Eps 12

Malam hari

 Sesuai dengan janjinya pada Mami dan Papi. Kini Ghazy sudah rapi bersiap untuk berangkat.

  "Ghazy bawa mobil sendiri saja," ucap Ghazy.

 "Baiklah, tapi awas jika, kamu kabur," balas Papi Faisal.

 ______

Di tempat lain

 "Bi, apa semua sudah siap?" tanya Rena.

 "Sudah, Nyonya," jawab Bu Anjani.

 "Lho, Nak Nafisa tidak ganti pakaian?" tanya Rena.

Nafis menggelengkan kepalanya.

 "Kenapa?" tanya Nyonya Rena.

 "Tidak apa, Nya," jawab Nafisa.

 "Kamu nggak bawa baju ganti ya. Mari ikut saya." Nyonya Rena membawa Nafisa ke salah satu ruangan. "Tunggu sebentar ya!" Nyonya Rena berjalan menuju ke arah lemari.

"Sepertinya ini cocok buat kamu, Nak." Rena memperlihatkan dress berwarna hitam. "Cobain," ucap Nyonya Rena sambil memberikan drees tersebut pada Nafisa.

Nafisa mencoba menolak karena drees tersebut terlalu cantik dimatanya. Nafis takut jika dia memakainya nanti rusak, tapi Nyonya Rena tetap menyuruhnya untuk berganti pakaian. Nyonya bukan meminjamkan gaun tersebut, akan tetapi beliau memberikannya pada Nafisa.

  "Masya'Allah, Nak kamu cantik sekali." Ibu Anjani begitu terkejut saat melihat putrinya dengan penampilan yang berbeda karena Nyonya Rena bukan hanya mengganti pakaian Nafisa, tapi juga memoleskan make up natural pada wajah Nafisa.

  "Ibu." Nafisa tersipu malu dengan pujian ibunya.

 "Meskipun, kamu hanya bantuin Ibu, tapi kamu juga harus terlihat cantik, Nak," ucap Nyonya Rena.

"Terima kasih, Nyonya," balas Nafisa.

  "Sama-sama." Nyonya Rena tersenyum kecil kemudian melangkah meninggalkan dapur menuju ruang tamu.

*

 *

*

Kembali ke Ghazy

 Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, kini keluarga Ghazy tiba di tempat tujuan.

 "Assalamualaikum, selamat malam," sapa Papi Faisal saat berada di depan pintu.

 "Wa'alaikumussalam, mari masuk , Sal!"

 "Apa kabar, Mas Indra?" tanya Papi Faisal.

 "Alhamdulillah baik, Mas," jawab Papi Faisal.

  "Bagaimana kabarnya?" tanya Mami Elina pada istri Indra.

 "Alhamdulillah baik, El," jawabnya.

 "Mas Hendra belum datang, Dra?" tanya Papi Faisal.

 "Belum, Sal," jawab Indra.

 "Mana Ghazy?" Indra menanyakan keberadaan Ghazy.

 "Ada di luar lagi ngobrol sama Farel," jawab Papi Faisal.

Tadi saat ingin ikut masuk ke dalam berpapasan dengan Farel. Ghazy tak jadi melainkan ikut Farel duduk di gazebo depan rumah.

 Melihat ada tamu yang datang Nafisa bergegas menambahkan minuman dan beberapa cemilan lagi.

 "Siapa dia, Ndra?" tanya Papi Faisal saat melihat Nafisa.

 "Itu namanya Nafisa, anak Bi Anjani," jawab Indra.

 "Oh." Papi Faisal menganggukkan kepalanya.

 'Sepertinya dia anak yang baik,' batin Papi Faisal sambil memandangi Nafisa.

 Setelah menaruh beberapa makan di meja ruang tamu. Nafisa di suruh Bu Anjani untuk mengantarkan minum ke teras rumah.

 "Permisi, Pak ini kopinya," ucap Nafisa saat tiba di gazebo.

 "Iya, Naf," balas Farel.

 "Kamu, OB." Ghazy begitu terkejut saat melihat kedatangan Nafisa.

 "Pak Ghazy," balas Nafisa tak kalah terkejutnya.

  "Kalian saling kenal?" tanya Farel sambil menatap ke arah Ghazy dan Nafisa secara bergantian.

 Nafisa mengangguk sebagai jawaban.

 "Dia OB di kantor gue," jawab Ghazy.

 "OB?" tanya Farel. Karena Farel hanya tahu Nafisa kerja tanpa mengetahui pekerjaannya sebagai apa. Farel berpikir bahwa Nafisa pasti kerja sesuai dengan mata kuliahnya.

 "Iya, OB." Ghazy berkata dengan menekan kata OBnya.

 "Lu, nggak salahkan?" tanya Farel yang masih nggak percaya dengan ucapan Ghazy.

 "Enggak. Dia kan memang cocok sebagai OB sesuai dengan kemampuannya," jelas Ghazy.

 "Ngawur, Lu kalau ngomong. Lu nggak tahu aja siapa Nafisa," ucap Farel.

 "Memangnya, siapa dia, lalu kenapa dia bisa ada di sini, bukankah ini acara keluarga?"

 "Iya, ini memang acara keluarga dan Nafisa ini salah satu bagian dari keluarga gue karena Ibunya art di rumah gue," jelas Farel.

 "Tuh kan pas. Berarti nggak salah ya dia jadi OB di kantor gue," ucap Ghazy.

 "Naf, kamu beneran kerja sebagai OB?" tanya Farel.

 "Iya, Pak," jawab Nafisa.

  "Kenapa, kamu harus sebagai OB, bukankah ka____." Ucapan Farel harus tertahan karena Nafisa lebih dulu menyahutnya.

  "Tidak apa, Pak. Apapun pekerjaannya yang penting Nafis nyaman dan pekerjaan itu halal," sahut Nafisa.

"Saya, permisi dulu, Pak." Nafisa melangkah pergi meninggalkan gazebo menuju dapur.

 *

 Di dalam ruangan para keluarga sudah berkumpul acara pun di mulai dengan membaca doa, kemudian di lanjutkan dengan makan bersama karena memang hanya acara silaturahmi keluarga supaya tidak putus tali persaudaraan jadi acaranya ya cuma itu saja.

 Dua jam berlalu sebagian orang sudah pamit pulang karena sudah malam.

 Setelah semua sepi tinggal Mami Elina dan Papi Faisal yang masih berada di rumah Indra.

  "Dra, boleh tanya sesuatu?"

 "Tanya apa?"

 "Apa kamu bisa bantu aku untuk berkenalan dengan anak perempuan tadi," ucap Papi Faisal.

 "Maksudnya?"

 "Aku ingin tahu tentang anaknya Bu Anjani," ujar Papi Faisal.

 "Tentang Nafisa?"

 "Iya," jawab Papi Faisal.

 "Ma, tolong panggilkan Bu Anjani," ujar Papa Indra. (Indra Kusuma -- Papa Farel)

Mendengar perintah dari suaminya. Mama Rena bergegas menuju dapur memanggil Bu Anjani.

 "Ini Bi Anjani, Pa," ucap Mama Rena.

 "Duduk, Bi!" Papa Indra mempersilakan Bi Anjani duduk.

 "Ada apa ya, Tuan?" tanya Bu Anjani yang merasa bingung.

 "Bi, ini ada saudara saya yang ingin berkenalan dengan keluarga Bibi," jawab Papa Indra.

  "Salam kenal, Bi. Saya Faisal." Papa Faisal mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.

 "Iya, Tuan."

 "Begini, Bi. Bolehkah saya meminta bantuan pada Bi Anjani?" tanya Papi Faisal.

 "Bantuan apa, Tuan?" Bi Anjani balik bertanya.

 "Saya ingin meminang anak Bi Anjani untuk Putra saya." Papi Faisal berkata langsung to the poin tanpa basa-basi.

Mendengar ucapan Papi Faisal. Bu Anjani jadi diam mematung. Enggak ada angin, nggak ada ujan tiba-tiba ada seseorang yang ingin meminang putrinya.

Bukan hanya Bi Anjani yang terkejut, tapi Mama Rena, Papa Indar dan Mami Elina juga sama terkejutnya.

 "Pi, Papi nggak sedang bercanda kan?" tanya Mami Elina.

 "Enggak, Mi," jawab Papi Faisal.

"Pa, apa Mama nggak salah dengar, bukankah mereka tidak saling kenal, kenapa tiba-tiba Faisal ingin meminang Nafisa," ucap Mama Rena dengan lirih di samping suaminya.

  "Papa, juga nggak tahu, Ma. Papa aja kaget," balas Papa Indra.

 "Bagaimana, Bu Anjani?" tanya Papi Faisal memastikan.

 "Maaf, Tuan bukan saya menolak, tapi putri saya yang bisa memberikan keputusan," jawab Bi Anjani.

 "Baiklah, saya ingin bertemu dengan anak Bu Anjani. Besok saya akan berkunjung ke rumah Bu Anjani," ucap Papi Faisal.

 "Iya, Tuan," balas Bi Anjani.

Setelah itu Bi Anjani pamit kembali ke dapur. Dia melangkah dengan sangat pelan, karena memikirkan ucapan Papi Faisal yang membuatnya hampir saja jantungan.

Terpopuler

Comments

sur yati

sur yati

kenapa GK sama farel ja Nafisah nya thor

2024-04-23

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

semangat, Bi Anjaniii

2023-12-05

1

Wida Listiani

Wida Listiani

lanjuttt

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kecelakaan
2 Eps 2
3 Eps 3 Ingat sesuatu
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6 Rencana
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10 Panggilan Kakak
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14 Berkunjung
15 Eps 15
16 Eps 16 Keputusan
17 Eps 17 OB
18 Eps 18 Manikah
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22 Panggilan baru
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25 Jatuh
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28 Hukuman
29 Eps 29 Hukuman di mulai
30 Eps 30
31 Eps 31 Keluar KK
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Part 34
35 Eps 35 Mengundurkan diri
36 Eps 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Eps 39
40 Eps 40 Somay
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43 Istri rasa pacar
44 Eps 44 si pengganggu
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47 Pertama kali
48 Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51 Cerita Nafisa
52 Eps 52
53 Eps 53 Kunjungan dadakan
54 Eps 54
55 Eps 55 Tkp
56 Eps 56 Titik terang
57 Eps 57 Lajut Misi
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61 Laporan
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Part 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68 Merayu
69 Eps 69 Minta maaf
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73 Eps 73 Kejujuran Ghazy
74 Eps 74 Bukti
75 Part 75
76 Eps 76 Nasehat Aidan
77 Eps 77 Selamat
78 Eps 78 Pejuang Cinta
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82 Janji
83 Eps 83 Trio wek-wek
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 87 Mulai bersih-bersih
87 Eps 87 Sesuai dugaan
88 Part 88
89 Eps 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps 1 Kecelakaan
2
Eps 2
3
Eps 3 Ingat sesuatu
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6 Rencana
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10 Panggilan Kakak
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14 Berkunjung
15
Eps 15
16
Eps 16 Keputusan
17
Eps 17 OB
18
Eps 18 Manikah
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22 Panggilan baru
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25 Jatuh
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28 Hukuman
29
Eps 29 Hukuman di mulai
30
Eps 30
31
Eps 31 Keluar KK
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Part 34
35
Eps 35 Mengundurkan diri
36
Eps 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Eps 39
40
Eps 40 Somay
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43 Istri rasa pacar
44
Eps 44 si pengganggu
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47 Pertama kali
48
Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51 Cerita Nafisa
52
Eps 52
53
Eps 53 Kunjungan dadakan
54
Eps 54
55
Eps 55 Tkp
56
Eps 56 Titik terang
57
Eps 57 Lajut Misi
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61 Laporan
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Part 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68 Merayu
69
Eps 69 Minta maaf
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73
Eps 73 Kejujuran Ghazy
74
Eps 74 Bukti
75
Part 75
76
Eps 76 Nasehat Aidan
77
Eps 77 Selamat
78
Eps 78 Pejuang Cinta
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82 Janji
83
Eps 83 Trio wek-wek
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 87 Mulai bersih-bersih
87
Eps 87 Sesuai dugaan
88
Part 88
89
Eps 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!