Wie Ham bersembunyi di kedalaman danau lava itu, panas api dan uap tebal yang ada di permukaan danau itu menyembunyikan auranya dengan sempurna.
Kecuali master Of sendiri yang datang, tidak ada seorangpun yang ada di bawah tahap seniman beladiri yang akan bisa menemukannya.
Dia dengan sabar menunggu di dalam danau lava itu, dia sudah bisa ber kultivasi di kedalaman danau lava itu, jadi sekarang melakukan hal itu bukan suatu hal yang sulit untuknya.
Dia tahan berdiam di sana semalaman, itu juga karena suhunya tidak terlalu tinggi tetapi dia belum sanggup melakukan hal itu di kawah tempat Siau Jing ber kultivasi.
Itu kawah yang asli dengan suhu yang bisa melelehkan logam yang terkuat di bumi, fisik apinya belum sampai pada tahap itu, kecuali kalau dia sudah memiliki tahap seniman beladiri seperti Siau Jing.
Sambil menunggu, Wie Ham tidak menganggur, dia duduk dengan sikap teratai, di dalam kolam magma yang menggelegak itu, dia mulai memurnikan api bumi itu.
Dia menyerap api bumi itu kedalam perutnya dan dia menutup matanya. Wie Ham segera merasakan panas api itu membakar tubuhnya seolah dantiannya ditelan oleh nyala api itu.
Waktu pertama kali dia menyerap api bumi itu, dia seperti melemparkan dirinya ke dalam api untuk dipanggang dan pemanggangan itu dimulai dari organ dalamnya.
Tidak terbayangkan rasa sakitnya itu tetapi setelah menjalankan siklus rotasi yang berkelanjutan, dia sudah bisa berkompromi dengan api bumi itu.
Dalam keadaan memurnikan api bumi dari magma itu, dia harus berkonsentrasi dan tenang, dia harus bermeditasi dan pelan-pelan membimbing api bumi itu untuk memurnikan tubuhnya.
Sekarang yang dia rasakan adalah rasa hangat yang menyebar di seluruh tubuhnya, api bumi yang dia serap sudah menjadi energi murni yang memperkuat dan membersihkan meridiannya.
Meridiannya menjadi seperti batu giok yang murni tanpa ada sedikitpun kekotoran di dalamnya, didalam kolam magma itu, dia bisa menyerap energi api yang murni yang semakin memperkuat fisik apinya.
Tidak tahu berapa lama siklus rotasi itu berjalan ketika tiba-tiba penglihatannya yang tajam mendeteksi adanya fluktuasi energi di bidang tengah diantara ke dua kolam Yin dan Yang itu.
Dari kehampaan ruang itu sebuah siluet transparan muncul di sana, sebenarnya wujud itu tidak bisa terlihat dengan mata manusia normal.
Tetapi berapa bulan ber kultivasi di dalam kolam magma itu, indra penglihatan dan pendengaran Wie Ham sudah bertambah kuat, sekarang dia bisa melihat wujud energi yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Wujud itu seorang laki-laki yang sudah sangat tua, punggungnya agak bungkuk, Wie Ham mengenal laki-laki itu sebagai seorang guru di perguruan itu.
Selama itu Wie Ham suka berkeliaran di dalam lokasi sekolah dan semua orang di sana mengenalinya sebagai bocah laki-laki beruntung yang tinggal di pelataran dalam bersama dengan semua murid perempuan.
Hanya tidak ada seorangpun yang akan mencemburui nya, dia hanya bocah laki-laki yang mengalami keterbelakangan mental, jadi orang malah berbelaskasihan kepadanya.
Guru itu biasa dipanggil dengan nama guru Po nama lengkapnya Po Hong, dia seorang master rune, rupanya dia yang bertanggung jawab untuk perawatan aray.
Untuk tidak mengganggu murid-murid yang ber kultivasi biasanya dia melakukan perawatan saat tidak ada orang yang memakai ruangan kultivasi itu.
Saat ini pun dia tidak menampakkan dirinya untuk tidak mengejutkan Siau Jing tetapi dia tidak tahu bahwa kamuflase nya sudah dilihat oleh Wie Ham.
Guru Po memperhatikan titik penghubung rune itu, dia mengulurkan tangannya dalam kehampaan dan mengambil beberapa batu roh yang ditempatkan disana sebelumnya.
Rupanya dibalik titik penghubung itu ada batu roh yang ditempatkan untuk mengisi energi pada rune untuk mempertahankan usia aray.
"Um, seharusnya umur batu roh ini masih berapa bulan lagi tapi kenapa ini sudah aus, ini yang menyebabkan gangguan pada keseimbangan aray".
Dia bergumam pada dirinya sendiri tapi dia tidak mencurigai bahwa kerusakan itu disebabkan oleh perbuatan tangan manusia apalagi untuk mencurigai Siau Jing.
Dia tahu penguasaan rune Siau Jing baru tingkat dasar dan apalagi Wie Ham, bahkan dia tidak mengingat anak laki-laki bodoh itu.
"Mungkin ada peningkatan fluktuasi pada suhu magma ini yang menyebabkan batu roh ini berkerja lebih keras"
Memang pada waktu-waktu tertentu kolam magma itu mengalami kenaikan suhu yang ekstrim tetapi itu sangat jarang terjadi.
Kalau hal itu terjadi maka berapa bendera aray harus ditambahkan karena kalau itu tidak dilakukan keseimbangan Yin dan Yang di ruangan itu akan terganggu dan dampaknya akan membuat kolam es itu akan menjadi kolam air hangat.
Setelah mengganti dan menempatkan beberapa batu roh yang baru, dia menggambar segel baru di titik penghubung itu.
Kedua tangannya bergerak-gerak di udara membentuk rangkaian gambar rune, garis energi yang tidak terlihat dengan mata telanjang mulai tercetak di sana.
Puas dengan hasil pekerjaannya, dia melihat ke semua area rune itu sebelum dia memusatkan perhatiannya pada kolam magma itu.
Hati Wie Ham tercekat, apakah dia ketahuan. Barusan perutnya merasa sakit, jadi tanpa bisa ditahan dia kentut di dalam kolam magma yang memunculkan berapa gelembung yang naik kepermukaan.
Untungnya hanya gelembung udara, tidak ada bau kentut yang bocor ke udara karena tenggelam dalam bau tajam dari lava.
Guru Po mengalihkan pandangannya kembali sebelum dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
Guru Po tidak berniat untuk melihat Siau Jing dan dia juga tidak mau terlihat oleh Siau Jing karena kalau dia ketahuan ada di ruangan yang sama dengan Siau Jing, konsekuensi nya akan tidak terbayangkan.
Siapapun di perguruan itu tahu, Siau Jing adalah murid kesayangan master Of yang sangat dia perhatikan.
Master bOf sangat protektif terhadap Siau Jing, guru Po juga memperhatikan bahwa Siau Jing sejak setahun terakhir ini sudah tidak diijinkan untuk menjalankan misi keluar.
Tentu saja dia tidak pernah mempertanyakan hal itu kepada master Of karena itu bukan urusannya dan dia juga bukan orang yang ingin tahu urusan orang lain.
Saat guru Po Hong keluar dari ruangan itu, Wie Ham menunggu untuk berapa saat memastikan bahwa guru Po tidak akan kembali lagi ke ruangan itu.
Dia mendengar suara langkah kaki samar yang menjauh, dia cepat-cepat keluar dari dalam kolam magma itu bukan karena pengap tetapi karena dia tidak mau kehilangan gelembung-gelembung yang muncul waktu guru Po memperbaiki titik penghubung aray.
Wie Ham menangkap gelembung-gelembung itu dan menyerapnya kedalam dirinya, dia senang saat melihat atribut gelembung-gelembung itu dalam panelnya.
Tehnik kamuflase: 100 dari 100 tingkat dasar
Tehnik rune: 50 dari 500 tingkat master.
Kecepatan: 1000 dari tingkat lanjut.
Cadangan energi: 500
Dia tersenyum senang saat melihat penguasaan rune nya sudah naik ke tingkat master tetapi dia tidak diam di tempat nya.
Wie Ham berbalik dan mengejar guru Po, dia ingin tahu guru Po datang dari mana tetapi sebelumnya dengan cepat dia menambahkan poin pencerahan dan juga poin cadangan energi nya untuk menaikkan tehnik kamuflase nya.
Pencerahannya secara cepat mentransmisikan pengetahuan tentang tehnik kamuflase nya sehingga dia bisa melihat kekurangan dalam tehnik milik guru Po.
Cadangan energi yang dia tambahkan senilai 2000 poin menaikkan tehnik kamuflase nya langsung meroket melampaui tingkat lanjut 500 poin dan naik ke tingkat master 1500 dari 10.000.
Rupanya semakin tinggi tingkat penguasaannya, semakin tinggi juga harga poin yang harus dibayarkan tapi Wie Ham tidak mau pelit dengan itu karena dia tidak mau sampai ketahuan oleh guru Po.
Untungnya guru Po tidak langsung keluar tetapi dia pergi ke lorong kiri ke arah sungai dalam gunung itu, dia berjalan sampai ke aray pembatas dan dia memperhatikan tidak ada kerusakan pada aray pembatas itu.
Guru Po kembali ke jalan semula, dia tidak kemana-mana lagi, dia berjalan ke arah pintu keluar.
Tepat seperti dugaan Wie Ham, guru Po tidak terus berjalan naik melewati anak tangga yang menuju pintu keluar tetapi dia berbelok ke arah tempat istirahat.
Dia menuju dinding tempat lubang jarum itu ada, dia mengucapkan tangannya ke sebuah batu yang sedikit menonjol keluar di dinding itu, memutarnya searah jarum jam.
Petak dinding itu bergeser membuka sebuah pintu yang hanya cukup dimasuki satu orang, sebelum melangkah masuk, dia melihat ke belakang.
Mungkin itu hanya halusinasi nya saja, dia seolah melihat seseorang mengamatinya tetapi tidak ada siapapun di ruangan itu, dia menggelengkan kepalanya sekali sebelum memasuki pintu itu.
Catatan:
Diatas panel penulisan ini ada batas 500 kata, kayaknya sudah turun dari sebelumnya 1000 kata. Jadi kupikir itu 500 kata itu batas minimal satu episode.
Terimakasih sudah membaca cerita sederhana ini, dukung terus dengan memberi like dan membagikan ke orang lain untuk membacanya juga.
Doain biar cepet dapat HP baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nurul Hikmah
percepat saja ceritanya jangan selalu melulu di dalam Goa ini biar pembacanya nggak bosan
2023-11-23
0
Hades Riyadi
Lanjuuutt Thor, Tetap Semangat yaaa..😛😀💪👍🙏
2023-10-21
0
Hades Riyadi
Teknik Kamuflasenya Meningkat drastis ke Level Master setelah mengambil gelembung dari Guru Po... mantaabb abiiss...😛😀💪👍👍👍
2023-10-21
1