Saat itu kamu bilang

Bertahun-tahun memendam rasa kagum dan suka untuk pria yang sejak kecil selalu membersamainya membuat Amara merasa nyaman dengan satu pria. Bukanya tidak ada yang menyukainya, tapi Amara sendiri yang memilih untuk menutup diri.

Bukan hanya sekali seorang pemuda teman sekolahnya mengutarakan ketertarikannya, tapi Amara dengan santai menolak mereka karena satu alasan.

"Aku tidak tertarik dengan pria yang memilki umur setara dengan ku."

Karena sejak kecil ia hanya melihat sosok pria dewasa yang selalu melindunginya.

Akmal mematikan mesin mobilnya saat sampai didepan rumah besar Maher, pria itu menoleh kesamping dan menatap Amara yang ternyata tertidur.

Akmal memiringkan posisi duduknya, menatap wajah lelap Amara yang sudah lama tidak terlihat.

Di tatapanya lamat-lamat, Akmal merasakan sesuatu dalam dirinya yang berdesir aneh.

"Kenapa ini," Gumamnya sambil menyentuh bagian dadanya.

Akmal mendekatkan wajahnya semakin dekat, ia bisa melihat wajah cantik Amara yang tanpa celah. Tanpa sadar tangannya terulur ingin menyentuh wajah Amara yang terlelap, namun sebuah deringan ponselnya membuat dirinya dan Amara yang terlelap terkejut.

"Om!"

Amara yang terkejut langsung membernarkan posisi duduknya buru-buru.

Dug..

"Aduh!" Amara mengaduh sambil menyentuh keningnya yang membentur dagu Akmal.

Akmal mendesis lirih, namun ia abaikan dan menyentuh kepala Amara.

"Maaf, apa sakit?" Tanyanya sambil mengusap kening Amara yang memerah dengan khawatir.

"Em, sedikit." Balas Amara yang memang merasa sakit.

Akmal meniup kening Amara yang memerah membuat tubuh Amara terpaku dengan jantung berpacu cepat.

Memang bukan pertama kali bersentuhan fisik sedekat ini, tapi kali ini Amara benar-benar merasakan jantungnya berdebar cepat.

"Sudah lebih baik?" Akmal menatap lurus pada wajah Amara.

Gadis itu hanya diam membalas tatapan Akmal. Keduanya saling tatap membuat jantung keduanya semakin berdebar kencang.

"Tidak, tidak boleh seperti ini." gumam Akmal dalam hati.

Perasaan seperti ini bukan hal tabu untuk Akmal sebagai pria dewasa, namun ia tak menyangka akan merasakan debaran saat menatap mata jernih Amara.

"Om," Gumam Amara saat wajah Akmal semakin dekat didepan wajahnya, bahkan Amara merasakannya napas hangat beraroma mint menerpa wajahnya.

"Amara." Gumam Akmal sebelum bibirnya mendarat di atas bibir ranum Amara yang begitu indah.

Drt...Drt..Drt..

Amara menelan ludah dengan wajah gugup, sedangkan Akmal memejamkan matanya sambil mengumpat dalam hati.

"Aku angkat telpon sebentar." Katanya sambil mengusap pucuk kepala Amara.

Amara hanya membuang wajah, jantungnya sejak tadi tidak aman, terlalu ekstrem membuatnya hampir terlena.

"Kenapa seperti ini, apa aku benar-benar memiliki perasaan padanya." Gumamnya sambil mengingat kuku jarinya.

Melihat Akmal yang mengangkat panggilan di luar, Amara pun memilih untuk keluar dari mobil, gadis itu menunggu Akmal sampai selesai bicara.

"Ada apa?" tanyanya saat Akmal sudah berada di depannya.

"Kayla demam," Katanya dengan wajah yang terlihat panik.

Amara hanya mengangguk, " Bukanya sudah ada ibunya, kenapa Om yang cemas."

Akmal membuang napas kasar, mengusap wajahnya untuk mengurangi rasa cemasnya tadi.

"Mungkin karena sejak bayi aku ikut merawatnya, jadi Kayla sudah aku anggap anak sendiri." Akmal tersenyum. "Besok aku pulang, aku usahakan saat kamu berangkat aku ada disini." Katanya sambil mengusap pipi Amara.

Mendapat sentuhan seperti itu jelas membuat Amara sedikit aneh, rasanya kok gugup.

"Amara,"

Amara mendingan dan menatap wajah pria yang berdiri didepannya yang juga sedang menatapnya.

"Masih ingat saat kita pergi ke taman dan kamu sambil makan eskrim?"

Amara tampak berpikir, namun terlalu banyak ia menghabiskan waktu di taman sambil makan eskrim.

"Saat itu kamu bilang-"

"Jika aku sudah besar nanti, aku ingin dijodohkan dengan Om!"

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

mending sama jonas deh saya setuju sama jonas

2024-04-27

6

Abie Mas

Abie Mas

jgn mau amara nnti kamu makan hati sm akmal krna astri selalu mengadu ttg kayla ke akmal kayak dia bapaknya aja

2023-11-23

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

dah ra sm jonas ajj

2023-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!