Menunggu kabar

"Maaf mas merepotkan." Astrid menunjukkan wajahnya di depan Akmal.

"Tidak apa, yang penting dia sudah mendapat penanganan." Akmal menatap bayi berusia empat bulan yang terlelap dengan selang infus.

Astrid menatap putrinya dengan tatapan sendu, tanganya mengusap kening putrinya dengan lembut.

"Kalau tidak ada mas Akmal aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa," Astrid mengusap pipinya yang basah dan menatap Akmal dengan senyum sendunya. "Terima kasih untuk semuanya Mas, maafkan aku yang masih selalu bergantung dengan mas Akmal." Astrid berkata dengan tulus.

Akmal menghela napas, "Jangan sungkan, Kalea sudah aku anggap anakku sendiri."

Astrid yang mendengar hatinya merasa teriris, di saat anaknya tidak mendapat pengakuan dari ayah biologisnya, ada sosok pria yang mau mengakuinya sebagai anak meskipun dirinya sudah menyakiti pria itu. Astrid merasa malu dan juga menyesal dengan kebodohan yang dia lakukan.

"Kalau ada apa-apa hubungi aku, aku harus pulang." Ucap Akmal yang sejak tadi pikiranya sudah tidak tenang.

"Iya Mas, terima kasih untuk semuanya."

Akmal meninggalkan ruangan anak Astrid di rawat, pria itu melihat ponselnya yang sejak tadi ia abaikan. Karena panik dan khawatir dengan putri Astrid, membuatnya mengabaikan janjinya dengan Amara.

"Sial, pasti dia sudah menunggu." Gumam Akmal yang memilih langsung masuk mobil meninggalkan rumah sakit.

Tangan dan matanya fokus mengemudi, tapi pikiranya tertuju pada Amara yang pastinya kecewa karena menunggunya. Akmal melakukan panggilan melalui alat penghubung yang ia pasang di telinga, dan sejak tadi hanya ada suara operator provider yang menjawab.

Dengan kecepatan tinggi Akmal melajukan mobilnya, suasana malam cukup lenggang membuatnya tidak butuh waktu lama untuk sampai di kediaman pak Hisyam.

Akmal keluar dari mobil langkahnya tergesa untuk segera sampai di pintu, menekan bel beberapa kali tidak ada sahutan ataupun tanda-tanda akan di bukakan pintu membuat Akmal mengusap wajahnya kasar.

"Amara maaf kan aku," Akmal mondar mandir diteras rumah pak Hisyam, beberapa kali melakukan panggilan tapi sama sekali tidak bisa tersambung.

"Ish, kemana mereka pergi." Gumamnya lagi dengan perasaan yang tak tenang.

Saat akan pergi tiba-tiba Astrid menelepon jika putrinya mengalami muntah hebat, Akmal yang khawatir dan cemas dengan keadaan anak Astrid pun memilih untuk membantu Astrid lebih dulu, karena biar bagaimanapun Astrid tidak memiliki siapapun, pria yang sudah membuatnya hamil lari dari kenyataan. Cukup berat kehidupan Astrid tapi Akmal selalu memberinya suport dan bahunya untuk wanita yang pernah ia cintai namun rasa itu sudah hilang bersama kekecewaan yang ia dapatkan.

"Amara maaf, aku minta maaf tidak bisa datang. Kamu kemana?"

Pesan yang Akmal kirim centang satu, membuat Akmal semakin resah.

*

*

Keesokannya...

Kedatangan keluarga jelas sangat ditunggu Arabella, kedua orang tuanya dan kakaknya Samuel beserta keluarganya kini datang berkumpul di rumahnya.

"Ibu, bapak." Arabella memeluk kedua orang tuanya bergantian, dua bulan tidak bertemu membuatnya merasakan rindu. "Ara kangen kalian." katanya dengan bibir tersenyum lebar.

"Kami juga nak," Pak Hisyam memeluk putrinya penuh hangat.

Tak lupa pada Samuel dan Diandra, mereka juga melakukan pelukan rindu sesama keluarga.

"Aku tidak bisa menenangkan Denada, coba lihat mereka." Diandra menujuk dengan dagunya.

Perhatian mereka tertuju pada tiga anak dengan satu berbeda generasi. Jika dia remaja berusia dua belas tahun, lain dengan Denada yang baru berusia tujuh tahun.

"Dia kesepian kak, makanya pengen kesini menyusul kakaknya." Ucap Arabella dengan tersenyum.

"Ck, masa iya dua anakku tidak ada yang betah di rumah, Rafael seperti lem pada Arjun, sedangkan Denada tidak bisa jauh-jauh dari kakaknya." keluh Diandra yang merasa sedih melihat dua anaknya yang seperti tidak betah berada di rumahnya.

"Kalau begitu bagaimana dengan progam ketiga, di ACC tidak." Samuel datang dan merangkul bahu istrinya.

Diandra mendelikkan matanya, "Abang tidak ingat saat hamil mereka, siapa yang tidak bisa makan sampai berat badan turun persis seperti penyakit busung lapar."

Samuel menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal, dengan tersenyum kaku.

"Nambah ngak papa, biar mereka berdua tinggal disini." Ledek Arabella.

"Ish, yang ada aku gak bisa tidur dan makan dengan enak." Gumam Diandra.

Di dalam hotel Amara baru saja merebahkan tubuhnya, gadis itu menatap langit kamar hotel yang bernuansa putih.

Sengaja Amara menginap di hotel, karena dirinya berniat memberikan surprise untuk kedua orangtuanya.

Tubuhnya yang lelah memilih untuk istirahat, melupakan ponselnya yang ia matikan sejak naik pesawat.

Padahal ada sosok pria yang sedang galau karena tidak mendapat kabar, sosok siapa kah itu????

Next update bab 😜

Terpopuler

Comments

Anik Suwarni

Anik Suwarni

Akmal gimana sih.... kalau Udah cerai ya udah .. jangan plin-plan dong ...

2024-05-26

0

Alfaris Crispy

Alfaris Crispy

hal yg paling menyebalkan itu laki2 yg ga punya pendirian....semoga amara ga jd sama akmal.. tp ma Jonas aja

2024-05-03

0

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

akmal sedang hawatur

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!