Kondisi di Utara

Maintown, 224

Tik… tik… tik… (Suara jarum jam yang berdetak)

Tok Tok Tok (Bunyi pintu yang diketuk)

“Ya masuk”, ujar seorang pria tua yang sedang duduk di meja kerjanya dengan menyelesaikan bebearpa tugas pada lembaran lembaran kerta yang tertumpuk di samping kanan mejanya. Kriiet… (Suara pintu terbuka) “Maaf tuan saya mengantarkan surat dari Kastil utara”, kata seorang pesuruh dengan memberikan gulungan surat dengan hati hati. “Baiklah, silahkan pergi!” ujar pria tua itu yang diikuti oleh langkah keluar pesuruh tadi.

Yang terhomat,

Pemilik Kastil Louis, Mr. Joe Moris.

 Sebelumnya kami memohon maaf atas semua masalah kesehatan yang terjadi di utara sehingga merepotkan anda sekalian. Kami berterimakasih atas bantuan dan dukungan yang terus berdatangan untuk mengatasi masalah wabah ini. Selain itu, kami juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meneliti dan menyelidiki kasus ini. Namun, kami belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Sejauh ini yang dapat kami dapatkan adalah ini bukan wabah biasa tapi ini wabah sihir. Menurut kami ada orang ataupun kelompok yang sengaja menyebarkan wabah sihir ini. Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari anda untuk mengirimkan Tim investigasi khusus agar wabah sihir ini cepat terungkap dalangnya. Sekian dari kami terima kasih atas perhatiannya.

Salam, Mr. Karl Alderic.

Setelah membaca surat itu, dia menghela nafas panjang. Kemudian menutup surrat itu dan beranjak dari kursinya. Dia kemudian menuju depan jendela kastil yang sangat besar sambil memandang ke arah luar kastil. Para penduduk Kota terlihat melakukan aktivitas eperti biasanya. Semua terlihat aman dan tenang. Dia tidak bisa membayangkan jika kejadian seperti di utara juga terjadi di kota yang indah ini.

Meskipun terkenal memiliki keputusan yang kontroversial dan merugikan rakyat miskin dalam bidang kesehatan Namun, dia bukanlah orang diktator yang dapat menindas rakyatnya ataupun bisa melihat rakyatnya tersiksa karena wabah. Beberapa saat kemudian Mr. Joe berjalan menuju meja kerjanya. Dia mengambil gagang telepon dan memnggil seseorang untuk menemuinya. 

Saat ini Fin sedang membereskan rak obat dan alat medis di ruangan Mr. Shoro. Ia Nampak sibuk membereskan semua rak yang tersusun rapi memenuhi ruangan ini. Rak rak ini menyimpan banyak arsip resep obat batan medis dan sihir. Selain itu, terdapat alat alat medis dan dokumen penting riwayat dan sejarah pertabiban di kerajaan. Fin harus berhati - hati saat merapikan dan merawatnya karena harus menjaga keawetan semua barang yang ada disini. Oleh karena itu, tidak sembarang orang yang diperbolehkan untuk memasukinya.

Bruak! (Tiba - tiba suara membanting pintu datang dari luar). Sontak hal itu membut Fin siaga dalam mode waspada. Lalu perlahan menghampiri pintu dengan mengendap endap dibalik rak paling depan. Kemudian dia loncat dan langsug menangkap pelakunya.

“Hah Hiaak, Diam kau! Rasakan ini kau tidak bisa kemana mana dasar peyusup. Jika kaupikir bisa melewatiku itu hal yang mustahil”, Sergap Fin yang berhasil menangkapnya dan mengunci pelaku dalam keadaan tengkurap. “Baiklah akan kita lihat siapa kau sebenarnya”, lalu dia membalikkan badan pelaku yang memakai jubah hitam itu. Namun, ketika melihat wajah pelaku iapun terkaget.

“Hah, Apa? Tuan Muda”, teriak Fin kaget.

“Iya memang ini aku, cepat lepaskan aku dasar aneh”, bentak Tuan Muda kepada Fin yang lantas diturutinya.

“Ada apa anda datang kemari, bukankah anda sedang menjadi asisten Mr. Bono?” tanya Fin.

“Ini lagi jadi asisten, mangkanya aku disuruh kesini untuk mengambil resep obat”, jelasnya sambil merapikan jubahnya yang lusuh akibat tindakan Fin tadi.

“Tapi kenapa anda mendobrak pintu dan memakai baju seperti itu”, selidik Fin.

“Itu semua Karena aku kesal dengan Mr. Bono yang selalu menyuruhku seperti tukang suruh. Untuk baju ini aku pinjam dari penjaga ruangan agar aku dapat keluar dengan mudah dari ruangan Mr. Bono agar tidak dicurigai. Jika tidak dia akan membuntutiku sehingga aku tidak leluasa. Eh, aku lupa jika ada orang aneh sepertimu disini dan benar seperti yang kubayangkan”, jelas Tuan Muda runtut.

“Kalau begitu, maafkan Saya Tuan Muda. Saya tidak ada unsur kesengajaan untuk mencederai anda. Saya hanya menjalankan tugas sebagaimana standar operasional penjaga ruangan ini”, ujar Fin sambil membungkukkkan badan ke arah Tuan Muda.

“Oke kali ini kumaafkan, sudah bantu aku cari resep obat ini”, pintanya sambil mengulurkan secarik kertas kecil yang bertuliskan resep. “Baik, anda tunggu sebentar!”

Kemudian Fin mencari resep tersebut di deretan rak depan. Namun, teryata bukan disana tempatnya. Lalu berjalan menuju deretan rak di sebelah kiri. Dia mencari dari ujung depan sampai belakang. Sayang sekali dia belum menemukannya. Tiba tiba Fin seperti teringat sesuatu dan langsung menuju lemari kaca yang terdapat di pojok kiri belakang ruangan. Setelah mencari dengan teliti, akhirnya dia menemukannya. 

“Nah ini dia ketemu, Resep daya tahan tubuh nomer 3, yakni Echinacea tau biasa disebut Coneflower. Dalam satu kotak ini berisi ekstrak bunga Echinacea purpurea, Echinacea angustifolia, dan Echinacea pallida. Selain itu, ada bubuk mint, alat penumbuk, serta bungkus kapsul. Akhirnya, Ini Tuan Muda”, jelas Fin dan memberikannya kepada Tuan Muda.

“Ok, makasih. Ngomong ngomong kenapa kau tahu apa saja isinya ini”, Tuan muda curiga terhadap Fin yang notabenenya hanyalah seorang penjaga yang tidak boleh membuka isinya.

“Oh itu, ehmmm… iya saya pernah diajari Mr. Shoto. Karena pernah ada orang yang butuh resep ini dan tanpa sengaja Mr. Shoto mengatakannya. Selain itu, diluarnya ada tulisan menegenai isinya” jawab Fin sambil tersenyum meyakinkan. Tuan muda yang meragukannya mengkernyitkan dahinya seentar lalu berbalik arah keluar. “Oh ok kalo begitu tih gk ada urusannya dengan ku, makasih ya!” ujarnya sambil meninggalkan Fin sendirian diruangan itu. Lalu Fin menghela nafas dan kembali merapikan rak lagi.

Sementara itu Tuan Muda yang telah mendapatkan resep bergegas menuju ruangan Mr. Bono. Lalu memberikan jubah hitam kepada penjaga ruangan dan masuk ke dalam. Krieek… (Suara pintu terbuka).

“Bagaimana Tuan Muda, anda sudah dapat resepnya atau cuma bermain main di pesta kostum?” Tanya Mr. Bono sambil tersenyum.

“Diam itu bukan urusanmu, ini aku bawakan resepnya”, ujarnya sambil menyerahkan kotak resepnya. Kemudian Mr. Bono membukanya dan mengambil semua serbuknya. Lalu ia meraciknya ke dalam teko dan menyeduhnya dengan air panas. Setelah itu dia menambahkan sedikit gula dan mengaduknya hingga menjadi teh. Kemudian mengambil dua cangkir dan menuangkan tehnya. Satu cangkir ia berikan kepada Tuan muda yang masih kesal. “Ini untuk anda Tuan muda, anda tahu kan teh ini sangat baik untuk daya tahan tubuh”, ujar Mr. Bono.

“Pastinya, kau kira aku seorang pejaga ruangan yang tidak tahu apapun”, ujarnya yang disetujui Mr. Bono. Kemudian Tuan muda melihat kotak resep yang dibawanya tadi dan membaca tulisan yang ada di sana. Seketika mimik mukanya berubah.

“Eh… tunggu anak itu tadi bilang ada tulisannya kan, tapi ini aneh!”

 

Terpopuler

Comments

🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡

🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡

Keren banget thor, aku jadi ngerasa jadi bagian dari ceritanya.

2023-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!