KENCAN PERTAMA

            “Apa yang mau kamu lakukan, Feli??”

            Setelah seharian bekerja, Adrian tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu kepada Felicia karena besok adalah hari libur Adrian.

            “Kenapa tiba-tiba??” tanya Felicia.

            “Besok adalah hari liburku. Seperti rencana yang aku katakan padamu, minggu depan adalah hari terakhirku kerja, jadi … minggu depan mungkin aku akan sedikit lebih sibuk untuk bersiap-siap pindah ke kota Y untuk mencari tahu semua tentangmu dari teman kuliahmu.”

            “Kalo gitu … boleh aku minta jalan-jalan besok?” tanya Felicia semangat.

            Adrian menganggukkan kepalanya. “Ya. Mau ke mana saja??”

            “Nanti sampai di rumah aku pinjam hp mu, aku ingat mencicipi beberapa makanan dan datang ke beberapa tempat.”

            Sedsampainya di rumah Adrian, Felicia langsung memonopoli ponsel Adrian sementara Adrian sedang makan malam dengan bakmi goreng dan terang bulan permintaan Felicia. nyam, nyam!! Adrian menunggu dengan sabar sementara Felicia terus mencari sembari mengscreenshot layar ponsel Adrian.

            “Sudah??” tanya Adrian yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.

            “Sudah. Ini.” Saking asyiknya, Felicia terus mencari sampai Adrian selesai makan dan selesai mandi. Felicia mengembalikan ponsel Adrian dan terkejut melihat rambut Adrian yang basah. “Kamu sudah mandi??”

            “Kamu lihat rambutku basah kan? Ya sudahlah!!” Adrian memeriksa ponselnya sembari melihat hasil screenshot Felicia. Satu, dua, tiga … Adrian menghitung screenshot Felicia sebelum akhirnya memasang wajah tidak percaya. Huft!! Adrian menghela napasnya lagi ketika menemukan ada lima belas screenshot yang dibuat Felicia dengan rincian sepuluh tempat makan dan lima tempat yang ingin dikunjungi Felicia. Sekali lagi … Adrian hanya bisa mengeluh dalam benaknya. Sial!! Besok lebih berat dari bekerja!

            “Yahhh … aku kan pengen liat kamu mandi. Kok sudah mandi sih??”

            Adrian yang tadinya sibuk mengeluh dengan tujuan Felicia besok langsung melihat Felicia dengan mata melotot sembari kedua tangannya menutupi tubuhnya. “Berhenti berpikir mesum, Feli!!”

            “Padahal cuma pingin liat aja, kenapa kamu nggak pernah bolehin sih?” gerutu Felicia.

            “Kalo aku yang bilang gitu … pengen lihat kamu mandi, apa kamu bakal liatin??” balas Adrian.

            “Kenapa nggak?? Mau aku liatkan sekarang!!” Felicia mengubah posisinya yang yang tengkurap di lantai, ke posisi berdiri sembari bersiap membuka pakaiannya.

            “Jangan!!!” Adrian langsung berteriak sembari memalingkan mukanya dan menutup matanya. “Sudah kubilang jangan kayak gini lagi, Feli!! Apa kamu mau aku diamkan lagi, huh?? Atau acara besok aku batalkan??”

            “Ehh jangan donk!!” Felicia langsung menurunkan pakaiannya. “Kamu boleh membuka matamu, Adrian.”

            “Gimana dengan pakaianmu??” Adrian masih menolak untuk membuka matanya.

            “Sudah aku tutup.”

            “Beneran??” Adrian masih enggan untuk percaya dengan Felicia dan kegilaannya untuk melihat dan menyentuh Adrian karena status mereka sebagai suami istri.

            “Beneran.”

            Adrian membuka matanya perlahan dan menemukan Felicia sedang duduk menatapnya. “Kamu terlalu dekat.” Adrian reflek menarik tubuhnya menjauh sedikit dari Felicia.

            “Kalo kamu masih tidak mau membuka matamu tadi, aku berniat untuk menciumnya agar matamu terbuka.” Felicia bicara dengan nada nakal karena senang menggoda Adrian.

            Sementara itu .. Adrian hanya bisa menghela napas karena Adrian tadi memilih untuk membuka matanya sebelum Felicia kembali mencuri ciuman darinya. Dasar hantu mesum!!

            “Apa kamu sudah lihat tempat-tempat yang aku screenshot??” tanya Felicia.

            “Sudah dan banyak sekali.” Adrian sedikit menyesal mengajak Felicia di hari liburnya karena membuat hari liburnya lebih berat dari pada hari kerjanya. “Bagaimana caranya kamu makan sepuluh makanan ini?? Kamu kan hantu.”

            Felicia melirik ke arah terang bulan yang dibeli Adrian. “Sebenarnya ada beberapa cara. Setelah tinggal denganmu beberapa waktu, aku bisa merasakan makanan dengan beberapa cara.”

            “Bagaimana?”

            “Pertama … kamu bisa menyuapiku. Apa yang ada di tanganmu dan di tubuhmu, aku bisa merasakannya termasuk makanan. Beberapa kali aku bisa merasakan layaknya makan sungguhan selama aku mendapatkannya darimu.”

            “Jadi … itu sebabnya kamu mengeluh setiap kali aku makan makanan sederhana??” tanya Adrian.

            Felicia tersenyum kecil. “Yups. Cara itu bisa kamu gunakan selama hanya ada kamu dan aku saja. Tapi kalo di luar dan di sekitarmu ada banyak orang, kalo kamu melakukan cara itu kamu bisa dianggag tidak waras, Adrian.”

            “Itu artinya ada cara kedua kan??” tanya Adrian lagi.

            “Ya. Tapi jangan marah dulu yah??”

            Adrian mengerutkan alisnya merasakan pertanda buruk. “Kenapa tiba-tiba kamu bilang begitu? Apa cara kedua ini sedikit buruk??”

            “Jangan marah dulu?? Sebelum kamu janji sama aku, aku nggak akan bilang!!” Felicia sedikit memaksa.

            “Ya, ya … aku janji nggak marah!”

            “Coba kamu makan dulu terang bulang itu! Nanti setelah kamu makan, akan aku kasih tahu cara keduanya.”

            Adrian yang masih bingung, melakukan apa yangidiminta Felicia padanya: memakan terang bulan itu dan menelannya. Nyam, nyam. Dan setelah memakan beberapa potong terang bulan rasa coklat keju, Adrian menatap Felicia dengan wajah bingung. “Trus gimana caranya kamu tahu rasanya, Feli??”

            “Ingat jangan marah loh!!” Felicia memberikan peringatan kepada Adrian dan setelah memastikan Adrian memberikan anggukan kepalanya, Felicia mendekat ke arah Adrian dan …

            *

            Keesokan harinya.

            Karena hari libur, tempat-tempat yang ingin dikunjungi Felicia benar-benar rampai oleh pengunjung. Beruntung Adrian adalah orang yang cukup cerdas karena belajar dari banyak pengalamannya sebagai tukang kurir, pekerja kantoran dan beberapa pekerjaan yang dilakukannya di masa lalu.

            “Kamu pintar sekali, Adrian!!” Felicia memberikan pujiannya kepada Adrian ketika belum tengah hari … Felicia bersama dengan Adrian sudah mengunjungi setengah dari tempat tujuan Felicia. “Bagaimana kamu melakukannya??”

            “Mudah saja … kamu hanya perlu memeriksa setiap jam buka toko, melihat lokasi toko dan membuat rute mana dulu yang harus dikunjungi. Kalo kamu biasa melakukan banyak pekerjaan dengan target yang harus dicapai, otakmu pelan-pelan akan membuat daftar mana yang lebih dulu harus dikerjakan, mana yang bisa dikerjakan bersama dan mana pekerjaan yang akan memakan waktu. Kalo kamu terus-terusan mengalami situasi itu, kamu akan terbiasa nantinya!” jelas Adrian.

            “Apa ini sebabnya kamu selalu mampu menyelsaikan target pengiriman lebih cepat dari yang lain??” tanya Felicia.

            “Ya kurasa begitu.” Adrian menjawab lirih. Sebagai kamuflase, Adrian memasang earphone di telinganya sehingga ketika Adrian bicara sendirian, orang-orang akan mengira jika Adrian sedang bicara ditelepon dengan seseorang. Ini adalah ide yang Adrian pikirkan pagi tadi sebelum berangkat.

            “Ternyata … menjadi kurir juga tidak mudah.”

            “Sudah kubilang kan pekerjaan apapun itu tidak ada yang mudah. Pekerjaan dengan gaji kecil, tekanannya lebih kecil dan sebaliknya pekerjaan dengan gaji yang lebih besar punya tekanan yang besar dan tanggung jawab yang besar. Jadi kurir juga sama, pekerjaan itu akan terlihat mudah kalo kamu bisa menguasai lapangan, kalo tidak … kamu hanya akan kelelahan dan terus gagal mencapai target.”

            Felicia tersenyum mendengar penjelasan Adrian. “Kamu tahu … ternyata aku tidak pernah salah memilih suami. Andai saja aku belum mati, aku pasti akan jatuh cinta padamu kalo aku bertemu denganmu.”

            Eh?? Wajah Adrian memerah mendengar pujian Felicia padanya. Jujur saja … ada beberapa wanita yang pernah mendekati Adrian, tapi kebanyakan dari mereka selalu menjauh dari Adrian ketika mereka tahu latar belakang Adrian, keluarganya dan bagaimana rumahnya yang snagat sederhana.

            “Kamu aneh!!” balas Adrian lirih.

            “Meski aneh begini, aku ini istrimu, Adrian.”

            “Ini kue dan es krimnya, Mas.” Adrian yang sedang duduk sendirian di mata orang-orang meneriman pesanan kue dan es krim yang ingin dimakan Felicia.

            “Trims!” balas Adrian.

            “Cepat makan, Adrian!! Aku penasaran dengan rasanya!!” Felicia bicara dengan semangat melihat kue dengan dekorasi yang cantik dan es krim yang terlihat dengan warna-warna unik.

            Nyam, nyam!! Adrian memakan beberapa potong kue dan menelannya.

            “Gimana?? Enak??” tanya Felicia semangat.

            Adrian mengganggukkan kepalanya. “Lumayan, tapi terlalu manis untukku.”

            “Kalo gitu aku akan mencobanya.” Felicia mendekat ke arah Adrian dan kemudian menempelkan bibirnya di bibir Adrian untuk merasakan makanan yang tadi masuk ke mulut Adrian.

            “Ini memang terlalu manis. Lain kali jangan beli kue ini kalo kamu nggak mau kena diabet.” Setelah menarik bibirnya dari bibir Adrian, Felicia langsung memberikan penilaiannya. “Ini kencan paling menyenangkan, Adrian!!”

            Adrian hanya bisa terkekeh mendengar komentar bahagia dari Felicia mengenai kencan pertamanya dengan Adrian. Ya … ini kencan yang menyenangkan untukmu, Feli!! Kamu menabrak bibirku bukan hanya satu, dua kali!! Dalam sehari ini … sepertinya puluhan kali kamu akan menempelkan bibirmu itu ke bibirku. Meski merasa sedikit kesal, Adrian berusaha menahan perasaannya itu di dalam benaknya saja. Adrian melirik kesal ke arah Felicia. Tiba-tiba … aku merasa muak dengan peribahasa sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui.

 

 

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!