"Hm. Dan rasaku juga, kau punya perasaan istimewa untuk nya."
"Tapi, aku juga masih bimbang. Rasanya memang betul ada rasa berbeda untuk nya tapi aku tidak bisa melupakan dia." ucap vino meluapkan perasaanya yang selama ini dia pendam.
"Jangan katakan tidak bisa Vin. Maya sudah tenang dan aku juga yakin dia pasti juga ingin kau bahagia bersama wanita lain. Jika kau memang sudah yakin, lanjutkan saja. Aku juga yakin bukan hanya kau saja yang mengejar Nadya, ada banyak pria diluar sana yang mau mendapatkan dia juga." ucap gerald membantu memberi solusi dan arahan untuk vino.
"Kau benar. Aku akan berusaha menjaga perasaan ini dan mendapatkan nya."
"Lebih baik kau bergerak cepat. Jangan terlalu mengulur waktu. Kau juga harus luangkan waktu untuk mengejar cinta lagi bukan hanya memikirkan pekerjaan mu itu. Percuma kau punya banyak harta tapi tidak tau kepada siapa akan diwariskan." ujarnya mengoda sedikit.
"Kau." kesal lagi vino mengerti maksud Gerald.
"Baiklah, thanks solusinya. Kau memang yang terbaik." ujarnya berdiri diikuti Gerald dan sebelum pergi mereka melakukan selebrasi persahabatan mereka."
"Haiss, dasar!"
"Rasanya aku pintar sekali memberikan solusi tapi untuk masalah ku sendiri, tidak taulah!"
Di tengah perjalanan, vino tengah mengemudi mobilnya dan tengah memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk membuka hati Nadya kepada nya.
"Hais..sepertinya mengambil hatinya lebih sulit daripada mengurus pekerjaan. Apa yang harus kulakukan untuk membuat tertarik juga. Dia saja terlihat tidak suka padaku. Tatapannya seperti tatapan permusuhan. Apa dia begitu tidak suka atau mungkin sudah membenciku terlalu dalam? Sekalipun baik akhir akhir ini terlihat jelas sekali itu hanya kepalsuan karena hubungan kerjasama ini."
***
Di sebuah pusat perbelanjaan terlihat sepasang suami istri yaitu wanita dan pria paru baya dengan istrinya yang terlihat masih cantik dan suaminya yang masih terlihat tampan walau sudah berumur. Mereka adalah LUIS MAHENDRA dan MELDA MAHENDRA yang tidak lain adalah orang tua dari Vino. Sepasang suami istri itu tengah berbelanja serta bersenang senang menikmati hari tua mereka dan mengulang masa masa muda mereka, tetapi siapa sangka mereka akan bertemu dengan sepasang suami istri lagi.
"Pa, mari makan. Mama mulai lapar." ujarnya kepada suaminya.
"Baiklah, ayo ma." sambung suaminya luis dan mereka berjalan ke arah cafe yang ada dilantai 2 tempat pusat perbelanjaan tersebut.
Di dalam cafe tersebut, terlihat ramai dan penuh sehingga sepasang suami istri itu sedikit sulit untuk mencari meja dan kursi yang kosong. Tapi tidak sengaja Luis melihat meja yang cukup besar tetapi ditempati oleh suami istri paru baya yang juga seumuran dengan mereka.
"Ma, lebih baik kita kesitu saja. Bukankah mama lapar? jadi biarkan saja kita bergabung dengan mereka. Lagian mereka hanya dua orang dan sepertinya tidak ada lagi meja kosong." ujarnya sambil menunjuk kearah meja itu.
"Baiklah, ayo pa."
"Permisi tuan nyonya, bolehkah kami bergabung bersama kalian karna melihat semua meja sudah terisi penuh."
Kedua sepasang suami istri itu langsung mendongakkan kepala karena mendengar suara dan apa yang dikatakan orang itu. Dan ketika mereka melihat siapa yang datang kemeja mereka, mereka begitu terkejut.
"Maya // Melda?" ucap serempak wanita paru baya itu bersamaan.
" Andi // Luis?" ucap serempak lelaki paru baya itu bersamaan.
~jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments