Kecurigaan Jessy

"Kamu dari mana Jessy kenapa pakaianmu berdarah?" tanya Roberto sambil memperhatikan pakaian putrinya.

"Oh ini yah,tadi aku pergi kepasar membeli daging.Karena penasaran aku memotong sendiri dan darahnya mengenai bajuku."ucap Jessy santai.

"Lalu dimana dagingnya?" tanya Roberto kembali.

"Tanpa sengaja aku menjatuhkannya ,eh malah ada anjing yang memakannya.Karena kesal aku menghabisi anjing itu." sahut Jessy kemudian menuju kamarnya.

"Dimana mana lelaki itu sama saja,kemarin dia bilang mau pacarku,sekarang dia pacaran dengan si kribo itu.Dasar tidak tau malu."gumam Jessy dalam hati.Jessy mengganggap rambut Lily kribo padahal sebenarnya rambutnya tidak kribo,hanya sedikit bergelombang saja.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian dia menuju balkon dan memandangi kebawah.

"Kenapa lama sekali ya kawanan geng Bloods datang kemari,padahal aku sengaja memancing nya kesini biar aku tau sebenarnya ada hubungan apa Daddy dengan mereka." gumam Jessy lirih.Namun tiba tiba pintu kamarnya diketuk dia segera keluar dan membukakan pintu.

Ceklek...

Ternyata ayahnya sudah berdiri di depannya,dan menatap tajam kearah dirinya seolah olah ingin memangsanya.

"Sudah aku bilang Daddy tidak ada hubungannya dengan gang Bloods kenapa kamu malah memancing mereka kemari dengan membunuh ketiga orang itu." ucap Roberto yang masih berdiri di depan kamar.

"Dari mana dia tau,apa dia juga bisa mendengar isi hatiku." gumam Jessy dalam hati.

"Tidak Dadd,aku cuma ingin memastikan saja." ucap Jessy sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mulai besok,kamu akan dijaga bodyguard biar bisa menjagamu supaya Dady tenang." ucap Roberto kemudian meninggalkan kamar Jessy.

"Tapi Dadd,aku tidak mau."teriak Jessy namun tidak digubris ayahnya.

Setelah makan malam selesai dari luar datang anak buah Roberto yang memberi tau jika kawanan geng Bloods ada di depan.Setelah membisikan sesuatu ditelinga anak buahnya kemudian dia pergi.

"Jimi ,Marvin,Lily dan kamu juga Jessy cepat masuk kamar jangan ada yang keluar.Ingat pesan Daddy jangan membantah."ucap Roberto Kemudian menuju luar.

Sementara ketiga saudaranya masuk kamar,diam diam Jessy menyelinap keluar kamar yang dijaga anak buah ayahnya.Dia mengintip ayahnya yang sedang berkelahi dengan kawanan Bloods

Karena rasa penasaran dia memutuskan mengambil pedang di tempat yang dikunci kemudian melompat dari balkon dan ikut membantu ayahnya melawan kawanan Bloods.Hingga akhirnya semua kawanan Bloods satu persatu mati.

"Kamu benar benar bandel kan sudah Daddy peringatkan tadi,supaya tetap dikamar masih ngeyel." ucap Roberto dengan wajah tidak sukanya.Namun Jessy hanya tersenyum menyeringai serta bersiap-siap melukai ayahnya.

"Srakkk"

Pedang Jessy mengenai punggung ayahnya, hingga mengeluarkan darah dari tubuhnya dengan luka goresan yang memanjang di pungungnya.kemudian dia berbalik dan siap menghunuskan pedangnya ke perut.

" Jlebbb Takkkk"

Tusukannya mengenai seorang pria tua yang mengenakan pakaian samurai namun tidak dengan penutup kepalanya.Saat Jessy menyadari pria didepannya merupakan kakeknya dia segera menjatuhkan pedangnya ke bawah dan memandangi kakeknya.

Saat seperti itu Roberto menggunakan kesempatan ini untuk menotok aliran tubuh dan membuatnya tubuh Jessy seketika pingsan.

Saat tersadar dia sudah berada dikamarnya,kemudian dia bangun dan menuju kamar ayahnya.Namun Ayahnya tidak berada dikamar,kemudian dia memutuskan untuk kembali kekamarnya.

"Jessy perkenalkan ini bodyguard kamu namanya Semmy,dia akan menjagamu mulai detik ini juga."

ucap Roberto kemudian mengajak Semmy dan mengobrol di luar.

"Sekarang kamu makan dulu,ayah sudah menyiapkan makanan untukmu.Ketiga saudaramu sudah berangkat dari tadi."ucap Roberto kemudian menyantap daging yang ada dihadapannya dengan rakus.

"Apa mungkin ini daging manusia ,tulangnya besar sekali.Jangan jangan ini daging anggota Bloods yang dibunuh semalam." gumam Jessy dalam hati sambil menelan salivanya dengan susah payah.

"Ayo dimakan kenapa diam saja,ini enak sekali kamu pasti belum pernah mencobanya." ucap Roberto kemudian menaruh faging di piring Jessy.

Karena dari tadi Roberto terus memandanginya terpaksa,Jessy menelan daging itu dan mencoba mengunyahnya.

"Huoek"

Tiba tiba Jessy memuntahkan dagingnya perutnya terasa mual dan teringat kawanan Bloods yang di bunuhnya.Kemudian dia mengelap keringatnya dan membersihkan mulutnya dengan tissu yang ada dimeja kemudian berlari ke depan.

"Daddy aku berangkat dulu aku sudah kenyang." teriak Jessy sambil berlari keluar.

"Ayo Sammuel,maksudku Semmy kita berangkat ini sudah siang." ucap Jessy sambil menariknya keluar.Namun saat di depan gerbang dia melihat tumpukan sampah dengan plastik hitam yang terlihat mencurigakan baginya.

Dia yang saat itu berada di mobil segera turun dan mengacak acak sampah itu,namun tidak menemukan apapun.Tiba tiba pandangan tertuju pada sampah yang terakhir dan saat dia membukanya dia nampak kaget dengan tengkorak tulang manusia yang telah bersih tanpa sedikitpun daging yang menempel.

"Ya Tuhan,apa mungkin Daddy ku itu iblis." gumam Jessy sambil menjatuhkan badannya ditanah dan duduk menyender di tempat sampah.

"Tin tin"

Klakson mobil di bunyikan Semmy yang dari tadi diam saja melihatnya dari dalam mobil.

"Jessy cepat berangkat,atau mau Daddy yang mengantarmu."teriakan Roberto begitu keras dan menggema di seluruh mansion hingga menyadarkan Jessy yang dari tadi terkulai lemas.

"Iya Daddy aku berangkat." ucap Jessy lirih kemudian dia berjalan pelan menuju mobilnya.

Dia langsung duduk dibelakang dan menyenderkan badannya di mobil.Sementara Semmy menyetir sambil sesekali melirik kearah Jessy.

"Hey apa kamu mau ke sekolah dengan pakaian seperti itu." ujar Semmy sambil melihat kearah Jessy.

"Kepalaku pusing,sebaiknya kita tidak usah kesekolah." ucap Jessy kemudian melihat penampilannya di cermin yang berada di belakang kursi kemudi.

"Ya ampun aku seperti orang gila." ucapnya sambil memperhatikan rambutnya yang acak acakan dan kotoran sampah yang menempel di bajunya.

Semmy segera menepikan mobilnya dan memberikan air minum pada Jessy.Padahal jarak menuju sekolah sudah dekat namun melihat keadaan Jessy yang tidak memungkinkan terpaksa Semmy tidak melanjutkan perjalanannya.

Setelah menghabiskan minuman pemberian Semmy,Jessy dikagetkan suara ketukan dari kaca mobilnya.Tanpak beberapa orang pria dengan membawa senjata tajam dan pistol berada diluar.

Terpopuler

Comments

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

hadirr kak

2023-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!