayangi anak ini dengan segenap hatinya.

Dia sudah tinggal bersama orang tua Wie Ham sejak masih kecil dan mereka merawatnya dengan cinta seperti anak mereka sendiri.

Dia tidak memiliki ibu sejak dilahirkan dan ayahnya selalu pergi berperang, keluarganya juga begitu miskin sehingga tidak ada seorangpun dari keluarga ayah atau ibunya yang mau dititipin dirinya.

Dari kedua orang tua Wie Ham, dia mendapatkan kasih sayang yang sesungguhnya, dia juga ikut membantu persalinan Wie Ham dan menyaksikan dengan matanya sendiri kelahirannya.

Melihat tumbuh kembang anak itu dari sejak bayinya, bertumbuh bersama, dia mengerti dengan jelas semua sifat dan kebiasaannya.

Jadi Siau Jing sangat mencintainya sebagai seorang saudara bahkan kadang dia menganggap dirinya ibu dari Wie Ham, hanya mereka berdua di dunia yang keras ini.

Apalagi sejak Wie Ham mengalami kecelakaan itu, dia semakin tergantung pada dirinya, saat ini seharusnya dia sudah memasuki masa remajanya dan akan bertumbuh menjadi pria dewasa.

Tapi lihat keadaannya saat ini, untuk mengurus dirinya sendiri, dia tidak mampu apalagi untuk mengurus orang lain.

Jadi Siau Jing sudah lama memupuskan harapannya untuk melihatnya menikah suatu hari nanti dan dia juga berpikir untuk tetap melajang seumur hidupnya karena laki-laki mana yang mau menerima pria lain dalam hidup rumah tangga nya.

Apalagi dengan kondisi mental seperti itu, jiwa anak-anak dalam tubuh dewasa tetapi meski demikian. Wie Ham bukan anak yang merepotkan, untuk berpa hal kecil, dia mampu melakukannya sendiri.

Juga dia tidak pernah rewel, biasanya selalu menurut dan patuh dengan apa yang dia perintahkan tetapi sejak bangun dari sakitnya minggu lalu.

Wie Ham terlihat sedikit berubah dan baru kemarin dia tidak mau menuruti perintahnya untuk tinggal di pondoknya sementara dia akan menjalani pelatihan pintu tertutup.

Tetapi dia juga tidak begitu rela meninggalkannya apalagi ini latihan pintu tertutup yang sangat lama, biasanya dia menjalaninya selama 3 bulan saja.

Entah kenapa master Of memerintahkannya untuk melakukannya kali ini, bahkan mengijinkan Wie Ham untuk mengikutinya dalam kultivasi pintu tertutup.

"Awi tidak apa apa kan, apa ada yang rasa tidak nyaman".

Matanya menatap anak itu dengan kekuatiran, Wie Ham lagi-lagi mau menangis, itu sangat menyentuh, dia mempergunakan kesempatan itu untuk memeluk nya merasakan kelembutan yang penuh menempel di wajahnya.

Dengan senyuman di bibirnya dan wajah yang manis terbenam di dadanya, dia menjawab.

"aku nggak apa-apa kak, terimakasih".

Mendengar itu Siau Jing terpana, baru kali ini dia mendengar dia mengucapkan terimakasih untuknya, Siau Jing mengangkat kepala Wie Ham dari dadanya.

Dia memandang dengan tatapan nanar, ada air mata seperti butiran mutiara menggantung di sudutnya, kemudian dia menarik kepala itu membenamkan kembali dalam kepenuhan itu

Wie Ham merasa nafasnya tercekat tapi dia sungguh-sungguh menikmati perasaan puas itu, sebenarnya dia mau mengatakan.

"Aku sudah sembuh, pikiranku sudah normal kembali"

Tetapi perkataan itu hanya ada di hatinya karena dia takut Siau Jing tidak akan lagi memberikan perhatian yang penuh untuknya.

Bagaimana kalau dia normal, apakah dia tidak bisa lagi menikmati perawatan spesial waktu mandi, tidur dipelukannya sepanjang malam bahkan dapat meraba tubuhnya tanpa harus takut dipandang mesum.

Terus terang, dia serakah sekarang, dia mau terus menikmati perasaan itu dan tidak mau melepaskannya biar dia pura-pura untuk tetap bodoh, idiot, dia tidak perduli.

Yang sungguh-sungguh diperdulikannya adalah Siau Jing menjadi miliknya sendiri, dia tidak mau berbagi dengan orang lain.

Andaikata ada laki-laki lain yang menginginkan Siau Jing, dia akan mempergunakan keidiotannya untuk mempertahankannya.

Biar semua orang mengecam keegoisan nya, dia tidak peduli, biar dunia memusuhinya karena itu, dia tidak mau tahu.

"Aku akan berusaha agar berdiri sejajar, oh bukan, bukan sejajar tetapi di depannya. Aku harus cukup kuat untuk menjaga dan melindungi nya".

Sampai saat dia menjadi kuat dan bisa berdiri di puncak baru dia akan mengatakan kepada Siau Jing bahwa dia sudah normal sekarang dan dia akan menjadi pria satu-satunya yang layak baginya.

Tapi saat mengingat kondisi tubuhnya saat itu, dia sedikit merasa malu, itu tubuh yang kurus dan kecil. Dia tidak tahu apa yang dialami oleh Wie Ham yang asli yang menyebabkan tubuhnya begitu lambat bertumbuh.

Tanpa sadar dia menangis lagi, terisak-isak, air matanya tidak dapat ditahannya lagi, dia membasahi dada Siau Jing dengan air matanya.

Siau Jing mendengar isakannya membuat dia spontan bertanya.

"Kenapa menangis, apa ada yang sakit"

Dia tidak tahu bagaimana menjawabnya, akhirnya itulah yang dikatakannya.

"Kakak jangan tinggalkan Awi ya"

"Ha ha ha"

Siau Jing tertawa nyaring, dia mengangkat tubuh Wie Ham ke atas, mensejajarkan kepala mereka.

" Tidak, kakak tidak akan meninggalkanmu, kita akan berdua selamanya'.

Dia menurunkannya kembali dan memeluknya dengan erat, Wie Ham mengulurkan kedua tangannya dan membalas pelukannya.

Itu sangat menyenangkan, juga menyegarkan, dia merasa waktu berhenti, cukup dengan itu. Dia bisa merasakan kesegaran tubuhnya, meskipun mereka berdua berkeringat tetapi keringat Siau Jing sangat harum, dia sedikit tersesat.

Siau Jing menurunkannya kembali, dia mengeringkan baju yang basah itu dengan kekuatannya tetapi untuk Wie Ham, dia membantu membuka bajunya dan memberikan baju baru yang dia ambil dari cincin penyimpanan nya.

Itu terlalu cepat, Wie Ham mengeluh dalam hatinya, dia menikmati setiap sentuhan di kulitnya tapi saat dia melihat benda kecil di antara kedua pahanya.

Dia tertegun, wajahnya tersipu, bukan malu tapi menyesali, kenapa tidak ada reaksinya. Bagaimana kalau selamanya seperti itu?

Dia tidak bisa membayangkan nya dan sangat tidak rela tapi tidak ada yang bisa dibuatnya untuk saat ini.

Mungkin nanti akan berkembang pada waktunya, dia menghibur dirinya sendiri. Sudah lah nikmati saja perasaan ini dulu.

Siau Jing mengedarkan pandangannya dan menyadari bahwa gua ini sedikit berbeda dengan gua yang dia kunjungi terakhir kali.

Dia merasa gua itu memang jauh lebih dalam dan juga lebih sempit, di dalam ruang peristirahatan itu udara lebih sejuk daripada dalam lorong tadi.

"Tunggu disini dulu ya, kakak akan melihat-lihat tempat ini dulu".

Wie Ham mengangguk, dia tidak meminta untuk tetap mengikutinya, biarkan dia senang dengan kepatuhannya.

Siau Jing meninggalkan tempat itu, Wie Ham yang ditinggalkan sendiri, lama-lama agak merasa seram juga, dinding gua itu berwarna hitam keabu-abuan.

Tidak banyak benda dalam ruangan itu, yang ada hanya sebuah ranjang dari batu, sebuah meja dan sebuah bangku panjang.

Tidak ada apa-apa di dinding sekeliling ruangan itu tapi ada lobang kecil di atas dinding dekat atap, mungkin itu lubang ventilasi karena dia merasa ada hembusan angin di situ.

Wie Ham agak merinding, dia merasa seperti sedang diawasi, aneh, tidak ada seorangpun di sana tapi kenapa dia merasakan ada seseorang yang melihatnya.

Dia melihat ke arah dinding untuk mencari apakah ada kamera tersembunyi di sana, kamera?

Dia tersenyum sendiri, lupa jaman itu jangankan kamera, lampu saja tidak ada tetapi ada mutiara malam yang diletakkan di berapa pojok ruangan itu memberikan cahaya yang tidak terlalu terang tapi cukup untuk menerangi ruangan itu.

"Aneh, sepertinya anak itu menemukanku tapi mungkin cuma perasaanku saja, dia hanya bocah sampah".

Seseorang memang sedang mengawasi ruangan itu, dia ada dibalik dinding, laki-laki itu melihat melalui lobang kecil di antara lekukan dinding gua.

Yang tidak mungkin bisa terlihat dari kejauhan kecuali kalau orang mau sungguh-sungguh memeriksanya dengan teliti.

Untung nya Wie Ham tidak pergi untuk menyusuri dinding itu, dia duduk diam dan menunggu kedatangan Siau Jing,

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😛😀💪👍🙏

2023-10-18

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Ternyata ada lubang kecil di gus khusus untuk mengawasi keadaan didalamnya...😛😀💪👍👍👍

2023-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!