Maintown, 224
Cuiit… Cuitt… Cuiitt…
Suara burung di pagi hari yang sangat merdu sehingga menebar senyuman orang bangun di pagi hari. Keindahan Kota Maintown memang tidak diragukan lagi. Gunung yang menjulang tinggi yang diselimuti pepohonann yang hijau. Sungai sungai mengalir indah melukis senyuman di pinggiran kota. Selain itu, taman taman kota senantiasa mewarnai hidup penduduk kota ini.
Keindahan Maintown belum lengkap tanpa sebuah bangunan yang menjadi ikon kota, yakni Kastil Louis. Kastil ini didirikan sebagai penghormatan kepada pangeran Louis yang sangat berjasa dalam pengembangan kesehatan di Maintown. Beberapa orang menjuluki kastil ini sebagai kastil medis karena sejarahnya dan fungsinya sekarang. Setiap orang di kerajaan ini bisa mendapatkan penangaan kesehatan disana dengan percuma.
Hosh… Hosh… Hosh… (Nafas terengah-engah seorang pemuda yang tengah berlai menuju kasil)
“Permisi, maaf…. Permisi… Awas!Maaf permisi!”, teriak pemuda itu seraya beralri meliuk liuk diantara para pasien pengunjung kastil. Dia membawa banyak botol yang berisi cairan yang berbeda beda. Kemudian dia melewati lorong kastil dan menuju kesebuah ruangan di pojok lorong.
Tok tok tok (Bunyi ketukan pintu).
“Siapa” tanya orang dibalik pintu itu.
“Ini saya Tuan, membawa pesanan anda” sahut pemuda tersebut.
“Oh ternyata kau Fin, cepatlah masuk!” Lalu pemuda itu tanpa basi basi lagi segera membuka pintu dan masuk kedalam. Sesampainya di dalam dia langsung memberikan sekumpulan botol itu kepada seseorang yang terlihat cukup berumur dengan wajah yang tegas. Pria itu sedang membereskan beberapa alat kesehatan dan obat obatan yang ada di rak depan.
“Sekarang kau bantu aku membuat antibiotik. Ambil bahan bahannya disana?” kata pria tua itu.
“Baik, Tuan”, jawab Fin dengan penuh hormat. Dia menuju sebuah rak di sebelah kiri, lalu mengambil sebuah wadah berisi bahan bahan dan alat untuk membuat antibiotik. Setelah itu, dia memberikannya kepada pria tua yang sudah berda di meja kerjanya. Kemudian pria tua itu membukanya dan menempatkan beberapa jenis jamur seperti Jamur Penicillium notatum, dan Penicillium chrysogenum. Ia memilihnya karena ingin membuat antibiotik jenis penisilium sebagai obat melawan bakteri dalam paru-paru.
Lalu pria itu merapal mantra sihir agar proses terbentuknya obat antibiotik dapat dipercepat. “Dadio Tombo”, seketika berubah menjadi cairan obat yang sudah siap dikemas. Setelah itu, dia memanggil Fin untuk membawakannya botol obat yang kosong untuk diisi dengan antibiotik yang sudah jadi itu. Tidak berselang lama pintu terbuka dan masuklah seorang pria bertubuh tinggi mengunaan jas putih.
“Bagaimana Mr. Shoro sudah selesai pesananku tadi?” tanya pria itu.
“Sudah siap Mr. Bono, ini semua antibiotiknya”, sahut Mr Shoro sambal memberikan obat yang sudah selesai dibuatnya.
“Terima kasih, obat ini akan segera aku kirim menuju daerah utara yang sedang ramai kasus infeksi paru-paru”, jelas orang itu.
“Kukira itu bukan infeksi biasa, mungkin ada dalang dibalik semua itu”, papar Mr. Shoro dengan tatapan serius.
“Kupikir anda terlalu berlebian Mr. Shoro. Penyakit seperti itu bisa menjangkit siapa saja apalagi didaerah utara memang gencar membangun kawasan industri”, terang Mr. Bono berusaha meyakinkan. Kemudian dia meninggalkan ruangan tersebut.
Mr. Shoro menaruh punggungya ke kursi dan menghela nafas panjang. Dia terlihat kurang puas dengan jawaban Mr. Bono yang terkesan memaksa itu.
“Fiiin”, Teriak Mr. Shoro kepada Fin yang sedang membereskan rak depan. Fin segera menghampirinya dengan segera.
“Ya Tuan, ada apa?” jawab Fin sambil berlari kecil.
“Kemarilah, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu”, pinta Mr. Shoro sambil memberi isyarat untuk duduk didepannya. Kemudian Fin duduk dengan penuh kehati hatian.
“Aku punya tugas untukmu, yaitu jagalah ruangan ini jangan sampai ada yang boleh masuk kecuali ada aku disini. Kemudian awasi setiap petugas disini. Jika ada yang mencurigakan laporkan padaku!” Tegas Mr. Shoro kepada Fin.
“Kenapa tuan, bukankah lebih baik memberikan tugas ini kepada orang yang lebih kompeten dari saya”, tukas Fin dengan lugas.
“Tidak bisa Fin, sekarang hanya kau yang kupercaya disini. Apalagi ada rumor tentang Si Shadow Heart yang mencuri toko obat dan bahan obat obatan lain. Aku curiga dia punya akses dengan orang dalam kastil. Bahkan menurutku dia merupakan dalang dari semua kasus yang terjadi belakangan ini”, terang Mr. Shoro.
“Baik tuan akan saya laksanakan”, jawab Fin. “Bagus, aku tahu kau bisa dipercaya”, setelah itu, Mr. Shoro pergi meninggalkan ruangan tersebut. Sementara itu, Fin melanjutkan merapikan semua rak yang ada diruangan tersebut.
Hari ini banyak sekali pengunjung. Kastil Louis setiap hari dipadati banyak pengunjung yang terdiri dari pasien, pedagang, dan tabib sihir. Kastil ini sekarang dipimpin oleh keluarga Moris yang mendapatkan mandat dari kerajaan karena terkenal dengan keluarga medisnya. Seluruh anggota keluarga Moris merupakan lulusan akademi medis elit di kerajaan, yaitu akademi Magimed. Kepala keluarga Moris sekaligus pemilihk kastil ini sekarang adalah Joe Moris yang merangkap sebagai Ahli kesehatan Kerajaan. Dia memiliki dua orang anak. Keduanya merupakan lulusan dari Akademi Magimed dan sekarang bekerja sebagi tabib sihir di kastil ini.
Seluruh penduduk Maintown selalu percaya dengan keluarga Moris. Mereka merasa puas dengan pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Namun, kenyataanya jauh dari kata adil dalam pelaksanaannya. Apalagi pengelolaan kastil yang sangat bagus dan tidak pernah menyiakan pengunjung yang datang. Semua pegawai dan pengawal, serta pembantu telah diseleksi dengan ketat agar dapat bekerja disana. Termasuk juga Fin yang terdaftar sebagai salah satu pelayan untuk membantu menyiapkan, membersihkan, dan menjalakan tugas yang telah diberikan kepadanya.
Keindahan Maintown tidak terlepas dari pengeloaan tata letak kota yang bagus dari penguasa kastil setempat. Selain itu, Kota ini terkenal amat makmur dan aman. Walaupun ada beberapa sisi gelap kota yang terlihat jelas, yakni adanya pengkastaan pada penduduk saat menderita penyakit kronis. Mereka yang kaya akan diberikan pelayanan terbaik hingga mereka sembuh. Adaupun bila meninggal akan diberi perlakuan khusus. Pada sisi yang lain Si miskin yang terjangkit penyakit kronis akan diberi jangka waktu perawatan. Pada saat itu jika tidak kunjung ada perkembangan atau peluang sembuh, maka akan dilakukan anestesi atau pengasingan agar tidak menjadi aib kota.
Semua masalah dan kesenjangan sosial itu ditutup rapi dan rapat sehingga seperti tidak terjadi sesuatu. Namun, itu semua tidak mengurangi keindahan Maintown sebagai Kota yang indah. Semua itu perlahan akan terungkap oleh sesosok misterius. Dia adalah Seorang misterius yang membobol banyak toko obat dan berbagai toko alat medis untuk dibawa ke pengasingan orang miskin yang terjangkit penyakit mematikan. Bahkan rumor yang beredar dikalangan penduduk dia juga pandai mengobati orang sakit. Oleh karena kebaikannya itu dan kemisteriusannya banyak yang menyebutnya “The Shadow”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments