Eps 17 OB

 Berselang tiga hari setelah Nafisa menerima pinangan Faisal. Mana Elina mengabarkan pada Bu Anjani jika esok hari pukul tujuh pagi Bu Anjani dan Nafisa di suruh datang ke rumah sakit.

 ____

Malam hari

 Selesai makan malam Bu Anjani mengajak Nafisa mengobrol di ruang tamu sambil menonton televisi.

 "Ndo, besok pagi kita di suruh ke rumah sakit ," ucap Bu Anjani membuka pembicaraan.

 "Jam berapa, Bu?" tanya Nafisa. Dia lebih dulu menanyakan jam karena hari biasa jadi dia takut ada kerja tambahan di kantor.

 "Jam delapan pagi kita harus sudah tiba di sana," jawab Bu Anjani.

  "Kenapa harus pagi, Bu. Besok kan Nafis kerja," ucap Nafisa.

 "Apa tidak bisa ijin dulu sehari?" tanya Bu Anjani.

 "Bisa, Bu. Memangnya kita mau ngapain, Bu kerumah sakit pagi hari?" Nafisa merasa heran. Kenapa kerumah sakit harus di tentukan jamnya.

 "Ibu juga nggak tahu, Nak. Tadi saat Ibu ingin bertanya, Nyonya Elina menutup telponnya lebih dulu," jelas Bu Anjani.

 "Kira-kira ngapain ya?" Nafisa jadi bertanya-tanya.

 "Mungkin ada sesuatu yang ingin beliau sampaikan padamu, Nak," jawab Bu Anjani.

 'Kira-kira kenapa ya, perasaanku jadi nggak enak begini sih,' batin Nafisa. Kini dia merasa was-was, pikirannya juga nggak tenang.

  "Kenapa, malah bengong." Bu Anjani berkata sambil memegang bahu putrinya.

 "Hmmm ... Tidak apa, Bu," balas Nafisa dengan tersenyum kecil. Senyuman yang manis bagi yang melihat, tapi di balik senyuman itu ada hati yang sedang di landa kegalauan.

 "Nafis masuk kamar dulu ya, Bu," ujar Nafisa pamit pada Ibunya.

  "Iya, Nak," balas Bu Anjani.

 'Sebenarnya ada apa ya, apa mereka ingin membahas tentang pernikahan Nafisa dan Putranya atau ingin mempertemukan Nafisa dengan Putranya.' Segudang pertanyaan kini memenuhi pikirannya.

 _____

Di rumah sakit

Terlihat laki-laki paruh baya masih terbaring di brankar dengan selang infus yang menempel di tangannya.

 Di samping brankar terlihat wanita yang selalu setia menemani, menjaga sepanjang hari.

 "Mi, apa semua sudah beres?" tanya Papi Faisal.

 "Sudah, Pi. Sesuai dengan keinginan, Papi," jawab Mami Elina.

 "Apa, Mami sudah memberi tahu Putra kita?" tanya Papi Faisal.

 "Sudah. Papi tenang saja, Ghazy pasti akan datang." Mami Elina menyakinkan pada suaminya, meskipun dalam hati dia sedikit ragu, tapi itu urusan belakangan yang terpenting adalah kesehatan suaminya yang paling utama. Jika dia bilang jujur tentang Ghazy yang belum memberikan jawaban padanya. Ia takut kesehatan suaminya menurun karena beban pikiran.

 _____

 Di kedai kopi

Tempat para remaja muda dan mudi nongkrong, ngobrol santai sambil menikmati secangkir kopi.

Seperti tiga sekawan yang hampir tiap malam nongki di kedai kopi.

 "Gha, Kia kemana sih beberapa hari ini sulit sekali di hubungi?" tanya Thalita -- perempuan berkulit putih, rambut panjang terurai dengan pakaian yang sedikit minim duduk di samping Ghazy. Thalita -- kekasih Gilang.

 "Gue, nggak tahu," jawab Ghazy.

 "Lha, Lu gimana sih, masa nggak tahu kabar pacarnya," ucap Thalita.

 "Pacar yang tak di anggap," celetuk Gilang.

 "Gue udah bukan pacarnya," balas Ghazy.

 "Sejak kapan kalian putus?" Thalita sedikit terkejut dengan jawaban Ghazy.

 "Sebelum dia berangkat ke luar negeri," jawab Ghazy.

Namun, lebih tepatnya setelah pertemuan dengan kedua orang tua Ghazy dan ucapan Ghazy yang mengajaknya ke jenjang lebih serius lagi.

 "Mungkin dia sibuk banyak pemotretan, Lu kan tahu Kia pengen jadi model terkenal," ujar Ghazy.

 "Iya, sih," balas Thalita.

 "Oh, iya, Lang. Tolong besok, Lu gantiin gue meeting ya," ucap Ghazy.

 "Memangnya, Lu mau kemana?" tanya Gilang.

"Besok pagi Mami nyuruh gue ke rumah sakit," jawab Ghazy.

  "Bokap, Lu belum sembuh Gha?" tanya Gilang.

 "Belum, tapi sudah mulai membaik," jawab Ghazy.

 "Alhamdulillah," ucap Gilang dan Thalita bersama.

_________

Pagi hari

 Bu Anjani dan Nafisa sudah bersiap berangkat ke rumah sakit.

 "Bu, ayo, ojeknya sudah datang!" Nafisa meminta Ibunya agar segara keluar rumah karena kang ojek sudah berada di depan rumah.

 "Iya, Naf." Bu Anjani yang sedang mengambil minum di dapur langsung menaruh gelasnya saat mendengar suara Nafis memanggilnya. Beliau bergegas keluar rumah.

_____

Di rumah sakit

 "Mami, mau kemana kok berpakaian rapi sekali?" tanya Ghazy saat tiba di rumah sakit terlihat Maminya menggunakan pakaian rapi tidak seperti biasanya.

  "Enggak kemana-mana," jawab Mami Elina.

 'Kenapa tiba-tiba perasaanku nggak enak gini ya,' batin Ghazy.

 "Duduklah! ada yang ingin Mami dan Papi bicarakan padamu." Mami Elina mengajak Ghazy duduk di sofa.

 "Gha, sebenarnya hari ini adalah hari pernikahan mu, Mami dan Papi sudah menjodohkan mu dengan seseorang dan sebentar lagi dia akan datang, serta penghulu juga akan tiba," ucap Mami Elina. Dia berkata dengan sangat lembut dan berhati-hati.

 "Mi, jangan bercanda. Ghazy nggak mau nikah sekarang." Dengan tegas Ghazy menolak permintaan kedua orang tuanya.

 Ghazy ingin berdiri dari duduknya, tapi tangannya lebih dulu di tahan oleh Maminya.

 "Apa, kamu ingin Papi drop lagi. Semua ini kita lakukan demi kebaikan kamu, Nak," ujar Mami Elina.

 Mendengar ucapan Maminya. Ghazy kembali duduk. Ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing.

"Assalamualaikum," ucap seseorang di depan pintu.

 "Wa'alaikumussalam," balas Mami Elina kemudian berdiri dari duduknya membukakan pintu.

"Mari masuk!" Mami Elina mempersilakan tamunya masuk.

 "Nak, ada tamu," ucap Mami Elina memberi tahu putranya.

Ghazy langsung mendongakkan kepalanya setelah mendengar ucapan Maminya.

"Kamu, OB."

 "Pak Ghazy."

 'Ini tidak mungkin, jangan bilang dia anak dari pak Faisal,' batin Nafisa harap-harap cemas.

 "Kalian sudah saling kenal?" tanya Mami Elina.

 "Dia salah satu karyawan di kantor, Mi," jawab Ghazy.

 "Syukurlah jadi kita tidak perlu memperkenalkan kalian," ujar Mami Elina.

 "Jangan bilang Mami mau jodohin Ghazy dengan dia." Ghazy berkata sambil menunjuk ke arah Nafisa.

Mami Elina mengangguk.

"Ya Tuhan." Ingin rasanya dia marah, tapi keadaan tidak memungkinkan.

"Mami minta sekarang kamu dan Nafisa pergi ke butik langganan Mami. Kamu temuin Tante Ezi. Mami sudah siapkan semuanya," ucap Mami Elina.

"Mi." Ghazy menatap ke Maminya.

"Pergilah!"

"Baiklah." Ghazy hanya bisa pasrah.

Ghazy dan Nafisa pun berpamitan pada kedua orangtuanya.

"Kenapa, kamu nggak pernah bilang jika akan di jodohkan dengan saya?"

"Saya saja tidak tahu jika anak Pak Faisal itu Pak Ghazy," jawab Nafisa.

"Saya minta, kamu tutup mulut dengan hubungan kita. Saya tidak mau orang kantor tahu tentang hubungan kita," tegas Ghazy.

"Baik, Pak," balas Nafisa.

Mereka berbicara sambil berjalan menuju parkiran mobil.

Terpopuler

Comments

o2m860270

o2m860270

terlm nunguin up ny

2023-11-12

1

Wida Listiani

Wida Listiani

lanjut

2023-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kecelakaan
2 Eps 2
3 Eps 3 Ingat sesuatu
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6 Rencana
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10 Panggilan Kakak
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14 Berkunjung
15 Eps 15
16 Eps 16 Keputusan
17 Eps 17 OB
18 Eps 18 Manikah
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22 Panggilan baru
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25 Jatuh
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28 Hukuman
29 Eps 29 Hukuman di mulai
30 Eps 30
31 Eps 31 Keluar KK
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Part 34
35 Eps 35 Mengundurkan diri
36 Eps 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Eps 39
40 Eps 40 Somay
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43 Istri rasa pacar
44 Eps 44 si pengganggu
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47 Pertama kali
48 Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51 Cerita Nafisa
52 Eps 52
53 Eps 53 Kunjungan dadakan
54 Eps 54
55 Eps 55 Tkp
56 Eps 56 Titik terang
57 Eps 57 Lajut Misi
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61 Laporan
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Part 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68 Merayu
69 Eps 69 Minta maaf
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73 Eps 73 Kejujuran Ghazy
74 Eps 74 Bukti
75 Part 75
76 Eps 76 Nasehat Aidan
77 Eps 77 Selamat
78 Eps 78 Pejuang Cinta
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82 Janji
83 Eps 83 Trio wek-wek
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 87 Mulai bersih-bersih
87 Eps 87 Sesuai dugaan
88 Part 88
89 Eps 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps 1 Kecelakaan
2
Eps 2
3
Eps 3 Ingat sesuatu
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6 Rencana
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10 Panggilan Kakak
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14 Berkunjung
15
Eps 15
16
Eps 16 Keputusan
17
Eps 17 OB
18
Eps 18 Manikah
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22 Panggilan baru
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25 Jatuh
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28 Hukuman
29
Eps 29 Hukuman di mulai
30
Eps 30
31
Eps 31 Keluar KK
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Part 34
35
Eps 35 Mengundurkan diri
36
Eps 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Eps 39
40
Eps 40 Somay
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43 Istri rasa pacar
44
Eps 44 si pengganggu
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47 Pertama kali
48
Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51 Cerita Nafisa
52
Eps 52
53
Eps 53 Kunjungan dadakan
54
Eps 54
55
Eps 55 Tkp
56
Eps 56 Titik terang
57
Eps 57 Lajut Misi
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61 Laporan
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Part 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68 Merayu
69
Eps 69 Minta maaf
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73
Eps 73 Kejujuran Ghazy
74
Eps 74 Bukti
75
Part 75
76
Eps 76 Nasehat Aidan
77
Eps 77 Selamat
78
Eps 78 Pejuang Cinta
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82 Janji
83
Eps 83 Trio wek-wek
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 87 Mulai bersih-bersih
87
Eps 87 Sesuai dugaan
88
Part 88
89
Eps 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!