Aussie

Setelah melakukan perjalanan selama beberapa jam, akhirnya Amara sampai di tempat yang akan membuatnya mendapat pengalaman baru, Amara menutup matanya dan menghirup udara baru untuknya selama kurang lebih lima tahun yang akan datang.

"Welcome Ausie," Gumamnya sambil membuang napas seperti membuang penat yang selama ini bergelayut dalam dirinya.

"Nona, mari." seorang pria berpakaian serba hitam membukakan pintu mobil untuk Amara.

"Terima kasih." Amara terseyum dan masuk kedalam mobil.

Bahasa yang digunakan orang tersebut sudah menunjukan jika dia adalah orang suruhan ayah nya.

"Nama Om siapa?" Tanya Amara ketika sudah duduk di jok belakang dan mobil berjalan meninggalkan bandara.

Belum menjawab tapi ponselnya sudah berdering, Amara menghela napas saat melihat nama yang memanggilnya.

"Ya ayah." Sapa Amara dengan bibir melengkungkan senyum saat wajah ayahnya dan juga Mamanya nampak dilayar ponselnya.

"Sayang kamu sudah sampai?" Tanya Maher yang di angguki Arabella.

Amara terseyum, "Sudah ayah, bahkan sebelum aku memberi kabar ayah pasti sudah tahu bukan?" Ucap Amara dengan bibir mengerucut.

Maher tertawa di seberang sana. "Ya, Jonas tadi sudah memberi laporan, dia yang akan menjadi supir sekaligus menjaga kamu." Kata Maher.

Amara melirik pria yang sedang mengemudi di depan sana lewat kaca spion, dan pria bernama Jonas itu mengangguk.

"Terus siapa lagi yang ayah perintahkan, tidak hanya Om Jonas kan?" Tanya Amara lagi dengan tatapan memicing.

Maher tersenyum, "Untuk saat ini Om Jonas saja,"

"Amara, kamu jangan lupa makan, jangan telat nanti magh kamu kambuh sayang." Suara Arabella yang begitu lembut namun terdengar nada khawatirnya.

"Mama jangan khawatir, bukankah Mama sudah menyetel alarm untuk ku sejak tahun lalu." Ucap Amara sambil tertawa.

Arabella ikut tertawa, ia melupakan alarm yang dia pasang di ponsel putrinya itu di mana hanya untuk mengingatkan jam makan Amara agar tidak telat.

"Iya, Mama lupa sayang. Kamu baik-baik ya, kalau adik mu libur Mama akan jenguk kamu."

Amara mengangguk, mereka mengobrol sebentar dan menyudahinya setelah Amara sampai di tempat tinggalnya.

"Pak Maher sudah menyiapkan pelayan untuk Nona, kalau butuh apa-apa hubungi saya saja non." Kata Jonas sambil menarik koper Amara dan membawanya masuk kerumah pribadi yang ternyata Maher sudah menyiapkan saat Amara meminta ijin untuk pergi.

"Kenapa ayah cepat sekali menyiapkannya." Gumamnya yang ikut berjalan masuk.

Untuk seorang ayah pasti akan melakukan hal terbaik untuk sang anak, menyiapkan semua yang dibutuhkan sekecil apapun apalagi tinggal di negara orang yang jauh dari pengawasan orang tua. Maher melakukannya untuk melindungi putrinya, tidak ingin hal-hal yang tidak di inginkan terjadi yang akan membuatnya menyesal telah gagal menjadi seorang ayah.

"Bik ini nona Amara." Jonas memperkenalkan Amara pada pelayan rumah yang usianya sekitar 40an tahun.

"Selamat datang non, panggil saja bik marla." Wanita itu tersenyum.

Amara mengangguk, "Beliau TKW dari negara kita non, pak Maher-"

"Ya..yaa. aku tahu maksud Om." Potong Amara sambil berlalu.

Jonas hanya mengangguk.

"Biar saya bawakan." Pinta bik marla pada Jonas untuk membawa koper Amara.

"Ini nomor saya nona, selama di sini saya yang akan bertanggung jawab pada Nona, jadi jangan sungkan untuk menghubungi saya." Jonas memberikan nomor telponnya pada Amara yang duduk di sofa.

"Oke, Om Jonas harus standby ya. Awas kalau nggak. aku aduin ke ayah!" Amara mendelikkan matanya pada Jonas yang di sambut kekehan pria berusia 30an itu.

"Siap nona!"

Hari cepat berlalu, hari ini adalah hari pertama Amara masuk universitas.

Universitas Melbourne adalah pilihan Amara untuk belajar tentang bisnis, di mana dia adalah pemilik tunggal perusahaan Arama property.

Bekal untuknya nanti memimpin perusahaan yang ayahnya berikan saat usianya sembilan belas beberapa bulan kedepan lebih tepatnya.

"Kalau butuh apapun hubungi aku." Jonas memberikan sedikit pengalaman nya di sini sejak keduanya melakukan perjalanan berangkat tadi.

Dan Amara memilih Jonas untuk menjadi temannya dan sekarang mereka sudah menyepakati berbicara seperti biasa tanpa adanya batas atasan dan bawahan.

"Hm, Om Jonas mau ke kantor?" tanya Amara yang baru tahu ternyata Jonas orang kepercayaan ayahnya yang memegang perusahaan cabang ayahnya di sini.

"Ya, aku harus bekerja agar mendapat gaji." Jawab Jonas sambil tersenyum.

"Oh, ya sudah." Amara meninggalkan Jonas yang masih berdiri di sisi mobil.

"Semoga kamu berhasil." Katanya sebelum meninggalkan area kampus untuk ke kantor.

Amara terseyum saat beberapa orang juga tersenyum padanya, hari pertama memang seperti ini ia harus bertanya untuk sampai ke tempat tujuan.

"Hay, kamu murid baru?" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba muncul di depan Amara. Gadis itu bertanya dengan bahasa yang tentu saja Amara mengerti.

"Ya, aku Amara dari Indonesia." Katanya sambil mengulurkan tangan.

Gadis itu meyambutnya dengan antusias.

"Mikha, senang berkenalan denganmu."

Keduanya saling berbincang dan ternyata satu kelas, Amara cukup lega saat mendapat teman dengan cepat.

Hingga obrolan keduanya teralihkan saat beberapa gerombolan orang saling berkejaran hingga Amara yang tidak sempat menghindar tertabrak salah satu dari mereka.

"Hey! can't you see people!!" maki Mikha pada pria yang menabrak Amara sampai membuatnya jatuh.

Pria itu hanya menoleh sebentar dan kembali berlari, entah apa masalahnya sampai dikejar seperti itu.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Mikha dengan kahawatir.

"It Okey." Amara terseyum tipis, meskipun pantat nya sedikit sakit karena jatuh.

"Kalau ketahuan ayah, bisa habis dia." gumamnya dalam hati.

*

*

Habis di kuliti Maher, berani melukai princessnya🤣🤣

Terpopuler

Comments

Anik Suwarni

Anik Suwarni

ada nggak sih cerita nya ortu Amara....kasih tau dong??🙏🙏

2024-03-27

2

Anik Suwarni

Anik Suwarni

aku mampir Thor....

2024-03-27

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

lanjut

2023-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!