bab 2

"Apa aku boleh membuka penutup mata ini?"

"Aku harap Anda tidak melakukan itu,"

"Kalau aku membuka penutup mata ini, aku akan menjawab pertanyaan mu tadi,"

Felysia terdiam, berpikir sejenak dan berkata,"terserah Anda,"

Lucas membuka penutup mata itu dengan cara mendekatkan wajahnya ke telinga Felysia. Dia mengecup telinga Felysia, dengan cepat Felysia mendorong dada Lucas.

"Apa yang Anda lakukan?"

"Maaf, aku hanya tidak bisa menahan gejolak dalam tubuh ini. Aku rasa ada seseorang yang memberikan obat seperti perangsang sebelum aku masuk ke kamar ini,"

Felysia diam tidak menyangkal. Dia percaya dengan kata-kata Lucas karena itu pasti bagian dari rencana Pak Richard. Dia pun juga diberikan obat perangsang sebelum masuk ke kamar hotel itu.

Bola mata Lucas kekanan dan kekiri mengamati semua gerak-gerik Felysia,"Kamu percaya? Kamu benar-benar percaya dengan mudahnya pada seorang laki-laki yang tidak Kamu kenal?"Nada suara Lucas sedikit meninggi,"apa kalian bersekongkol?"Lucas mengernyitkan keningnya dan memandang rendah Felysia

Felysia bingung mau menjawab apa. Tubuhnya memanas dan hawa nafsu sedikit demi sedikit menguasai akal sehatnya. Sebelum itu terjadi dia berusaha meluruskan kesalahpahaman pemuda itu.

"Maaf kondisiku pun juga seperti Anda. Apa yang Anda rasakan saat ini sama dengan apa yang Aku rasakan sekarang. Entah Anda percaya atau tidak denganku,"

Lucas yang tadinya berdiri kembali duduk di ranjang mendekati tubuh Felysia.

"Katakan padaku apa rencana kalian?"

"Aku pun tidak diberitahu apa yang direncanakannya,"

"Apa Kamu akan pasrah dengan keadaan begitu saja?"

"Ada yang harus aku lindungi, jadi aku tidak bisa menolak perintahnya,"

Mendengar jawaban Felysia membuat Lucas sedikit terkejut,"baiklah kalau itu kemauan mu!"

Lucas kemudian merengkuh tubuh Felysia dan menghujaninya dengan ciuman panas. Felysia yang sudah dikendalikan oleh hawa nafsu karena obat perangsang itu mulai mengikuti permainan panas yang diberikan Lucas.

Mereka pun menikmati malam yang panas itu berkali-kali, sampai mereka tidak tahu telah melakukan itu berapa kali. Mereka tertidur dengan lelap. Felysia sama sekali tidak membuka matanya meski penutup matanya telah di buka Lucas.

Malam berganti pagi, suara ayam berkokok terdengar bersahut-sahutan dari satu rumah ke rumah yang lain. Hotel tempat mereka menginap dekat dengan daerah perkampungan jadi tidak heran kalau suara kokokkan ayam bisa menyapa pagi mereka.

Felysia bangun dengan sekujur badan pegal semua. Dia membuka matanya dan melihat sesosok laki-laki tengah tertidur lelap disampingnya. Laki-laki itu tidur membelakanginya jadi dia hanya melihat sosok punggungnya yang kokoh dan tubuh yang sangat ideal.

Dia melihat tubuhnya yang penuh dengan bekas gigitan dan tak berbusana. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kamar hotel itu. Dia mengambil ponsel yang tergeletak di nakas samping ranjang dan melihat pukul berapa saat itu. Namun, sayangnya ponselnya mati. Saat ini dia tidak tahu sekarang jam berapa.

Beberapa menit kemudian dia mendengar suara Adzan subuh. Dia sangat terkejut dan hendak beranjak dari kasur namun dia merasakan perih di bagian vaginanya, saat dia melihat di kasur terdapat bercak darah. Matanya mulai berkaca-kaca dan meneteskan air mata. Dia tersadar bahwa keperawanannya telah terenggut kemarin malam oleh pria itu.

Usai dia memenangkan diri, Felysia pun bergegas memunguti pakaiannya dan pergi meninggalkan kamar itu tanpa meninggalkan jejak apapun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!