"Ayo duduk dulu." ucap wanita itu yang bernama Maya juga tak lain adalah mamanya Nadya. Ia sadar akan keterkejutannya. Dia begitu senang melihat sahabat lamanya ini.
"Iya iya May." ujar Melda sembari duduk diikuti oleh Luis.
"Apa kabar Mel? kita sudah lama tak berjumpa kan?" tanya Maya
"Iya May. Aku baik, bagaimana denganmu?" jawab Melda dan kembali bertanya.
"Baik juga." jawab Maya dan mereka kembali bercerita masa masa muda dan terakhir mereka berjumpa.
Kedua orang tua Nadya dan vino bersahabat sudah sangat lama. Mereka bersahabat sudah sejak lama dan terakhir pertemuan mereka yaitu ketika Vino dan Nadya masih berumur 5 tahun. Dan sebelum mereka berpisah, mereka pernah membuat janji yang entah tau apakah masih diingat oleh keempat orang tua ini.
"Pa, kenapa diam saja?" tanya Maya tak sadar bahwa sedari tadi kedua pria paru baya itu juga saling bercerita dan melepas rindu. Tetapi mereka berbicara tidak seheboh dan sekuat istri istri mereka. Mereka juga ingat dan membahas perjodohan yang telah mereka buat selama 17 tahun lalu. (Ya karena Nadya dan vino sudah berumur 22 tahun).
"Siapa yang diam? kami itu juga berbincang bincang sekalian membahas masalah perjodohan itu?" jawab santai Andi karena mereka mengira, mereka berdua masih mengingat hal itu.
"Perjodohan? tanya bingung mereka.
"Lah, mama juga lupa sewaktu Nadya dan Vino umur lima tahun kita kan pernah menjodohkan mereka?" tanya luis
"Nadya? Nadya siapa?" tanya Melda.
"Nadya itu putriku, Mel." jelas Maya.
"Oh, dia putrimu yang kecil imut itu?" tanya Melda sedikit mengingat.
"Iya Mel." jawab Maya sambil tersenyum mendengar ucapan Melda.
"Jadi gimana ma, kami berbicara tentang perjodohan mereka dan kebetulan mereka juga sama sama masih single dan belum memiliki kekasih?" tanya Andi yang tak lain adalah papanya Nadya.
"Iya ma." sambung Luis.
"Kebetulan sekali kalau begitu, apakah Kita Perlu melanjutkan perjodohan itu?" tanya Melda.
"Sepertinya begitu, karena Nadya juga sampai sekarang belum menikah bahkan mempunyai kekasih pun tidak." jelas Maya memberitahu. Dia juga heran dengan putrinya yang satu ini, seperti tak ada niat mencari kekasih.
"Baiklah kalau begitu, kita akan melanjutkan perjodohan itu. Lagipula aku melihat Vino dan dari cerita kau May, mereka tidak akan mau dan tidak ada niat untuk menikah sampai kapanpun. Jadi mau tidak mau kita harus melanjutkannya dan aku yakin ketika mereka sudah menikah dan tinggal bersama, lama kelamaan diantara mereka akan tumbuh rasa cinta dan saling menyayangi." ujar Melda.
"Iya, kau sangat benar." dukung mereka.
"Baiklah kami pulang dulu ya May, kami akan menjelaskan kepada Vino dan untuk kalian juga sampaikan kepada calon menantuku sampai dia mau menerima perjodohan ini. Dan ketika mereka sudah mau menerimanya, kita akan mempertemukan mereka sebelum pernikahan itu terjadi." ujar Melda dengan posisi yang sudah berdiri untuk bersiap pulang.
"Ya tenanglah, kupastikan dia akan menerima nya." ujar Maya
"Baiklah, kami permisi." ujar Luis sambil melangkah pergi.
"Yasudah ayo pa, kita harus cepat cepat sampai ke rumah dan memberitahu apa yang sudah kita sepakati." ujar Maya setelah Melda dan Luis sudah tak terlihat dan dia begitu tak sabar untuk memberitahu putri kesayangannya itu.
"Bukankah lebih baik menunggu hari yang pas saja ma, Nadya pasti sangat lelah pulang dari kantor. Dan jika dia tau, papa yakin dia pasti kepikiran, jadi lebih baik kita beritahu dia pas dihari minggu tepat dihari liburnya." ujar Andi memberi pengertian.
"Benar juga, baiklah ayo pulang pa, hari sudah gelap." ujar Maya
"Ayo Ma." jawab Andi.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments