Bab 17

Pagi hari yang cerah, Lucas membuka matanya kemudian merentangkan kedua tangannya ke samping kanan dan kiri. Sudah 3 bulan lamanya dia berada di ibukota menjalankan proyek baru yang dipercayakan kakek padanya. Dia juga dapat bernafas lega karena untuk sementara waktu lepas dari Felysia (palsu) .

Terkadang Dia bertemu dengan Edward saat kakek sedang ingin bertukar kabar dengannya. Dia merasa sedikit aneh dengan sikap Edward akhir-akhir ini, kadang dia merasa merinding saat ditatap dari kejauhan. Apalagi jika dia sedang dikerumuni para klien wanita dengan tanpa pikir panjang Edward langsung menutup rapat tanpa salam.

Sikap Edward yang seperti itu tidak membuat marah Lucas karena Lucas bisa keluar dari kerumunan para wanita. Suatu ketika dia melihat Edward dan Maria bertemu, namun saat Lukas mengikuti mereka tiba-tiba saja jejak mereka hilang. Akhirnya Lucas menyerah mengikuti mereka.

Hari ini adalah hari libur Lucas. Pagi ini dia berencana untuk jalan-jalan di sekitar ibu kota. Dia merasa sedikit terhibur melihat banyak anak kecil berlari kesana kemari, bercanda bersama teman-temannya di taman dan keluarganya.

Lucas mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, lalu pandangannya terhenti pada sosok wanita hamil dan seorang pemuda tampan tengah berjalan beriringan. Sang pemuda terlihat sangat memperhatikan wanita hamil itu namun tidak berani menyentuhnya secara terang-terangan.

Lucas mengedipkan mata beberapa kali bahkan dia mengucek-ngucek matanya untuk memastikan kebenaran dari apa yang dia lihat. Dia terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia melihat Felysia tengah hamil besar dan berjalan dengan seorang pemuda tampan. Lucas memberanikan diri untuk mendekati mereka berdua.

"Halo,"sapa Lucas

"Halo juga Tuan, "Felysia membalas sapaan Lucas

"Maaf saya tidak tahu kalau Nona sudah menikah,"

Felysia bingung dengan apa yang dikatakan oleh Lucas. Dia pun kemudian tersadar kalau saat ini tengah hamil besar dan berjalan dengan bantuan Fernando di sampingnya, karena tidak ingin membuat Lucas salah paham kemudian Felysia memperkenalkan Fernando,"maaf sebelumnya, kami bukanlah pasangan suami istri, dia temanku sejak kecil namanya Fernando, "

Mendengar penjelasan dari Felysia, Lucas pun sedikit tersenyum lega,"perkenalkan nama saya Lucas,"

"Fernando," ucap Fernando memperkenalkan diri,"maaf sebelumnya hubungan saya dengan Felysia jelas yaitu sahabat sejak kecil, lantas apa hubungan anda dengan Felysia?"

"Beliau adalah cucu Tuan besar donatur terbesar panti asuhan kami. Kami bertemu saat pesta perayaan donatur panti asuhan dan Tuan ini sedang mengalami muntah berat, jadi aku membantunya ke kamar mandi,"terang Felysia,"apa sekarang muntah-muntah Anda sudah baikan? atau sering kambuh?"

"Syukurlah muntah-muntah yang aku alami itu hanya berjalan selama 3 bulan. Tolong jangan panggil aku Tuan panggil saja Lucas,"

"Ngomong-ngomong sedang apa Anda di ibu kota?"

"Saya sedang melakukan proyek baru disini, kalau, Felysia?"

"Anak-anak Panti sedang melakukan pelatihan kerja disini. Saya, Fernando dan Sherin yang bertugas untuk mendampingi mereka selama di ibu kota,"

"Oh jadi, tidak hanya kalian berdua yang di ibukota,"Lucas menimpali perkataan Felysia dengan senyuman puas sembari melirik Fernando dan mengamati ekpresi kesalnya.

"Felysia, kita harus segera kembali, Ini sudah waktunya anak-anak bersiap,"

"Iya, Kak Fer. Kalau begitu Kami ijin undur diri dulu ya Tuan Lucas,"

"Iya baiklah. Hati-hati di jalan, oh iya lainkali jangan memanggilku Tuan Lucas, cukup panggil Lucas saja karena aku rasa kita sebaya,"

Felysia bingung harus merespon apa, akhirnya dia hanya bisa menundukkan kepala dan pergi meninggalkan Lucas sendiri. Fernando menatap Lucas dengan tajam usai menundukkan kepalanya.

Lucas yang kurang suka dengan perlakuan Fernando mengacuhkan salamnya dan berbalik badan begitu saja sebelum Fernando usai melakukan penghormatan.

Lucas masih kepikiran siapa ayah dari anak yang dikandung Felysia. Apakah anak itu adalah anaknya? Lucas kemudian menghitung waktu pertama kali dia bertemu dengan Felysia sampai sekarang. Waktunya 9 bulan. 'Kenapa aku tidak tanya umur kehamilan nya ya?dasar bodoh' maki Lucas dalam hati.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, Edward datang dengan beberapa berkas yang dibawa dari kampung. Lucas tersenyum senang melihat kedatangan Lucas meskipun ini hari liburnya.

"Kenapa Kamu tersenyum seperti itu?bikin merinding saja,"ucap Edward merasa merinding ditatap Lucas. Setelah tahu Lucas yang menjadi one night stand Felysia, sikap Edward jadi berubah 360°. Dia benar-benar menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap Lucas.

"Aku tadi bertemu dengan wanita yang menjadi pimpinan panti asuhan Kakek,"

"Kamu bertemu Maria? tidak mungkin Maria ada di sini. Dia tidak ikut aku ke kota,"

"Bukan,,,wanita yang tengah hamil besar, kira-kira 9 bulan an ya,"

"Bagaimana Anda bisa mengetahui usia kehamilan wanita itu dengan tepat?"Edward terkejut mendengar Lucas bisa menebak usia kehamilan Felysia dengan tepat. Dia takut kalau Lucas sudah tahu bahwa Felysia adalah wanita di malam itu.

Lucas tersenyum, dia merasa yakin kalau anak yang ada dikandungan wanita itu adalah anaknya,"aku hanya asal menebak saja, kenapa Kamu sampai terkejut begitu?apa ada yang Kamu sembunyikan dari ku tentang wanita itu?aku ingat, dulu aku pernah meminta mu mencari sesuatu tentang wanita itu?"

***

Malam hari dimana orang-orang sedang menikmati waktu santai mereka. Felysia memutuskan untuk jalan-jalan di disekitar taman. Fernando kebetulan tidak bisa menemani karena dia ada dokumen penting yang harus dikirim ke pejabat setempat, sedang Sherin menemani anak-anak mengerjakan tugas dari balai pelatihan kerja.

Felysia berjalan di taman yang masih ramai orang-orang berdagang makanan malam.'banyak juga orang yang keluar untuk cari makan malam disini,'pikir Felysia. Dia duduk di salah satu kursi taman, memejamkan kedua matanya dan menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

Usia kehamilannya sudah berusia 9 bulan tinggal menunggu pagi, siang atau malam lahirnya. Minggu kemarin dia sudah mengalami flek ringan tapi setelah di periksa masih belum ada tanda-tanda mau melahirkan.

Hari ini seharian dia merasakan pegal-pegal di area pinggang namun hanya sesekali merasakan sakit setelah itu berangsur-angsur hilang. Kata Maria, Felysia harus banyak jalan supaya melahirkan nanti lancar, kalau kata dokter posisi bayi sudah masuk panggul.

Beberapa menit kemudian dia merasakan mulas yang begitu dalam ditambah nyeri pinggang yang datang berkali-kali setiap menitnya. Saat dia merasa sudah tidak begitu sakit dia memutuskan untuk berdiri dan perlahan berjalan ke penginapan, namun saat sakit dia berhenti dan menahannya.

Felysia mulai mencari-cari sosok orang di jalan yang siapa tahu saja dia kenal untuk menolongnya kembali ke penginapan tapi tidak ada satupun yang dia kenal.

Pandangannya mulai memudar, saat seorang laki-laki datang mendekati nya.

"Felysia?kamu tidak apa-apa?"tanya laki-laki itu sambil menopang tubuh Felysia yang sudah tumbang.

Laki-laki itu panik dan akhirnya membawa Felysia ke IGD terdekat.

Begitu tiba di IGD laki-laki itu membaringkan Felysia di kasur dorong rumah sakit dan hendak mengikuti perawat, tapi langsung dicegah oleh seorang perawat,"maaf Tuan, Anda punya hubungan apa dengan Nona ini?"

Laki-laki itu diam tidak bisa menjawab,"apa Kamu tidak tahu siapa saya?"

"Maaf Tuan, meskipun Anda artis terkenal atau orang berpengaruh di ibukota ini, jika Anda tidak ada hubungan apapun dengan Nona di dalam, dengan sangat tegas Kami melarang Anda untuk ikut ke dalam,"

"Saya Lucas, Ayah dari anak yang dikandung wanita itu,"

"Apa dia istri Anda?"

Sejenak Lucas diam mendengar pertanyaan itu, kemudian tanpa ragu dia menjawab,"saya Suaminya,"

"Kalau begitu Tuan harus mengisi administrasi dulu. Biarkan Istri Anda akan ditangani dokter kandungan. Setelah Anda selesai melengkapi administrasi Anda baru boleh menemani istri Anda lahiran,"

"Maksudnya?"

"Mungkin Anda baru pertama kali punya anak. Saat ini istri Anda mau melahirkan jadi dia harus segera ditangani dokter kandungan. Tadi dokter kandungan sempat bilang Istri Anda sudah bukaan 4 saat mau mengambil peralatan melahirkan,"

Lucas masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Ini memang pengalaman pertamanya. Berkali-kali pikirannya berkata bahwa dia sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah. Kamar pasien melahirkan dengan ruang administrasi berdekatan. Dia mendengar suara teriakan dari Felysia. Dia pun segera menyelesaikan administrasi dan bergegas ke kamar tempat Felysia berada.

Felysia tengah mengerang kesakitan dengan keringat bercucuran dan nafas terengah-engah. Lucas mendekati Felysia dan menggenggam tangan Felysia dengan lembut.

"Kenapa Kamu ada disini?"tanya Felysia di tengah-tengah kesakitannya

"Aku akan menemanimu disini, aku sudah menelepon Edward dan Maria untuk kesini. Sekarang jangan pikirkan apapun, ada aku disini. Aku akan selalu berada disamping mu, menjagamu,"jawab Lucas dengan tatapan lembut

Felysia tidak tahu lagi harus merespon bagaimana, karena kontraksi nya semakin menit semakin sering. Felysia mengeratkan genggamannya dan sesekali menarik-narik lengan Lucas.

Dokter datang dengan beberapa peralatan melahirkan,"sudah bukaan 7. Ayo Nona di dorong pelan-pelan, adik bayinya juga sedang berjuang di dalam. Tarik nafas, hembuskan, dorong dengan tenaga,"

Felysia mengikuti aba-aba dari sang Dokter. "Tenang Felysia, ada aku disini. Kamu jangan takut. Kamu tidak sendiri,"ucap Lucas menyemangati. Beberapa jam kemudian, suara tangisan pecah memenuhi isi ruangan. Bayi wanita cantik dengan berat 2.5 kg itu lahir dengan normal.

Dokter membersihkan bayi tersebut dan Felysia,"ini tidak terlalu banyak robeknya jadi tidak perlu dijahit,"kata Dokter itu lalu membersihkan darah bekas perjuangan Felysia melahirkan.

Seorang perawat yang bertugas membersihkan bayi nya, tersenyum dan menyerahkan pada Felysia,"bayinya cantik perpaduan antara Ayah dan Ibunya,"

Felysia melihat ke arah Lucas, Lucas hanya bisa tersenyum tipis seakan memberi kode' nanti akan aku jelaskan' ke Felysia.

Dokter meminta Lucas menggendong Sang anak usai Felysia menyusui. Awalnya Felysia enggan namun Lucas menganggukkan kepala meminta izin untuk menggendong nya.

Awalnya si Bayi menangis saat susunya lepas dari mulut mungilnya dan di gendong dokter. Saat Dokter menyerahkan bayi itu ke Lucas, tiba-tiba saja si Bayi diam.

Felysia masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

Terpopuler

Comments

Ani Basiati

Ani Basiati

semoga felysia palsu cepat terbongkar

2023-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!