"Nafis, Ibu berangkat kerja dulu ya," ucap Bu Anjani pamit pada putrinya.
"Iya, Bu," balas Nafisa dari dalam kamar.
"Kalau kamu pergi jangan lupa pintunya di kunci." Pesan Bu Anjani sebelum keluar rumah.
"Iya, Bu," balas Nafisa.
*
'Bismillah mudah-mudahan hari ini lancar,' batin Nafisa sambil memandangi dirinya di depan cermin.
"Nafisa," panggil seseorang di depan pintu.
"Iya, Del. Duduk saja dulu," balas Nafisa dari dalam kamar.
Adel pun duduk di kursi ruang tamu.
Tak berselang lama Nafisa keluar kamar sudah rapi dengan baju seragam serta tas selempang untuk menaruh ponsel dan dompet.
"Let's go." Nafisa berjalan keluar rumah menuju motor Adelia.
"Selalu saja gue di tinggalin." Adel berjalan sambil menggerutu.
"Lu, kenapa sih, ngedumel terus?" tanya Nafisa.
"Enggak apa, tadi tuh ada nenek-nenek ngeselin di depan gang," jawab Adelia.
"Kenapa tuh nenek-nenek?" tanya Nafisa.
"Sudahlah nggak perlu di bahas. Ayo, naik nanti terlambat," ucap Adelia.
"Ok." Nafisa naik ke atas motor Adelia.
Motor andalan mereka berdua karena hanya itu kendaraan satu-satunya yang mereka punya.
Perjalanan yang cukup jauh dan macet hingga memakan waktu satu jam untuk mereka tiba di tempat tujuan yaitu gedung tinggi berlantai sepuluh dimana mereka berjuang mencari cuan.
"Pagi, Fis," sapa seseorang saat berpapasan dengan Nafisa.
"Pagi juga, Bang Andre," balas Nafisa.
"Nafisa, di panggil ibu ketua di belakang," ucap salah satu teman Nafisa.
"Iya, Mba," balas Nafisa.
Karena mendapat panggilan dari Bu ketua Nafisa langsung menuju ke belakang, lebih tepatnya dapur kantor.
"Selamat pagi, Bu Arum," sapa Nafisa saat tiba di dapur.
"Pagi juga, Fis," balas Bu Arum (Ketua OB di kantor)
"Ibu memanggil saya?" tanya Nafisa.
"Iya, Fis. Begini hari ini Pak Rudi sedang izin tidak masuk jadi kamu gantiin Pak Rudi ya untuk membersihkan ruang meeting dan ruang Direktur karena hari ini Pak bos akan datang," ujar Bu Arum.
"Baik, Bu. Siap laksanakan," balas Nafisa dengan semangat karena jarang sekali bisa dapat kesempatan membersihkan ruangan direktur.
Ruang direktur memang tidak boleh di bersihin oleh OB sembarangan karena itu ruangan pribadi jadi hanya OB tertentu yang boleh membersihkannya.
Setelah mendapat perintah negara Nafisa langsung mengambil peralatan bersih-bersih.
"Fis, Lu mau kemana?" tanya salah satu karyawan saat melihat Nafisa menaiki lif ke lantai atas.
"Mau bersihin ruang pak Direk, Mba. Karena Pak Rudi tidak masuk kerja, jadi aku yang gantiin," jawab Nafisa.
"Oh, gitu. Yaudah aku duluan ya, bye."
Sesampainya di ruangan Direktur Nafisa langsung masuk ke dalam. "Wau, bagus sekali ruangannya, sudah bagus, rapi banget lagi pantas saja tak sembarangan OB boleh masuk," ucap Nafisa berkata sendiri sambil melihat sekeliling ruangan direktur.
Nafisa mulai membersihkan ruangan. Pertama dia merapikan meja terlebih dahulu.
Saat Nafisa sedang asyik membersihkan ruangan tiba-tiba ada seseorang yang masuk.
"Siapa, kamu?" tanya orang yang baru datang.
Mendengar ada suara Nafisa langsung menoleh. "Maaf, Pak. Saya OB yang di suruh untuk merapikan ruangan ini," jawab Nafisa dengan nada terbata-bata kepalanya menunduk tak berani menatap orang yang ada di depannya.
"Siapa yang menyuruhmu membersihkan ruangan ini?"
"Bu Arum, Pak karena Pak Rudi sedang izin jadi saya yang menggantikan beliau," jelas Nafisa.
"Oh, sekarang pergilah!" Orang tersebut menyuruh Nafisa agar keluar dari ruangan direktur.
"Baik, Pak," balas Nafisa. Kemudian dia membalikkan badannya berjalan keluar ruangan, tapi baru selangkah orang tersebut memanggilnya lagi.
"Tunggu!" ucapnya.
"I-iya, Pak," ucap Azmia langsung menghentikan langkahnya menoleh ke sumber suara lagi.
"Siapa nama kamu?" tanyanya.
"Nafisa, Pak," jawab Nafisa.
"Apa, kamu OB baru di sini?" tanyanya.
"Iya, Pak. Saya baru satu minggu kerja," jawab Nafisa.
"Oh, ya sudah pergilah."
"Iya, Pak. Saya permisi dulu." Nafisa melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan.
*
*
*
Di pantry
Setelah membersihkan ruangan Pak Direktur, Nafisa menuju pantry menyiapkan minuman untuk para pegawai kantor.
"Kamu kenapa, Naf?" tanya Adel saat ingin mengambil kopi melihat Nafisa seperti orang bingung.
"Del, tadi kan aku di suruh bersihin ruangan direktur terus ada yang masuk ke dalam, apa dia Direkturnya?" tanya Nafis, karena selama kerja, dia belum pernah sekalipun bertemu dengan Pak Direktur.
"Oh, itu Pak Ghazy anak dari Pak Faisal pemilik perusahaan ini. Pak Ghazy itu baru pulang dari luar negeri dua minggu yang lalu," jelas Adel.
"Oh, tapi kok aku baru lihat dia ya," ucap Nafisa.
"Pak Ghazy itu jarang ke kantor kecuali ada kerjaan yang penting karena dia masih kuliah," balas Adel.
"Oh, begitu pantas saja aku tidak pernah melihatnya," ucap Nafisa.
"Gue balik kerja dulu ya, Naf," pamit Adel. ( Adellia bekerja sebagai karyawan resepsionis)
"Iya, Del," balas Nafisa.
Setelah kepergian Adel, Nafisa melanjutkan pekerjaannya yang tadi sedikit tertunda karena ngobrol dengan Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Wida Listiani
lanjuttt
2023-10-04
1