Para keluarga kembali berbincang satu sama lain, setelah sebelumnya terdiam cukup lama lantaran menyaksikan acara pertunangan itu berlangsung. Alex dan Aliya serta Bram dan Afifa terlihat berbincang bersama para sepupu mereka
"Kak Al, aku jadi iri. Aku ingin bertunangan juga" rengek Sabila, gadis cantik yang merupakan anak dari kembaran Ayah Daffa, Tante Daffina
"Hei Bocah, ingat masih ada aku, kalau aku belum menikah, kau tidak boleh bertunangan" peringat Aaron, Kakak Sabila
"Ish, Maka dari itu Kakak menikahlah cepat, aku juga ingin bertunangan seperti Kak Al, so sweet sekali" Sabila meletakkan kedua tangannya di bawah dagu dengan mata yang mengerjab lucu
"Wait! Kau ingat, selain ada Dongah Aaron, kau juga ada Kakak lain, yaitu aku dan Kak Afifa. Kalau kau berani melangkahi kami, maka kau harus bersedia membayar uang pelangkah" ancam Bara
"Maka dari itu, cepatlah kalian menikah, agar aku juga bisa menikah. Bosan sekali rasanya hidup sendiri seperti ini" sungut Sabila
Pletak
"Aww..." Sabila mengusap dahinya yang di sentil, ia melihat Kakak pertamanya yang sudah berkacak pinggang
"Ingat, kau tidak boleh menikah jika belum selesai kuliah" peringat Aksa, sang Kakak pertama. Ya, Sabila adalah adik bungsu dari dua Kakak laki laki, jadi bisa di bayangkan bagaimana terkekangnya hidup Sabila
"Iya iya"
Afifa tertawa kecil melihat interaksi antara tiga bersaudara yang merupakan sepupu mereka itu. Ya, Aksa adalah anak tertua, dan sudah berkeluarga. Aaron, adalah anak ke-dua yang umurnya setara dengan Aliya dan Afifa. Sedangkan, Sabila, umurnya sama dengan Bara.
"Lalu, kapan kembaranmu ini akan ikut bertunangan Al?" tanya Aaron pada Aliya
"Dongah tenang saja, Kak Afifa akan segera bertunangan juga. Memangnya Dongah tidak lihat, sejak tadi ada laki laki tampan di samping Kak Afifa?" timpal Bara, menunjuk Bram dengan dagunya
"Benar Fa?" kali ini bukan lagi Aaron yang bertanya, melainkan Aksa, sang Kakak sepupu tertua. Ia bahkan berjalan mendekat pada Bram dan Afifa, dan menatap Bram dari atas sampai bawah
"Do, jangan menatap Bram seperti itu" ucap Afifa
"Oh, namanya Bram? Terima kasih" sahut Aksa, kemudian pergi
Bram dan Alex terlihat bengong melihat apa yang Aksa lakukan. Sebab, setelah mengetahui nama Bram, Aksa pergi begitu saja, dan mengucapkan terima kasih. Sedangkan Afifa, Aliya, Sabila, Aron, dan Bara hanya tersenyum. Sebab, mereka tahu kemampuan Kakak tertua mereka itu adalah di bidang IT, dan ia akan menyeleksi setiap orang yang mendekati keluarganya, dengan cara menyelidiki latar belakang orang tersebut
"Kakak sepupumu itu aneh" bisik Bram di telinga Afifa yang hanya di jawab Afifa dengan senyuman tipis
*
Acara keluarga telah selesai, keluarga Wijaya juga sudah pulang, dengan membawa kabar bahagia bahwa putra tunggal mereka akan segera menikah. Sesuatu yang memang sangat Nyonya Rengganis nantikan. Anggota keluarga Dirgantara juga sebagian sudah ada yang pulang, ada juga yang memilih untuk menginap di hotel, contohnya Aksa bersama keluarganya, dan Aron. Sedangkan Tante Daffina, Om Gavin dan putri bungsu mereka, Sabila. Mereka memilih menginap di kediaman Dirgantara, sebelum kembali ke Lampung esok hari
Di lantai atas, Afifa menutup pintu kamarnya, dan membaringkan tubuh lelahnya di kasur. Bahkan segala aksesoris yang tadi ia kenakan, belum ada yang ia lepas. Suara pintu yang terbuka, membuat Afifa melihat kearah pintu, membuatnya bisa melihat Sabila yang berjalan mendekat
"Ada apa kau kemari?" tanya Afifa
"Mau tidurlah, apalagi?" jawab Sabila
"Kamar di rumah ini banyak Bil, jadi tidur di kamar lain saja"
"Kakak mengusirku? Jahat sekali"
"Sudah sana keluar"
"Ish, tidak mau, aku mau tidur dengan Kakak"
"Aku lelah, jadi tolong mengertilah"
"Memangnya kenapa kalau Kakak lelah. Kakak kalau mau istirahat, istirahat saja. Memangnya aku akan me-reog di sini sampai Kakak harus merasa terganggu" sungut Sabila tak terima.
Walaupun sebenarnya bukan lagi sebuah rahasia di keluarga besar mereka jika Kakaknya satu ini tidak suka jika orang lain tidur bersamanya. Sebab, Kakaknya ini cukup tertutup. Bahkan beberapa kali keluarga Sabila mengadakan acara keluarga di Lampung, tapi Kakaknya ini tidak pernah hadir, dengan alasan tidak menyukai keramaian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments