Eps 4

Jam pulang kerja tiba. Semua para karyawan berhamburan keluar dari kantor. Gilang dan Ghazy pun sama mereka berdua pulang menggunakan mobil Gilang. Akan tetapi tiba-tiba Gilang menghentikan laju mobilnya kemudian membuka jendela mobil.

"Loh, Naf kok kamu masih disini belum pulang?" tanya Gilang saat melihat Azmia berdiri sendirian di halte bus depan kantor.

  "Iya, Pak. Saya sedang nunggu angkot," jawab Nafisa.

"Memangnya Adelia kemana?" tanya Gilang.

"Adel lembur, Pak," jawab Nafisa.

 "Ayo, naik bareng saya." Gilang menawarkan tumpangan pada Nafisa.

 "Tidak perlu, Pak. Saya bisa naik angkot." Nafisa menolak ajakan Gilang. Dia merasa tak enak hati jika harus pulang bersama atasannya apalagi jika ada netizen julid yang melihat Nafis khawatir jadi bahan gosip.

 "Disini susah cari angkot Nafisa. Cepat! masuk tidak ada penolakan." Gilang berkata dengan tegas kemudian membuka pintu mobil agar Nafisa masuk.

Memang betul sih yang di ucapkan Gilang. Jarang sekali angkot lewat di depan perusahaan. Ada sih, tapi hanya beberapa kali saja. Karena kebanyakan para karyawan membawa kendaraan masing-masing atau di jemput.

 Karena tak ada pilihan lagi. Nafisa menerima tawaran Gilang yang mengajaknya pulang bareng.

Nafisa masuk ke dalam mobil, tapi di sedikit terkejut saat melihat ada seseorang di belakang ternyata ada bosnya. Nafis pikir Gilang seorang diri di dalam mobil. Nafis pun menyapanya dengan ramah. "Selamat sore, Pak," sapa Nafisa.

 "Sore juga," balas Ghazy tanpa menatap ke arah Nafisa.

Setelah Nafisa masuk Gilang melanjutkan perjalanan menuju rumah Nafisa terlebih dahulu.

  "Gimana kabar ibu kamu, Naf?" tanya Gilang membuka obrolan.

 "Alhamdulillah, baik," jawab Nafisa.

"Ibu masih bekerja, Naf?"

"Alhamdulillah masih, Pak. Karena kata Ibu kalau berdiam diri di rumah keingat ayah," jawab Nafisa.

 "Pak, Nafis turun di depan toko ALT saja," ucap Nafisa.

 "Lho, kenapa, Naf?" tanya Gilang yang heran karena jarak antara toko ALT itu masih sangat jauh dari rumah Nafisa.

 "Nafisa ingin membeli buku dulu, Pak," jawab Nafisa.

 "Oh, mau di temenin nggak?" tanya Gilang dengan tertawa kecil.

 "Ehem." Suara dehemen dari kursi belakang.

 "Tidak perlu, Pak," balas Nafisa. Dia jadi ngeri-ngeri sedap saat mendengar deheman Ghazy yang seperti memberikan isyarat. Padahal dia juga nggak mungkin mau pergi bersama Gilang.

 "Lu keselek, Gha?" tanya Gilang mendengar Ghazy berdehem.

 "Nggak," jawab Ghazy singkat, padat, jelas.

Tak terasa kini mereka tiba di depan ruko berlantai dua. Gilang menghentikan mobilnya tepat depan ruko tersebut.

 "Terima kasih ya, Pak," ucap Nafisa sebelum keluar dari mobil. Dia tak lupa mengucapkan rasa terima kasih setelah mendapatkan tumpangan saru Gilang.

 "Sama-sama, Naf," balas Gilang.

Setelah itu Nafisa keluar dari mobil Gilang.

Kemudian melangkah masuk ke toko buku. Sedangkan Gilang melanjutkan perjalanan mengantarkan Ghazy.

 "Lu, mau pulang ke rumah atau gimana?" tanya Gilang.

 "Ke apartemen aja," jawab Ghazy.

Malas ranya jika harus pulang ke rumah pasti Maminya paduan suara terus. Lebih baik pulng ke apartemen tempat ternyaman Ghazy karena di apartemen Ghazy hanya sendiri.

 "Memangnya tuh OB nggak punya kendaraan sendiri?" tanya Ghazy.

 "Tidak, jangankan kendaraan rumahnya saja di jual untuk biaya pengobatan Ayahnya saat di rumah sakit," jelas Gilang.

 "Bukannya, Lu bilang si penabrak tanggung jawab?"

 "Iya, tapi dia hanya ngasih ATM tanpa memberi tahu PINnya, jadi Ibu Nafis terpaksa menjual rumah, lalu uang sisa untuk pengobatan mereka belikan rumah lagi yang lebih kecil dari pada dulu." Gilang menceritakan sedikit tentang kehidupan Nafisa.

(Gilang -- Kakak kelas Nafisa saat SMA jadi dia tahulah sedikit informasi mengenai Nafisa)

"Sedekat itu lu sama tuh OB?"

"Enggak juga, tapi karena kita pernah satu sekolah jadi pasti dengarlah cerita-cerita dari anak-anak alumni," jawab Gilang. Sekarang itu jaman sudah canggih ada kabar dikit juga cepat sekali menyebarnya.

"Oh." Hanya itu yang keluar dari mulut Ghazy.

Tak terasa kini mobil Gilang sudah tiba di depan gerbang apartemen.

"Lu, mau mampir dulu nggak?" tanya Ghazy.

"Enggak, gue mau langsung pulang saja," jawab Gilang.

"Jangan lupa nanti malam di tempat biasa." Ghazy mengingatkan pada Gilang.

"Iya," balas Gilang.

Setelah Ghazy turun Gilang melajukan mobilnya melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

*

*

*

Di kamar no 115

'Apa itu dia? Ah ... tapi nggak mungkin dia. Gue harus nyari tahu nih yang sebenarnya. Jika itu beneran dia, apa yang harus gue lakuin. Andai saja saat itu Mama dan Papa nggak nyuruh aku pergi keluar negeri pasti aku bisa mengetahui semuanya.'

Terpopuler

Comments

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

ah dasar ngasih ATM doang gak ngasih sandinya sama juga bo'ong gak bisa di pakek

2024-09-23

0

sur yati

sur yati

ya ialah dia Lo bego pa tolol ngasih ATM GK ngasih pin ma ja dam dam Lo GK punya perasaan Lo jahatnya

2024-04-23

0

o2m860270

o2m860270

ayo ghazy cari tau tentang nafisa..biar km bisa tangung jawab..

2023-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kecelakaan
2 Eps 2
3 Eps 3 Ingat sesuatu
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6 Rencana
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10 Panggilan Kakak
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14 Berkunjung
15 Eps 15
16 Eps 16 Keputusan
17 Eps 17 OB
18 Eps 18 Manikah
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22 Panggilan baru
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25 Jatuh
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28 Hukuman
29 Eps 29 Hukuman di mulai
30 Eps 30
31 Eps 31 Keluar KK
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Part 34
35 Eps 35 Mengundurkan diri
36 Eps 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Eps 39
40 Eps 40 Somay
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43 Istri rasa pacar
44 Eps 44 si pengganggu
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47 Pertama kali
48 Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51 Cerita Nafisa
52 Eps 52
53 Eps 53 Kunjungan dadakan
54 Eps 54
55 Eps 55 Tkp
56 Eps 56 Titik terang
57 Eps 57 Lajut Misi
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61 Laporan
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Part 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68 Merayu
69 Eps 69 Minta maaf
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73 Eps 73 Kejujuran Ghazy
74 Eps 74 Bukti
75 Part 75
76 Eps 76 Nasehat Aidan
77 Eps 77 Selamat
78 Eps 78 Pejuang Cinta
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82 Janji
83 Eps 83 Trio wek-wek
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 87 Mulai bersih-bersih
87 Eps 87 Sesuai dugaan
88 Part 88
89 Eps 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps 1 Kecelakaan
2
Eps 2
3
Eps 3 Ingat sesuatu
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6 Rencana
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10 Panggilan Kakak
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14 Berkunjung
15
Eps 15
16
Eps 16 Keputusan
17
Eps 17 OB
18
Eps 18 Manikah
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22 Panggilan baru
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25 Jatuh
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28 Hukuman
29
Eps 29 Hukuman di mulai
30
Eps 30
31
Eps 31 Keluar KK
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Part 34
35
Eps 35 Mengundurkan diri
36
Eps 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Eps 39
40
Eps 40 Somay
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43 Istri rasa pacar
44
Eps 44 si pengganggu
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47 Pertama kali
48
Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51 Cerita Nafisa
52
Eps 52
53
Eps 53 Kunjungan dadakan
54
Eps 54
55
Eps 55 Tkp
56
Eps 56 Titik terang
57
Eps 57 Lajut Misi
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61 Laporan
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Part 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68 Merayu
69
Eps 69 Minta maaf
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73
Eps 73 Kejujuran Ghazy
74
Eps 74 Bukti
75
Part 75
76
Eps 76 Nasehat Aidan
77
Eps 77 Selamat
78
Eps 78 Pejuang Cinta
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82 Janji
83
Eps 83 Trio wek-wek
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 87 Mulai bersih-bersih
87
Eps 87 Sesuai dugaan
88
Part 88
89
Eps 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!