"Baiklah pa, Nadya akan menerimanya tetapi setelah nadia selesai berbelanja dengan kartu ini nadya akan mengembalikannya dengan papa." ujarnya.
"Tidak nak, mamamu sangat mengharapkan kau menerima kartu ini, jika kau tidak menerimanya maka dia pasti akan sedih."
"Eum baiklah pa." pasrahnya.
Setelah beberapa saat, terdengar suara klakson mobil terdengar dari luar, itu adalah Raka.
"Kalau begitu Nadya pergi dulu ya pa." ucap Nadya.
"Iya nak, hati hati ya." ucap tuan riko sambil mengelus lembut rambutnya Nadya.
"Ya tenanglah." ujar Nadya sambil melangkahkan kakinya pergi.
Depan Apartemen
"Hai kak, maaf lama menunggu." ujar nadya kepada raka
"Tidak apa apa, yasudah ayo!" ujar raka seraya
menampilkan senyum di wajah tampannya itu.
"Yaya baiklah ayo pergi." ujar Nadya sembari membuka pintu mobil.
"Ayo!"
Kamar Vino
"Maya, akhirnya aku bisa menemui mu, kau belum pergi kan? aku sangat merindukanmu, hanya kau yang ada di hatiku maya, tolong jangan pergi lagi!" ucap vino sambil menangis di alam mimpinya.
"Ya, aku juga sangat merindukanmu, tapi kita tidak bisa bersama lagi karena alam kita sudah berbeda, sekarang pergi, cari dan dapatkan dia." ucap maya sambil tersenyum manis.
"Dia? dia siapa maya?" tanyanya.
"Dia orang yang akan bersama mu dan mendampingimu sampai kalian menua!" jawab Maya.
"Tidak! hanya kau yang ada di hatiku maya!" bentak vino.
"Kita tidak akan pernah bisa bersama lagi, carilah wanitamu, kejarlah dia sebelum kau akan menyesal nantinya, bukankah kau merasakan sesuatu jika bersamanya dan bukankah perasaanmu gelisah jika dia dekat dengan pria lain?" ujar maya lembut.
"Maksudmu siapa?" tanya vino lagi.
Bukannya menjawab Maya hanya menunjukkan senyum di wajah cantik nya dan semakin lama dia menghilang.
Maya, perempuan yang begitu cantik dan juga begitu baik sekaligus kekasih Vino. Mereka sama sama saling mencintai hingga mereka memutuskankan untuk melanjutkan hidup bersama atau menikah. Tetapi di hari pernikahan mereka, Maya mengalami kecelakaan saat dia ingin pergi ke tempat pernikahannya. Dia tidak bisa tertolong lagi, dan dari kejadian itu tidak ada satu pun wanita yang bisa menggantikan posisi Maya di hati Vino.
"Maya!!" vino terbangun dari mimpinya
"Apa yang dikatakannya? siapa maksud dari orang yang dia bicarakan? dan jikapun ada apakah aku bisa menggantikannya di hatiku?" gumamnya bertanya.
"Ahh kepalaku sakit memikirkannya." ucap vino sembari beranjak pergi ke kamar mandi.
Setelah siap mandi, vino duduk santai sambil memandang pemandangan kota dari atas dengan kegelapan meliputinya.
"Kenapa aku terus memikirkan maksud ucapan Maya tadi? ah lebih baik aku pergi saja membeli pakaian jas untuk acara besok." gumam vino lalu mengambil kunci mobil untuk bersiap pergi.
Mall London.
"Kak, menurutmu gaun mana yang cocok untukku?" tanya Nadya kepada raka sambil menunjukkan beberapa gaun yang digantung.
"Apapun yang kau pakai, kau akan tetap terlihat cantik?" goda raka.
"Bisa saja!"
"Eum, gaun ini terlihat indah sekali dan aku akan mencobanya, jika kakak bosan pergilah untuk melihat yang lain." ujarnya sambil mengambil gaun indah berwarna gold dihiasi dengan manik yang begitu indah dan mewah.
"Tidak akan, kakak akan menunggu disini." ucap Raka
"Baiklah." jawabnya.
Raka hanya tersenyum sembari duduk sambil memainkan ponselnya sesaat setelah nadya pergi keruang ganti pakaian.
Sementara disisi lain, vino pergi ke mall yang sama dan dia berjalan jalan untuk membeli jas, vino sudah terbiasa dengan tatapan tatapan lapar dari kalangan wanita kepadanya, dia tidak terlalu memperdulikan tatapan tatapan wanita asing itu. Ketika dia melewati toko gaun wanita, dia tak sengaja melihat raka yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya
"Dia? bukankah dia lelaki yang pergi bersama wanita itu, dan mengapa dia pergi ke toko gaun wanita?" Dia bertanya sendiri didalam hatinya tetapi setelah beberapa saat dia membulatkan matanya melihat wanita yang sangat cantik dengan gaun selutut berwarna gold yang menambah kecantikan nya.
"Dia? mengapa dia ada disini dan mengapa dia terlihat begitu cantik. Kenapa juga dia harus pergi bersama pria itu, dan kenapa aku tidak suka melihatnya? ada apa sebenarnya dengan aku ini?"
"Bagaimana kak, bagus bukan gaunnya jika kupakai untuk esok?" tanya nadia sambil memperlihatkan gaun indah yang ia pakai
Raka tidak menjawab, dia hanya memandang nadia tanpa berkedip sambil memikirkan sesuatu
"Mengapa di terlihat sangat cantik dan anggun, kalau begini aku semakin sulit untuk melupakannya." batinnya
"Kakak!" sentak Nadya dengan suara sedikit keras.
"Em yaya gaun itu terlihat bagus untuk kau pakai esok." jawabnya cepat.
"Baiklah aku akan membeli gaun ini, kau tunggulah sebentar." ucap Nadya sambil melangkahkan kakinya menuju ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaiannya semula.
Sementara Vino merasa kesal dengan tatapan raka ke Nadya yang begitu antusias dan berlebihan menurutnya, karena tak ingin hatinya semakin gelisah dia memutuskan untuk pulang ke apartemennya dan tidak jadi membeli jas untuk dipakainya besok.
Setelah selesai membeli gaun itu, mereka memutuskan makan dan setelah makan, Raka memutuskan untuk pulang ke rumah setelah dia mengantar Nadya pulang kembali ke apartemen.
Jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments