Eps 14 Berkunjung

 Malam hari

"Ndo, jika memang nanti, Pak Faisal menanyakan jawaban. Ibu serahkan keputusan itu padamu. Kamu yang akan menjalankan, Nak," ucap Bu Anjani sambil mengelus lembut rambut putrinya yang terurai. Sebagai seorang Ibu. Beliau hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk putrinya.

 "Apa, Ibu tidak akan marah. Andai Nafisa menolak pinangan Pak Faisal?" tanya Nafisa.

 "Tidak. Apapun keputusan mu Ibu akan mendukung mu. Ibu nggak mau kamu menikah terpaksa karena Ibu. Nak, menjalani rumah tangga itu butuh perjuangan, jadi jangan kamu mulai semuanya dengan keterpaksaan, tapi jalanilah dengan tulus ikhlas." Ibu Anjani memberikan sedikit wejangan pada putrinya. Anak semata wayang. Baginya Nafisa bukanlah sekedar buah hati, tapi Nafisa juga teman dan penyemangatnya, karena kini hanya Nafisa yang beliau punya.

  "Iya, Bu."

*

 *

 *

Di tempat lain

 Papi Faisal dan Mami Elina telah bersiap untuk berangkat ke rumah Bu Anjani dengan membawa beberapa bingkisan serta tak lupa cincin yang akan di gunakan sebagai pengikat antara Nafisa dan putranya.

 Papi Faisal dan Mami Elina pergi tanpa Ghazy, karena Ghazy tak kunjung pulang.

  "Apa tidak masalah jika putra kita tidak ikut?" tanya Mami Elina.

  Mami Elina merasa heran dengan suaminya. Berniat ingin meminang perempuan, tapi calon laki-laki nya tidak ikut.

 "Tak apa, Mi," jawab Papi Faisal. Memang agak lain ya Papi Faisal ini.

  "Ayo!" Papi Faisal menyuruh istrinya masuk kedalam mobil.

Mami Elina mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil duduk di kursi belakang bersama suaminya.

  Tak butuh waktu lama untuk mereka tiba di kediaman Bu Anjani, ya meskipun sempat berliku-liku karena mengikuti mbah google.

 "Pi, ini nggak salah?" tanya Mami Elina saat mobil terparkir di depan bangunan sederhana.

 "Bener kok, Mi. Titiknya sesuai kok nih lihat." Papi Faisal memperlihatkan layar ponselnya.

  "Ayo, Mi turun!" Papi Faisal menyuruh istrinya agar segera keluar dari mobil.

 "Iya-iya, Pi." Mami Elina bergegas keluar dari mobil.

Setelah Papi Faisal dan Mami Elina keluar dari mobil. Mereka berdua melangkah menuju pintu.

 "Assalamualaikum," ucap Papi Faisal di depan pintu rumah Bu Anjani.

 "Wa'alaikumussalam," balas Bu Anjani dari dalam sambil membukakan pintu. Setelah pintu terbuka Bu Anjani menyalami Papi Faisal dan Mami Elina, kemudian mempersilakan tamunya masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

  "Maaf, Tuan, Nyonya, beginilah keadaan saya," ucap Bu Anjani.

 "Tidak apa, Bu," balas Papi Faisal.

Mami Elina menatap setiap sudut ruangan.

 'Dari depan memang terlihat sangat lusuh, tapi ternyata dalamnya rapi banget,' batin Mami Elina.

 "Permisi, Bu, Pak." Nafisa datang membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan.

 "Silakan, Tuan, Nyonya! Maaf hanya ini yang bisa saya jamukan." Bu Anjani mempersilakan tamunya untuk menikmati minuman yang Nafisa bawakan.

 "Enggak apa-apa, Bu," balas Mami Elina.

 "Perkenalkan, Tuan, Nyonya. Ini anak saya namanya Nafisa." Bu Anjani memperkenalkan Putri semata wayangnya.

 Nafisa menyalami Papi Faisal dan Mami Elina, kemudian ia duduk bergabung bersama.

  "Cantik," ucap Mami Elina.

 "sepertinya saya sudah pernah melihat mu, Nak, tapi dimana ya?" Papi Faisal mengingat-ingat dimana dia bertemu Nafisa.

 "Di rumah Indra, Pi," jawab Mami Elina.

 "Bukan, Mi. Ya sudahlah lupakan saja," ucap Papi Faisal.

 "Nak Nafisa pasti sudah tahu tentang kedatangan saya kesini. Saya tidak ingin basa-basi lagi di sini saya ingin mendengar jawaban Nak Nafisa. Apakah, Nak Nafisa bersedia untuk menikah dengan putra saya?" Papi Faisal langsung to the poin tanpa basa-basi lagi, tanpa mengulang kembali pembicaraan kemarin.

 "Kenapa, Tuan memilih saya?" Nafisa balik bertanya.

 "Saya juga nggak tahu, tapi dalam hati. Saya yakin jika, Nak Nafisa bisa membantu saya dalam membimbing Putra saya," jawab Papi Faisal.

 "Maksudnya?"

 "Jadi begini, Nak. Putra saya itu suka sekali nongkrong hingga pulang larut malam sudah berkali-kali saya menasehatinya, tapi tidak pernah di dengar. Makanya saya berniat menikahkannya mungkin dengan berumah tangga dia bisa berubah," jelas Papi Faisal.

 "Tolong kami, Nafisa. Saya yakin kamu pasti bisa membawa putra kami dalam kebaikan," ucap Mami Elina.

 Nafisa terdiam. Dia bingung harus bicara apa. Menolak tidak tega saat melihat kedua orang paruh baya berbicara dengan penuh harap pada dirinya.

Terpopuler

Comments

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

up

2024-09-24

0

Wida Listiani

Wida Listiani

lanjut

2023-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kecelakaan
2 Eps 2
3 Eps 3 Ingat sesuatu
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6 Rencana
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10 Panggilan Kakak
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14 Berkunjung
15 Eps 15
16 Eps 16 Keputusan
17 Eps 17 OB
18 Eps 18 Manikah
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22 Panggilan baru
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25 Jatuh
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28 Hukuman
29 Eps 29 Hukuman di mulai
30 Eps 30
31 Eps 31 Keluar KK
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Part 34
35 Eps 35 Mengundurkan diri
36 Eps 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Eps 39
40 Eps 40 Somay
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43 Istri rasa pacar
44 Eps 44 si pengganggu
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47 Pertama kali
48 Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51 Cerita Nafisa
52 Eps 52
53 Eps 53 Kunjungan dadakan
54 Eps 54
55 Eps 55 Tkp
56 Eps 56 Titik terang
57 Eps 57 Lajut Misi
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61 Laporan
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Part 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68 Merayu
69 Eps 69 Minta maaf
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73 Eps 73 Kejujuran Ghazy
74 Eps 74 Bukti
75 Part 75
76 Eps 76 Nasehat Aidan
77 Eps 77 Selamat
78 Eps 78 Pejuang Cinta
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82 Janji
83 Eps 83 Trio wek-wek
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 87 Mulai bersih-bersih
87 Eps 87 Sesuai dugaan
88 Part 88
89 Eps 89
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Eps 1 Kecelakaan
2
Eps 2
3
Eps 3 Ingat sesuatu
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6 Rencana
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10 Panggilan Kakak
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14 Berkunjung
15
Eps 15
16
Eps 16 Keputusan
17
Eps 17 OB
18
Eps 18 Manikah
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22 Panggilan baru
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25 Jatuh
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28 Hukuman
29
Eps 29 Hukuman di mulai
30
Eps 30
31
Eps 31 Keluar KK
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Part 34
35
Eps 35 Mengundurkan diri
36
Eps 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Eps 39
40
Eps 40 Somay
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43 Istri rasa pacar
44
Eps 44 si pengganggu
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47 Pertama kali
48
Eps 48 Keberangkatan Ghazy
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51 Cerita Nafisa
52
Eps 52
53
Eps 53 Kunjungan dadakan
54
Eps 54
55
Eps 55 Tkp
56
Eps 56 Titik terang
57
Eps 57 Lajut Misi
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61 Laporan
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Part 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68 Merayu
69
Eps 69 Minta maaf
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72 Keberangkatan Ghazy
73
Eps 73 Kejujuran Ghazy
74
Eps 74 Bukti
75
Part 75
76
Eps 76 Nasehat Aidan
77
Eps 77 Selamat
78
Eps 78 Pejuang Cinta
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82 Janji
83
Eps 83 Trio wek-wek
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 87 Mulai bersih-bersih
87
Eps 87 Sesuai dugaan
88
Part 88
89
Eps 89

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!