Kelas Duel

Crossword, 217

Hari ini merupakan jadwal kelas duel bagi anak angkatan pertama. Kelas duel dibutuhkan karena setiap tabib diwajibkan dapat bertarung untuk melindungi diri dan pasiennya. Salah satu tugas tabib yakni menyelematkan nyawa pasien, memberi pelayanan kesehatan, dan menemukan obat dari segala penyakit. Semua itu terlihat biasa, tetapi sebenarnya tugasnya lebih kompleks lagi. Mereka diharuskan menyelamatkan nyawa pasien saat ada yang mengancam dan meracuni. Setiap tabib akan dibekali ilmu bela diri dasar serta sihir pertarungan. Berbeda dengan para ksatria bertarung, para tabib cenderung diajarkan serangan support.

Firm, Mansa, Bilqis, dan Sasha sedang berkumpul di arena sambil menunggu kelas dimulai. Mereka membahas tentang beberapa pelajaran yang sudah mereka pelajari di pertemuan sebelumnya. Namun, mereka juga tetap waspada terhadap gangguan dan ancaman dari kelompok Rehan Redwood. Kelompok itu selalu membuat onar dan menebar ancaman karena tidak ingin disaingi kehebatannya. Kali ini Firm melihat Rehan dan komplotannya sedang melihat tajam kearah mereka berempat. Mansa yang sudah tidak tahan ingin menghampiri Rehan dicegah oleh Bilqis.

“Jangan, jika kau menghampiri mereka duluan kita yang akan menjadi tersangkanya”, himbau Bilqis seraya memegang lengan Mansa.

“Benar, itulah tujuan mereka dari awal. Mereka ingin memancing kita agar bertindak dulu sehingga jika para guru tahu kitalah yang akan disalahkan”, sambung Firm dengan lugas.

Beberapa menit kemudian seseorang perempuan dewasa berjalan memasuki arena dengan pakaian yang menggoda. Dia mengenakan kemeja dengan rok pendek serta memakai jubah akademi Magimed. Wajahnya yang cantik tidak menunjukkan umurnya yang telah memasuki kepala empat. Badan yang atletis membuatnya menjadi pujaan semua pria. Namun, karena kehebatannya dan kekejamannya tidak ada satupun pria yang berani mendekatinya.

Plok… Plok… Plok… (Suara sepatu yang melewati lorong arena)

Para siswa terdiam sejenak dan tertegun memandang keindahan dan kecantikannya. Semua siswa laki laki dan perempuan bahkan tidak dapat berkata apapun. Kemudian sampailah dia di tengah arena. Lalu mengeluarkan tongkat sihirnya dan membaca mantra sambil mengarahkannya ke atas.

“Mugio Rapopo”, setelah itu munculah kubah transparan menyelimuti lapangan pertandingan di arena. Semua siswa yang tadi terkagum dengan kecantikannya kini mulai khawatir setelah melihatnya membuat tabir pelindung. Belum cukup sampai situ perempuan itu kini mengarahkan tongkatnya ke arah bawah.

“Uripo Koen” itulah mantra selanjutnya yang diucapkan. Seketika muncul sekumpulan golem tanah yang tingginya 2 meter. Beberapa siswa mulai panik dan berhamburan serta ada yang menggedor tabir pelindung agar dapat keluar dari sana.

“Perhatian semuanya sepuluh orang terakhir yang dapat bertahan dari golem ini akan mendapatkan nilai “A” untuk ujian hari ini”, katanya sambil diiringi tawa seram dan perasaan senang.  Seketika keadaan di arena menjadi ricuh.  Beberapa siswa lansung enyerang golem tersebut tanpa strategi. Namun, sebagian anak memilih untuk berkelompok. Firm dan teman temannya memutuskan berkelompok. Mereka membentuk lingkaran dan saling membelakangi. Mereka memilih strategi ini agar dapat mengetahui musuh disegala arah.

“Sekarang aku tahu kenapa tidak ada yang mau mendekati wanita itu walaupun sangat cantik sekali”, ungkap Mansa agar suasana tidak terlalu tegang.

“Simpan statemenmu untuk nanti, kita selesaikan dulu sub quest ini”, ujar Sasha yang disetujui Mansa.

“Bilqis ia menuju kearahmu!” teriak Sasha. Kemudian Bilqis yang menyadari musuh mendekat. Melompat ke udara. Lalu dia menendang kepala golem tersebut sehingga membuatnya terjatuh. Namun, dia bangkit lagi dan mencoba menahan pukulan dari golem itu. Keadaan terdesak mengharuskannya berpikir lebih keras. Akhirnya sembari menahannya Sasha merapal mantra dan mengucapkannya.

“Dadio Uatos”, tangan Bilqis berubah menjadi logam sehingga menjadi lebih berat dari golem dan ia berhasil menjatuhkannya. Setelah itu Bilqis melompat diatas golem yang sudah terkapar dan menghujaminya dengan pukulan telak. Bummmm! (Bunyi tumbukan yang sangat keras).

“Wow hebat!” ujar Mansa yang kagum dengan kehebatan Bilqis.

“Mansa awas dibelakangkmu!” teriak Sasha yang memperingatkan Mansa yang sedang lengah karena menonton pertandingan. Namun, Mansa dengan sigap mengembalikan pandangan dan fokus kedepan. Golem itu melayangkan pukulan yang keras ke tubuhnya. Dia dengan sigap menghindarinya. Setelah itu, dia menyikut tubuh golem tersebut hingga jatuh. Kemudian menyeret golem tersebut dan membantingnya kesamping sehingga menabrak golem lain. Alhasil kedua golem itupun hancur. “Terima kasih, sudah mengingatkanku”, ucapnya kepada Sasha.

Tiba tiba sekumpulan golem datang menyerang Sasha secara bersamaan.

“Hei kenapa banyak sekali yang mengincarku”, gumam Sasha yang mulai panik.

Setelah Firm dan bilqis memancingnya sekumpulan golem itu tidak tertarik dan terus mengejarnya. Kemudian Sasha mencoba merapalkan mantra sembari berlari menghindari golem tersebut.

“Dadio Khaku”, ucapnya. Namun, sayangnya kakinya tersandung sehingga tembakan sihirnya tidak tepat sasaran. Dia pun tersungkur ke tanah dan berusaha berdiri, tetapi pasukan golem yang sudah dekat tidak dapat dihindarkan. Dia sudah pasrah seraya memejamkan mata.  Pasukan golem melayangkan pukulan dan injakan kepadanya.

“Dadio Awhuuu”, sebuah teriakan keras dari Mansa yang merapalkan mantra yang membuat bola api besar sehingga dapat menghancurkan pasukan golem itu. Selain itu, bantuan dari Firm dan Bilqis yang menjaga Mansa dengan menghalau Golem yang mendatanginya. Sasha pun membuka matanya dan melihat sekumpulan golem yang hancur terbakar oleh api di dekatnya. Dia terdiam dan membisu hingga tubuhnya terkulai lemas karena shock. Mansa menghampirinya dan menenangkan Sasha diikuti Firm dan Bilqis.

“Baiklah semuanya yang masih bertahan silahkan berkumpul di tengah, untuk yang terluka akan segera disembuhkan oleh tim kesehatan sekolah”, ujar perempuan itu. Semua yang masih bertahan berkumpul di tengah termasuk Mansa dan teman temannya. “Oh, ternyata hanya Sembilan orang yang bertahan kali ini. Tapi aku tetap akan memberikan nilai “A” kepada kalian karena perjuangan kalian”, katanya yang disambut dengan senang oleh semua yang lolos. Mansa yang melihat semua peserta yang lolos hanyalah timnya dan Tim Rehan. Dia mulai menaruh curiga terhadap mereka.

“Karena kelas telah usai kalian boleh beristirahat dan ini kuberikan kalian masing masing healing potion. Minumlah itu segera agar tubuh kalian pulih dengan perlahan. Baklah sampai jumpa lagi dan ingat jangan berkelahi disini, paham” ujarnya sambil memberi peringatan keras kepada kedua belah pihak. Lalu ia pun pergi meninggalkan dua tim itu di arena.

“Ayo guys kita kembali”, ajak Rehan kepada rekan rekannya.

“Hei tunggu, Apakah kalian semua yang membuat sekumpulan golem tadi menyerang Sasha?” Tanya Mansa dengan ketus.

“Apa sih maksudmu, Dasar lemah!” jawab Rehan tidak kalah ketus.

“Jika benar kalian yang melakukannya, lihat saja nanti!” ancam Mansa dengan tegas.

“Ya terserah kalianlah, kami mau pergi dulu urus teman lemahmu itu dulu”, jawab mereka dengan tengil.

“Kalo begitu kalian juga yang telah menyerang Leo kemarin”, selidik Mansa Lagi. “Hmm… mungkin saja”, jawab mereka dan diiringi tawa sambil meninggalkan arena.

“Sudah kuduga para bedebah itu”, umpat Mansa yang ingin menyerang mereka namun dihalangi oleh Firm. Kemudian mereka juga meninggalkan arena sambil membopong Sasha.

 

Terpopuler

Comments

Donny Chandra

Donny Chandra

Cerita yang sangat inspiratif, terima kasih author!

2023-10-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!