"Alamatnya dimana?" tanyanya disana
"Di jalan XX." jawabnya
"Oh." ujarnya singkat sambil menjalankan mobilnya ke alamat yang dimaksud Nadya.
Tanpa Nadya sadari dia sudah sampai dirumahnya sendiri.
"Sudah Sampai." ujar vino menoleh menatap Nadya yang terlihat bengong.
"Nadya." ujarnya kuat disana membuat Nadya terkejut
"Apaan sih! Teriak teriak gak jelas jalankan aja mobilnya gausah pake teriak teriak!" bentaknya disana kesal
"Jadi gak ini alamatnya." ujar vino menahan kekesalannya karena dia baru pertamakali ini bersabar menghadapi wanita sampai segininya.
Nadya menoleh menatap sekitar dan kembali terkejut karena dia yang rupanya sudah berada di depan rumahnya sendiri.
"E..maaf maaf makasih." ujarnya disana malu malu sambil membuka pintu mobil dan langsung memasuki rumahnya tanpa mengucapkan apapun termasuk mengucapkan kata terimakasih.
Bukan karena apa, tapi dia malu kawan!
"Aneh." gumam vino disana dan setelahnya dia langsung melajukan mobilnya untuk pulang.
Di kamar Nadia...
"Kejadian tadi mengingatkanku dengan kak angga, huh....kak angga dimana kau sekarang?apa kau baik baik saja? apa kau hidup dengan layak dan tenang atau sebaliknya kau hidup menderita? tanya nya dalam hati dengan gelisah dan khawatir.
"Aku sangat sangat merindukanmu kak angga, berkat pengajaranmu aku bisa menghajar orang orang sialan tadi dan bisa menjaga diriku sendiri, aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu kak." ucapnya dalam hati dengan muka kusut karena mengingat kejadian dulu yang membuatnya terpisah dengan angga.
flashback
"Kak angga ayo kita lari keburu mereka menyerang kita biar pengawal dan yang lainnya aja yang mengurus mereka kak." teriak Nadya
"Ayo..ayo kak." ujar Nadya khawatir dengan terus menarik tangan Angga.
"Tidak Nadya, aku tidak bisa meninggalkan mereka aku pemimpin disini aku yang bertanggung jawab atas semua yang yang ada disini termasuk bawahanku dan sekarang mereka membutuhkan aku dan aku harus membantu mereka sekarang, pergilah sejauh mungkin untuk tempatmu bersembunyi jika tidak kau akan terlibat dengan masalah ini, cepat pergi!!" teriaknya angga
"Pergi Nadya!" teriak lagi Angga lebih kuat mengusir Nadya
"Tapi kak k--?" belum sempat Nadya berucap angga sudah memotong ucapannya
"Percayalah aku akan baik baik saja cepat pergi demi aku, kumohon Nadya!"
"Ba...baiklah kak aku akan pergi jaga dirimu baik baik aku akan selalu merindukanmu." ujar Nadya dengan meneteskan air mata yang sedari tadi ia bendung dan akhirnya tumpah juga.
"Aku pun begitu!" teriak Angga karena dia mengucapkannya sambil berlari untuk membantu semua bawahan bawahannya.
flasback of
"Ahh sudahlah yang terpenting aku harus selalu mendoakannya dan juga berdoa agar bisa bertemu dengannya lagi." gumamnya pelan disana. Dia sangat merindukan Angga.
Kamar vino
"Duh..ini kenapa sih setiap kali memejamkan mata pasti aja kebayang sama wanita aneh itu. Aku ini kenapa sih, tidak mungkin aku menyukainya. Hanya ada satu wanita yang menempati posisi hati ini dan tak akan ada seorang pun yang bisa menggantikan posisinya sampai kapan pun itu." gumamnya pelan menyangkal walau sebenarnya didalam hati kecilnya berkata lain.
"Seandainya aja kejadian itu tidak terjadi mungkin kita sudah hidup bahagia Maya, aku merindukanmu, l love you may." gumamnya lagi dengan lirih.
Dua bulan telah berlalu....
Hari demi hari dilewati dengan kesibukan tersendiri itulah yang dialami oleh vino dan Nadya yang hanyut dalam kesibukan sendiri tetapi itu semua tidak sia sia melainkan membuahkan hasil, itulah yang dirasakan oleh vino yang semakin lama perusahaannya berkembang pesat dan Nadya juga yang merasa sangat sangat senang karena impian nya untuk membangun perusahaan sendiri terwujud juga dengan perusahaan yang diberi nama Nadies (Nadia aisyah') Cop karena selain cantik dan manis Nadya juga wanita yang cerdas, pintar, dan bijaksana dalam menyikapi hal apapun termasuk memutuskan keputusan dan dia adalah pemimpin di perusahaannya itu.
"Ra, tolong bacakan jadwal saya siang ini!" ujarnya Nadya kepada sekretaris nya yang bernama Rara dengan hanya menampilkan muka datar dan dinginnya yang membuat orang pun terkadang takut untuk melihatnya tak terkecuali sekretarisnya.
"Baik nona. Jadi jadwal siang ini, kita akan mengadakan meeting dengan perusahaan termaju di kota ini." ujarnya tanpa menoleh lagi karena takut melihat raut wajah Nadya yang menurutnya menyeramkan.
Yah... setelah dia membangun perusahaannya sendiri tidak dapat dipungkiri bahwa kerjaannya akan semakin menambah dan banyak dan hal itulah yang sedang dialami oleh Nadya. Semakin hari dirinya semakin sibuk hingga sekedar santai atau refreshing saja dia jarang sekali dan hal itulah yang membuatnya semakin lama semakin jarang tersenyum dan menurutnya sekarang kebahagiaan baginya adalah sesuatu yang belum tentu terjadi karena urusannya yang begitu banyak dan jadwalnya yang begitu padat tetapi tak bisa dipungkiri juga bahwa jika dia bersama dengan teman temannya maka ia akan bahagia sekali dan tertawa lepas tetapi untuk sekarang hal itu sudah jarang sekali karena mereka juga mempunyai kesibukan tersendiri juga dan sepertinya juga dia sudah lupa dengan pemilik perusahaan itu yang tak lain adalah vino sendiri...
"Baiklah siapkan semua nya jangan sampai ada yang kurang sedikitpun." ujarnya disana
"Nona ini makin hari makin menyeramkan aja deh." batinnya rara
"Mengerti nona." ujarnya dan langsung buru buru keluar dari ruangan itu.
Di ruang miting..
Terlihat Nadya yang tengah asyik membaca laporan laporan yang diberikan Rara tanpa melihat sekelilingnya. Tiba tiba terdengar suara seseorang yang membuka pintu ruangan.
Ceklek..
"Selamat datang tuan mari kita keruang meeting nya sambil membahas kerja sama kita." ujarnya tersenyum ramah disana.
"Hmm." dehem vino singkat sambil menampilkan senyum tipis.
"Jadi mari kita bahas tuan." ujar sekretaris Nadya yaitu rara dan Nadya yang mendengar itu langsung mengangkat kepala dan melihatnya dan dia merasa tak begitu asing dengan wajah tuan yang didepannya ini.
"*Waj*ahnya begitu tak asing bagiku, apa aku pernah bertemu dengannya?" batin Nadya bertanya dalam hatinya.
"Di..dia orang yang selama ini terus terbayang di pikiranku selama 2 bulan ini dan kami, kami berjumpa lagi?" batinnya tak percaya.
"Apa kau tidak mengenalku?" tanya vino heran disana yang merasa Nadya tak mengenalnya.
"Sepertinya begitu tetapi aku merasa tak asing dengan wajahmu tuan." jawab Nadya
"Tentu karena kita tidak berjumpa 2 bulan ini semenjak selesainya kerja sama kita." ujar vino
"Kerja sama? sejak kapan aku bekerja sama dengan anda tuan, seperti nya aku baru pertama kali ini bekerja sama dengan perusahaan anda?" tanyanya lagi semakin penasaran dan gelisah karena mendengar kata kerja sama.
"Sepertinya kau benar benar lupa dengan ku, apakah kau masih ingat pernah bekerja sama dengan perusahaanku sewaktu kau bekerja di perusahaan pak Riko?" tanya vino tidak sabar menunggu jawaban dari Nadya.
"Apakah kau Vi...vino?" bukannya menjawab Nadya malah balik bertanya.
~jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments