Eps 2

 "Nafis, Ibu berangkat kerja dulu ya," ucap Bu Anjani pamit pada putrinya.

  "Iya, Bu," balas Nafisa dari dalam kamar.

  "Kalau kamu pergi jangan lupa pintunya di kunci." Pesan Bu Anjani sebelum keluar rumah.

 "Iya, Bu," balas Nafisa.

 *

 'Bismillah mudah-mudahan hari ini lancar,' batin Nafisa sambil memandangi dirinya di depan cermin.

  "Nafisa," panggil seseorang di depan pintu.

 "Iya, Del. Duduk saja dulu," balas Nafisa dari dalam kamar.

Adel pun duduk di kursi ruang tamu.

 Tak berselang lama Nafisa keluar kamar sudah rapi dengan baju seragam serta tas selempang untuk menaruh ponsel dan dompet.

 "Let's go." Nafisa berjalan keluar rumah menuju motor Adelia.

 "Selalu saja gue di tinggalin." Adel berjalan sambil menggerutu.

 "Lu, kenapa sih, ngedumel terus?" tanya Nafisa.

 "Enggak apa, tadi tuh ada nenek-nenek ngeselin di depan gang," jawab Adelia.

  "Kenapa tuh nenek-nenek?" tanya Nafisa.

 "Sudahlah nggak perlu di bahas. Ayo, naik nanti terlambat," ucap Adelia.

 "Ok." Nafisa naik ke atas motor Adelia.

Motor andalan mereka berdua karena hanya itu kendaraan satu-satunya yang mereka punya.

  Perjalanan yang cukup jauh dan macet hingga memakan waktu satu jam untuk mereka tiba di tempat tujuan yaitu gedung tinggi berlantai sepuluh dimana mereka berjuang mencari cuan.

"Pagi, Fis," sapa seseorang saat berpapasan dengan Nafisa.

  "Pagi juga, Bang Andre," balas Nafisa.

 "Nafisa, di panggil ibu ketua di belakang," ucap salah satu teman Nafisa.

 "Iya, Mba," balas Nafisa.

Karena mendapat panggilan dari Bu ketua Nafisa langsung menuju ke belakang, lebih tepatnya dapur kantor.

  "Selamat pagi, Bu Arum," sapa Nafisa saat tiba di dapur.

  "Pagi juga, Fis," balas Bu Arum (Ketua OB di kantor)

 "Ibu memanggil saya?" tanya Nafisa.

  "Iya, Fis. Begini hari ini Pak Rudi sedang izin tidak masuk jadi kamu gantiin Pak Rudi ya untuk membersihkan ruang meeting dan ruang Direktur karena hari ini Pak bos akan datang," ujar Bu Arum.

  "Baik, Bu. Siap laksanakan," balas Nafisa dengan semangat karena jarang sekali bisa dapat kesempatan membersihkan ruangan direktur.

 Ruang direktur memang tidak boleh di bersihin oleh OB sembarangan karena itu ruangan pribadi jadi hanya OB tertentu yang boleh membersihkannya.

  Setelah mendapat perintah negara Nafisa langsung mengambil peralatan bersih-bersih.

 "Fis, Lu mau kemana?" tanya salah satu karyawan saat melihat Nafisa menaiki lif ke lantai atas.

 "Mau bersihin ruang pak Direk, Mba. Karena Pak Rudi tidak masuk kerja, jadi aku yang gantiin," jawab Nafisa.

  "Oh, gitu. Yaudah aku duluan ya, bye."

 Sesampainya di ruangan Direktur Nafisa langsung masuk ke dalam. "Wau, bagus sekali ruangannya, sudah bagus, rapi banget lagi pantas saja tak sembarangan OB boleh masuk," ucap Nafisa berkata sendiri sambil melihat sekeliling ruangan direktur.

 Nafisa mulai membersihkan ruangan. Pertama dia merapikan meja terlebih dahulu.

 Saat Nafisa sedang asyik membersihkan ruangan tiba-tiba ada seseorang yang masuk.

  "Siapa, kamu?" tanya orang yang baru datang.

 Mendengar ada suara Nafisa langsung menoleh. "Maaf, Pak. Saya OB yang di suruh untuk merapikan ruangan ini," jawab Nafisa dengan nada terbata-bata kepalanya menunduk tak berani menatap orang yang ada di depannya.

  "Siapa yang menyuruhmu membersihkan ruangan ini?"

 "Bu Arum, Pak karena Pak Rudi sedang izin jadi saya yang menggantikan beliau," jelas Nafisa.

  "Oh, sekarang pergilah!" Orang tersebut menyuruh Nafisa agar keluar dari ruangan direktur.

  "Baik, Pak," balas Nafisa. Kemudian dia membalikkan badannya berjalan keluar ruangan, tapi baru selangkah orang tersebut memanggilnya lagi.

  "Tunggu!" ucapnya.

 "I-iya, Pak," ucap Azmia langsung menghentikan langkahnya menoleh ke sumber suara lagi.

 "Siapa nama kamu?" tanyanya.

 "Nafisa, Pak," jawab Nafisa.

  "Apa, kamu OB baru di sini?" tanyanya.

  "Iya, Pak. Saya baru satu minggu kerja," jawab Nafisa.

  "Oh, ya sudah pergilah."

 "Iya, Pak. Saya permisi dulu." Nafisa melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan.

*

*

*

Di pantry

Setelah membersihkan ruangan Pak Direktur, Nafisa menuju pantry menyiapkan minuman untuk para pegawai kantor.

 "Kamu kenapa, Naf?" tanya Adel saat ingin mengambil kopi melihat Nafisa seperti orang bingung.

 "Del, tadi kan aku di suruh bersihin ruangan direktur terus ada yang masuk ke dalam, apa dia Direkturnya?" tanya Nafis, karena selama kerja, dia belum pernah sekalipun bertemu dengan Pak Direktur.

  "Oh, itu Pak Ghazy anak dari Pak Faisal pemilik perusahaan ini. Pak Ghazy itu baru pulang dari luar negeri dua minggu yang lalu," jelas Adel.

 "Oh, tapi kok aku baru lihat dia ya," ucap Nafisa.

  "Pak Ghazy itu jarang ke kantor kecuali ada kerjaan yang penting karena dia masih kuliah," balas Adel.

 "Oh, begitu pantas saja aku tidak pernah melihatnya," ucap Nafisa.

"Gue balik kerja dulu ya, Naf," pamit Adel. ( Adellia bekerja sebagai karyawan resepsionis)

"Iya, Del," balas Nafisa.

Setelah kepergian Adel, Nafisa melanjutkan pekerjaannya yang tadi sedikit tertunda karena ngobrol dengan Adelia.

Terpopuler

Comments

Wida Listiani

Wida Listiani

lanjuttt

2023-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kecelakaan
2 Eps 2
3 Eps 3 Ingat sesuatu
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6 Rencana
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10 Panggilan Kakak
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14 Berkunjung
15 Eps 15
16 Eps 16 Keputusan
17 Eps 17 OB
18 Eps 18 Manikah
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22 Panggilan baru
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25 Jatuh
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28 Hukuman
29 Eps 29 Hukuman di mulai
30 Eps 30
31 Eps 31 Keluar KK
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Part 34
35 Eps 35 Mengundurkan diri
36 Eps 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Eps 39
40 Eps 40 Somay
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43 Istri rasa pacar
44 Eps 44 si pengganggu
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47 Pertama kali
48 Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51 Cerita Nafisa
52 Eps 52
53 Eps 53 Kunjungan dadakan
54 Eps 54
55 Eps 55 Tkp
56 Eps 56 Titik terang
57 Eps 57 Lajut Misi
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61 Laporan
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Part 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68 Merayu
69 Eps 69 Minta maaf
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73 Eps 73 Kejujuran Ghazy
74 Eps 74 Bukti
75 Part 75
76 Eps 76 Nasehat Aidan
77 Eps 77 Selamat
78 Eps 78 Pejuang Cinta
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82 Janji
83 Eps 83 Trio wek-wek
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 87 Mulai bersih-bersih
87 Eps 87 Sesuai dugaan
88 Part 88
89 Eps 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps 1 Kecelakaan
2
Eps 2
3
Eps 3 Ingat sesuatu
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6 Rencana
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10 Panggilan Kakak
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14 Berkunjung
15
Eps 15
16
Eps 16 Keputusan
17
Eps 17 OB
18
Eps 18 Manikah
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22 Panggilan baru
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25 Jatuh
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28 Hukuman
29
Eps 29 Hukuman di mulai
30
Eps 30
31
Eps 31 Keluar KK
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Part 34
35
Eps 35 Mengundurkan diri
36
Eps 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Eps 39
40
Eps 40 Somay
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43 Istri rasa pacar
44
Eps 44 si pengganggu
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47 Pertama kali
48
Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51 Cerita Nafisa
52
Eps 52
53
Eps 53 Kunjungan dadakan
54
Eps 54
55
Eps 55 Tkp
56
Eps 56 Titik terang
57
Eps 57 Lajut Misi
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61 Laporan
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Part 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68 Merayu
69
Eps 69 Minta maaf
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73
Eps 73 Kejujuran Ghazy
74
Eps 74 Bukti
75
Part 75
76
Eps 76 Nasehat Aidan
77
Eps 77 Selamat
78
Eps 78 Pejuang Cinta
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82 Janji
83
Eps 83 Trio wek-wek
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 87 Mulai bersih-bersih
87
Eps 87 Sesuai dugaan
88
Part 88
89
Eps 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!