Setelah berbagai drama,akhirnya mereka berdua menuju ke kota Shanghai menggunakan pesawat pribadi ayahnya.
Sebuah kota yang terkenal sebagai kota Metropolitan,yang berada di wilayah Tiongkok.
Serta terdapat gedung pencakar langit berbagai bentuk,yang menjulang tinggi.
"Cape juga ,aku mau istirahat dulu." gumam Jessy sambil menghempaskan badannya ke kasur .
Sementara Lily tengah memasukan baju bajunya ke dalam lemari pakaian.
"Jessy,Lily waktunya makan siang."ujar Maurin.sambil mengetuk pintu kamar mereka berdua karena kamar mereka bersebelahan.
Maurin merupakan adik kandung Roberto,namun dia menikah dengan pria Sanghai.Dan mempunyai dua orang anak Rafael dan Mikayla.
Sementara suami Maurin lebih sering berpergian,dan pulang malam.Karena dia merupakan seorang pengusaha property.
"Rafael ,Mikaila ini sepupu kalian yang pernah Mommy ceritakan.Mulai hari ini mereka tinggal disini,tolong bantu mereka berkemas ya.Mommy pergi dulu,ada urusan." ucap Maurin kemudian meninggalkan mereka.
Maurin merupakan ibu rumah tangga,sehingga setiap hari sering berada di rumah.
"Ayo biar aku bantu kamu berkemas." ucap Mikayla saat selesai makan.
"Tidak perlu,aku mau tidur saja." ucap Lily ketus
kemudian menuju kamarnya.
"Terimakasih ya Mikayla." ucap Lily sambil tersenyum dan menggandeng Mikaila ke kamarnya.
Mikayla seumuran dengan Jessy,hanya matanya lebih kecil.Keturunan dari ayahnya yang penduduk asli Shanghai.
"Nah kalian akan diantar supir,sebaiknya kalian berangkat takut terlambat."ucap Maurin sambil membukakan pintu mobil.
"Dahhh hati hati di jalan ya." ucap Maurin sambil memandangi mobil sampai menghilang dikejauhan.
Setelah sampai sekolah Mikayla mengantarkan mereka berdua keruangan ya,karena sebelumnya dia ikut menemani Roberto mendaftar.
Setelah melakukan perkenalan dengan teman temanya Jessy kembali duduk di bangkunya.Namun pikirannya tidak konsen,dan selalu teringat pulau Jeju.
Akhirnya saat jam istirahat,dia memutuskan untuk pergi dari sekolah.
Dia meninggalkan tasnya dikelas,dan hanya membawa ponsel dan uang.Kemudian menuju bandara dan membeli tiket menuju kota Jeju.

Sampailah dia pulau Jeju,tanpa berlama-lama dia segera menuju ke pulau itu dan menelusuri sepanjang pulau itu,sambil melihat ke bawah barang kali dapat menunjukan petunjuk.
Namun hingga waktu menjelang sore dia tidak menemukan apapun,karena kesal dia duduk di dekat pulau sambil melemparinya dengan batu.
"Bodohnya diriku,bagaimana kalau aku loncat saja ke sana.Barang kali disana aku dapat menemukan petunjuk." gumam Jessy dalam hati.
"Byurrr"
Dengan cepat dia segera meloncat ke bawah,dia mampu bertahan satu jam didalam air.Dulu saat SMA dia pernah menjuarai lomba renang,sehingga baginya tidaklah sulit.
Dia melihat sebuah benda berkilauan di bawah,karena penasaran dia berusaha mengambilnya.
"Ya ampun ini kan antingku,aku yakin sekali Si Jack membuang Natalie disini.Dasar kemarin dia bilang membuang di hutan,awas saja jika aku bertemu dengannya. Akan aku tangkap cicak yang banyak biar dia tau rasa." gumam Jessy kemudian naik ke permukaan.
Setelah menyimpan antingnya,dia segera menanyai satu persatu orang yang berada disitu.
"Maaf pak apa pernah melihat seorang gadis ditemukan tenggelam disini?" tanya Jessy kepada setiap orang yang di jumpai.Tetaoi tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya,hingga akhirnya ada seorang pria yang terlihat mencurigakan baginya.
"Hey kamu,mau lari kemana?" Tanya Jessy sambil mengejar pria itu.
"Nah kamu tertangkap juga,tolong katakan padaku apa kamu pernah menemukan wanita terdampar di pulau ini sekitar berapa bulan yang lalu?" tanyanya sambil memegangi kedua tangan lelaki itu kebelakang.
"Maaf nak,dia itu putraku.Dia menderita gangguan jiwa,jadi aku mohon lepaskan dia." ucap seorang wanita tua.
"Baiklah,mungkin aku salah tangkap." ucap Jessy merasa malu karena banyak orang yang mengerubunginya .
Namun dia merasa aneh melihat seorang pria tua berjalan mundur ,seperti ketekutan.Menyadari bahwa ada yang tidak beres dengannya dia berusaha mengejarnya.
"Hey,apa hobimu menangkap orang yang tidak bersalah? Tanya seorang pria yang sangat dia kenali suaranya.
"Kamu,,,"sahut Jessy sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Tuan Roberto menyuruhku mengawasimu ,jadi sebaiknya kita segera pulang sebelum dia tau kamu bolos sekolah." ucap Semmy sambil menarik tangan Jessy.
"Hey bajumu basah,jika mau berenang di kolam renang jangan disini cepat pakai jaket ku nanti kamu masuk angin."ucap Semmy sambil melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Jessy.
Lebih baik kita menginap di di rumah warga sekitar sini,ini sudah malam.Lagian kamu makannya kelamaan,jadinya kita kemalaman." ucap Semmy kemudian menuju ke sebuah rumah yang warga.
Dengan terpaksa Jessy menuruti Semmy dan tinggal di rumah warga.Namun matanya belum bisa terpejam,hingga dia memutuskan keluar dari tempat itu dan berjalan jalan di sekitar rumah.
"Itu kan pria yang tadi,kenapa malam malam begini dia memetik bunga. " gumamnya lirih.
Karena penasaran dia mengikutinya namun sampai di depan rumahnya dan menyusup masuk dan mencoba mengintip.
Dari balik pintu dia melihat pria itu menaburkan bunga ke sebuah peti berisi seseorang yang tidak terlihat jelas.Dengan mulut Komat kamit,seta memegang sebuah dupa yang sudah dinyalakan.
Karena penasaran dia mencoba masuk,dan menghampiri pria tersebut.
"Apa yang kamu lakukan disini,kamu menggagalkan rencanaku." ucapnya sambil menutupi peti tersebut.
Ternyata di sebelah peti tersebut terdapat seorang gadis,yang tengah berbaring dengan mata terpejam.
"Cepat katakan siapa wanita yang berada di dalam peti ini?" tanya Jessy dengan sedikit berteriak.
Kemudian dia segera mengambil pedang yang ada di di dekat peti.
"Jika tidak mengatakannya maka aku tidak akan segan segan menghabisi nyawamu." ucap Jessy yang bersiap menyerang pria itu.
"ha ha ha"
Anak ingusan sepertimu mau melawanku." ujarnya sambil tertawa dan senyum mengejek.
"Takkk"
Pria itu menghentakkan jarinya,dan tidak beberapa lama,beberapa orang muncul sambil membawa pedang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Putra Al - Bantani
hadir kak 🍺🍺 untuk tambah semangat
2023-10-21
1