Kematian sang kakak

"Bughh"

Dengan keras Jeesy menendang sela*****n Sammuel dan mengenai miliknya.

"Aghhhhh,dasar Ja*ang sialan " umpatnya sambil meringis kesakitan dan memegangi miliknya.

Sementara Jeesy berlari sambil menggandeng Jonathan.

"Kita mau ke mana?" tanya Jonathan yang sambil menarik tangan Jessy sehingga mereka berhenti.

"Terserah kamu yang penting kita segera pergi dari sini."ucap Jessy dengan nafas tak beraturan.

"Kamu tunggu disini " ucap Jonathan kemudian pergi dan setelah beberapa saat dia keluar menggunakan motornya.

"Tin tin tin."

"Ayo naik." ucap Jonathan kemudian berhenti sejenak.Kemuduan mereka berdua pergi dari tempat itu.

"Terimakasih ya." ucap Jessy yang memeluk erat Jonathan.

"Kita mau kemana?"tanya Jonathan yang bingung karena sedari tadi hanya jalan lurus saja tanpa tujuan.

"Bagaimana kalau kita mansion sama saja." sahut Jessy.

Akhirnya mereka berdua pergi ke mansion Sammuel.Jessy dengan mudah membuka pintu yang dikunci dari luar,kemudian dia melihat ke arah kamar Sammuel namun semuanya terlihat wajar bahkan kamarnya terlihat rapi.

Jessy segera menuju basement dan dia menyadari hal yang aneh.Begitu banyak bekas darah mengering. Jonathan yang sedari tadi diam dan mengekorinya di belakang akhirnya buka suara.

"Sebenarnya apa hubunganmu dengan sepupuku Samm,dan apakah hobimu masuk ke kamar mandi cowok?" tanya Jonathan sambil tersenyum senyum.

"Kamu,jadi kamu yang berada di toilet." sahut Jessy dengan muka merah dan menunduk.

"Ya ampun betapa malunya aku." umpat Jeesy dalam hati.

"Aku cuma mengenal dia tidak lebih dari itu,cuma teman biasa." ucap Jessy.

"Lalu kamu tadi melihat punyaku,menurutmu apakah punyaku lebih besar dari para cowok yang sudah kamu intip."ucap Jonathan dengan mengangkat kedua alisnya.

"Bughh"

Jessy memukul kepala Jonathan menggunakan koran yang tergeletak dimeja.

"Dasar otak mesum,aku tadi tidak sengaja aku sedang buru buru.Jangan berpikir yang tidak tidak,lagian aku tidak melihat punyamu."ucap Jessy sambil menahan malu dan juga kesal.

Jonathan hanya tersenyum sambil meringis sambil memegangi kepalanya.

"Kamu mau ngapain?" tanya Jonathan yang melihat Jeesy mengacak acak lemari yang berada dibawah tumpukan koran.

"Akhirnya ketemu juga." gumam Jeesy lirih sambil mengeluarkan permata dari sebuah kotak.

"Kamu,,,jangan jangan kamu sama Sammuel anggota ma..." ucapnya terhenti karena Jessy membekap mulutnya.

"Sudah jangan berisik,ayo antarkan aku pulang Bukankah nanti malam kita akan Dinner." ucap Jeesy kemudian melepaskan tangannya dari mulut Jonathan.

"Baiklah aku akan mengantarmu pulang." ucap Jonathan yang sebenarnya begitu banyak pertanyaan yang ingin diajukan pada wanita di depannya.

Akhirnya Jonathan mengantarkan Jessy pulang ke apartemennya. Setelah sebelumnya mereka makan siang bersama.

Hingga malam harinya Jessy yang menunggu kedatangan Jonathan di Apartemennya merasa kesal,karena hingga larut malam dia belum juga datang.

"Jangan jangan Sam palsu ke mansionnya,lalu dia membunuhnya." gumamnya kemudian dia mengambil ponselnya yang dari tadi mati.Saat dia menghidupkannya ternyata Jonathan mengirimi pesan jika dia tidak bisa datang karena sakit.

"Dasar cowok kenapa tidak bilang dari tadi." rutuk Jessy kemudian masuk ke kamarnya.

Namun saat dia baru bisa menajamkan matanya,sebuah tangan halus membelai wajahnya.

"Jessy maafkan mommy ya,akhir akhir ini mommy terlalu sibuk.Sehingga mommy kurang memperhatikanmu.Mommy janji besok akan mengajakmu ketempat favorit kita." ucap Stevani sambil mencium kening putrinya kemudian meninggalkannya.

"Ya ampun mommy,aku jadi ingin menangis." gumam Jessy yang begitu terharu menerima perlakuan wanita yang baru beberapa bulan dia panggil Mommy.

Hari ini Jessy bangun pagi sekali dan menantu Stevani memasak dan menyelesaikan pekerjaan rumah yang sama sekali tidak pernah dia lakukan.Merwja berdua menghabiskan waktu dengan bersantai dirumah kemudian jalan jalan.

"Sekolah yang rajin ya sayang."ucap Stevani sambil mengantarkan putrinya sampai depan gerbang Trinity.

"Bay momm" ucap Jessy sambil melambaikan tangannya kearah Stevani sampai tidak terlihat lagi.

"Bughh"

Seorang pria berjalan menabraknya sehingga barang barang Jessy yang berada didalam tasnya berhamburan dilantai.

"Jalan pakai mata dong." umpat Jessy sambil memunguti barang barangnya.

"Maaf,aku tidak sengaja." ucapnya kemudian ikut membantu Jessy.

"Hay ini milikmu ketinggalan." ucapnya kemudian berlari mengejar Jessy namun dia sudah tidak terlihat lagi.

"Ya sudah,mungkin lain kali saja aku kembalikan miliknya." ucap pria itu kemudian pergi.

Hari ini terasa sangat membosankan bagi Jeesy,karena seharian ini dia tidak melihat Jonathan.Entah mengapa dia begitu merindukannya.

"Ketemu juga mana permatanya." ucap Samuel sambil mengarahkan pisau ke leher Jessy yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Nih,ambilah aku tidak butuh itu." ucap Jessy sambil menyerahkan permata dari tasnya.Dia memang sudah mengantisipasi jika Sam Palsu pasti akan kembali lagi ke sekolahnya.

"Jessy ayo ikut denganku,aku akan mengajakmu ke suatu tempat." ucap Jonathan sambil berjalan kearahnya.Jessy hanya menurut saat Jonathan mengajak ke mansionnya.

"Sebagai gantinya kita dinner disini,kita bisa melihat pemandangan Negari paman sam dari sini kan." ucap Jonathan yang mengajak Jessy ke lantai tiga mansionnya.

"Terlihat apanya,cuma pemandangan begitu Ya sudahlah nggak papa." gumam Jessy dalam hati.

Jonathan sudah menyiapkan makanan yang dia masuk sendiri,kemudian mengajak Jeesy berdansa dengan diiringi musik sederhana.Hingga menjelang sore tiba,dia mengantarkan Jeesy pulang ke apartemennya.

Namun saat di jalan mereka berdua dikagetkan dengan kerumunan orang dan yang lebih mengagetkan lagi di pintu apartemennya dibatasi garis polisi.

"Apa yang terjadi,kenapa ramai begini." gumam Jeesy lirih.

"Ayo kita turun." ucap Jonathan yang melihat wajah Jessy tegang.Kwmudian dia membukakan pintu mobilnya dan berjalan kearah petugas polisi yang berada disitu.

"Maaf pak memangnya ada apa,kenapa disini dipasangi garis polisi?" tanya Jonathan kepada salah seorang petugas polisi yang ada disitu.

"Sejam yang lalu terjadi pembantaian disini.Beberapa pemuda tewas ditempat dan seorang wanita dilarikan kerumah sakit karena mengalami penyiksaan dan pelecehan seksual." ucapnya.

"Apa,pembantaian."ucap Jessy dengan wajah panik dan jantung yang berdebar debar.

"Jeesy kak Joseph dan ketiga temannya tewas dan mommy kamu ada dirumah sakit " ucap Gabriel sambil memeluknya dari belakang.

"Ini pasti ulah Sam palsu,aku akan membalaskan dendam kak Joseph.Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang,akan aku lakukan dengan cara apapun." gumam Jessy sambil meneteskan air matanya serta kedua tangannya yang mengepal.

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

ini konsep'nya gmn Thor 🤔🤔🤔
"Transmigrasi seorang anggota mafia,tp ceroboh langsung ngakuin ke pacarnya (kW)
"mafia tp GK bisa melawan musuh yg nyamar jd pacarnya🤔🤔
"setelah transmigrasi terlalu lemah 😌😌😌😌

2023-10-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!