pindah ke New York

"Untuk apa,katakan saja." ujar Jessy sambil mendekati Jonathan kemudian melepaskan jaketnya.

"Aku mau kamu menjadi pacarku." ucap Jonathan sambil tersenyum.

"Aku kira kamu meminta apa,aku sudah berpikir yang bukan bukan." gumam Jessy dalam hati.Dia sempat berfikir Jonathan meminta hal yang lain.Sebab dia pernah melihat teman Jonathan sering membawa wanita malam ke mansionnya.

"Tidak masalah,tapi aku lelah sekali sebaiknya kita lanjutkan ngobrolnya besok saja ya."ucap Jessy sambil menguap dan menutup mulutnya dengan tangan.

Dia lalu menuju ke kamar kakak perempuan Jonathan dan mencoba memejamkan matanya.Namun ketika tengah malam dia bermimpi,didalam mimpinya dia didatangi Sammuel yang marah tidak jelas.Saat terbangun dia menatap foto yang terpajang dikamar kakak Jonathan seolah melotot kearahnya.Setelah mencoba memejamkan matanya namun tetap saja tidak bisa,dia memutuskan tidur di kamar Jonathan.

"Jo tolong buka pintunya."teriak Jessy sambil menggedor gedor pintu.

"Aku ngantuk sekali,ya sudah ayo masuk." ucap Jonathan sembari menguap.Kemudian menyuruh Jessy tidur disebelahnya.

"Ingat ya kamu jangan berani mendekatiku, kalau tidak aku akan membuat nasibmu sama seperti Sam palsu." ucap Jessy sambil meletakan guling ditengah ranjang.

Kemudian dia menutup matanya supaya segera tidur.Saat kecil dia selalu bermimpi tentang hal hal aneh,bahkan dalam mimpinya dia sering terjatuh dari atap gedung tanpa luka sedikitpun.Lukanya dapat menghilang dengan sendirinya.

Seperti saat Sammuel palsu menggores lehernya,lukanya tiba tiba hilang sebelum dia sempat mengobatinya.

"Jo,,Jonathan."teriak Alexs dari luar.Karna tidak mendapat sahutan dia segera masuk bersama ketiga temannya.Dia memang sering menginap di mansion Jonathan sehingga mempunyai kunci cadangan.

Namun dia kaget saat membuka pintu kamar,Jonathan tengah tertidur dengan Jessy yang memeluknya erat.

"Ehmmm dasar buaya darat,ngakunya nggak pernah nyentuh cewek lah ini malah peluk pelukan.Eh bangun,udah main betapa ronde kamu." ucap Alexs sambil memukul pelan pipi sahabatnya.

"Sssst jangan berisik,kasian Jessy sedang tidur." ucap Jonathan sambil menggeser pelan kepala Jessy yang menyender di dadanya kemudian menutupi tubuhnya menggunakan selimut.

"Gimana rasanya malam pertamanya,Jessy masih perawan bukan ?"tanya Kevin yang selalu bergonta ganti pasangan.Dari kelima temannya hanya Kevin yang sering ke tempat wanita malam dan selalu memakai jasanya.Sedangkan Alexs menyimpang dari yang lainnya.

"Eh cumi,aku itu tidak seperti dirimu.Kami hanya tidur saja tidak ngapa ngapain." sahut Jonathan.

"Ah kamu nggak asik,harusnya kamu sikat aja semalam,jika perlu kamu perkosa aja dia kalau dia menolak." ucap Kevin.

"Siapa yang mau kalian perkosa?"tanya Jessy menatap tajam kearah mereka berlima.

"Enggak kok,kamu mungkin salah dengar."ucap Kevin yang kini jadi salah tingkah.Apalagi dia melihat Jessy mengenakan pakaian seksi.

"Oh begitu,ya sudah kalau begitu aku pulang dulu."ucap Jessy kemudian dia pergi dari situ.

Kakinya terus berjalan sembari berpikir bagaimana caranya dia bertahan hidup,sementara apartemennya kini masih dipasangi garis polisi.

"Tin"

" Tin"

"Biar aku yang mengantarmu." ucap Jonathan sambil mengendarai mobilnya.Kali ini dia menggunakan mobil ayahnya,mengingat mobilnya kemarin rusak akibat dikejar anak buah Sammuel.

Dengan berat hati Jessy menerima tawaran Jonathan,dia juga meminta untuk dibelikan pakaian yang pantas dipakainya.

"Terimakasih ya Jo,kamu sudah banyak membantuku." ucap Jessy sambil turun dari mobilnya diikuti Jonathan dibelakangnya.

Cup

"Hati hati ya honey." ucap Jonathan seraya mencium pipi Jessy.Kemudiam dia melambaikan tangannya kearah Jeesy yang semakin menjauh darinya.Namun saat masuk kerumah sakit di sebuah lorong kecil seseorang menodongkan senjata kearahnya.

"Bughh."

Dengan sigap Jessy menendang tangan pria di depannya dengan kakinya sehingga pistolnya terlempar kelantai. kemudian menendang selang*angannya sehingga pria itu meringis kesakitan.Dia memelintir tangan pria itu kemudian mengikatnya kebelakang,setelah itu menyumpal mulutnya dengan kain yang tergeletak dikamar mandi kemudian menguncinya dari luar.

Saat sampai didepan ruangan ibunya dia kaget saat mengetahui bibinya,tengah berbincang berbincang-bincang dengan seorang pria.

"Jessy ini ayah kamu,mulai saat ini tinggal lah bersamanya.Dia juga akan merawat ibumu dengan baik." ucap Bibi Mery.Sebenarnya Mery juga tidak rela jika Jessy harus tinggal bersama ayahnya.Dulu Roberto meninggalkan Stevani saat Jessy berumur dua tahun,padahal sebelumnya dia sangat menyayangi anak dan istrinya.Namun kali ini dia tidak bisa menolak permintaan Roberto,apalagi hubungan Mereka adalah anak dan ayah.Roberto hanya mempunyai anak Jessy,karena Joseph merupakan anak angkatnya.

Dengan berat hati terpaksa Jessy menyetujui permintaan ayahnya.Saat ini dia dan ibunya tinggal di new york,di bawah pengawasan ayahnya.

Mansion ayahnya lebih megah dari mansionnya dia dan ibunya sekarang tinggal bersama.Namun kali ini dia tidak akan mengungkapkan jati dirinya pada siapapun termasuk pada ayahnya sendiri,dia takut kesalahannya terulang lagi.

Ayahnya mempunyai tiga orang anak angkat dua laki laki laki dan satu perempuan.Mereka tinggal bersama,namun dari awal kehadirannya mereka terlihat kurang menyukai kehadiran Jessy.

Saat tengah malam Jessy yang hendak minum melihat gelagat ayahnya yang aneh saat menerima panggilan telefon dari seseorang.Karena penasaran dia berusaha masuk ke dalam bagasi mobil ayahnya.Hingga ayahnya berhenti di suatu tempat.Beberapa orang mencoba menyerang ayahnya,namun dengan sigap dia membalas serangan tersebut hingga musuhnya tewas.Namun tidak beberapa lama sepuluh orang datang lagi menghampiri ayahnya dan melawannya menggunakan pedang.Karena tidak tahan melihat ayahnya di serang Jessy turun dan mencoba membantu ayahnya dengan mengambil pedang yang tergeletak dilantai.

"Ayo Daddy biar aku membantumu." ucap Jessy sambil menggunakan pedangnya yang kini keluar dari tempat persembunyiannya. Sebenarnya dia kurang mahir dalam bermain pedang,namun dia tidak tahan melihat ayahnya sendirian melawan penjahat.

"Baiklah,jaga dirimu baik baik." ucap Roberto dingin sambil kembali menyerang musuh musuhnya.

Semakin para penjahat Banyak yang terbunuh maka semakin banyak pula yang datang.Namun Jessy dan Roberto tidak gentar dan mencoba melawan mereka semua.

Hingga akhirnya dari kesekian penjahat yang datang,datanglah dua orang penjahat menggunakan baju samurai dia begitu lincah dan mampu mematahkan pedang Jessy kemudian menyerangnya beruntungnya pedang dari samurai itu mengenai punggungnya dan menyisakan goresan panjang di bagian perutnya saja

"Jessy sebaiknya kamu segera pulang,biar Daddy yang akan menghabisi mereka berdua." teriak Roberto sambil melirik kearahnya.Namun Jessy tidak mempedulikan ucapan ayahnya dia terus melawan pria didepannya walaupun tanpa senjata hingga akhirnya sabetan senjata samurai kembali mengenai tubuhnya.

"Jessy Daddy bilang kembali." teriak ayahnya namun kali ini teriaknya lebih keras.

"Tapi Deddy mereka..." ucap Jessy begitu kesal karena ayahnya memelototinya.

"Deddy akan baik baik saja,percayalah cepat pergi dari sini." ucap Roberto namun kali ini suaranya pelan dan lebih halus.

Dengan berat hati Jessy yang sudah terluka pergi dari hadapan ayahnya dan bersembunyi untuk melihat pertarungan ayahnya.

Namun setelah Jessy pergi Roberto membuang senjatanya ke bawah dan tidak melakukan perlawanan apapun,kemudian orang itu menyerangnya secara membabi buta sehingga tubuh Roberto tumbang jatuh kelantai dengan banyak luka sabetan dipunggung serta lengannya.Kemudian kedua tangannya dipotong menggunakan Padang miliknya serta menusuk perutnya beberapa kali,setelah itu dia meninggalkan Roberto yang terbaring dilantai.

Namun setelah kepergian dua samurai tadi tiba tiba saja tangan Roberto bergerak sendiri kemudian kembali menyatu dengan tangannya.Roberto bangkit dan berdiri,tiba tiba luka sabetan senjata di tubuhnya menghilang dengan sendirinya dan kembali ke bentuk semula.

"Da Daddy,tidak mungkin aku pasti salah lihat." ucap Jessy sambil berdiri dan mengucek kedua matanya dengan tangan.Namun tiba tiba pandangannya kabur kemudian ambruk kelantai.

Terpopuler

Comments

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

wah, pkai ilmu rawa rontek kalu dia ya

2023-10-17

2

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

galak amat ya

2023-10-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!