Felysia berjalan dengan tatapan kosong. Dia merasakan sekujur tubuhnya lemas tidak berdaya.
"Laki-laki itu sangat kuat,"gumamnya
Felysia teringat kembali adegan panas yang dia lakukan bersama laki-laki itu. Dia pun merasakan panas tubuh menjalar ke kepalanya, tanpa sadar dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Aku harus segera melupakan kejadian semalam!"ucapnya lirih kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke panti asuhan.
Felysia berhenti di gerbang yang telah berdiri kokoh selama puluhan tahun itu. Dia ingat sekali waktu pertama kali masuk ke panti asuhan. Seorang wanita dengan suaranya yang lembut mengulurkan tangan ke arahnya yang sedang menangis tersedu di gerbang depan panti asuhan.
Waktu itu Felysia berumur 5 tahun. Dia ditarik paksa bibi nya untuk ikut saat kedua orang tua nya dinas luar. Bibinya sangatlah pemarah, Felysia yang masih kecil takut untuk memberontak.
"Kamu disini saja! Aku disuruh orang tua mu untuk membawamu kesini dan mereka akan menjemput mu disini! Jangan berpikiran untuk kabur dari sini! Kalau kami kabur itu artinya orang tua mu tidak akan bisa menemukan mu, karena disini lah tempat merek akan menjemput mu!"kata Bibi dengan wajah penuh amarah
Felysia yang masih kecil kurang paham dengan kata-kata yang dilontarkan bibinya. Dia hanya paham dia disuruh tunggu disitu sampai orang tuanya datang.
Felysia tertunduk gemetaran, dia sama sekali tidak berani menatap wajah bibinya. Saat bibinya masuk ke mobil dan menjauh dari panti asuhan itu, dia langsung menjatuhkan diri ke tanah.
Felysia berjongkok, memeluk kedua lututnya dengan erat dan membenamkan wajahnya ke paha.
Felysia mendengar langkah kaki mendekat. Seseorang itu menepuk bahunya dan berkata,"sedang apa kamu disini, Nak?"
Felysia mendongakkan kepalanya melihat seseorang yang mengajaknya berbicara.
Wanita cantik dengan paras lembut dan tutur kata yang ramah menyapanya. Wanita itu terlihat seperti ibunya.
"Aku menunggu orang tua ku datang menjemput," jawab Felysia lirih
"Siapa nama orang tua mu?"
" Papa Robert dan Mama Merissa,"
Wanita itu mengerutkan keningnya, sedikit berpikir,"apa orang tuamu yang menyuruhmu untuk tunggu disini?"
Felysia menggelengkan kepalanya
"Siapa yang membawamu kesini dan memintamu untuk menunggu orang tuamu datang menjemput?"
"Bibi penyihir,"
Siapapun tahu, seseorang yang dipanggil penyihir oleh seorang anak kecil pasti orang tersebut adalah orang yang sangat jahat pada anak kecil itu.
Wanita itu pun langsung paham, bahwa anak kecil itu dijebak oleh bibinya dan sengaja dibuang ke panti asuhan. Dia pun bertekat untuk menemukan kedua orang tua anak kecil itu bagaimana pun caranya.
"Namamu siapa?"
"Namaku, Felysia,"
"Felysia, apakah kamu mau ikut dengan Tante menunggu kedua orang tua di dalam? disini sangat menyeramkan. Banyak binatang buas yang berkeliaran di malam hari. Tante takut terjadi sesuatu padamu bila masih disini sampai malam nanti,"
Felysia termenung, dia mencoba berpikir dengan otak anak kecilnya. Dia merasa sedikit kedinginan.
"Apa kamu takut dengan Bibi?"
"Aku tidak takut. Wajah Bibi sangat ramah dibanding wajah bibiku, tapi kata Mama aku tidak boleh ikut dengan seseorang yang tidak aku kenal,"
"Ehmmmm kalau begitu mari berkenalan. Namaku Maria,"
"Namaku Felysia,"
"Nah dengan begini kita sudah saling mengenalkan?"
Felysia mengangguk dengan wajah polosnya.
Itulah kali pertama dia bertemu dengan sosok wanita yang tengah berdiri di depan pintu asuhan. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran yang menumpuk sepanjang malam.
"Felysia,"ucapnya begitu melihat Felysia melangkahkan kaki masuk melewati pintu gerbang panti asuhan
"Tante Maria, aku pulang," jawabnya
Bibi Maria langsung berlari ke arahnya dengan tangis yang tidak terbendung lagi. Dia tahu apa yang terjadi pada Felysia karena dia tidak sengaja mendengar percakapan Felysia dengan Richard.
Bibi Maria hanya bisa menangis dengan deras sambil memeluk erat gadis yang sudah dia anggap seperti anak sendiri itu.
Felysia yang saat ini rapuh, membalas pelukannya dan mereka menangis bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
anggita
bibi maria.. felysia..
2023-10-27
1