Harus terbiasa

"Amara, are you ok?"

Amara terseyum menatap Mikha, "Its oke, ayoo." Amara mengajak Mikha untuk masuk kelas barunya.

Dengan adanya Mikha, Amara memiliki teman baru. Keduanya masuk kelas dan duduk dibagian tengah, hingga beberapa menit kemudian jam pelajaran dimulai. Kelas pertama yang dilalui Amara dengan baik, gadis itu berjajar dengan sungguh-sungguh tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya. Sebagai anak pertama Amara sadar jika tangung jawabnya juga besar walaupun dia anak perempuan tapi tangung jawab besar sudah menunggunya.

Amara gadis yang mandiri, besar bersama nenek dan kakeknya tak membuatnya menjadi gadis manja. Kebutuhan finansial yang mendukung juga tidak membuat Amara menjadi gadis sombong, Amara justru terkenal dengan kebaikannya.

Kenangan indah yang aku miliki tidak bisa aku hapus begitu saja, ingin sekali membuangnya dari memori kepalaku, tapi semua hanya sia-sia jika perasaan ku saja belum aku hilangkan.

*

*

Akmal keluar dari kantor sudah pukul tujuh malam, pria itu berjalan tergesa untuk masuk ke dalam mobilnya. Pekerjaan Arama property semakin padat, Akmal terkadang kesulitan untuk membagi waktunya. Terbiasa saat belum menikah bekerja semaunya, kini ia teringat akan Astrid sang istri yang pasti sudah menunggu dirumah.

Mampir ketoko bunga yang masih buka, Akmal membeli buket bunga untuk sang istri.

"Kesukaan wanita memang tidak sama," katanya mengingat bunga mawar putih yang sering ia lihat Amara membelinya.

Sedangkan sekarang Akmal membelikan mawar merah untuk sang istri.

Tidak butuh waktu lama Akmal sampai dirumah, pria itu turun dari mobil dan sudah di sambut Astrid di teras rumah.

"Baru pulang mas?" Astrid meraih tangan Akmal dan menciuminya.

"Hm, untuk mu. maaf ya pulang telat." Akmal memberikan buket bunga yang ia tahu kesukaan Astrid sejak dulu.

Astrid tersenyum lebar matanya tentu saja berbinar terang.

"Terima kasih mas, ini indah sekali." Katanya sambil menatap wajah Akmal dan bunganya bergantian.

"Syukur deh kalau kamu suka." Akmal ikut tersenyum dan merangkul bahu Astrid membawanya masuk kedalam.

"Mau mandi dulu apa makan, aku sudah masak untuk mas." Astrid megambil tas Akmal dan membantu melepaskan jasnya.

"Mandi dulu saja, gerah."

Astrid mengangguk, wanita itu berjalan menuju kamar mandi untuk meyiapkan air.

Sedangkan Akmal melepaskan kancing kemejanya dan terhenti saat ponselnya berbunyi notif.

Merogoh di ke saku celana, Akmal menaikkan satu alisnya melihat notif pemberitahuan.

"Tangan siap itu," Gumam Akmal sambil mengzoom unggahan foto.

"Mas, airnya sudah!" Teriak Astrid dari dalam kamar mandi.

"Ya, sebentar!"

Akmal menatap ponselnya sebentar, menaruhnya kembali Akmal memilih masuk ke kamar mandi.

Astrid yang ingin keluar tiba-tiba tersentak melihat Akmal yang berjalan kearahnya, kepalanya menunduk malu saat melihat dada telanjang suaminya, bukan hanya itu Akmal hanya memakai celana pendek yang menunjukan gundukkan di balik celana pendek itu membuat wajahny Astrid kian panas.

"Kenapa kamu menunduk begitu," Akmal berdiri didepan Astrid dan menyentuh dagu istrinya, wajah keduanya bertemu Astrid membuang pandangannya merasa gugup di tatap dalam oleh suaminya.

"M-mandi Mas, air nya sudah siap." Katanya dengan gugup.

Bibir Akmal menyunggingkan senyum, "Kamu malu melihat suamimu sendiri?" Katanya dengan senyum.

Astrid mengulum senyum dan hendak menunduk tapi dagunya ditahan Akmal untuk menatapnya.

"Em, belum terbiasa Mas." Cicit Astrid yang memang malu dan gugup.

"Mulai sekarang di biasakan, agat tidak kaget kalau berkunjung silaturahmi." Ucap Akmal dengan senyuman penuh arti.

"Maksud mas Akmal apa?" Astrid wajahnya tampak bingung.

Sedangkan Akmal sudah senyam-senyum kayak orang kebanyakan obat.

"Ini, kamu harus terbiasa untuk silaturahmi."

Mata Astrid membeliak lebar saat tangannya dituntun Akmal menyentuh aset masa depan kabangsaan.

"Mass.."

*

*

Aset puasa dulu ehhh

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

kenangsaan apakebanggaan ya?

2024-04-25

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

kebangsaan🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-11-18

0

Dina Irawan

Dina Irawan

berjajar atau berbaris? wkwkwkwk

2023-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!