MY WIFE IS A GHOST
Adrian duduk menengadah menatap langit. Di sampingnya terdapat kotak yang berisi barang-barangnya di kantor yang harus dibawanya pulang. Siapapun yang melihat bagaimana penampilan Adrian saat ini, pasti bisa menebak jika Adrian baru saja dipecat dari kantornya setelah lima tahun lamanya bekerja.
Huft!! Adrian menghela napas membayangkan hidupnya selama ini. Bagaimana aku bisa sampai di titik ini?? Benak Adrian memutar seluruh kejadian dalam hidupnya secara singkat. Hingga delapan tahun yang lalu, hidup Adrian masih baik-baik saja. Adrian yang merupakan anak tunggal hidup dengan bahagia bersama dengan orang tuanya. Ekonomi keluarga Adrian bisa dikatakan cukup lebih jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Ayah Adrian adalah seorang pengusaha di bidang transportasi sementara Ibu Adrian menjalankan usaha milik keluarganya, rumah makan yang cukup terkenal dan jadi warisan turun temurun.
Adrian delapan tahun yang lalu tidak pernah membayangkan kebahagiaannya itu akan menghilang ketika ayahnya terlibat dengan seorang wanita penggoda yang menipunya untuk mengeruk hartanya. Berkat wanita itu … usaha Ayah Adrian kemudian mengalami kebangkrutan karena uang operasi yang diambil Ayah Adrian untuk memenuhi permintaan dari wanita penggoda itu. Tak berhenti di situ saja, wanita penggoda itu menggunakan nama Ayah Adrian untuk menipu banyak orang dengan dalih investasi dan membuat Ayah Adrian harus merelakan banyak asetnya untuk membayar hutang-hutang itu.
Beruntungnya … Ibu Adrian masih memiliki usaha untuk menopang keluarga Adrian dan sekolahnya. Sayangnya tak cukup dengan membuat masalah besar dan seolah tak merasa bersalah atas perbuatannya, Ayah Adrian justru terlibat dengan judi yang membuat Ayah Adrian kembali terlilit hutang dan rentenir sering mendatangi rumah Adrian. Terlalu sering menghadapi rentenir yang datang dengan kasar, usaha Ibu Adrian mengalami penurunan hingga akhirnya tak ada yang mau datang ke rumah makan Ibu Adrian. Usaha terakhir Ibu Adrian adalah menjual rumah makannya demi membayar hutang Ayah Adrian.
Setelah melihat pengorbanan istrinya yang merelakan usaha turun temurun milik keluarganya, Ayah Adrian masih belum jera. Ayah Adrian terus berjudi dan terus menambah hutangnya. Ibu Adrian yang tak sanggup menghadapi kegilaan Ayah Adrian dan judinya, kemudian mengalami strok dan harus menjalani perawatan karena beberapa bagian tubuhnya yang lumpuh. Adrian yang tidak sanggup melihat keadaan ibunya, menjual aset terakhir yang diatasnamakan ibunya dan perhiasan ibunya untuk biaya pengobatan ibunya dan kebutuhan sehari-hari. Setahun setelah kuliah, Adrian bekerja ke sana kemari untuk mendapatkan uang hingga akhirnya diterima bekerja di perusahaan bergengsi. Lima tahun berikutnya, pekerjaan Adrian harusnya mampu mengcukupi kebutuhannya dan pengobatan ibunya. Tapi Ayah Adrian yang terus bermian judi dan menumpuk hutang membuat gaji Adrian tak pernah cukup. Selama tiga tahun lamanya, Adrian berusaha untuk membayar hutang ayahnya. Tapi dua tahun berikutnya, Adrian yang merasa sudah sangat lelah memilih untuk tak lagi membayar hutang yang tak ada habisnya.
Adrian menghindari ayahnya dan berkat itu … Ayah Adrian terus meneror Adrian baik di rumah maupun di kantor. Selama dua tahun itu, Adrian cukup beruntung karena memiliki atasan yang pengertian karena terus membantunya ketika Ayahnya meneror kantornya. Tapi setelah dua tahun, atasan baik hati itu kemudian dipindahkan dan atasan yang baru tidak menyukai Adrian.
Huft!!! Adrian menghela napas lagi. Benak Adrian sudah selesai memutar seluruh kehidupan Adrian di mana dirinya mulai mengalami kemalangan hingga kemalangan yang terus datang tanpa henti.
Tes, tes!! Rintik-rintik hujan mulai turun. Adrian menengadahkan kepalanya dan tersenyum memandang langit yang kini gelap karena awan mendung. Sepertinya … langit mendengar keluhanku hari ini.
Tes, tes!! Hujan yang turun semakin deras saja. Adrian yang harusnya pergi mencari tempat berteduh dan menyelamatkan barang-barangnya, justru duduk terdiam di tempatnya semula dan membiarkan hujan jatuh membasahi dirinya. Untuk hari ini … aku ingin menangis!! Bersamaan dengan hujan yang turun, Adrian menangisi kemalangannya yang terasa tak akan pernah berakhir.
Seminggu kemudian.
“Kamu ndak papa, Adrian??”
Di sela-sela kerjanya sebagai tukang kurir, Adrian meluangkan waktunya untuk mengunjungi ibunya. Adrian datang dengan membawa buah kesukaan ibunya: jeruk.
“Adrian nggak papa kok, Bu. Sehari setelah dipecat, Adrian langsung dapat kerja sebagai kurir dari teman Adrian dulu, Bu. Ibu nggak perlu pikirin Adrian. Ibu cukup berobat dan sembuh lagi.”
“Apa nggak lebih baik Ibu keluar saja dari sini, Adrian?? Biaya rumah sakit kan mahal.”
Adrian dengan jelas melihat sorot mata ibunya yang merasa sedih dan menyesal hanya karena jadi beban untuknya. Ini bukan pertama kalinya, Adrian merasakan perasaan ibunya. Tapi … lebih baik bagi ibunya untuk berada di rumah sakit. Adrian merasa lebih tenang saat bekerja dan merasa aman karena tempat ini tak akan didatangi oleh ayahnya.
“Nggak papa, Bu!! Gaji Adrian sebagai kurir memang tidak sebesar kerja kantoran, tapi masih cukup untuk membayar pengobatan Ibu dan kebutuhan kita sehari-hari.” Adrian menggenggam tangan Ibunya agar Ibunya tak lagi merasa cemas dan khawatir padanya. “Percaya sama Adrian, Bu.”
Tak ingin merasa Ibunya terus merasa cemas dengan dirinya, Adrian kemudian cepat-cepat kembali bekerja dan mengantarkan barang-barang yang harus diantarkannya.
Broom!
“Paket!!!”
Satu rumah, dua rumah, tiga rumah.
Dalam sehari, Adrian mendatangi seratus rumah untuk mengantarkan paket di mana dirinya sekarang bekerja. Dan tanpa Adrian sadari matahari yang tadi menemaninya bekerja, kini telah menghilang dan langit telah berubah gelap.
Huft!!! Ckittt! Adrian menghentikan motornya di taman kota dan duduk memandang keramaian kota dan binarnya lampu-lampu kota. Glup, glup. Adrian meminum air mineralnya dan beristirahat untuk sejenak setelah seharian berkeliling. Di depan Adrian beberapa pasangan terlihat melewati Adrian dan membuat Adrian hanya bisa menundukkan kepalanya.
Aku … tak akan pernah punya waktu untuk melakukan itu. Glup, glup! Adrian meminum airnya lagi sembari benaknya terus mengingatkan dirinya akan beban yang ditanggungnya. Siapa yang akan mau jalan sama pria kayak aku: banyak tanggungan, ibu yang sakit dan ayah tukang judi lengkap dengan hutangnya yang menumpuk? Hanya wanita gila yang mau jalan dan punya pacar kayak aku.
Glup, glup. Adrian meminum habis minumannuya, bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pulang ke rumah. Broom!! Adrian menyalakan mesin motornya, tapi tiba-tiba saja ada seorang wanita yang berdiri di depan motor Adrian.
“Maaf, Mbak! Permisi, saya mau lewat!!”
Wanita itu menatap heran ke arah Adrian sembari menunjuk dirinya sendiri seolah bingung karena Adrian sedang bicara dengannya. “Aku?? Mas bicara sama aku?”
“Ya, Mbak. Sama Mbak. Menurut Mbak siapa lagi yang ada di sini??”
Setelah memastikan Adrian sedang bicara dengannya, wanita itu minggir sedikit untuk memberi jalan dan Adrian menarik gas di setir motornya.
Wanita aneh!! Dari kaca spionnya Adrian melirik ke arah belakang di mana wanita itu harusnya terlihat berdiri. Tapi … dari kaca spion, Adrian justru melihat wanita itu dengan wajahnya yang mengerikan bak hantu-hantu wanita dalam film. Uhuk!! Sial!! Adrian mengumpat karena menyadari wanita tadi bukan wanita biasa melainkan hantu wanita. Sial sekali aku hari ini!! Mimpi apa aku semalam bisa ketemu gituan???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments