Keesokan harinya
Nadya tengah bersiap untuk pergi ketempat yang sudah diberitahu oleh tuan Riko, ketika dia ingin keluar dan setelah sampai di depan pintu, Nadya terkejut karena Vino juga baru keluar dari kamarnya, dan yang semakin membuat nya terkejut sekaligus kesal adalah kamar vino bersebelahan dengan kamarnya.
"Oh ****! mengapa kamarnya dan kamarku bersebelahan?" batinnya kesal.
Sebenarnya vino memilih kamar bersebelahan dengan Nadya itu hanya karena ia semakin penasaran saja dengan Nadya. Yah..dia sepenasaran itu teman!
Dengan tampang datarnya, Nadya berjalan tanpa menoleh ke arah Vino yang tengah melihatnya dan sikap Nadya itu seolah olah menganggap tidak ada orang disekitarnya yang membuat Vino semakin kesal dan semakin penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Nadya.
"Tch! tingkah nya itu seolah tidak melihat aku saja, semakin menarik!" gumamnya pelan.
Di ruang istimewa
Semua tempat duduk sudah ditempati oleh masing masing orang termasuk vino dan Nadya. Mereka akan mengadakan meeting untuk membahas lebih lanjut kerjasamanya.
Setelah beberapa jam, akhirnya meeting pun selesai dan satu per satu orang itu bubar meninggalkan ruang istimewa di apartemen vino yang mewah itu.
Di malam hari
Nadya baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi dan sudah terlihat cantik walaupun dia hanya menggunakan kaos oblong hitam, celana jeans, dan polesan makeup tipis yang menambah kecantikan nya.
Sementara dari kejauhan nampak seseorang sudah sedari tadi memerhatikan Nadya, siapa lagi kalau bukan Vino yang baru saja keluar dari kamar tuan Riko untuk mengambil berkas penting. Raut wajahnya menunjukan tatapan mengagumi dan tatapan penasaran.
"Dia akan kemana malam malam begini!" batin vino.
Didepan pintu ketika Nadya melangkahkan kakinya keluar dari apartemen itu, ia memberhentikan langkahnya karena ada seseorang yang memanggilnya.
"Nak." panggil Tuan Riko
"Papa, ia ada apa pa?" tanya Nadya menoleh kearah tuan riko
"Kamu mau kemana malam malam
begini?" tanya tuan Riko.
"Oh ia pa, aku belum beritahu papa kalau aku akan pergi bersama kak Raka untuk keliling keliling kota london ini, bolehkan?" pintanya.
"Yasudah boleh nak, hati hati ya, jangan terlalu larut pulangnya!" nasehat tuan Riko.
"Siap pa." ujarnya tegas.
Raka adalah teman kerja Nadya dulu sewaktu bekerja di perusahaan tuan Riko tapi karena keluarganya yang ingin pindah ke london jadi dia ikut saja. Raka itu pria yang tampan, putih, dan berkecukupan juga. Raka itu sangat dekat dengan Nadya dan Raka juga sebenarnya sudah jatuh hati pada Nadya sejak pandangan pertama dan dia pernah menyatakan perasaannya kepada Nadya tetapi Nadya menolaknya karena Nadya sudah mengganggap Raka itu saudara kakak lelakinya. Tetapi jika bisa jujur, Raka masih tetap mencintai Nadya karena Nadya adalah wanita pertama yang dapat menarik pesona Raka bahkan sampai sekarang dia masih belum bisa melupakannya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mobil Raka sudah sampai dan Nadya langsung saja naik ke dalam mobil Raka.
"Hai kak, bagaimana kabarmu hm?" tanya Nadya
"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja. Bagaimana denganmu hm?" tanya balik Raka.
"Aku juga baik, kita akan kemana malam ini?"
"Aku mau mengajakmu kerestoran terenak di negara ini." ujarnya
"Wah benarkah? aku sudah tidak sabar kak. Mari pergi sekarang!"
Sementara dari kejauhan, Vino yang melihat mereka semakin penasaran karena kedatangan Raka dan dia berniat mengikuti mereka karena rasa penasarannya itu
Restoran Xl
"Wah, tempat indah sekali." puji Nadya melihat seluruh isi dari restaurant mewah itu. la juga bisa melihat banyaknya pengunjung di restoran ini.
"Tentu. Makanannya juga jangan diragukan lagi."
"Kalau begitu langsung pesan saja kak."ujar Nadya
"Yasudahlah, biar kupesankan."
Setelah selesai makan, mereka pun langsung pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 10:30 dan Nadya teringat dengan nasehat tuan riko untuk tidak terlalu larut malam pulang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di apartemen vino, Nadya langsung masuk ke kedalam apartemen setelah mengucapkan pamit kepada Raka.
Ketika Nadya ingin melewati pintu untuk masuk ke dalam, tiba tiba Nadya memberhentikan langkahnya karena seseorang yg melontarkan beberapa pertanyaan yang membuatnya harus memberhentikan langkahnya.
"Dari mana saja kamu, kamu sudah lihat jam berapa sekarang, kamu malah keluyuran dengan kekasihmu itu." ujar seseorang itu dengan dinginnya yang tak lain ialah Vino.
"Dia bukan kekasihku." tegas Nadya
"Terus siapanya kamu, jelas jelas kalian itu seperti sepasang kekasih, terlalu dekat." sambung Vino
"Dia itu temanku, lagian urusannya dengan tuan apa ya, tuan siapa saya bisa mengatur ngatur saya dan juga hidup saya." ujarnya mengerutkan keningnya.
"Maksud saya agar kamu bisa fokus dengan proyek kerjasama kita ini bukan dengan kekasihmu." ujarnya sedikit gugup.
"Sudah kukatakan, dia bukan kekasihku, tuan begitu sulit untuk mengertinya." ujarnya tak suka lalu meninggalkan langsung.
"Aneh!" gumam Vino.
Dua Minggu Kemudian
"Sudah siap nak?" tanya tuan Riko kepada Nadya
"Sudah pa, mari kita pergi." sambung Nadya
Mereka akan pergi ke sebuah hotel untuk membahas peresmian hotel yang mereka kerjakan dengan sama sama.
"Aku ikut naik mobil papa bukan?" tanya Nadya
"Ia nak." jawab tuan Riko
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam akhirnya mereka sampai di sebuah hotel mewah dan begitu megah dengan hiasan hiasan perak dan emas yang menambah kemegahan dan kemewahannya.
Setelahnya mereka duduk di ruang aula besar yang ada di hotel itu, mereka mulai membahas peresmian hotel itu.
"Jadi begini tuan dan nona sekalian, kita akan meresmikan hotel ini dua hari lagi." ujar sekretaris Vino.
"Baiklah urus semuanya dengan baik tanpa ada sedikit pun kesalahan, mengerti?"
"Baik tuan." ucap sekretaris Vino.
Keesokannya
"Nak, kemarilah sebentar." panggil tuan Riko.
"Iya pa, ada apa?" tanya Nadya mendekat kepada tuan Riko
"Pergilah berbelanja pakaian dan yang lain sesuka hatimu untuk peresmian besok." bicara sambil memberikannya sebuah kartu tanpa batas.
"Iya pa, aku tau aku juga sebentar lagi akan pergi bersama kak Raka, tapi aku punya uang sendiri pa jadi papa tidak perlu berlebihan seperti ini." jawab Nadya sambil mengembalikan kartu itu ketangan tuan Riko.
"Terimalah nak, ini belum seberapa dengan apa yang kau lakukan dengan istriku, jika bukan karena kau mungkin sampai sekarang istri ku tidak akan mendampingiku di masa tuaku ini." ujar tuan Riko.
Flashback On
Suatu hari istri tuan Riko yang bernama Damitri ingin menemui tuan Riko untuk mengantarkan makan siang kepada tuan Riko. Tetapi ketika Damitri ingin menyebrang ia tidak memperhatikan jalan yang dari seberang sana kebetulan ada mobil yang lewat dengan kecepatan tinggi.
"Ahhh...aduh!" Damitri jatuh ke pinggir pasar dengan Nadya karena Nadya yang telah menyelamatkan Damitri dengan mendorong nya tadi. Disitu Nadya ingin membeli makanan, jadi dia turun kebawah. Setelah dia membeli makanan, dia tidak sengaja melihat Damitri yang sedang menyebrang dan dia melihat ada mobil lewat yang mengarah kepadanya, jadi dia dengan sekencang kencang berlari untuk menyelamatkannya.
"Nyonya! nyonya tidak apa-apa bukan?" tanya Nadya panik kepada Damitri yang masih diam.
"Ia nak, saya tidak apa apa terimakasih karena kamu telah menyelamatkan saya, mungkin jika tidak ada kamu saya mungkin sudah tiada." ujar Damitri.
"Jangan ngomong begitu nyonya, sudah sudah sekarang lebih baik kita ke ruangan tuan Riko saja." ujar nya bangkit berdiri.
"Benar! ayo." sahutnya
Di Ruangan Tuan Riko
ceklek...
"Mama? ada apa ma, mengapa datang kesini?" tanya tuan Riko. Tapi bukannya menjawab Damitri malah memeluk tuan Riko.
"Pa, tadi mama hampir saja ketabrak oleh mobil tapi karena ada dia yang menyelamatkan mama makanya mama bisa selamat dan masih bisa untuk memeluk papa."
"Apa! terus mama tidak apa apa kan?" cemas tuan Riko
"Iya pa, mama tidak apa apa, kan sudah mama bilang mama diselamatkan oleh gadis cantik ini." ujarnya menunjuk Nadya.
"Ah syukurlah, Nadya terima kasih ya, kalo bukan karena kamu mungkin saya tidak bisa lagi bertemu dengan istri saya." ujarnya tulus
"Iya, sama sama tuan."
"Mulai sekarang jangan panggil kami dengan sebutan itu, panggil kami dengan sebutan mama dan papa karena kami sudah menganggap kamu sebagai anak kami." ujar tuan riko.
"Baiklah pa ma." ujar Nadya melukis senyum di wajahnya. Sedangkan mereka yang mendengar itu hanya tersenyum puas saja.
Flashback off
•
•
•
Jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
like3
Assalamu'alaikum..
saya mampir thor
memberi 3 like untuk 3 bab pertama
jangan lupa like balik
agar saya bisa datang dan beri like untuk bab yang lain
marilah kita saling mendukung💖
2021-01-20
1