Bab 6

Lucas mulai menenangkan diri dengan menarik napas panjang. Lucas memasuki rumah besar dengan interior bak istana kerajaan. Pikirannya masih melayang ke wanita yang semalam tidur dengannya. Dia juga masih kepikiran apa yang nantinya kakek tanyakan perihal dia tidak langsung pulang ke rumah.

Pintu setinggi 7 meter itu berdiri dengan kokoh dan megah. Edward menekan bel pintu dan seorang pelayan membuka pintu tersebut dari dalam.

Seorang Kakek tua tengah duduk santai menikmati kopi dan membaca koran pagi. Walaupun sekarang sudah jamannya milenial tapi bagi Kakek itu membaca koram di pagi hari merupakan suatu kesenangan tersendiri dalam hidupnya, selain melarisi penjual koran keliling juga.

"Selamat pagi, Kakek,"sapa Lucas

Mendengar sapaan dari Lucas, Sang Kakek menghentikan bacaan nya. Dia melipat koran tersebut dan tersenyum melihat kedatangan cucu yang telah dia nanti-nanti selama ini.

"Pagi juga, Cucu ku. Kemarilah, mendekat pada Kakek. Sudah lama Kakek tidak memeluk mu,"Kakek menjawab sapaannya Lucas sembari berdiri melapangkan kedua tangannya untuk bersiap menerima pelukan Lucas

Lucas mendekat dan memeluk Kakek, dia sangat bersyukur bisa bertemu dengan Kakek kembali, setelah 15 tahun yang lalu mereka bertemu.

"Walaupun Kakek masih belum bertemu dengan Cucu perempuan Kakek tapi, Kakek bersyukur bisa bertemu dengan Cucu laki-laki Kakek. Walaupun kita tidak sedarah, tapi jangan harap Kamu bisa lepas dari keluarga ini,"

"Kakek ini bicara apa. Aku tidak mungkin jadi sebuah kacang yang lupa dengan kulitnya. Jasa Kakek tetap tidak akan pernah aku lupakan. Aku juga masih memiliki hutang pada Kakek,"

"Hutang apa?"

"Hutang, kalau Aku akan menemukan cucu perempuan Kakek bagaimana pun caranya, karena sesungguhnya kenikmatan hidup yang selama ini Kakek berikan adalah kenikmatan hidup yang harusnya dia rasakan,"

"Kamu tidak boleh bicara seperti itu. Apapun yang sudah Kakek lakukan untukmu jangan Kamu anggap sebagai beban. Apapun yang terjadi entah Cucu Kakek ketemu atau tidak ketemu kamu tetap akan jadi cucuku,"

Lucas tersenyum tipis mendengar ucapan Sang Kakek.

"Tunggu, kenapa Kamu semalam tidur di Hotel? tidak langsung pulang ke rumah?"

"Ah, tidak apa-apa, Kek. Aku hanya capek saja tidak kepikiran langsung pulang, karena saat itu hanya ingin tidur yang ada di kepalaku,"

"Oh, ya?"tanya Kakek dengan tatapan menyelidik penuh rasa penasaran,"orang Kakek melihat seorang wanita keluar dari kamar hotel tempat kamu menginap. Apa dia pacarmu? atau wanita panggilan?"

"Kakek?!"Lucas mengeluarkan suara setengah berteriak karena terkejut mendengar tebakan Kakek,"ba-bagaimana Kakek bisa diam-diam menyelidiki ku dan melakukan penguntitan seperti itu?tidak seperti Kakek biasanya,"

Kakek menatap tajam Lucas,"duduklah,"perintah Kakek.

Lucas yang sedikit takut melihat tatapan tajam Kakek langsung menurut untuk duduk disamping Kakek.

"Ada rival bisnis kita yang ingin menjatuhkan bisnis Kakek melalui kedatangan mu. Kakek takut sesuatu terjadi padamu, maka dari itu Kakek menyewa seseorang untuk mengikuti mu. Jika wanita itu wanita panggilan, kita cukup memanggilnya kembali dan melenyapkan nya dengan tenang,"

Lucas terkejut mendengar rencana brutal sang Kakek. Wanita itu nampak tidak seperti wanita panggilan, dia seperti ketakutan dan seperti dibawah kendali seseorang,"masalah ini percayakan padaku Kakek. Lucas mohon, jangan sakiti wanita itu. Wanita itu seperti nya tidak tahu siapa aku,"

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

Penasran .., jangan² felysia adalah cucu yg sesungGuhnya...🤔🤔💛💙💛💙😘😘😘

2023-12-03

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

apa sebenarnya felysia itu cucu kandung kakek ini yg sengaja di pisahkan ?

2023-11-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!