Bandara
Di ruang tunggu untuk keberangkatan tuan riko dan nadya, mereka berbincang bincang sambil menunggu keberangkatan mereka
"Pa, papa tau tidak aku rindu sekali dengan retin, sista, serta dinda dan akhirnya setelah sekian lama akhirnya kami bertemu bisa bertemu juga." ujar nadya membayangkan kebersamaannya dengan sahabat sahabatnya
"Tentu saja! Dan kalian bisa melepas rindu sepuas mungkin." sahut tuan riko
Ditengah tengah perbincangan mereka, tiba tiba ada seseorang yang menyapa mereka.
"Hai?"
"Tuan vino? mengapa berada disini?" tanya tuan riko
"Saya ingin kembali ke kota." jawab vino
"Tapi mengapa harus menaiki pesawat umum, bukankah tuan punya jet pribadi?" tanya lagi tuan riko
"Tidak apa, saya hanya ingin menaiki pesawat umum saja." jawabnya lagi
"Baiklah."
Setelah menempuh perjalanan sekitar 12 jam akhirnya mereka sampai di bandara kota.
"Yasudah pa, aku pulang lebih dulu." ujar nadya
"Baiklah, tapi kau akan menaiki apa?" tanya tua riko
"Nanti aku akan mencari taksi didepan pa." jawab Nadya
"Tidak perlu, papa akan mengantarmu." sambung tuan riko
"Tidak tidak! aku tidak akan merepotkan papa kali ini karena aku tau papa pasti sangat lelah." ujar nadya
"Huh! baiklah!" pasrah tuan riko
"Eum, dah papa!"
Di luar Bandara..
"Sudah jam segini tapi satupun taksi tak ada yang lewat, bagaimana ini?" kesal Nadya terus berjalan disepanjang lorong jalan sepi
"Emm tidak ingin pulang bersama?" tanya seseorang dari belakang yang tak lain adalah vino
"Tidak perlu."
"Yakin? ini sudah larut malam banyak orang jahat." ucap vino dengan nada sedikit menggoda
"Saya tidak takut jadi pergilah!" usirnya tak tanggung tanggung
"Baiklah, terserahmu saja." ujarnya tersenyum miring
Vino langsung pergi tapi tidak pulang melainkan mengintip untuk memastikan keadaannya baik baik saja.
Setelah beberapa menit, tiba tiba ada dua orang bertubuh besar datang langsung menghampiri nadia.
"Cantikk! bisa untuk malam ini!" ujarnya tertawa kecil kepada temannya yang satu
"Tentu saja! ayo akan kita puaskan malam ini hahahahahhah." ucap mereka sambil tertawa
"Pergilah." ujar dingin Nadya sedikit menyunggingkan bibirnya
"Hahahaha terlihat santai sekali." ucap mereka sambil mendekat ke arah Nadya
Vino yang melihat itu ingin turun tapi mengurungkan niatnya karena melihat Nadya yang menghajar mereka habis habisan.
bug..bug..pakh..Pakh..krekk
Nadya meninju dan menendang mereka dengan bringas dan salah satu mereka patah tulang dan satu pingsan.
"Sudah kuperingatkan bukan untuk jangan berani mendekat dan menyentuhku, atau kalian sendiri yang akan merasakan akibatnya!" ucap Nadya dengan nada mengejek
Orang yang patah tulang tadi yang mendengar ucapan nadya merasa takut dan tak lama kemudian dia pingsan bersama temannya.
"Huh..mau main main rupanya sama mantan mafia hahahha." ucap Nadya dalam hati dan tertawa
flassback...
"Haiss dingin sekali dan tidak ada satupun angkot yang lewat, bagaimana ini?" ujar Nadya sendiri sambil tetap berjalan ke lorong yang cukup gelap dan sepi
Ditengah kejauhan ada banyak pria yang sedang mabuk dan mereka melihat Nadya yang berjalan sendirian.
"Men lihat itu!" ucap salah satu dari mereka sambil menunjuk Nadya dengan alis yang ia mainkan
"Emm ayo ayo sudah lama tidak ngeranjang." ucap seseorang lagi dan mereka tertawa serempak dan setelah itu mereka langsung berjalan dengan camping camping kearah Nadya.
"Hai cewe cantik mau kemana, temani abang aja yuk kita senang senang malam ini." ucap salah satu dari mereka
"Eh..kalian jangan berani menyentuh saya atau tidak saya akan teriak!" ucap nadia sambil menjauh dari mereka
"Teriak? teriak saja nona karena tempat ini sepi dan tak ada orang yang lewat dari sini hahahah." tawa mereka sambil menyentuh lengan Nadia
"Le..lepasin tolong..tolong...hiks hiks!" ujar nadia sambil menangis dan berusaha melepas tangan mereka yang menyentuh lengan tangannya
Dan salah mereka berusaha untuk merobek baju nadia tapi terhenti karena seseorang menendang nya dari belakang.
Pakh pakh...pukulnya lagi..
"Siapa kau berani ngurusin urusan kami." ucap salah satu teman penjahat itu
"Lepasin dia." ucap seseorang tersebut dengan nada dinginnya
"Hahahaha kami udah cape dapatin dia dan kami gak akan pernah ngelepasin dia." ucap nya lagi sambil tertawa sinis
Bugh bugh bugh...
Seseorang tersebut menghajar mereka yang berjumlah belasan orang dan dia berhasil menghajar mereka dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Lalu dia menelpon seseorang..
"Ray...beresin orang yang ada di jalan tempat saya sekarang!" ucap seseorang itu kepada orang yang dibalik layar hp itu. Ia tidak perlu mengatakan jalan dimana dia berada sekarang karena orang itu akan dengan mudah melacaknya.
(.....)
"Hmm." dehemnya dan menutup telepon itu
"Kau tidak apa?" tanya orang tersebut
Bukannya menjawab Nadya malah memeluk orang tersebut dengan erat.
"Makasih sudah mau menolongku, aku tidak kenapa kenapa bagaimana dengan mu?" tanyanya balik sambil melepas pelukannya dengan sadar
"Aku baik baik saja. Mengapa kau jalan sendirian di tengah malam begini?" tanyanya datar
"Aku cuman mau pulang tapi angkot tidak ada yang lewat dan mobilku juga lagi diservis." jawabnya polos
"Hm baiklah, sekali lagi jangan lewat sini ya karena disini memang banyak orang orang jahat seperti orang orang tadi."
"Iya, sekali lagi terimakasih." ucap Nadya dengan tulus
"Santai saja. Kalo boleh tau namamu siapa?" tanyanya tanpa sadar
"Namaku Nadya." jawab Nadia
"Oh yasudah lebih baik aku mengantarmu saja, bagaimana?" tawarnya
"Ta...?" ucapnya terpotong karena seseorang itu memotongnya.
"Tenang saja, aku bukan orang jahat." ujarnya seperti tau apa yang dipikirkan Nadya
"Baiklah ayo!"
Mereka akhirnya sampai didepan rumah Nadya dan sebelum pergi ia mau berterima kasih lagi.
"Makasih banyak sudah mau menyelamatkan ku dan sekarang kau mengantarku pulang juga."
"Iyaa, btw aku mau nawarin sesuatu?"
"Apa itu?"
"Apa kau mau ikut ke organisasiku ku tapi ini semua demi kebaikanmu juga." ucapnya Angga
"Organisasi apa?" tanyanya lagi
"Organisasi mafia tapi kau tenang aja kelompok ku itu kelompok baik dan aku juga nawarin ini supaya kau bisa jaga dirimu sendiri." ujarnya lagi
"Baiklah aku mau asalkan itu yang baik baik." ucap nadya menyetujui nya
"Yasudah berikan handphone mu buat menyimpan nomorku." Ujarnya dan Nadya memberikan handphonenya.
"Oke aku pulang ya dan mulai besok kau datang saja ke markas, nanti akan kukirim alamat nya lewat email." Ujarnya sebelum pulang
"Oke." sambungnya
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, akhirnya nadya semakin mahir dalam bela diri dan lainnya yang membuat dia menjadi tangan kanan ketua organisasi mafia itu yang tak lain adalah angga sendiri ketuanya.
flashback off
Vino yang melihat Nadya tertawa sendiri langsung menghampirinya karena menyangka Nadya kerasukan.
"Hey kau kenapa?" tanyanya panik menggoyang goyangkan tubuh Nadya.
"Apaan sih sakit tau gak." ujarnya kesal dan menatapnya tajam.
"Masa iya hantu bisa bicara." gumam vino pelan karena heran
"Hey gada yang kerasukan, masih normal ini." ujarnya kesal dan menghempaskan kasar tangan vino
"Kalo kau gak kerasukan gak mungkin kau ketawa sendiri kayak tadi." Ujar vino masih tak percaya
"Aku itu ketawa karna penjahat itu pingsan tolol." ucap Nadia sambil menjitak kepala vino
"Auhhh sakit tau gak! yaudah kita pulang sekarang." ujar vino sambil menarik tangan Nadia
"Kalo aku gak mau?" tolak Nadya sambil melepas tangan vino
"Kau udah ngalamin hal kayak tadi dan masih gak mau pulang juga?" tanyanya geram disana
"Iya, lagian aku gak takut." jawabnya berlagak sombong disana
"Dasar gila." ujar vino dan langsung menggendong tubuh langsing Nadya seperti karung
"Ehh turunin turunin, dasar gila!" ujarnya memberontak minta diturunkan
"Ngomong sekali lagi kujatohin." ancamnya disana santai
Nadia yang mendengar itu putus asa dan membiarkan apa yang dilakukan vino.
"Masuk." ujar vino sambil mendorong pelan tubuh Nadya untuk masuk dan duduk di kursi mobil
"Dimana alamat mu?" tanya vino yang baru saja masuk ke dalam mobil dan Nadia hanya diam seperti melamun.
"Hey helo Nadya?" tanya vino melambai lambaikan tangan nya di depan wajahnya Nadya
"Hey!" ujarnya vino kuat disana sambil menjitak kepala Nadya karena kesal tak ada sahutan darinya
"Aww, apaan sih sakit tau gak!" kesal Nadya sambil mengelus ngelus kepalanya yang terasa sakit
"Aku itu dari tadi nanya dan manggil, eh ternyata dikacangin. Kenapa sih melamun?tanya vino disana mengerutkan keningnya
"Enggak, emangnya kau nanya apa tadi?" tanyanya disana
-
-
-
Jangan lupa tinggalkan jejak....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Trias novita Ita
bingung Thor namanya suka kebalik
2021-01-23
1