Kenapa harus dia

"Amara!"

Amara yang hendak mengejar Jonas menoleh kebelakang. Akmal berjalan mendekatinya.

"Om," Gumam Amara dengan wajah yang masih bingung.

"Mau kemana? bukanya pesta baru dimulai." Katanya sambil menoleh di mana semua kelurga sendang asik bersua foto.

Amara mengikuti arah pandang Akmal, di sana kelurganya memang sedang bahagia.

Disisi lain ia ingin memastikan kemana Jonas tapi-

"Ayo kita kesana." Akmal menarik tangan Amara begitu saja.

Amara menatap tangannya yang di tarik, tangan kecilnya di genggam tangan besar Akmal. Pria yang ia kagumi sejak remaja.

"Sayang sini kita foto dulu," Arabella menyambut putrinya yang mendekat, mereka bersua foto dengan wajah bahagia. Semua kelurga sedang berkumpul Mahira adik Maher yang tinggal di LN juga datang di kesempatan tahun ini.

Acara yang dihadiri keluarga melebihi kado terindah untuk Maher dan Arabella. Keduanya terus mengembangkan senyum melihat semuanya begitu bahagia.

"Amara, mau kemana?" Tanya Maher yang melihat putrinya hendak pergi.

Semua mata menatap Amara, membuat gadis itu kikuk.

"Ara mau ke kamar ayah,"Katanya dengan wajah tersenyum kaku.

"Ya sudah kamu istirahat saja, pasti lelah kan." Ucap Arabella sambil tersenyum.

Amara mengangguk dan pamit, gadis itu pergi setelah acara inti selesai namun mereka masih berkumpul untuk sekedar mengobrol karena sudah lama tidak saling bertemu.

Akmal menatap punggung Amara yang menjauh, tadinya ingin bicara dengan Amara yang dia pikir mungkin saja gadis itu marah karena hal kemarin.

"Dia itu kenapa jadi pendiam," Gumamnya dengan bingung melihat sifat Amara yang ternyata sudah berubah.

*

*

Amara berdiri di balkon kamar, menatap langit malam dan hembusan angin malam yang dingin menerpa wajahnya.

"Apa di foto itu pria yang kamu sukai?"

Amara yang sedang menyesap minuman hangat ditanganya menatap ke samping, di mana seorang pria duduk disebelahnya sambil memegang minuman ditanganya.

Malam di mana dirinya sedang menikmati pertambahan usianya, di mana Amara berada di luar rumah untuk pertama kali saat merayakan hari ulang tahunnya.

"Hanya sebuah foto," Gumam Amara dengan suara yang terdengar lirih.

Namun sangat jelas di telinga Jonas yang ada di dekatnya.

"Ya, hanya foto. Tapi sangat berarti untuk dirimu."

Amara menunduk, menatap keduanya tangannya yang memegangi minuman.

"Om tahu bagaimana memendam rasa pada seseorang, dan seseorang itu milik orang lain." Amara menatap Jonas dari samping.

Pria itu menatap lurus kedepan sambil menyesap minumannya. Pemandangan kota di malam hari memang sangat indah dan memukau.

"Seharunya kamu memilih dicintai dari pada mencintai. Karena mencintai sendiri itu sangat menyiksa."

Amara hanya bisa diam, ia menyimpan perasaanya begitu lama. Ia tidak berani untuk menunjukan perasaan yang ia miliki saat tahu jika pria yang ia sukai ternyata sudah memiliki wanita lain.

"Seharunya dia bisa merasakan jika dia peka dan memiliki perasaan padamu, tapi buktinya selama belasan tahun dekat dengan mu dia belum paham dengan dirimu."

Amara langsung menatap Jonas, begitu juga dengan Jonas yang juga menatap wajah cantik gadis di depan matanya ini.

"Akmal, dia pria yang kamu cintai."

Amara membuang wajah, apa sangat terlihat sampai Jonas tahu siapa pria yang memiliki sepatu couple dengannya.

Amara membeli sepatu yang sama dan ia hadiahkan untuk Akmal saat pria itu berulang tahun, belum lama itu adalah kado pertama dan terakhir dari Amara dua tahun lalu. Karena setelah itu Amara tahu jika Akmal memiliki kekasih.

Tangan Jonas terulur mengusap kepala Amara yang menunduk.

"Mencintai tidak salah Amara, hanya saja mencintai pria yang tidak mencintai mu itu begitu sulit." Katanya dengan tatapan yang begitu dalam.

"Percayalah, jika diluar sana banyak pria yang lebih bisa menghargai cinta mu," (Kenapa harus dia, jika itu aku, akan aku pastikan kamu tidak akan mengalami rasa sakit karena cinta).

Sebuah selimut mendarat ditubuhnya, Amara yang sedang melamun menatap sosok pria yang berdiri di sampingnya.

"Princes ayah sedang memikirkan apa?" Maher merangkul bahu putrinya.

Amara menyandarkan kepalanya di bahu sang ayah, ingin mengadu tapi dirinya merasa malu.

"Ayah, bagaimana ayah bisa jatuh cinta pada Mama." Tanyanya sambil menatap lurus kedepan, bayangan kebersamaan dengan seseorang menari-nari di kepalanya.

"Kenapa? apa putri ayah sedang jatuh cinta?" Maher handak mengangkat wajah Amara, tapi gadis itu justru memeluk ayahnya dengan erat.

"Katakan saja bagaimana, aku ingin mendengar."

Maher menghela napas dan tersenyum, putrinya sudah besar bahkan sudah berani tanya tentang cinta.

"Pertanyaan mu membuat ayah takut, kamu semakin besar dan rasa kehilangan semakin dekat m" Gumam Maher sambil mengecup pucuk kepala putrinya.

"Ayah hanya ingin kamu bahagia, siapapun pria itu ayah yang akan memastikan jika dia jauh lebih baik dari ayah." Gumam Maher sambil mendekap hangat putrinya.

Terpopuler

Comments

Abie Mas

Abie Mas

amara sekolah aja dl benar jgn mikir cinta2

2023-11-23

0

Harti Queenn

Harti Queenn

klo jadi amara mending melupakan akmal ,,bener kata jo walaupun km bersama akmal nanti klo ada astrid pasti km di lupakan walau bagaimana masa lalu lah pemenang nya,,marah ingat masih ada jonas aku yakin jonas punya rasa sm kamu cuma dia milih diam memendam nya

2023-10-25

0

Siti Mujimah

Siti Mujimah

giliran yg satu menyerah satu mengejar jadilah kejar2an hayow siapa yg beruntung mendapatkan amara

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 HF Bab1. Keberangkatan
2 HF Bab 2. Akmal yang galau
3 Aussie
4 Harus terbiasa
5 Perasaan yang tidak akan berhasil
6 Peluk-peluk
7 Kejadian
8 AMA corp
9 Merasa dibohongi
10 Fakta kekecewaan
11 Bertemu
12 Gadis kecil
13 Ingkar janji
14 Menunggu kabar
15 Kejutan dan terkejut
16 Jaga diri baik-baik
17 Kenapa harus dia
18 Rasa kasihan
19 Saat itu kamu bilang
20 Berhenti bekerja
21 Butuh sosok ayah
22 Party Daniel
23 Amara hilang
24 Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25 Pertemuan tak terduga
26 Pantai
27 Luapan perasaan selama ini
28 Buket
29 Pulang
30 Apa aku orang ketiganya
31 Buket bunga
32 Harus memilih
33 Kartu ucapan
34 Skenario Astrid
35 Menyerah
36 Melepaskan
37 Tidak peduli lagi
38 Menunggu
39 Pinggir jalan
40 Kedok kemunafikan
41 Resign
42 Rumah sakit
43 Lebih parah dari sebelumnya
44 Untuk apa datang?
45 Butuh kepastian
46 Berkenalan
47 Pernyataan
48 Jonas hanya pelarian
49 Mau kamu untuk selamanya
50 Will you marry me
51 Merah berenda
52 Dibawah kendaliku
53 Wanita Bar
54 Kedatangan Jonas
55 Meminta Amara
56 Persiapan kedatangan tamu
57 Pengen nikah sekarang
58 Sah
59 Paket bulan madu.
60 Memiliki
61 Anugrah Tuhan
62 Kantor polisi dan Nona
63 Penipuan
64 Kedatangan mantan
65 Galak jadi gila
66 Menggoda
67 Butuh bantuan
68 Hujan badai
69 Rumah sakit
70 Tubuh mu terlalu candu sayang
71 Takdir tak seindah bayangan
72 Canggung
73 I love you more
74 Mengganggu
75 Duda karatan
76 Bergosip tengah malam
77 Kangen Dede bayi
78 Bos waras?
79 Jagung bakar
80 Omes...
81 Rendang
82 Kamar mandi
83 Julid
84 Resep dapat suami tampan
85 Jenis kelamin
86 Masa lalu, bukan masa depan
87 Duka
88 Keadaan Vera
89 Khawatir karena sakit
90 Ayo menikah
91 Kamu akan Mejadi istriku
92 Happy ending Akmal
Episodes

Updated 92 Episodes

1
HF Bab1. Keberangkatan
2
HF Bab 2. Akmal yang galau
3
Aussie
4
Harus terbiasa
5
Perasaan yang tidak akan berhasil
6
Peluk-peluk
7
Kejadian
8
AMA corp
9
Merasa dibohongi
10
Fakta kekecewaan
11
Bertemu
12
Gadis kecil
13
Ingkar janji
14
Menunggu kabar
15
Kejutan dan terkejut
16
Jaga diri baik-baik
17
Kenapa harus dia
18
Rasa kasihan
19
Saat itu kamu bilang
20
Berhenti bekerja
21
Butuh sosok ayah
22
Party Daniel
23
Amara hilang
24
Perasaan tumbuh seiring dengan waktu
25
Pertemuan tak terduga
26
Pantai
27
Luapan perasaan selama ini
28
Buket
29
Pulang
30
Apa aku orang ketiganya
31
Buket bunga
32
Harus memilih
33
Kartu ucapan
34
Skenario Astrid
35
Menyerah
36
Melepaskan
37
Tidak peduli lagi
38
Menunggu
39
Pinggir jalan
40
Kedok kemunafikan
41
Resign
42
Rumah sakit
43
Lebih parah dari sebelumnya
44
Untuk apa datang?
45
Butuh kepastian
46
Berkenalan
47
Pernyataan
48
Jonas hanya pelarian
49
Mau kamu untuk selamanya
50
Will you marry me
51
Merah berenda
52
Dibawah kendaliku
53
Wanita Bar
54
Kedatangan Jonas
55
Meminta Amara
56
Persiapan kedatangan tamu
57
Pengen nikah sekarang
58
Sah
59
Paket bulan madu.
60
Memiliki
61
Anugrah Tuhan
62
Kantor polisi dan Nona
63
Penipuan
64
Kedatangan mantan
65
Galak jadi gila
66
Menggoda
67
Butuh bantuan
68
Hujan badai
69
Rumah sakit
70
Tubuh mu terlalu candu sayang
71
Takdir tak seindah bayangan
72
Canggung
73
I love you more
74
Mengganggu
75
Duda karatan
76
Bergosip tengah malam
77
Kangen Dede bayi
78
Bos waras?
79
Jagung bakar
80
Omes...
81
Rendang
82
Kamar mandi
83
Julid
84
Resep dapat suami tampan
85
Jenis kelamin
86
Masa lalu, bukan masa depan
87
Duka
88
Keadaan Vera
89
Khawatir karena sakit
90
Ayo menikah
91
Kamu akan Mejadi istriku
92
Happy ending Akmal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!