You Are My Love
Di sebuah perusahaan megah, terlihat seorang CEO yang sudah berumur tetapi masih memiliki kharisma nya tersendiri sedang memanggil salah satu karyawannya.
''Vina kemarilah!" panggilnya
"Iya Tuan?" sahut Vina
"Tolong panggilkan nona Nadya keruangan saya sekarang." suruh Tuan Riko.
"Baiklah Tuan." ujar Vina lalu berlalu pergi kearah ruangan Nadya.
Diruangan lain tepatnya di ruangan Nadya, dia terlihat sangat serius mengerjakan tugas tugasnya yang tanpa ia sadari, ada yang membuka pintu ruangannya.
"Nona Nadya?" panggil Vina disana.
"Astaga! apakah kau bisa mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk." jawab Nadya disana sambil mengelus dadanya dengan kedua tangannya.
"Maaf nona tapi saya sudah berulang kali mengetuk bahkan memanggil nama nona Nadya dengan cukup keras, karena tidak ada jawaban oleh sebab itu saya langsung masuk saja, maaf atas kelancangan saya nona." ujarnya menunduk.
"Tapi aku merasa tidak ada suara apapun, oh ya ampun aku sudah memarahinya." batin Nadya kesal dengan dirinya sendiri.
"Ya sudah, mungkin aku saja yg tidak dengar, ada keperluan apa kau ke ruangan saya?" tanya Nadya.
"Nona dipanggil ke ruangan tuan Riko, mungkin Ada yang ingin dibicarakan nya nona." jawabnya.
"Oh baiklah, saya segera datang, kalau begitu kamu bisa kembali ke ruangan mu!" suruh Nadya.
"Baiklah nona." jawab Vina sambil memutar badannya dan melangkah kan kakinya keluar ruangan.
Ditempat lain nampak sekretaris tuan vino sedang membacakan jadwal untuk tuan vino.
"Baiklah tuan, hari ini tuan akan pergi ke cafe XXX untuk
membahas kerjasama dengan perusahaan yang sudah disepakati Minggu lalu tuan." ujar sekretaris Vino dengan buku jadwal di tangannya.
"Jam berapa?" tanya vino dengan dinginnya.
"1 jam lagi tuan." jawab Vina tanpa berani menatap tuannya.
"Kalau begitu siapkan keberangkatan kita sekarang!" jawab vino tegas.
"Baik Tuan." jawab sekretaris vino lalu melangkah cepat pergi dari ruangan yang penuh hawa menyeramkan dari tuannya.
Disisi lain tepatnya di cafe XXX, terlihat semua orang telah berkumpul untuk membahas tentang kerja sama dua perusahaan tersebut tapi hanya Nadya dan vino yg belum juga ada disitu. Di depan cafe nampak Nadya sedang bertelepon dengan ibunya yang membuat dia terakhir masuk ke dalam karena handphone berdering, dan saat sedang menuju ke dalam cafe setelah usai bertelepon, dia tidak sengaja menabrak seseorang....
Brukk....
Nadya jatuh tepat diatas seseorang itu, dan siapa lagi kalau bukan Vino yang baru saja keluar dari toilet.
"Ah!" mata mereka bertemu setelah 5 detik akhirnya mereka tersadar.
"Apa kau tidak menggunakan mata mu ketika berjalan tuan!" ketus Nadya dengan sorot mata tajamnya.
"Apa kau buta, kau yang menabrakku duluan nona!" jawab vino dingin.
"Ah sudahlah! kau selamat tuan karena aku sedang ada acara penting sekarang, kalau tidak kau akan habis padaku." bicara sambil memutar badan nya dan melangkah pergi meninggalkan pria itu yang masih diam.
"Sedikit menarik." gumamnya pelan lalu berlalu pergi masuk kedalam cafe itu.
Setelahnya, Vino akhirnya sampai di tempat berkumpulnya mereka, betapa terkejutnya dia saat melihat wanita yang menabrak nya tadi ada di sini begitu juga dengan Nadya.
"Dia lagi!" batin mereka berdua.
"Baik, mari kita mulai." ujar Riko sesaat setelah ia memberi hormat singkat kepada vino.
"........."
"Baiklah, dari semuanya tadi saya memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan anda tuan." ujar Vino dengan menampilkan senyum tipisnya.
"Huh.. mengapa harus dia orangnya. Sialan!" batinnya.
"Yasudah pertemuan ini kita akhiri, kalau begitu terima kasih atas kepercayaan anda tuan." ucap tuan Riko sopan.
"Sama sama tuan, Sinta bacakan semua hasil nya." ujar tuan vino kepada sekretaris nya.
"Baiklah tuan, untuk membahas kerja sama kita yang berada di London maka dua hari lagi kita akan pergi kesana untuk membahas ulang sekaligus untuk membahas proyek dan bisnis kita." ucap sekretaris tuan vino
"Baiklah tuan, kami akan bersiap untuk keberangkatan dua hari lagi." ujar tuan riko disana.
"Mungkin nasib buruk sedang berpihak padaku." batin Nadya pasrah. Ia sedikit kesal mendengar mereka harus pergi jauh dari negara tempat tinggalnya. Dan dapat dipastikan pula bahwa waktunya tidak akan singkat.
"Yasudah jika begitu, meeting ini kita akhiri." ujar vino sambil bangkit dari posisi duduknya.
"Sekali lagi terima kasih tuan." ujar tuan Riko sembari menjabat tangan tuan vino dan dibalas pula oleh tuan vino.
Setelah kepergian tuan vino, Nadya langsung saja bertanya mengungkapkan semua rasa penasarannya yang sedari tadi dia tahan kepada tuan Riko yang tak lain juga ialah papa angkatnya.
"Pa, berapa lamakah kita untuk menyelesaikan kerjasama ini di negara London?" tanya Nadya antusias.
"Sepertinya dalam jangka waktu yang tidak singkat seperti sebulan atau bahkan lebih nak." jawab tuan Riko
"Sial!" batinnya kesal.
Keesokan harinya, seorang gadis cantik tengah duduk sepulang kerja di apartemen nya sambil memainkan handphonenya
Grup Chat
"Nona Nadya: hello?"
"Nona Floretin: iya nad?"
"Nona Sista: ada apa nad?"
"Nona Dinda: apa ada masalah nad?"
"Nona Nadya: Begini, aku cuman ingin mengatakan sesuatu ke kalian semua😔."
"Nona Sista: kok mukanya ditekuk, emang ada masalah apa nad?"
"Nona Nadya: aku mau pergi ke London dalam waktu yang seperti nya lumayan lama."
".........."
"Nona Dinda: Jangan bercanda Nadya!"
"Nona retin: memang ada urusan apa Nadya, mengapa lama sekali?!"
"Nona Nadya: ada hubungan kerjasama dengan perusahaan long crader."
"Nona Sista: Yah... gimana kalau memang harus, aku gak bisa bilang apa apa."
"Nona Dinda: benar juga."
"Nona Nadya: yasudahlah, jangan sedih ya, kita kan masih bisa berkomunikasi walau jaraknya jauh."
"Nona Sista: iya iya."
"Nona Dinda: tentu saja."
"Nona Nadya: Mari pergi merayakannya?"
"Nona Dinda:Tentu saja, ayo!"
"Nona Floretin:Ayo!"
"Nona sista: go! naik mobil sendiri?"
"Nona Nadya: lebih cepat lebih baik."
"Nona Dinda: Tempat biasa (club')."
"Nona Sista: baiklah."
"Nona Floretin: baiklah."
Di Club'.
Terlihat empat pria tampan nampak asyik dengan sahabat sahabatnya, siapa lagi kalo bukan Vino bersama sahabatnya yaitu Gerald, Andre dan juga Fernando. Setelah beberapa saat terlihat mereka terpaku ketika melihat empat gadis cantik yg tengah seperti mencari sesuatu.
"Hai nona?" sapa andre dan dijawab senyuman oleh keempat gadis itu.
"Apa kalian tengah mencari tempat duduk disini?" tanyanya lagi.
"Benar Tuan." jawab sista
"Kalau begitu kalian bisa duduk bersama kami, karena kebetulan tidak ada lagi kursi kosong disini." ujar Andre.
"Baiklah, terima kasih atas penawarannya tuan." ujar sista sembari duduk di kursi yang ditunjuk oleh Andre.
Semua gadis yang ada disitu melihat mereka dengan tatapan sinis karena merasa iri kepada keempat gadis itu, karena mereka bisa duduk dengan orang tampan dan kaya seperti mereka. Sementara mereka melirik saja langsung mendapat tatapan tajam dari mereka.
Yah, Nadya dan juga Vino belum saling melihat karena keduanya sedang asyik bermain handphone. Dan setelah beberapa saat, secara bersamaan mereka saling menatap sekitar.
"Kau?" ucap mereka bersamaan
"Apa kalian berdua sudah saling mengenal?" tanya Andre.
"Belum!"
"Begitu kompak." goda Fernando tersenyum menggoda.
".........."
"Yasudah, mari sedikit bergoyang?" tanya Andre dan dibalas anggukan kecil oleh mereka terkecuali Vino dan juga Nadya.
"Nadya ayo." ajak sista.
Ini adalah novel pertama author dan author berharap kalian semua menyukai cerita pertama author ini juga dengan mendukung terus author ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Roza Pracintee
mmpir duyu thor
2021-05-27
1
@Ani Nur Meilan
mampir
2021-05-14
1
Surya Gedek
😢
2021-04-23
1