Ingkar janji

"Selamat ulang tahun." Suara seorang pria mengalun di telinga Amara yang baru saja membuka matanya.

Amara menatap layar ponselnya, tidak salah dengan suaranya nama yang tertera juga benar, apa dia bermimpi.

"Hm, terima kasih," Ucapanya dengan suara serak.

Akmal tersenyum, "Baru bangun tidur?"

"Iya,"

Terdengar suara grusak grusuk oleh Akmal, mungkin Amara sedang beranjak dari tempat tidur.

"Mau kado apa? terakhir kamu minta jalan-jalan ke pasar malam sambil makan bunga kapas." Akmal mengingat hadiah satu tahun lalu yang di minta Amara.

"Belum di pikirkan, tapi nanti aku beri tahu." Amara menatap penampilan dirinya didepan cermin. wajah bantal dengan bibir cemberut.

"Tadi malam kemana, aku hubungi tidak bisa?"

Akmal menghubungi Amara tepat jam dua belas waktu Ausie. Tapi ponsel gadis itu tidak aktif.

"Oh, pergi." Jawab Amara singkat.

Akmal mengerutkan keningnya, malam-malam kemana dia pergi bukanya Jonas mengawasi gadis ini.

"Kemana? kenapa pergi malam-malam!" Nada bicara Akmal terdengar tidak suka, apalagi sejak kecil dia yang menjaga Amara sampai gadis itu lulus sekolah, bahkan Akmal tidak membiarkan Amara pergi malam hanya untuk bersama teman-temannya.

"Jalan-jalan, Untuk tadi malam Amara sudah dapat ijin dari ayah, lagi pula perginya dengan Om Jonas."

Akmal membuang napas kasar, tiba-tiba dirinya menjadi kesal.

*

*

Sore hari Akmal baru saja keluar dari kantor Arama property, pria itu mengetik sesuatu di ponselnya.

"Ada acara tidak, nanti malam aku jemput."

Pesan terkirim namun belum terbaca, Akmal masuk kedalam mobilnya, untuk pulang sebelum nanti malam ada janji.

Sepanjang jalan ia memikirkan sesuatu, hal apa yang sangat diinginkan gadis itu, sebagai bentuk hadiah. Karena Amara tidak suka barang-barang mewah dan sebagainya, saat ulang tahun gadis itu suka memilih wahana permainan dan jalan-jalan saja.

"Apalagi kira-kira?" Gumamnya yang masih berpikir.

Jika wanita atau gadis lain suka hadiah sebuah barang, tapi Amara berbeda, Akmal tahu bagaimana gadis itu.

Hingga mobilnya masuki perkarangan rumahnya. Akmal belum menemukan ide untuk kado Amara.

Ting

Saat keluar dari mobil ponselnya berbunyi, Akmal mengulas senyum melihat pesan masuk.

"Oke aku jemput jam tujuh."

Akmal masuk kerumah dengan bibir tersenyum, sudah lama tidak bertemu Amara membuatnya memang sedikit merasa kehilangan, sosok gadis yang kecilnya sangat manja namun berubah dengan seiring waktu.

"Dia sudah dewasa, sebentar lagi akan menjadi atasan ku." Gumamnya geleng kepala.

Amara yang mendapat pesan memilih untuk bersiap, sebentar lagi petang, ia ingin sekali mengunjugi tempat yang dulu sering ia datangi, rindu akan tempat-tempat yang baginya menenangkan di masa sekolah.

"Mau kemana Ara?" tanya Bu Hani saat melihat cucunya seperti ingin pergi keluar.

Pak Hisyam menarik kursi meja makan, dengan teh herbal di depannya.

"Om Akmal mau jemput, ngak tahu kau kemana." Katanya ikut duduk menunggu Akmal.

"Om papa mau kesini, mereka akan ke Jakarta malam ini katanya Denada sudah merengek minta ke Jakarta."

Amara menatap neneknya yang bicara, "Kenapa tidak besok saja, acara Mama kan masih besok malam."

"Kamu tahu sendiri gimana kalau Denada sudah ngambek, tidak ada yang bisa mendiamkan kecuali Arjun dan Rafael." Pak Hisyam menimpali.

Amara menghela napas, hingga waktu bergulir cepat sudah menunjukan pukul delapan namun Akmal tak terlihat datang, padahal Samuel dan Diandra sudah datang.

"Bagaimana? mau ikut sekarang apa besok?" Samuel duduk disisi keponakanya yang tampak cemberut. "Sudah malam, mungkin Akmal sibuk." Katanya lagi.

Amara menatap ponselnya, pesan yang dia kirim belum di baca apalagi di balas boro-boro.

"Ya udah Amara ikut Om papa." Katanya sambil merangkul lengan Samuel, menyandarkan kepalanya di bahu Om papa nya.

"Baru bikin janji, Udah ingkar..hufff, mungkin kak Astrid tidak mengijinkan." Gumamnya lagi mengingat Akmal punya seorang istri, mungkin juga punya anak, seharunya ia tidak perlu menerima ajakan Akmal, mengingat pria itu punya keluarga.

*

*

Bakal ketemu ngak nih?

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

jonas jatuh cinta ama amara

2024-05-28

0

vie gumi

vie gumi

bukannya Jonas d Aussie dan Amara pulang ke indo🤔

2024-01-22

1

Abie Mas

Abie Mas

akmal ga bs di percaya

2023-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!