PINDAH

            Seminggu sebelum pindah, Adrian benar-benar sibuk. Adrian bekerja dengan cukup cepat untuk menyelesaikan targetnya dan kemudian di sore harinya mengunjungi ibunya. Karena ibunya akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih baik sebelum Adrian pindah, Adrian perlu menjelaskan banyak hal pada ibunya termasuk bagaimana Adrian mendapatkan uang. Dan untuk membuat penjelasan itu, Adrian terpaksa meminta Tuan Gumilar untuk mengarang kebohongan bersamanya karena tidak mungkin Adrian mengatakan pada ibunya jika dirinya sudah menikah dengan Arwah Felicia dan mendapatkan uang dari pernikahannya dengan hantu.

            “Jadi kenapa kamu pindah dan memindahkan ibu juga??” tanya Ibu Adrian.

            Adrian menggenggam tangan ibunya dengan erat. “Dengarkan aku, Bu! Anakmu ini dapat pekerjaan yang cukup lumayan. Kebetulan klien yang dulu Adrian temui di perusahaan membutuhkan bantuanku dan memberikanku bayaran yang cukup besar. Kebetulan juga klien itu mengenal beberapa dokter yang lebih yang bisa membantu ibu agar bisa lebih cepat sembuh. Jadi selama Adrian pergi jauh mengerjakan pekerjaan, klien Adrian akan menjaga ibu sebagai gantinya.”

            Ibu Adrian masih merasa khawatir dengan Adrian. “Apa ini benar tidak apa-apa, Nak?? Rumah sakit itu mahal, kenapa tidak membiarkan ibu tetap di sini dan menyimpan uangnya untuk kebetuhan yang lain, Nak??”

            “Tenang saja, Bu!” Adrian menggenggam lebih erat tangan ibunya dan menepuknya lembut. “Ibu nggak perlu khawatir dengan kebutuhan Adrian yang lain. Yang penting Ibu sembuh dulu, itu sudah membuat Adrian merasa senang.”

            “Tenang saja, Ibu mertua. Adrian punya aku dan punya black card, jadi Adrian tidak akan merasa kesusahan apalagi kekurangan makan.” Felicia menambahkan meski tahu suaranya tidak akan pernah bisa didengar oleh Ibu Adrian.

            Dasar!! Adrian hanya bisa bicara di dalam benaknya membalas Felicia sembari terus meyakinkan ibunya.

            Seminggu berlalu dengan cepat. Seteleha memastikan ibunya dipindahkan ke rumah sakit yang lebih baik atas bantuan Tuan Gumilar, Adrian juga meminta penjaga keamanan dan perawat rumah sakit untuk mewaspadai satu orang-ayahnya. Penjaga keamanan dan perawat ternyata sudah mendapat peringatan lebih dulu dari Tuan Gumilar dan berkat itu, Adrtian bisa merasa lebih tenang meninggalkan ibunya sendiri.

            “Soal ayahmu, Nak!”

            “Ya, Paman. Bagaimana??” Adrian menerima panggilan dari Tuan Gumilar tepat sebelum pindah ke kota Y.

            “Seperti dugaan kita, ayahmu mungkin memang terkena narkoba. Jadi untuk menjauhkannya dari ibumu, pilihannya adalah membuatnya tertangkap polisi karena menggunakan narkoba yang nantinya pasti akan dikirim ke rehabilitasi. Bagaimana, Nak?? Kamu mau melakukannya??” tanya Tuan Gumilar.

            “Ya, Paman. Cara itu lebih baik. Dibandingkan dengan ayah, saya tidak peduli dengannya selama dia tidak mengganggu ibu saya.”

            “Baiklah kalo begitu, Paman akan menggunakan cara itu.”

            “Terima kasih, Paman. Terima kasih banyak.” Adrian tidak lupa untuk berterima kasih kepada Tuan Gumilar atas dua bantuan yang sudah diterimanya.

            “Kamu tak perlu berterima kasih padaku, Nak. Kamu sudah mau membantu Felicia, Paman sangat-sangat berterima kasih.” Adrian hendak mematikan panggilannya dengan Tuan Gumilar. Tapi Tuan Gumilar tiba-tiba memanggil Adrian. “Nak??”

            “Ya, Paman? Apa ada lagi yang perlu saya lakukan?” tanya Adrian kaget.

            “Black cardnya kenapa tidak kamu gunakan??”

            Eh??? Paman tahu??  Adrian kaget karena sejak awal Adrian memang tidak berniat menggunakan kartu itu. Menurut Adrian, dua bantuan besar yang diberikan Tuan Gumilar padanya sudah lebih dari cukup untuk bayaran Adrian.

            “Nan-nanti akan saya gunakan kalo perlu, Paman.” Adrian menjawab dengan sedikit ragu.

            “Jangan ragu gunakan kartu itu. Nak!! Kamu perlu ke sana kemari untuk menemukan apa yang ingatan Eli dan untuk melakukan itu, kamu membutuhkan uang yang cukup banyak. Anggap saja … uang yang kamu gunakan sebagai biaya operasional pekerjaanmu.”

            “Ba-baik, Paman.”

            Klik. Panggilan antara Adrian dengan Tuan Gumilar berakhir. Felicia yang duduk dekat Adrian dan ikut mencuri dengar, langsung membuka mulutnya untuk bicara.

            “Jadi kamu belum menggunakan black cardnya, Adrian??”

            “Belum.”

            “Padahal kamu kemarin mengajakku jalan-jalan dan beli banyak makanan. Kenapa tidak pakai kartu itu??” Felicia merasa bingung.

            “Kan aku yang ajak jalan-jalan, jadi aku yang bayar.” Adrian menjawab dengan nada santainya.

            “Kenapa gitu?” Felicia masih tidak paham.

            Adrian menatap Felicia dengan wajah bingung. “Apa kamu tidak pernah pacaran sebelumnya??”

            Felicia menggelengkan kepalanya. “Belum.”

            “Hah????” Adrian kaget mendengar jawaban Felicia mengingat sebagai wanita Felicia memiliki kecantikan di atas rata-rata dan punya banyak uang. Dua hal itu merupakan daya tarik paling besar yang mampu menarik banyak pria untuk mendekati Felicia. “Kamu beneran nggak punya pacar?? Satu kali pun?”

            “Ehm … “ Felicia berusaha menggali ingatannya dan sejauh penggaliannya, Felicia tidak pernah merasa pernah punya pacar. “Nggak pernah. Kalo suka dengan seseorang kayaknya pernah beberapa kali, tapi pacaran kayaknya nggak pernah.”

            “Kenapa??” tanya Adrian lagi.

            “Ehm … kakakku cukup galak dengan pria lain yang dekat denganku.”

            Adrian teringat akan tatapan Eric padanya saat pertama kali bertemu. Aku paham tatapan itu. Satu tatapannya seperti laser yang akan membunuhku hanya dengan satu kali gerakan saja. “Kelihatan sekali.”

            “Seingatku … dulu Kakakku selalu antar jempur aku saat sekolah. Bahkan meski sibuk sekalipun kecuali saat Kakak harus keluar negeri untuk kuliah atau urusan bisnis, Kakak akan meluangkan waktunya untuk antar jemput aku.”

            Eh???  Adrian merinding membayangkan jadi salah satu teman laki-laki Felicia yang satu sekolah dengannya. Nggak heran, nggak ada yang berani pacaran denganmu! “Tapi …”

            “Ya?”

            “Tapi kamu bisa ingat itu??”  tanya Adrian.

            “Ehhhhhhhhh???”

Felicia tiba-tiba teriak dan membuat telinga Adrian sakit karena Felicia berteriak tepat di samping telinganya.

“Jangan teriak di dekat telingaku, Feli!!!” Adrian menutup telinganya karena sakit.

“Kok aku bisa ingat??” Felicia lebih kaget dari pada Adrian bahkan saking kagetnya sampai-sampai mengguncang tubuh Adrian. “Adrian!! Aku ingat beberapa hal di masa lalu!! Ini semua berkat kamu!!!”

“Uhuk!! Uhuk!!!” Adrian berusaha melepskan dirinya dari Felicia. “Uhuk!! A-aku nggak bisa napas!!”

“Ohh!! Sory!!”

            “Apa kamu mau membunuhku??” tanya Adrian yang masih berusaha mengatur napasnya karena ulah Felicia.

            “Jangan dulu!! Kalo kamu ikutan mati sekarang, aku nggak bakal nemuin apa yang terjadi sama aku sebelum aku mati kecelakaan!!”

            Adrian mengerutkan alisnya mendengar kata ‘jangan dulu’ dari mulut Felicia. “A-apa maksudnya jangan dulu, Feli??”

            “Kalo kamu udah nemuin kejadian yang aku lupakan, kamu boleh kok nyusul aku ikut ke alam gaib. Kita bisa lakukan malam panas sebagai suami istri di sana!!”

            “Jangan harap!!” Adrian langsung menolak usulan Felician.

            “Seenggaknya pertimbangkan dulu, jangan langsung ditolak donk!! Kamu ini sebagai cowok jahat banget!!” Felicia mengeluh.

            “Aku bukan tipe cowok yang suka kasih harapan palsu.” Adrian menegaskan.

            “Kalo nggak mau kasih harapan palsu buat aja jadi kenyataan.”

Felicia tersenyum licik membalas ucapan Adrian sementara Adrian hanya bisa bergidik dan pelan-pelan menjauh dari Felicia menjaga jarak aman dari hantu wanita mesum yang terus menyinggung malam panas jika punya kesempatan.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!