"Sebenarnya kita mau ngapain, Pak kesini?" tanya Nafisa saat mereka tiba di butik.
"Saya juga nggak tahu," jawab Ghazy. Dia hanya menjalankan tugas Maminya yang menyuruhnya agar datang ke butik.
"Ayo, masuk!" Ghazy mengajak Nafisa masuk ke dalam butik.
"Ada yang bisa saya bantu, Kak?" tanya salah satu karyawan butik dengan ramah.
"Kami, ingin bertemu dengan Tante Emi, Mba," jawab Ghazy.
"Oh, Pak Ghazy ya?" tebak karyawan tersebut karena Tante Emi sudah memberi tahu karyawan yang berjaga paling depan jika ia ada janji dengan seseorang pagi ini.
"Iya," jawab Ghazy.
"Mari silakan!" Pegawai tersebut mengajak Ghazy dan Nafisa ke ruangan Tante Emi.
Sesampainya di depan ruangan Tante Emi. Ghazy dan Nafisa langsung di persilakan masuk.
"Duduk!" Tante Emi mempersilakan Ghazy dan Nafisa duduk.
"Terima kasih, Tan." Ghazy dan Nafisa duduk di kursi yang berhadapan dengan Tante Emi.
"Mba, tolong siapkan baju kebaya yang kemarin ya. Setelah itu panggil Mba Elis untuk make up pengantinnya." Tante Emi meminta pegawainya agar menyiapkan semuanya.
"Baik, Bu," balas pegawai tersebut.
"Nak, Ghazy nanti bisa ke ruang ganti yang sebelah kiri ruangan saya. Di dalam ruangan sudah ada satu pegawai saya yang akan membantu, Nak Ghazy," ujar Tante Emi.
"Bantu saya ngapain, Tan?" tanya Ghazy yang bingung.
"Bantu pakaikan baju serta make up," jawab Tante Emi.
"Make up, mau ngapain?" Ghazy yang masih tidak mengerti.
"Lho, kalian ini belum tahu jika hari ini kalian akan menikah?"
"Menikah," ucap Ghazy dan Nafisa bersama. Betapa terkejutnya mereka saat mendengar kata menikah.
"Iya, kalau berdua akan menikah. Memangnya Mami tidak bilang padamu?" tanya Tante Emi.
"Tidak. Mami hanya menyuruh Ghazy kesini bertemu dengan Tante," jawab Ghazy.
"Mungkin Mami, kamu ingin memberikan surprise," ujar Tante Emi.
'Ini sih bukan surprise, tapi bikin orang punya penyakit jantung dadakan. Beruntung aku nggak punya riwayat jantung, kalau ada bisa mati seketika. Kenapa Mereka tidak konfirmasi dulu padaku. Seenaknya saja bertindak tanpa berunding lebih dulu,' batin Nafisa.
'Gue kabur aja kali ya, biarin saja tuh OB pulang naik taksi. Gue nggak mungkin nikah dengan dia. Jauh dari rata-rata,' batin Ghazy.
"Hei ... Kalian berdua kenapa malah bengong sudah sana masuk kedalam ruang masing-masing, setelah itu kalian bisa langsung pulang karena penghulu sudah menanti kalian," ucap Tante Emi membuyarkan lamunan mereka berdua.
"Baik, Tan." Ghazy dan Nafisa pasrah karena kini mereka berdua berada di tempat yang tidak mungkin bisa kabur.
Nafisa melangkah ke ruang sebelah kanan, sedangkan Ghazy sebelah Gizi.
Satu jam berlalu kini Nafisa sudah selesai di make up.
"Ghazy," panggil Tante Emi.
"Iya, Tan," balas Ghazy.
"Nih, Nafis sudah selesai," ucap Tante Emi.
"Iya, Tan." Ghazy memasukkan ponselnya kemudian berdiri dari duduknya pandangannya tertuju ke depan seketika ia mematung melihat pemandangan indah di depannya.
'Lumayan juga,' batin Ghazy saat melihat Nafisa menggunakan baju kebaya berwarna putih dengan makeup yang natural, tapi mampu membuat Nafisa terlihat sangat cantik.
"Ghazy." Tante Emi membuyarkan lamunannya.
"Ah ... Iya," balas Ghazy dengan gugup.
"Cantik kan?" Tante Emi menggoda Ghazy.
Ghazy hanya menganggukkan kepalanya.
"Sudah sana ajak calon istrimu kembali ke rumah sakit," ucap Tante Emi.
Ghazy mengangguk kemudian mereka melangkah keluar dari butik.
'Kalau gue tinggal kabur kasihan, nanti dia pulangnya gimana, kalau di bawa kabur orang gimana, bisa habis riwayat hidup gue,' batin Ghazy saat ingin menjalankan misi kaburnya.
"Ayo!" Ghazy mengajak Nafis segera masuk ke dalam mobil.
Nafisa mengangguk kemudian masuk kedalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
baik baiklah Ghazy.......
2023-12-06
1
Wida Listiani
lanjut
2023-11-14
1