Tiga orang pria datang dari arah berlawanan,dengan membawa pedang.Kemudian terjadilah perlawanan antara Jessy dan ketiga pria itu.
"Slashhh"
"Slashhh"
"Trangggg"
Saat itulah pria tua itu menarik peti dan membawa gadis yang terbaring lemah diranjang,menuju ke ruangan lain.Dan kembali melanjutkan tujuannya seperti semula,sebelum Jessy datang.
"Jlebbb"
Akhirnya ketiga pria itu tumbang dan jatuh tergeletak di lantai.
Namun saat itu Jessy baru sadar,jika pria tua itu menipu dirinya.Dia terus mencari ke setiap ruangan,namun tidak menemukannya.
Saat dia menyadari ada sebuah ruangan di balik lukisan yang terpajang rapi,dia segera membuang lukisan itu.Kemudian mendobrak paksa pintu itu.
Dia sangat kaget saat pintunya terbuka,dia berada di luar ruangan dengan cahaya bulan tepat diatas kepala Natalie.Pria itu tengah menyiramkan air yang telah diisi dengan bunga bunga di dalam kendi ke tubuh Natalie,yang tergeletak dilantai bersebelahan dengan seorang gadis yang dia lihat tadi saat mengintip.
"Ternyata selama ini tubuhku di simpan disini,aku akan menghabisi mu pak tua" ucapnya sambil berteriak.
"Ha ha ha...Percuma gadis bodoh,semuanya sudah terlambat." ucapnya begitu melengking dan terdengar menyakitkan di telinga Jessy,namun dia tidak menghiraukannya.
"Sssssss"
Namun tiba tiba dari tubuh Natalie keluar cahaya putih,kemudian cahaya itu terbang memasuki tubuhnya lewat mulutnya yang terbuka sedikit.
"Apa ini."gumam Jessy yang merasakan sesuatu masuk melewati tenggorokannya.Dia merasakan rasa dingin bercampur rasa panas dalam tubuhnya.
Seketika cahaya bulan menyilaukan pandangannya,sehingga dia terpaksa menutupi matanya dengan satu tangannya.
"Bummmm"
Tiba tiba tempat itu berguncang hebat,setelah beberapa saat cahaya itu redup.
"Kurang ajar kau."
"Trangggg"
Jessy mencoba menyerang sipria,namun dia menahan dengan satu tangannya .Kemudian satu tangannya meniupkan sesuatu keatas.
"Slashhh"
"Jlebbbb"
Pria tua itu meraih pedang di depannya dan melukai lengan Jessy serta menusuk perutnya.
Darah keluar dari lengan dan perutnya yang masih tertancap pedang,kemudian dia mencabutnya dan berusaha berdiri.
Tiba tiba angin berhembus sangat kencang ...
"Wushhh"
"Brakkk."
...Tubuh Jessy terlempar keluar,sangat jauh kemudian tidak sadarkan diri....
...********...
Keesokan harinya,dia terbangun dan mendapati dirinya tengah bersandar pada sebuah rumah yang jauh dari tempat semalam.
"Rupanya kamu disini,aku mencarimu semalam.Kalau mau pergi bilang bilang,bikin orang khawatir saja."ucap Semmy sambil melihat kearah Jeesy yang tampak acak acakan.
"Aku ingat,semalam aku terpental dan terluka lalu kenapa tidak ada bekas lukanya." gumamnya dalam hati sambil memandangi bajunya yang koyak karena pedang.
Dia juga melihat ke arah bajunya yang sobek di bagian perut,namun dia sama sekali tidak melihat luka tusukan di perutnya.
"Aneh aku yakin ini bukanlah mimpi,aku harus ke tempat itu lagi untuk mengambil kembali tubuhku." gumamnya dalam hati.
Namun saat dia beranjak ketempat itu,Semmy menahannya.
"Tunggu,sebaiknya kita pulang dulu.Lihatlah pakaianmu,sebenarnya semalam kamu habis ngapain sampai sobek begitu." ujar Semmy Yang memandangi pakaian Jessy.
Jessy hanya diam kemudian kembali kerumah yang dia tempati kemarin.
"Pakai pakaian itu,setelah itu kita kerumah bibi Maurin."ucap Sammy sambil menyerahkan pakaian yang dipinjamnya pada seseorang.
"Aku mohon,ijinkan aku sehari saja untuk tinggal disini.Aku janji setelah itu aku pulang,tolong sekali ini saja." ucap Jessy sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Baiklah aku akan memberimu waktu,hanya sehari saja.Jika kamu melanggar maka terpaksa aku melakukan kekerasan." ucap Semmy .
"Okey terimakasih Semmy." ucap Jessy kemudian pergi kerumah pria tua semalam.
Namun saat sampai sana dia tidak mendapati seorangpun,bahkan sepertinya pria itu membawa banyak pakaian.Yerlihat dari lemari pakaiannya yang acak acakan dan berhamburan di lantai.
Namun Jessy merasa aneh dengan gundukan tanah basah,seperti kuburan seseorang di belakang rumah.
"Siapa kamu,apa yang kamu lakukan disini?"tanya seorang wanita tua yang badannya sedikit membungkuk.
"Maaf Bu,apa anda tau dimana pemilik rumah ini." sahut Jessy yang merasa wanita di depannya mengetahui sesuatu.
"Maksud kamu Baek Hyeon dia mantan suamiku.Tadi dia pergi dengan seorang gadis cantik,entah siapa aku baru melihatnya."
"Apa dia pergi bersama wanita yang ada di lukisan itu?tanya Jessy sambil menunjuk lukisan seorang wanita yang mirip dengan gadis yang terbaring di sebelah tubuh Natalie.
"Dia itu putri kami,dia sudah lama meninggal.Akhirnya dia memakamkannya juga,selama ini dia selalu merawat putrinya seolah olah belum meninggal." ucapnya sambil menuju ke sebuah gundukan tanah yang masih basah.
"Putriku beristirahatlah dengan tenang,akhirnya ayahmu sudah menguburkanmu dengan layak.Aku bahagia sekali,walaupun dia sudah tidak bersamaku lagi." ucapnya sambil menciumi makam tersebut.
"Jika putrinya yang di kubur disini,berarti yang dibawa mungkin saja tubuh Natalie.Atau mungkin juga yang berada di makam ini Natalie,Aku harus melakukan sesuatu,mau tidak mau aku harus meminta bantuan Semmy." gumam Jessy kemudian meninggalkan wanita tua itu yang masih menangis diatas makam.
"Semmy aku mohon bantuanmu,tolong bongkar makam gadis itu." ucap Jessy sambil menggoyang goyangkan tubuhnya yang masih tertidur.
"Apa kamu gila ya,buat apa membongkar makam seseorang aku tidak mau."
"Ya sudah jika tidak mau,aku juga bisa melakukanya sendiri." ucap Jessy kemudian meninggalkan kamar Semmy.
Setelah menunggu sampai larut malam,akhirnya Jessy diam diam menyelinap ketempat Baek Hyeon itu lagi.Kemudian mengambil cangkul yang sebelumya sudah dia siapkan saat siang.
"Bughhh"
"Bughhh"
Akhirnya Jessy mencangkul makam itu seorang diri,beruntung mayat itu di kubur tidak terlalu dalam sehingga mempermudahkan menggali.
"Ternyata makamnya di gembok,sebaiknya aku membukanya di tempat lain." gumamnya sambil menarik peti itu dengan tambang menuju suatu tempat.
Kebetulan di sekitar situ terdapat gua,yang kemarin dia jumpai saat mencari keberadaan tubuh Natalie.
Jarak dari gua itu cukup Jauh namun tekadnya sudah bulat,dia terus menyeret peti itu sampai kesebuah gua.
"Brakkk"
"Brakkk"
Gembok di peti itu terbuka,namun tubuh Jessy terduduk lemas karena kelelahan.
"Akhirnya berhasil juga." ucapnya sambil menyeka keringat yang menetes di keningnya.Sementara pakaiannya telah basah kuyup karena keringat.
"Aku cari cari,rupanya kamu disini.Untuk apa mayat ini dibawa kesini,tapi aku penasaran mayat siapa sebenarnya.Ayo kita buka sama sama.."ucap Semmy yang tiba tiba muncul.
"Dari tadi saat diperlukan tidak datang,minggir biar aku saja yang membuka." ucap Jessy kesal ambil mendorong tubuh Semmy.
Namun Semmy segera bangkit dan berdiri sambil membantu Jessy membuka peti.Karena petinya ternyata cukup berat,bahkan di atas kening gadis itu terdapat tulisan cina yang mereka berdua tidak tau artinya.
Karena penasaran Semmy segera menarik kertas yang menutupi wajah mayat itu,seketika matanya terbelalak kaget.
"Tidak mungkin,dia pasti belum meninggal."
"Apaaa" ucap Jessy yang juga tidak kalah kaget melihat wajah mayat di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments