TAK MEGAH NAMUN RAMAH

...“Aku pernah bermimpi untuk tinggal disebuah istana. Namun saat mimpi itu telah tercapai aku malah menemukan kehampaan di dalamnya.”...

...-Zelia Safa Tsuraya-...

 

Angin sepoi-sepoi menyapa lembut paras gadis yang kini memejamkan mata menikmati suasana sejuk di tempat yang dulu pernah menjadi tempat ia menetap. Begitu tenang walau sesekali diselingi dengan tawa renyah dari beberapa anak. Ia sudah lama tidak merasakan kedamaian ini, terakhir beberapa bulan yang lalu sebelum kenaikan kelas tingkat akhirnya.

Kelopak matanya terbuka Ketika suara seorang wanita paruh baya menyapu pendengarannya, “Safa, kenapa melamun? Lagi ada masalah kah?” serunya bertanya seraya mengambil tempat duduk di samping gadis itu.

Safa tersenyum hangat, “ah, tidak, Bu! Hanya menikmati suasana ini saja.” sanggahnya berbohong mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Wanita paruh baya itu mengangguk sembari tersenyum. Ia mengelus kepala gadis yang sudah ia anggap sebagai anak kandungnnya sendiri, “syukurlah, lagian sekarang kamu sudah kembali ke tengah-tengah mereka. Mana mungkin kamu tidak Bahagia, bukan?” terangnya. Sementara gadis itu hanya mampu menampilkan senyum palsunya.

Memang selama ini ia merahasiakan kondisinya yang sebenarnya dari ibu panti. Ia tidak ingin wanita itu merasa bersalah karena sudah menyerahkannya kembali kepada kedua orang tuanya. Biarlah sekarang beliau menyangka ia sudah Bahagia, ia tidak ingin membebani wanita itu lagi. Permasalahannya sekarang biarlah menjadi urusannya sendiri.

Beberapa saat berlalu mereka habiskan untuk sekedar bercengkrama, tiba-tiba bu panti harus pergi menemui tamunya. Safa yang kembali sendiri membuat ingatannya terpental jauh pada ucapan sang oma tadi pagi.

“Di depan oma, kamu tidak perlu harus berpura-pura bahagia. Oma tau mereka tidak memperlakukan kamu dengan baik di sini, walaupun oma tidak tau bagaimana detailnya. Sikap mereka jelas dibuat-buat, oma bukan anak kecil yang bisa di tipu dengan sebuah sandiwara apalagi dengan pemeran yang sama sekali tidak berbakat untuk berakting. Kemarin sore oma ngeliat adek kamu diam-diam memasuki kamarmu, oma yang penasaran dengan apa yang ia lakukan jadi oma perhatikan diam-diam. Oma malah ngeliat dia mengambil gaun yang oma berikan padamu, kemudian membawanya ke dapur. Dia membuang gaun milikmu kedalam tong sampah yang ada disana.” Jelasnya tiba-tiba sembari memperhatikan Safa yang tengah bersiap untuk pergi weekend ke panti itu.

Penjelasan itu sontak membuat kegiatan Safa terhenti ia mendekat ke arah sang oma sembari mengernyitkan keningnya, “jadi, itu sebabnya gaun Safa ada di kamar Oma?” tanyanya meminta penjelasan. Beliau mengangguk dan menepuk tempat tidur yang ada di sampingnya, mengisyaratkan agar gadis itu duduk. Safa langsung menuruti maksud dari wanita itu.

“Dulu, waktu kamu baru lahir mereka belum siap dan akhirnya menitipkan kamu di panti. Saat itu oma dan opa sedang berada di Malaysia, kami tidak tau akan hal itu. Tepat saat ulang tahun Clarissa yang ke 9 tahun, kami kembali ke tanah air. Saat itu kami mengetahui bahwa kamu di titipkan. Oma sama opamu sangat marah, karena bagaimanapun juga kamu itu cucu kami. Opa menyuruh papa dan mamamu agar menjemputmu dan memperlakukanmu sebagai mana mestinya, mereka menyanggupinya karena opamu mengancam tidak akan menolong perusahaan papamu yang saat itu berada di ambang kebangkrutan. Namun sekarang mereka mengingkari janji itu.” paparnya panjang lebar menggenggam tangan gadis yang kini mulai terdiam membeku.

Gadis itu tersenyum mengingatnya, hatinya ngilu saat tau bahwa mama dan papanya terpaksa mempertahankannya selama ini hanya demi harta. Seharusnya ia pun sudah paham tentang tindakan terpaksa mereka dari cara mereka memperlakukannya. Namun lagi-lagi dirinya malah terbawa angan, matanya seakan tertutup akan kenyataan. Ini hanya tentang sebuah janji, tapi entah mengapa dirinya masih mengharap sebuah kemustahilan.

Tanpa bisa ia cegah, airmatanya keluar membanjiri pipinya. Sebagus apapun topeng yang ia pasang, sekuat apapun tameng yang ia buat, akan ada saatnya ia rapuh dengan ketidak berdayaannya. Ia hanya manusia biasa, seorang gadis yang dipaksa semesta agar lekas dewasa. Dikeramaian ia selalu menjadi sosok yang luar biasa tegar. Namun sebaliknya, di kesendirian ia sibuk mempertahankan kewarasannya.  “Allah, aku lelah,” Gumamnya lirih sembari menutup mata.

Safa merasakan tangannya digenggam oleh seseorang, refleks ia membuka mata dan melihat seorang gadis kecil yang tengah melemparkan tatapan lembut padanya. Hatinya terenyuh, ia langsung menghapus airmatanya kemudian tersenyum. “Hai, adek!” sapanya sembari membalas gengaman tangan gadis kecil yang berdiri di depannya dengan sebuah buku tulis dan juga pena.

Gadis itu tersenyum, kemudian menulis sesuatu dibuku yang sedari tadi ada di pangkuannya, lalu memperlihatkannya pada Safa. kakak cantik, aku nggak bisa denger apa yang kakak ucapkan. Tapi aku seneng karna kakak udah bisa senyum lagi. Seuntai kalimat itu seolah menampar Safa. Ia sadar bahwa ia tidak boleh berlarut dengan kesedihannya, bagaimanapun juga ia sadar di dunia ini setiap orang mempunyai maslah dengan porsi mereka masing-masing. Lihat saja gadis kecil di depannya ini, bahkan di tengah keterbatasannya yang ia miliki, ia masih bisa membuat orang lain tersenyum.

Safa mengambil alih buku tulis beserta pena gadis itu, ia merangkai suatu kata agar dapat berkomunikasi dengan gadis kecil yang sepi dalam  pendengaran itu, kemudian ia menyerahkannya kembali.  Makasih adek manis, namanya siapa hmm? Gadis kecil itu tersenyum dan Kembali menuliskan namanya di sana. Kini Safa tau, gadis kecil itu bernama Berlian. Nama yang cocok untuk seorang gadis kecil yang memiliki paras anggun bahkan nyaris sempurnya. Mungkin saat orang lain menatap gadis itu, ia akan insecure karena paras yang dimilikinya. Namun siapa sangka dibalik keindahan itu terdapat keistimewaan yang membuat ia harus memiliki keterbatasan dibanding manusia lainnya. Ya, sekali lagi semuanya akan sempurna saat dipandang sekilas.

 

 

            

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Senandika Rasa

Senandika Rasa

ditunggu ya. hari ini update kok/Chuckle/

2023-10-12

0

lord ivan

lord ivan

Makin penasaran

2023-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!