Kakek merenung di dalam tempat kerjanya. Sesekali memegangi dadanya yang terasa sedikit nyeri. Berkali-kali dia memandangi foto Felysia(palsu) dengan mendiang anak dan menantunya itu, beserta Felysia(asli) waktu kecil.
Kakek merasa ada yang berbeda dari Felysia(palsu) yang sekarang. Dia berpikiran rambut dan mata bisa dikelabui tapi garis wajah keturunan tidak bisa. Belum juga dia menemukan cewek yang tidur di hotel dengan Lucas kemarin. Ditambah gadis cantik yang dia temui di panti asuhan.
Semua masalah itu yang daritadi dia pikirkan.
Edward masuk dengan beberapa dokumen.
"Apa Kamu sudah menemukan wanita yang tidur dengan Lucas?"
"Ma-maaf Tuan Besar. Sampai menutup mata Richard tidak mengatakan apapun jadi, Aku tidak bisa mengungkapkan identitas asli wanita itu,"
"Kalau begitu tolong selidiki Felysia(palsu) sebelum dia masuk ke rumah ini,"
"Apa Tuan Besar mencurigai Nyonya Rugby dan Nona Felysia(palsu)?"
"Firasat ku mengatakan dia bukan Felysia yang sebenarnya,"
Edward mengangguk,"jika seandainya cucu Kakek adalah wanita yang tidur dengan Tuan Muda di hotel bagaimana?"
Kakek menatap tajam ke arah Edward,"itu tidak mungkin!cucu ku bukanlah wanita yang akan melakukan hal menjijikkan seperti itu. Sekali lagi Kamu bicara seperti itu, nyawamu akan melayang seketika,"
"Ma-maafkan Aku Tuan Besar,"Edward menangkupkan kedua tangannya dan menggosok-gosokannya sambil meminta maaf berkali-kali.
Lucas mengetuk pintu ruang kerja Kakek.
"Siapa?"tanya Kakek dengan nada setengah berteriak
"Lucas, Kakek,"
"Masuk,"
Lucas masuk dengan tersenyum penuh arti.
"Ada perlu apa?"Kakek melambai-lambaikan tangannya ke samping yang artinya menyuruh Edward pergi.
Edward kemudian membungkukkan badannya dan pergi dari ruang kerja Kakek.
"Kakek, Aku akan mengambil Proyek besar di ibu kota,"
"Ada apa? apa kepalamu habis terbentur?baru saja kemarin kamu menolak tawaran proyek di ibu kota sekarang kamu memintanya,"
Kakek melihat wajah Lucas yang terlihat capek. Dia tahu akhir-akhir ini Felysia(palsu) mengikutinya kemanapun dia pergi. Dia jadi merasa bersalah dengan cucu angkatnya itu.
"Aku hanya ingin lebih berkembang saja, Kakek. Tolong percayakan proyek itu padaku,"
"Baiklah,"
"Tapi, Kek,,,"
Kakek menurunkan kacamata nya di hidung mancungnya dan menatap Lucas dengan dalam
"Tapi apa?"
"Jangan beritahu siapapun kalau aku melakukan proyek di ibukota,"
"Termasuk Edward?"
"Iya,"
"Lalu siapa yang akan jadi asisten mu disana?"
"Kakek tenang saja,di proyek baru ini pekerjaan masih belum banyak, jadi kehadiran asisten masih belum diperlukan,"
Kakek berdiri dan mengambil dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proyek baru di ibu kota. Dia menyerahkan dokumen itu ke Lucas,"baiklah, aku percayakan proyek baru ini padaku. Kalau kamu membutuhkan sesuatu segera beri kabar,"
Lucas mengangguk dan memeluk Kakek dengan rasa sayang, begitupun juga Kakek. Bagi Kakek Lucas sudah dianggap cucu kandung sendiri dan bagi Lucas Kakek adalah segalanya.
Lucas kembali dari ruang kerja Kakek sambil tersenyum kegirangan. Dia masuk kekamar dan segera mengemasi pakaian ke koper. Dia sudah tidak sabar lagi supaya bisa lepas dari cengkeraman Felysia(palsu).
Usai mengemasi barang-barang yang akan dia bawa, Lucas kembali membaca dokumen-dokumen yang dikasih padanya tadi. Dia tenggelam dalam isi dokumen tersebut dan membayangkan cara menjalankan proyek barunya nanti di ibukota.
Di kamar tempat Felysia(palsu) sedang rebahan. Bibi Rugby masuk kamar tanpa mengetuk pintu dan membantingnya dengan keras,"apa maksudmu ingin menikah dengan Lucas?dia bukan dari keluarga kaya. Bukalah matamu, Nak. Cinta tak seindah yang Kamu bayangkan. Nikah tidak butuh cinta kalau tak ingin hidup sengsara seperti Mama!"
Felysia(palsu) mengorek-ngorek telinga nya tidak gatal,"apaan sih, Ma. Masuk kamar anak gadis tanpa mengetuk pintu. Aku sudah capek membahas ini lagi. Sudah berapa kali aku bilang pada Mama, aku akan ikuti rencana Mama menjadi Felysia palsu asal aku menikah dengan Lucas, tidak pakai banyak alasan,"
"Rebecca!"Teriak Rugby yang tidak sengaja memanggil nama asli Felysia(palsu),"dengarkan kata Mama. Selama Mama masih hidup, Mama tidak akan memberi restu pernikahan mu dengan Lucas,"
"Tidak apa-apa, masih ada Papa yang akan hadir dalam pesta pernikahan ku,"
Rebecca adalah anak dari Rugby dengan selingkuhannya, yakni seorang laki-laki luar negeri. Rebecca dilahirkan 7 bulan setelah suami sah nya yakni anak kedua dari Kakek meninggal karena bunuh diri. Sebenarnya anak Kakek meninggal setelah tahu dia mandul dan istrinya tengah hamil dari laki-laki lain ditambah kabar berita Kakaknya meninggal dalam kecelakaan, akhirnya anak kedua dari Kakek memutuskan diri untuk lompat dari lantai 15.
Jadi, tidak ada siapapun yang tahu kalau Rugby memiliki anak, yang mereka tahu Rugby adalah seorang janda kaya tanpa anak.
Rebecca dia suruh untuk menyamar jadi Felysia supaya warisan Kakek jatuh pada cucu satu-satunya.
Mereka berbicara dikamar itu tanpa rasa takut sedikitpun. Merka tidak tahu kalau Kakek sudah memasang kamera pengawas di suatu tempat.
***
Fernando membawa air didalam wadah tangki penyemprot bunga di Taman. Fernando mengamati Felysia dengan lembut,"Nona Felysia, bukankah saat ini waktunya Anda berisitirahat. Sudah jam berapa ini? Anda harus memikirkan kesehatan juga,"
Felysia tersenyum lembut. Dia merasa lega karena saat hamil ada Sherin dan Fernando disamping nya,"baiklah Tuan, saya akan mematuhi kata-kata Tuan,"
"Jangan begitu Nona, tidak pantas Nona memanggilku Tuan,"
"Kamu juga memanggilku Nona padahal umurku dan umurmu lebih tua 3 tahun dari aku. Harusnya Kamu cukup memanggil namaku saja,"
"Benarkah boleh begitu?"tanya Fernando lirih
"Tentu saja boleh, sebagai gantinya aku tidak akan memanggilmu dengan Tuan,"
"Baiklah, jangan tarik kembali kata-kata yang telah terucap ya Felysia,"
"Baik Kak Fernando,"
"Kenapa Kamu memanggilku Kakak?"
"Aku hanya ingin menghormati orang yang lebih tua dari aku saja,"
Fernando tersenyum, dia tahu kalau dia tidak bisa berdebat panjang dengan Felysia.
"Oh iya, Kakak sudah punya pacarkah?"tanya Felysia menyelidik
"Kak Felysia jangan tanya Kakak sudah punya pacar apa belum, lihat saja sikap dinginnya pada para wanita. Mana ada wanita-wanita muda mendekatinya,"Sherin menyela pertanyaan Felysia yang ditujukan untuk Fernando
Fernando mengkode Sherin untuk diam, lalu dia melihat ke arah Felysia dan menunduk malu.
"Jangan salah, justru para wanita menyukai type cowok yang tsundere. Biarpun dingin, kasar dan cuek tapi aslinya dia peduli ya walaupun kepeduliannya sulit untuk di prediksi,"
Sherin terkekeh mendengar penjelasan Felysia. Fernando tersenyum dan berkata,"kalau pacar aku tidak punya tapi aku punya orang yang aku sukai,"
Felysia terkejut tanpa sadar mulutnya terbuka lebar.
Sherin undur diri dan memberi kesempatan Kakaknya untuk berduaan saja dengan Felysia. Felysia tidak tahu bahwa wanita yang dimaksud Fernando adalah dia. Felysia masih duduk tenang melipat-lipat pakaian.
"Felysia,"
"Iya, ada apa?"
"Bagaimana menurut mu tentang seorang laki-laki yang menikahi janda dengan satu orang anak,"
"Tidak masalah, asal keluarganya tidak mempermasalahkan status wanita tersebut. Dia juga harus bisa menerima dan merawat anak yang dibawa Istrinya itu,"
"Bagaimana denganmu?"
"Aku?"
Felysia tampak berpikir dia melihat kondisi tubuhnya yang saat ini makin melebar. Usia kandungannya sudah memasuki bulan ke 8 jadi Dia makin susah untuk berjalan. Kemarin saat mau berjalan, Dia harus dibantu Sherin atau Fernando.
Sambil mengelus-elus perutnya Felysia berkata,"Aku tidak berpikiran sampai kesitu. Saat ini Aku hanya ingin fokus melahirkan anakku dan merawatnya sendiri. Aku yakin aku bisa tanpa laki-laki. Kami tahu? sejujurnya Aku pun takut menikah dengan membawa statusku yang single parent. Secinta apapun laki-laki tersebut padaku, Jika keluarganya tidak bisa menerima anakku, Aku memilih mundur, karena bagiku prioritas yang paling utama adalah anakku"
Fernando mengangguk mengerti posisi Felysia saat ini. Mungkin saat ini dia yang paling berpeluang tinggi untuk mendapatkan Felysia, karena dia hanya hidup dengan Sherin dan Sherin juga sangat sayang pada Felysia,"bagaimana menurut mu tentang Aku?"tanya Fernando tiba-tiba membuat Felysia sedikit terkejut
"Maksudnya?"
"Apa menurutmu Aku bisa menikah dengan seorang wanita single parent?"
Felysia mengerutkan dahinya. Dia sama sekali tidak peka. Dia sama sekali tidak merasa kalau pertanyaan yang diajukan Fernando itu untuknya.
"Aku rasa hubungan itu akan berhasil, Kamu hanya perlu lebih percaya diri saja. Apapun yang terjadi tetap lakukan dengan sepenuh hati dan hasilnya serahkan pada Yang Maha Kuasa,"
Fernando mengangguk mantab, Felysia juga tersenyum puas, karena bisa menjawab pertanyaan Fernando dengan jawaban yang menurutnya tidak terlalu menyimpang.
Felysia hendak mengangkat pakaian-pakaian yang telah selesai dia lipat-lipat ke lemari paling atas. Fernando menatapnya menunggu Felysia meminta tolong.
Felysia tersenyum dan berkata,"Kak Fer, bisa bantu aku memasukkan pakaian-pakaian ini lemari yang paling atas,"
Fernando kemudian berdiri dan berjalan mendekat ke Felysia. Fernando meraih keranjang berisi pakaian-pakaian yang sudah dilipat itu dari tangan Felysia. Felysia membalikkan badan dan tanpa sengaja mereka dalam posisi berhadapan. Beberapa menit mata mereka menatap lama sampai rasa canggung datang menghampiri mereka berdua.
Felysia mendorong tubuh Fernando secara perlahan dan bergegas merapikan hanger-hanger yang berserakan di lantai. Fernando juga berpura-pura merapikan pakaian yang ada di lemari, untuk menghindari kecanggungan di antara mereka berlangsung lebih lama.
Sherin yang mengamati mereka dari jauh merasa gemas sendiri. Rasanya dia ingin sekali mendorong mereka untuk saling berpelukan, di dalam hati Sherin dia ingin sekali menjadi Mak comblang kakaknya yang terkenal cupu.
Akhirnya Sherin memutuskan untuk bergabung kembali dengan Fernando dan Felysia. Dia tidak ingin membuat Kak Fernando merasa malu lebih dalam. dia tahu betul kakaknya seperti apa jika sudah kebingungan.
"Kak Felysia, pakaian mana lagi yang akan kita lipat? "tanya Sherin basa-basi untuk mencairkan suasana di antara mereka
"Sudah tidak ada lagi, Sherin,"jawab Felysia kemudian dia merapikan keranjang-keranjang pakaian tadi dan pergi meninggalkan Fernando beserta Sherin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments